Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehBenny Darmali Telah diubah "6 tahun yang lalu
2
Surah Al-Takathur Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani
Kamu telah dilalaikan (daripada mengerjakan amal bakti) oleh perbuatan berlumba-lumba untuk mendapat dengan sebanyak- banyaknya (harta benda, anak-pinak pangkat dan pengaruh), Sehingga kamu masuk kubur. Jangan sekali-kali (bersikap demikian)! Kamu akan mengetahui kelak (akibatnya yang buruk semasa hendak mati)! Sekali lagi (diingatkan): Jangan sekali-kali (kamu bersikap demikian)! Kamu akan mengetahui kelak (akibatnya yang buruk pada hari kiamat)!
3
Demi sesungguhnya! Kalaulah kamu mengetahui (apa yang kamu akan hadapi) dengan pengetahuan yang yakin, (tentulah kamu akan mengerjakan perkara-perkara yang menjadi bekalan kamu untuk hari akhirat). (Ingatlah) demi sesungguhnya! Kamu akan melihat Neraka yang marak menjulang. Selepas itu, demi sesungguhnya! Kamu (wahai orang-orang yang derhaka) akan melihatnya dengan penglihatan yang yakin (semasa kamu dilemparkan ke dalamnya)! Selain dari itu, sesungguhnya kamu akan ditanya pada hari itu, tentang segala nikmat (yang kamu telah menikmatinya)!
4
Intisari Surah Al-Takathur
Sikap lalai manusia mengakibatkan manusia lari dari tanggungjawab sebagai hamba Allah s.w.t., bersikap ambil mudah terhadap suruhan dan larangan Allah s.w.t. Kehidupan dunia apabila diukurkan dengan ukuran dunia, maka ia akan dilihat dan dirasakan sebagai satu kehidupan yang amat agung dan besar, tetapi apabila diukurkan dengan ukuran Akhirat, maka ia kelihatan kecil dan kerdil. Setiap yang dimiliki di dunia, pasti akan dipersoalkan di akhirat kelak.
5
Sebab Turunnya Surah At-Takathur
Ibnu Hatim yang bersumber dari Ibnu Buraidah meriwayatkan bahwa ayat ini (1-2) turun berkenaan dengan dua kabilah Ansar, Bani Harisah dan Bani Haris yang saling menyombongkan diri dengan kekayaan dan keturunannya. Mereka saling bertanya: “Apakah kalian mempunyai pahlawan yang segagah dan secekap si Fulan?” Mereka saling menyombongkan diri dengan kedudukan dan kekayaan orang-orang yang masih hidup. Mereka juga saling mengajak pergi ke perkuburan untuk menyombongkan kepahlawanan golongannya yang sudah gugur. Ayat ini (1-2) diturunkan sebagai teguran kepada orang yang hidup bermegah-megah sehingga lalai melakukan ibadah kepada Allah s.w.t.
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.