Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehYugie Doang Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
Obat yg bekerja pada GIT/ Tractus Gastro Intestinal
By : Drh. Pambangun M SM IV PKH UB , 2013 Obat yg bekerja pada GIT/ Tractus Gastro Intestinal
6
Obat yg bekerja Pada mulut, pharyng : Sialagago, anti sialagago,demulsansia, antiseptik Pada oesophagus : phenothiazin Pada lambung : Stomatika, Demulsansia, Adsorbensia, Adstrengensia, Carminativa, Antasida, Emetika, An Emetika Pada Usus : katartika, laksansia anti diare
7
OBAT YG BEKERJA PADA MULUT DAN PHARYNG
Sialagago > 1. reflex sialagago 2. direct sialagago Reflex sialagago stimuli bud of the tounge, meningkatkan volume dan kenceran saliva digunakan untuk pengobatan hypoptyalismus saliva meningkat > asam lambung meningkat,->stomatika/ gastric stimulant Contoh : calumba, quassia ,nux vomica, gentian, cinchona, quassia simple bitters : orange,lemon peel non aromatic simple bitters : gentian, calumba, quassia Except carnivore anjing/kucing t
8
Direct sialagago stimuli parasympathetics nervus system sensory half of salivary reflex
Contoh : carbamoylcholine, arecoline, pilocarpine, physostigmine (neuromuscular purgative / intestine) Appetite Suppressants sympathomimetics amine, mengurangi nafsu makan: dexamphetamine, chlorphentermine>obesitas anjing
9
Anti sialagago Obat ini biasanya untuk menurunkan kelebihan saliva yang diakibatkan oleh anestesi inhalasi . Mereduksi sekresi glandula alimentarius dan gland.respiratorius pada waktu yang sama. contoh: atropine Kerja pada CNS (Central Nervous System) dgn dosis terapi tdk terlihat efek negatif pada cerebral .
10
Hati-hati , dosis Atropin harus tepat Sedikit diatas dosis normal, ada stimuli dan kadang konvulsi pada kortek cerebralis. Dosis ditambah menstimuli medulla, ditambah lagi berefek pada spinal cord. Overdosis yang berlebihan mengakibatkan medullary depression, coma dan kematian. Kerja pada PNS (Peripheral Nervous System) menyebabkan paralysis of the muscarinic part of the parasympathetic division of the autonomic nervous system.
11
demulsansia Obat ini berfungsi sebagai pelumas melindungi membranamukosa saluran pencernaan mulai dari mulut, pharyng, oesophagus dan gastrium dari iritasi substansi kimia atau bacteri. Berdasar perbedaan susunan kimia ada 5 golongan demulsansia: 1. gula/ sugars : sucrose expectoran, lactose, madu, molasses > acetonemia , malt extract/ bir, starch/kanji, flour/tepung, linseed mucilages / biji rami. 2. gums / getah : acacia/ gum Arabic dan tragacanth. 3. protein hewan : albumin > good demulcent and nutritional supplement , emetica local pada anjing dan kucing , dan gelatin. 4. minyak sayur dan glycerol 5. Senyawa lain seperti liquorice powder/kayumanis, bentonite
12
Antiseptik Buccopharingeal
Contoh : - Sodium perborat , phenol,hexitidin, dibromo dropamid, biasanya berbentuk cair berfungsi sebagai pencuci mulut dan mengontrol pertumbuhan bakteri Untuk terapi pengobatan ginggivitis dan stomatitis contoh lain : povidon iodine 1%
13
OBAT YG BEKERJA PADA OESOPHAGUS Obat obatan parasympathomimetic (arecoline dan pilocarpine) selain menstimuli sekresi saliva, juga meningkatkan peristaltic oesophagus untuk membebaskan choke/sumbatan pada oesophagus. Pada sapi dan kuda, adanya benda asing (kentang,umbi umbian) . Phenothiazine dirivat tranquilizer menyebabkan relaksasi oesophagus membebaskan choke.
14
Obat yg bekerja pada lambung
Stomatika : meningkatkan aktivitas lambung dan sekresi lambung, melalui peningkatan ekskresi dan motilitas. Contoh : - muskarinik agen - antagonis dopamin metoclopramid”(efekAntidopaminergik di CTZ/chemo Receptor Triger Zone) - garam alkali - histamin metoclopramid peristaltik meningkat tanpa meningkatkan sekresi saliva ataupun asam lambung Utk terapi mual karena obat antikanker, pemberian bahan radiologi,cegah muntah pasca operasi
15
Kontra indikasi : analgetic narcotic
Perdarahan saluran cerna,perforasi Efek samping : Mengantuk, lesu Interaksi Obat : Tdk boleh bersama dgn Atropin atau obat anti cholinergic lain dan analgesic narcotic
16
Anti stomatika : menurunkan aktivitas dan sekresi lambung Contoh : - anti muskarinik - adrenergik drugs - spasmodik gastrium : morfin, kodein - antagonik reseptor H2 cimetidin, ranitidin
17
Pelapis Mukosa Lambung
Demulsansia, merupakan senyawa dengan masa molekul besar dan larut air Contoh : - zat gula - gums - protein hewani - minyak tumbuhan - gliserol Mekanisme kerja > melapisi, meniadakan iritasi, melindungi membrana mukosa saluran pencernaan bagian atas
18
Adsorbensia Contoh : kaolin,hydrated aluminium silicate>adsorbsi internal dan eksternal bentonit hydrated colloidal aluminium silicate>adsorbsi norit, adsorben pektin, sbg adsorben dan demulsansia bekerja dengan jalan: melapisi dan mengabsorbsi toxin, bakteri untuk dikeluarkan dari G.I terapi : diare,ulserasi ,kolitis, keracunan
19
Adstringensia Contoh : - acidum tanikum - mineral adstrengensia Mekanisme : Melapisi dgn jalan presipitasi Terapi : - diare - luka bakar
20
Kasus diare Adstringensia presipitasi pada permukaan usus > lapisan pelindung > Menurunkan peristaltik >Menunda transmisi isi usus >>>>>>penyerapan air pada ingesta >>>>konstipasi
21
Karminativa Obat yang dapat meningkatkan pengeluaran gas dari lambung.
Umumnya karminativa berupa minyak volatil yang dieliminasikan lewat paru-paru, ginjal dan kulit. Contoh :Terpentin,Pipermin, serbuk anisi Ginger,Camphor,menthol Mekanisme kerja : Iritasi pada mukosa G.I merelaksasi spinter kardia gas keluar Terapi : bloat , tympani dan kolik
22
terapi : timpani & bloat Kolik
23
Contoh karminativa yang beredar di pasaran : - anti bloat : dimetikon - bloat remedy : dimetikon + suspensi silikat - neometeoryl : trigliserida polioksietilen - therabloat : poloxalene -tympasol : formaldehid + as. kresol sulfonat dimetil polioksan
24
Antasida:Yaitu obat yang menetralisir dan mengikat as
Antasida:Yaitu obat yang menetralisir dan mengikat as. lambung yang berlebihan. Umumnya bersifat basa, tetapi bukan suatu basa karena tidak berisi radikal OH Sifat farmakologi dibagi atas : Antasida sistemik : Antasida yang ion-ionnya dapat diserap usus halus sehingga mengubah keseimbangan asam basa dan elektrolit dalam tubuh dan dapat terjadi alkalosis Contoh : Na. Bikarbonat NaHCO3 + HCl Na Cl + H2O + CO2 Daya larut tinggi. CO2 yang terbentuk akan menimbulkan efek karminatif.
25
Antasida non sistemik Antasida yang kationnya membentuk senyawa yang tidak larut dalam usus,dan tdk diabsorbsi sehingga tdk mempengaruhi keseimbangan asam basa dalam tubuh Contoh : -aluminium hidroksid -magnesium hidroksid -kalsium karbonat. antasida yg kuat, murah Proses penetralan asam kalsium karbonat diubah menjadi kalsium klorida. CaCO HCl CaCl2 + H2O CO2 Efek samping : hiperkalsemia
26
Alumunium hidroksida ( Al(0H)3)
Al(OH) HCl Al Cl H2O Daya menetralkan as lambung lambat , efek kerja lama Bereaksi dengan fosfat -> Al fosfat, sukar di absorbsi Ion Al bereaksi dengan protein > adstringensia Al juga berefek dengan sebagai demulsansia dan adsorbensia Efek samping : osteomalasia Gangguan abs. vitamin + tetrasiklin
27
Magnesium Hidroksida Mg (OH)2 + HCl-- Mg Cl2 + H2O Kelarutannya lama >kerja netralisir as. Lambung lama Mg(OH) 2 menyebabkan pelunakan tinja/efek katartika karena Mg tidak terabsorbsi dan menahan air.>> efek samping diare Dikombinasi dengan al. hidroksida. Penggunaan Antasida Pd. Hewan lambung tunggal > ulserasi peptikum Pd. Ruminansia > acidosis
28
emetika Emesis merupakan mekanisme perlindungan tubuh dan kejadian emesis menunjukkan bahwa hewan telah memakan bahan yang bersifat iritasi. Proses emesis tidak biasa terjadi pada kuda, ruminansia dan tikus dan umumnya terjadi pada kucing dan anjing. Hal ini disebabkan pada anjing dan kucing pertumbuhan dan perkembangan pusat muntah di otak sangat baik dan juga tidak jelas batas gastrium cardia sphinxter secara anatomi.
30
Fisilogi emesis, dimulai dari rasa mual/nausea
32
Etiologi dari pusat muntah
1.Stimulasi pusat muntah dari proyeksi thalamus, korteks, hipothalamus, karena sensasi sakit, takut. 2.aktivitas yang tinggi dalam sistem retikuler 3.obat-obat atau toksin yang berefek pada kemoreseptor triger zone 4.kenaikan tekanan intra kranial 5.tumor pada pusat muntah 6.epilepsi 7.hiperkalsemia
33
Etiologi dari perifer 1. stimulasi saraf vagus pada pharing/laring 2. stimulasi cabang pulmo dari nervus vagus 3. cardia aritmia 4. hepatitis 5. iritasi GIT 6. faktor-faktor penyebab stasis 7. antikolinesterase 8. glaukoma
34
Obat yang menyebabkan muntah disebut emetika
yang diklasifikasikan menjadi dua, yaitu : -emetika sentral -emetika lokal/reflek emetika sentral emetika menstimulasi pusat muntah: - apomorfin hidroklorid - zylazin/rompun - prostaglandin - glikosida jantung
35
lokal emetika: menginduksi muntah dengan jalan mengiritir epitel oesophagus, lambung dan pharing. contoh : - natrium klorida - natrium karbonat - Cu SO4 - antimon - kalium tartat - ipecacuanha : emetin cephalin
36
Antiemetika Prinsip kerja antiemetika: - blokir reseptor dopaminergik
Yaitu obat yang menekan pusat muntah. Prinsip kerja antiemetika: - blokir reseptor dopaminergik - blokir pusat muntah - melindungi GIT dari iritasi Penggunaan antiemetika: - hewan yang ditransportasi - terapi gastritis yang kronis - kemoterapi kanker (obat-obat citotoxic) - gangguan vestibuler, radiasi dan uremia
37
Agen antiemetika a. Antiemetika yang berefek perifer - agen pelindung : garam bismuth, pektin dan kaolin - sedativa lambung lokal dan antasida : garam alkali, Na bikarbonat, Ca karbonat - antikolinergik : hyoscine, glycopirolat
38
b. Antiemetika yang berefek sentral
mekanisme kerja belum jelas, >antihistamin memblokir stimulasi perifer(yang berasal dari perifer)pusat muntah. Per oral diabsorbsi dgn baik sal cerna, dimetabolisme oleh hati, metabolit di ekskresi dlm urine. antidopaminergik , sebagai antagonis dopamin (obat yg memblokir reseptor dopamin) secara sentral menghambat stimulasi CTZ , mempunyai efek prokinetik.
39
golongan antihistamin
(antihistamin antiemetik) : difenhidramin, siklizin hidroklorid, buklizin hidroklorid,dll contoh: metoclopramide, domperidone
40
C. Antiemetika broad spectrum
Terutama untuk muntah yang disebabkan karena radiasi, anestesi, uremia Contoh : trimethobenzamid hidroklorid (tigan) > dpt menimbulkan gejala ekstrapiramidal seperti distonia akut >>> obat harus dihentikan
41
Farmakologi rumen Pengertian :
Rumen merupakan suatu kantung besar untuk menyimpan makanan sementara dan tempat berlangsungnya proses fermentasi Microorganisme dalam rumen (protozoa,yeast,bacteria- Streptococcus bovis ) Antara Mikroorganisme tsb dgn ruminansia terjad Simbiosis mutualisme Proses fermentasi terjadi pada lingkungan rumen yang anaerob
45
Inaktif sbg estrogen Contoh inaktivasi :
1. kloramfenikol reduksi menjadi amina. 2. glikosida digitalis dirusak isi rumen 3. Saponin mengalami degradasi 4. Oxalate dlm pakan dirusak enzym oxalase dlm cairan rumen 5. Phyto estrogenik iso flavin inaktiv sbg estrogen
46
Contoh aktivasi : 1. miserotoxin (nitro sugar) dimetabolisasi menjadi 3 nitro-1propanol senyawa toksik 2. cyanogenik glucosida akan membebaskan cyanida atas bantuan microbia glukosidase 3. garam-garam an organik mengalami reduksi Nitrat reduksi menjadi ammonia 4. tryptophan dan asam indol acetat dirubah menjadi 3 methyl indole merupakan metabolit yang toksik
47
e. Absorbsi obat Epirumino retikulum bersifat permeabel untuk obat larut lemak dan impermeabel terhadap ion transfer obat > secara difusi non ion
48
Faktor yang mempengaruhi abs. obat dari Ruminoretikulum :
jumlah vol. cairan ingesta stasis rumen aliran darah
51
Obat yg bekerja pada usus
52
1. katartika obat yang menyebabkan intensifikasi aktivitas usus sehingga menyebabkan isi usus keluar dari kolon ke rektum Prinsip : mempercepat gerakan peristaltik usus defekasi Aplikasi : terapi konstipasi pengeluaran zat yang bersifat racun pengeluaran gas pada fermentasi pengobatan oedem dan cacingan
53
efek buruk : - mengganggu abs. bahan gizi -menghambat sintesa vit. Oleh bakteri -mengganggu abs. mineral kontra indikasi : - gastritis -hewan bunting
54
Prinsip kerja katartika :
Mempercepat peristaltik usus defikasi Dosis kecil sbg katartika , ditambah sbg laksansia, yg efek ringan sbg lenitiva, yg efek kuat sbg drastika
55
Macam –macam Katartika :
A. Lubricant laksansia : Mekanisme kerja : Mengemulsi feses, melapisi mukosa dan melicinkan sehingga mempermudah keluarnya feses
56
Keburukannya : Konstipasi kronismengurangi iritasi gerak feses lambat Pelapis mukosa usus mengganggu absorbsi Protein, KH, Lemak dan Vitamin Contoh : parafin liquidum, Dioctyl sodium Sulfosuccinat (Dioctyl NaSS)
57
B. Bulk purgativa Memperbesar isi intestinum distensi dinding usus Kontraksi muskulus Gerakan peristaltik meningkat 1.simple bulk purgativa - agar - metil selulose - laktulosa - karboksi metilselulosa (CMC)
58
2.saline bulk purgativa / osmotik purgativa
- mencegah reabsorsi air - menarik air intestinum contoh : garam yang sukar diabsorbsi. Garam inggris Garam epsom / magnesium sulfat Garam glauber /sodium sulfat saline bulk purgative kurang nyata pada kuda
59
C. Iritant purgativa Efek langsung / Direct Irritant Purgative Contoh : - kalomel/merkuri klorida - fenolftalin - castrol oil (olium ricini) - olium rini - minyak nabati proses laksasi saponifikasi
60
Glyserol pelunak feses
Sabun yg mengandung Na dan K iritasi Efek tidak langsung / Indirect Irritant Purgative Contoh : - Aloes - Cascara Sagrada - Rheum
61
D. Neuromuscular Purgatives
Obat ini berisi parasympathomimetic agents dan reversible cholinesterase inhibitors. Contoh : Arecoline Carbachol Physostigmine Salicylate / eserine salicylate
62
E. Enemata Contoh : Air hangat Air mengandung sabun Gliserine Sodium Dioctylsulphosuccinate
63
ANTI DIARE Diare : proses fisiologis untuk mengeluarksn cairan dan zat zat yang tidak berguna Diare merupakan mekanisme perlindungan tubuh dari gangguan penyakit
64
Etiologi diare : Zat kimia Keracunan makanan Alergi Infeksi : virus, bakteri, protozoa, jamur, cacing Pengaruh syaraf
65
Mekanisme terjadinya diare :
sekresi cairan dan elektrolit dari sel epithel usus ke dalam lumen usus. Peningkatan osmolaritas cairan usus karena intoleransi disakarida (laktosa) peningkatan motilitas usus halus Terapi diare : cairan elektrolit antidiare.
66
Berdasarkan mekanisme kerja dibedakan atas :
obat pengubah konsistensi tinja. obat anti motilitas anti sekretorik anti mikrobia Obat pengubah konsistensi tinja adsorbensia : kaolin, pektin, attapulgite, norit (tabonal/zat arang aktif) prinsip : menyerap mengikat toksin adstringensia : tanalbumin, garam-garan bismuth, garam alumunium
67
Anti Motilitas golongan opium derivat petidin (difenoksilat, loperamid) antikolinergik Anti sekretorik indometasin, bismuth sub salisilat gol. Fenotiazin somatostatin
68
Anti mikrobia bakteri kolera : - sulfonamid shigella spp. : - sulfonamid - kotrimoksasol - kloramfenikol - ampisilin - tetrasiklin entamuba : - senyawa oksikinolin - senyawa nitro imidazol
69
Cacing : piperasin albendazol niclosamide Fungi : ketokonazol nystatin
70
Selamat belajar Semoga berhasil
See the next slides>>>>>>>>>>>>>>>>>
71
Apa yang dimaksud dengan stomatika dan antistomatika ?
Belajar menjawab > Apa yang dimaksud dengan stomatika dan antistomatika ? Jelaskan mekanisme terjadinya bloat dan bagaimana terapinya ! Jelaskan mekanisme emesis. Jelaskan proses biokimiawi obat dalam rumen. Bagaimana prinsip terapi diare?
72
Mekanisme kerja laksansia, adstrengensia, antiemetika/an emetika, dll.
Jelaskan obat yg bekerja pada mulut , pharyng dan oesophagus Jelaskan obat yg bekerja pada intestinum
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.