Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

LICHEN SIMPLEKS CHRONICUS Ns. Nurman M,Kep. KELOMPOK 7 RICO PEBRIANTO ARMI SYAHFITRI ASPIANI YESI EFRA LISEA HAYATI MELA PRIZILIA.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "LICHEN SIMPLEKS CHRONICUS Ns. Nurman M,Kep. KELOMPOK 7 RICO PEBRIANTO ARMI SYAHFITRI ASPIANI YESI EFRA LISEA HAYATI MELA PRIZILIA."— Transcript presentasi:

1 LICHEN SIMPLEKS CHRONICUS Ns. Nurman M,Kep

2 KELOMPOK 7 RICO PEBRIANTO ARMI SYAHFITRI ASPIANI YESI EFRA LISEA HAYATI MELA PRIZILIA

3 DEFENISI Neurodermatitis sirkumskripta atau juga dikenal dengan liken simpleks kronis adalah penyakit peradangan kronis pada kulit, gatal, sirkumskripta, dan khas ditandai dengan likenifikasi.

4 ETIOLOGI Faktor penyebab dari liken simpleks kronik (LSK) dapat dibagi menjadi dua, yaitu ;  Factor eksternal Lingkungan Gigitan serangga  Factor internal Dermatitis atopi Psikologi/stress

5 MANIFESTASI/GEJALA KLINIS  Manifestasi klinis Gatal yang berat merupakan gejala dari liken simpleks kronik. Gatal bias paroksismal, terus-menerus, atau sporadik. Menggosok dan menggaruk mungkin disengaja dengan tujuan menggantikan sensasi gatal dan nyeri, atau dapat secara tidak sengaja yang terjadi pada waktu tidur. Keparahan gatal dapat diperburuk dengan berkeringat, suhu atau iritasi dari pakaian. Gatal juga dapat bertambah parah pada saat terjadi stres psikologis.  Gejala klinis Penderita penyakit ini akan mengeluh rasa gatal yang sangat mengganggu aktivitas, dandirasakan terutama ketika penderita tidak sedang beraktivitas. Rasa gatal akan berkurang biladigaruk, dan penderita akan berhenti menggaruk bila sudah timbul luka, akibattergantikannya rasa gatal dengan rasa nyeri.

6 PATOFISIOLOGI Stimulus untuk perkembangan neurodermatitis sirkumskripta adalah pruritus. Pruritus sebagai dasar dari gangguan kesehatan dapat berhubungan dengan gangguan kulit, proliferasi dari nervus, dan tekanan emosional. Pasien dengan neurodermatitis mempunyai gangguan metabolik atau gangguan hematologik.

7 PEMERIKSAAN PENUNJANG  Tes laboratorium Pada pemeriksaan laboratorium tidak ada tes yang spesifik untuk neurodermatitis sirkumskripta. Tetapi walaupun begitu, satu studi mengemukakan bahwa 25 pasien dengan neurodermatitis sirkumskripta positif terhadap patch test. Pada dermatitis atopik dan mikosis fungiodes bisa terjadi likenefikasi generalisata oleh sebab itu merupakan indikasi untuk melakukan patch test  Hispatologi Pemeriksaan histopatologi untuk menegakkan diagnosis neurodermatitis sirkumskripta adalah menunjukkan proliferasi dari sel schwann dimana dapat membuat infiltrasi selular yang cukup besar

8 PENATALAKSANAAN Penatalaksanaan dari neurodermatitis sirkumskripta secara primer adalah menghindarkan pasien dari kebiasaan menggaruk dan menggosok secara terus-menerus. Ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti memotong kuku pasien, memberikan antipruritus, glukokortikoid topikal atau intralesional, atau produk-produk tar, konsultasi psikiatrik, dan mengobati pasien dengan cryoterapi, cyproheptadine, atau capsaicin.

9 DIAGNOSIS BANDING a) Dermatitis kontak alergi b) Plak psoriasis c) Dermatitis seboroik d) Liken planus e) Dermatitis atopi

10 KOMPLIKASI Penggarukan yang terjadi berulang-ulang dapat menimbulkan suatu infeksi atau peradangan kulit. Dapat pula meninggalkan jaringan parut dan perubahan warna kulit yang bertambah gelap (hiperpigmentasi).

11 PENGKAJIAN A. Identitas pasien Keluhan Utama. Gatal-gatal pada kedua tungkai bawah +- 1 bulan Riwayat Kesehatan.  Riwayat Penyakit Sekarang : Tanyakan sejak kapan pasien merasakan keluhan seperti yang ada pada keluhan utama dan tindakan apa saja yang dilakukan pasien untuk menanggulanginya.  Riwayat Penyakit Dahulu : Apakah pasien dulu pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit kulit lainnya.  Riwayat Penyakit Keluarga : Apakah ada keluarga yang pernah menderita penyakit seperti ini atau penyakit kulit lainnya.

12 LANJUTAN B. Pemeriksaan fisik 1. Keadaan Umum:Baik 2. Kesadaran:Compos Mentis 3. Tanda Vital: Tekanan Darah:Tidak dilakukan Nadi:92 x / menit Suhu:36.7º C Pernafasan:18 x / menit

13 STATUS GENERALIS  Kepala  Rambut:Berwarna hitam, distribusi merata, ketombe (-)  Mata:Konjungtiva Anemis (-/-) Sklera Ikterik (-/-)  Hidung:Deviasi Septum Nasi (-), Sekret (-)  Telinga:Tidak ada kelainan bentuk, Serumen (-)  Mulut:Bibir kering (-), Mukosa Faring Hiperemis (-) Tonsil T1/T1, Karies Dentis (-)  Kulit Kepala:Tidak terdapat lesi  Kulit Wajah:Tidak terdapat lesi  Leher  Pembesaran KGB:Tidak ada pembesaran KGB  Pembesaran Tiroid:Tidak ada pembesaran Kelenjar Tiroid  Kulit Leher:Tidak terdapat lesi

14  Thoraks  Paru  Inspeksi:Bentuk & Gerakan Dada Simetris  Palpasi:Vokal Fremitus (+/+), Nyeri Tekan (-/-)  Perkusi:Sonor di semua lapang paru  Auskultasi:Vesikuler (+/+), Ronki (-/-), Wheezing (-/-)  Jantung  Inspeksi:Ictus Cordis Tidak Nampak  Palpasi:Ictus Cordis Teraba  Perkusi:Tidak dilakukan  Auskultasi:BJ I&II, Regular, Murmur (-), Gallop (-)  Kulit: Tidak terdapat lesi  Abdomen  Inspeksi:Perut nampak cembung. Lesi Kulit (-)  Auskultasi:Bising usus (+). Dalam batas normal  Perkusi:Timpani seluruh kuadran abdomen  Palpasi:Nyeri tekan (-), Hepatosplenomegali (-)  Kulit: Tidak terdapat lesi  Ekstremitas  Atas:Akral Hangat (+/+), Sianosis (-/-) Deformitas (- /-)  Bawah:Akral Hangat (+/+), Sianosis (-/-) Deformitas (- /-)

15 STATUS DERMATOLOGIKUS DistribusiRegional RegioMalleolus Medialis Dextra dan Sinistra Lesi Lesi multiple. Sebagian tepi lesi sirkumskripta, sebagian tepi lesi lainnya difus. Sebagian permukaan lesi nampak menimbul dari permukaan kulit sebagian lagi nampak cekung dari permukaan kulit. Diameter kedua lesi ± 5-6 cm. Bentuk lesi nampak bulat. Lesi bilateral. Sebagian permukaan lesi nampak kering, dan sebagian lagi nampak basah. EfloresensiErosi, Eskoriasi, Likenifikasi, Skuama

16 DIAGNOSIS  Diagnosis Banding  Neurodermatitis  Liken Planus  Psoriasis  Diagnosis Kerja Neurodermatitis Sirkumskripta

17 PENATALAKSANAAN  Non Medikamentosa Edukasi kepada pasien tentang penyakitnya Mencegah garukan pada daerah yang gatal Hindari stress psikologis Istirahat yang cukup Menjaga kebersihan kulit, dan menjaga kelembapan kulit agar kulit tidak kering.  Medikamentosa  Topikal Kortikosteroid Topikal :Desoximetasone 0.25% 2 x 1 applic Maksimal Pemberian 2 minggu Sistemik  Antihistamin:Cetirizine 1 x 10 mg/hari

18 EDUKASI PASIEN  Anjurkan agar pasien tidak menggaruk lagi, karena penyakit ini akan bertambah berat jika terus digaruk oleh pasien.  Mendiskusikan tentang bagaimana merubah kebiasaan menggaruk.  Memilih sabun yang lembut.  Menggunakan pakaian yang berbahan cotton sehingga mengurangi iritasi.  Dapat ditutup dengan kasa basah, untuk mencegah penggarukan.  Manajemen stress yang baik.

19 PROGNOSIS  Luka dapat sembuh sepenuhnya, dapat timbul jaringan parut dan perubahan warna kulit.  Dapat relaps karena stress atau tekanan mental, dan karena kontak dengan penyebab alergi.  Tidak sembuh bila pengobatan tidak tuntas.

20 KESIMPULAN Neurodermatitis sirkumskripta atau juga disebut dengan liken simpleks kronik merupakan penyakit gatal-gatal lokal yang berlangsung kronik, lesi disebabkan garukan dan gosokan berulang, dengan gambaran likenifkasi berbatas tegas. umumnya mengenai orang dewasa, kebanyakan pada umur 30-50 tahun. lebih sering terjadi pada wanita dibanding pria. Patofisiologi yang mendasari penyakit ini tidak diketahui tetapi mungkin melibatkan perubahan pada system saraf yang menerima dan memproses sensasi gatal

21 TERIMA KASIH


Download ppt "LICHEN SIMPLEKS CHRONICUS Ns. Nurman M,Kep. KELOMPOK 7 RICO PEBRIANTO ARMI SYAHFITRI ASPIANI YESI EFRA LISEA HAYATI MELA PRIZILIA."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google