Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PRODUKSI BENIH KELOMPOK 3. Anggota Kelompok :  YULIANA OKTARI( )  WINESDAY RINDU( )  SAHRONI RIDO’I( )  LEO CHANDRA SILABAN( )

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PRODUKSI BENIH KELOMPOK 3. Anggota Kelompok :  YULIANA OKTARI( )  WINESDAY RINDU( )  SAHRONI RIDO’I( )  LEO CHANDRA SILABAN( )"— Transcript presentasi:

1 PRODUKSI BENIH KELOMPOK 3

2 Anggota Kelompok :  YULIANA OKTARI(1510249007)  WINESDAY RINDU(1610241014)  SAHRONI RIDO’I(1610242014)  LEO CHANDRA SILABAN(1610242042)  RIDHO HERDI(1610242056)  UMMUL AMINI(1610242001)  DAVID WILLY SM(1610242027)  HEBER GULTOM(1610243006)

3  Latar Belakang Tanaman Kelapa Sawit :  Tanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) saat ini merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang menduduki posisi penting disektor pertanian umumnya, dan sektor perkebunan khususnya, hal ini disebabkan karena dari sekian banyak tanaman yang menghasilkan minyak atau lemak, kelapa sawit yang menghasilkan nilai ekonomi terbesar per hektarnya di dunia (Balai Informasi Pertanian, 1990).

4 PROSES PRODUKSI BENIH TANAMAN KELAPA SAWIT :  Dalam proses produksi benih tanaman kelapa sawit ada beberapa tahapan yang dilakukan, hal ini bertujuan untuk memperoleh benih yang berkualitas sehingga menghasilkan bibit yang unggul untuk pengembangan budidaya tanaman kelapa sawit. Sbb : A. Pengelolaan Pohon Induk Terpilih dan Pohon Bapak B. Penyerbukan C. Persiapan Benih D. Pemecahan Dormansi E. Pengecambahan dan Pengemasan

5 A. Pengelolaan Pohon Induk Terpilih dan Pohon Bapak :  Proses pengadaan pohon induk dan pohon bapak bukanlah hal yang mudah. Pemilihan pohon induk dan bapak didasarkan pada hasil pengujian di lapangan seperti produktivitas tandan buah segar, kualitas tandan buah segar, dan sifat-sifat pertumbuhannya.  memiliki ciri produktivitas tinggi, rendemen minyak dan inti yang tinggi, serta pertumbuhan meninggi yang lambat.

6 ....  Proses persilangan pohon induk terpilih dan pohon bapak terpilih meliputi beberapa kegiatan yaitu pemeriksaan pohon induk dan pohon bapak, pembungkusan tandan bunga, penyerbukan tandan bunga betina, pembukaan pembungkus dan pemanenan tandan benih.  pembungkusan dilakukan sekitar 10–12 hari sebelum bunga mulai mekar. Untuk pohon bapak, pembungkusan dilakukan sekurang-kurangnya 10 hari sebelum anthesis bunga mulai mekar.

7  Inspeksi/pengamatan pohon induk : 1. Kegiatan pengamatan bunga ini dilakukan dengan memanjat pohon secara langsung melihat kondisi kemunculan bunga, kondisi antesis bunga dan membukanya seludang bunga. 2. Pembungkusan bunga dan sanitasi merupakan kegiatan kedua setelah pengamatan, setelah seludang bunga memenuhi kriteria bungkus, maka bunga akan dibungkus. Pembungkus bunga menggunakan pembungkus khusus yaitu triline yang terbuat dari bahan serat (Benny Julyan, 2011)

8  Inspeksi/pengamatan pohon bapak : Kegiatan kerja di pohon bapak tidak jauh berbeda dengan kegiatan di pohon induk betina. Pohon induk jantan juga memiliki analisa dan seleksi sehingga tidak semua tanaman dapat dijadikan pohon induk jantan dalam satu blok. Kegiatan kerja di pohon induk jantan meliputi: 1. Pengamatan 2. Sanitasi 3. Pembungkusan 4. Panen, dan 5. Pengangkutan.

9 Karakteristik pohon indukan  Pohon induk betina :  Bunga yang sudah siap dibungkus yaitu bunga dengan tingkat membuka seludang minimal 25%  Bunga betina memiliki karakteristik besar, mekar, tiap spikelet memiliki bunga antara 5-15 bunga.  Pohon induk jantan :  memiliki karakteristik yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan pohon induk betina, dengan tinggi antara 15-25 meter per pohon.  Karakteristik bunga jantan yaitu memiliki bobot antara 10- 15 kg, berbentuk lancip dan panjang berukuran sedang tiap spikelet memiliki bunga ratusan hingga ribuan berukuran kecil

10 B. Penyerbukan  Tandan jantan setelah dipanen kemudian dikirimkan ke laboratorium tepung sari. Tandan yang diterima tidak langsung diekstraksi dikarenakan terdapat embun di dalam pembungkus, antisipasinya dengan cara dikeringkan di dalam ruang AC selama 2-3 jam.  kemudian diekstraksi dengan cara dipukul untuk dirontokkan bunga beserta tepung sarinya  Setelah terkumpul kemudian dikumpulkan di dalam kantung pembungkus, disterilkan dengan alkohol kemudian diberi label.  Botol yang siap simpan dimasukkan ke dalam bungkus khusus yang diberi identitas lalu dimasukkan ke dalam freezer dengan suhu -18°C, tepung sari sebelum disimpan diuji terlebih dahulu tingkat viabilitasnya

11 Lanjutan…  Uji viabilitas pollen merupakan uji tingkat viabilitas tepung sari. Uji ini umumnya ditujukan kepada tepung sari yang telah disimpan lama, tetapi uji ini dilakukan juga untuk setiap tepung sari yang akan disimpan. Menurut Benny Julyan (2011)  Untuk penyerbukan di lapang, Setelah bunga betina siap dibuahi (masa receptive) dan bunga jantan sudah dipanen maka segera dilakukan penyerbukan.  Penyerbukan yang dilakukan adalah penyerbukan bantuan ( assisted pollination). Tepung sari atau pollen yang telah dimasukkan ke dalam botol penyemprot (memiliki pipa panjang pada bagian ujungnya), disemprotkan ke lubang jendela plastik terpal pembungkus tandan bunga betina.

12 Lanjutan…  Sebelum membuat lubang, pisau dan jendela plastik harus dilap dengan alkohol dan kapas. Seluruh bunga disemprot dari berbagai arah dan tandan bunga digoncangkan agar pollen tersebar merata. Lalu lubang di jendela ditutup dengan plaster plastik. Untuk menyerbuki 1-2 tandan bungan betina diperlukan 0,25 gr pollen (Allolerung et al, 2010).  Setelah 15 hari penyerbukan pembungkus tandan dapat dibuka dengan tanda kepala putik telah berwarna coklat hitam.

13 Lanjutan…  Setelah pembungkus dibuka kemudian dimasukkan kawat pengikat label yang berisi identitas induk sehingga mudah untuk mengetahui asal-usul benih jika terjadi penyimpangan. Setelah 150 hari (5-6 bulan) setelah penyerbukan. Jika tandan telah mulai berwarna merah dan belum membrondol.  Satu pohon induk kelapa sawit dapat menghasilkan 7-8 tandan buah/tahun, dan dalam satu tandan buah kelapa sawit dapat menghasilkan kira-kira 1.000 - 1.300 kecambah, tetapi untuk dijadikan kecambah hanya sekitar 75% yang akan diambil akibat proses seleksi. Pada setiap tahap label identitas harus selalu terpasang (Hidayat T, 2010).

14 C. Persiapan Benih  Tandan buah yang sudah dipanen dibawa ke tempat persiapan benih.  Tandan tersebut ditimbang dan kemudian dicincang untuk memisahkan spikelet (buah) dari stalk (tongkol).  Setiap tandan tidak boleh tercampur dengan tandan lainnya sehingga kemurnian identitas varietas dapat terjamin.

15 ...  Selanjutnya hasil cincangan tersebut dimasukkan ke dalam peti fermentasi.  Fermentasi dilakukan 2 tahap. Fermentasi pertama bertujuan untuk memudahkan pemisahan brondol dari spikeletnya, lamanya sekitar 3-4 hari. Setelah itu, dilakukan fermentasi ulang dengan tujuan memudahkan pengupasan mesocarp dari benih selama kurang lebih 3 hari.  Tahap selanjutnya adalah pengupasan daging buah dengan menggunakan mesin pengupas buah atau depericarper selama kuang lebih 45 menit. Untuk menghindari kontaminasi jamur, benih yang telah bersih tersebut dicelupkan dalam larutan dhitane M-45 dengan kepekatan 0,2%.

16 D. Pemecahan Dormansi  pemecahan dormansi dilakukan dengan cara dua kali perendaman. 1. Perendaman pertama dilakukan selama 3 hari dan bertujuan menaikkan kadar air, benih direndam dengan dithane M-45 0,2% selama 10 menit. 2. Perendaman kedua selama 6-7 hari untuk menaikkan kadar air dari 18% menjadi 22-23%. Setelah itu benih dikeringanginkan selama kurang lebih satu hari.

17 E. Pengecambahan dan Pengemasan  Ruang kecambah adalah ruangan yang diatur untuk proses perkecambahan, memiliki tempratur 26-28°C dengan alat bantu fan heater dan kipas angin.  Setiap kecambah normal dimasukkan ke dalam kantong pengiriman dan diberi label. Setiap kantong dapat berisi sekitar 200-300 benih.  Kecambah yang terpilih kemudian dikemas ke dalam kotak pengiriman berukuran 40 cm x 60 cm x 40 cm dan diberi serbuk gergaji untuk mengurangi kerusakan akibat benturan selama perjalanan.

18  Kesimpulan : Kegiatan produksi benih menjadi sangat penting bagi keberlangsungan perkebunan kelapa sawit di Indonesia. Perkebunan memiliki peluang besar di pasae domestik maupun manca negara, dengan luas lahan yang besar saat ini harusnya produksi kelapa sawit kita sudah jauh lebih tinggi dibandingkan dengan negara tetangga kita Malaysia. Oleh sebab itu produksi benih kelapa sawit harus benar – benar diawasi dengan ketat, supaya benih – benih yang beredar masyarakat adalah benih – benhi unggul yang berasal dari produsen – produsen benih yang telah memiliki sertifikat khusus dari pemerintah sebagai produsen benih di Indonesia.

19 TERIMAKASIH


Download ppt "PRODUKSI BENIH KELOMPOK 3. Anggota Kelompok :  YULIANA OKTARI( )  WINESDAY RINDU( )  SAHRONI RIDO’I( )  LEO CHANDRA SILABAN( )"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google