Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehNenk Cyankk Telah diubah "9 tahun yang lalu
1
TAQWA Oleh Biki Zukfikri Rahmat DI SAMPAIKAN PADA MATA KULIAH
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM UNIVERSITAS SILIWANGI TASIKMALAYA
2
Pengertian Takwa dari kata waqaya (Arab) berarti takut, menahan, menjaga diri, memelihara, tanggung jawab, menyelamatkan, dan memenuhi kewajiban. Secara etimologis, kata taqwa berasal dari waqa, yaqi, wiqayah, yang berari takut, menjaga, memelihara dan melindungi. Orang yang bertakwa adalah orang yang takut kepada Allah berdasarkan kesadaran dengan mengerjakan Perintah-nya, tidak melanggar larangan-Nya, takut terjerumus kedalam perbuatan dosa. Orang yang bertakwa adalah orang yang menjaga (membentengi) diri dari kejahatan, memelihara diri agar tidak melakukan perbuatan yang tidak diridhoi Allah, bertanggung jawab mengenai sikap, tingkah laku dan perbuatannya, serta memenuhi kewajibannya.
3
LANJUTAN Menurut H.Agus Salim, takwa adalah sikap mental seseorang yang selalu ingat dan waspada terhadap sesuatu dalam rangka memelihara dirinya dari noda dan dosa, selalu berusaha melakukan perbuatan yang baik dan benar, pantang berbuat salah dan jahat kepada orang lain, diri sendiri dan lingkungannya. Perintah taqwa kepada Allah tersebar pada 72 ayat. Dari ayat2 itu dapat disimpulkan bahwa “taqwa adalah taat hanya kepada Allah da Rasul-Nya dengan selalu menjalankan segala perintahnya walaupun bersifat anjuran yg hukumnya sunat serta menjauhi segala larangannya yg berat maupun yg ringan/yg hukumnya makruh. Para mufasir menyimpulkan bahwa taqwa adalah sikap seseorang yg membuat wiqayah (penghalang) antara dirinya dgn siksa Allah dan kemurkaannya siksa dunia maupun akhirat.
4
B. Kedudukan dan fadhilah takwa
Kedudukan takwa bagi seorang muslim sangat penting dalam kehidupannya, sebab: Takwa adalah ukuran (parameter) kemuliaan seorang muslim (S.49: 13) Takwa adalah pokok segala pekerjaan Takwa sebagai dasar persamaan hak antara pria dan wanita (suami isteri) (Q.S. 4:1) Taqwa sebagai pokok-pokok kebajikan (QS.2.177)
5
Lanjutan Fadhilah Taqwa
Imam Ghazali dalam kitab Tahdzibul Akhlaq fadilah taqwa: Pemeliharaan dan perlindungan dari gangguan musuh (QS.3.120) Penguatan dan pertolongan (QS.2:194) keselamatan dari kesulitan yg berat dan rizqi yg halal (QS.ath-thalaq;3). Kehormatan dan kemuliaan (QS.alhujurat:13) Selamat dari api neraka (QS.maryam 72).
6
Lima Indikator Ketaqwaan Dalam Surah al-Baqarah ayat 177:
C. Ciri–ciri Muttaqin: Muttaqin adalah bentuk isim fa’il (pelaku) dari kata taqwa. Bentuk jama’ atau banyaknya adalah muttaqun atau muttaqin. Dalam alquran tercantum beberapa ayat yg menjelaskan tentang ciri2 muttaqin: Pada awal QS.Al-Baqarah QS.3: (berinfaq saat susah/senang, menahan amarah, pemaaf, menghargai orang lain, bertobat bila khilaf). Beribadah di waktu malam dengan sujud berdiri, serta diikuti rasa takut kepada azab akhirat ( Az-Zumar 39 : 9 ) QS. At-thur (berusaha agar keluarga dan keturunannya menjadi orang2 shalih). Lima Indikator Ketaqwaan Dalam Surah al-Baqarah ayat 177: Memelihara fitrah iman dengan menjaga 6 rukun iman. Mencintai sesama umat manusia yang diwujudkan melalui kesanggupan mengorbankan harta. Memelihara ibadah formal. Memelihara kehormatan diri (menepati janji). Memiliki semangat perjuangan (sabar saat kepayahan, kesusahan dan di waktu perang).
7
D. Ruang lingkup Menurut Hasan Langgulung takwa merupakan kesimpulan semua nilai yang terdapat didalam Al Quran. Takwa mencakup segala nilai yang diperlukan manusia untuk keselamatan dan kebahagiannya di dunia ini dan di akhirat kelak. Nilai-nilai takwa yang dibutuhkan manusia dapat digolongkan atas, yaitu: (1) nilai-nilai perseorangan, (2) nilai-nilai kekeluargaan, (3) nilai-nilai sosial, (4) nilai-nilai kenegaraan dan (5) nilai keagamaan. Dalam arti memelihara takwa meliputi empat jalur hubungan manusia, yaitu: a. Hubungan manusia dengan Allah, b. Hubungan manusia dengan hati nurani atau dirinya sendiri, c. hubungan manusia dengan sesama manusia, d. hubungan manusia dengan lingkungan hidup. Keempat hubungan tersebut harus dikembangkan secara selaras dan seimbang.
8
Lanjutan Hubungan manusia dengan Allah meliputi: (1) beriman kepada Allah, (2) beribadah kepada-Nya, (3) mensyukuri nikmat-Nya, (4) bersabar menerima cobaan Allah, (5) memohon ampun atas segala dosa dan tobat untuk tidak lagi melakukan kejahatan. Hubungan manusia dengan dirinya sendiri, meliputi: (1) sabar, (2) pemaaf, (3) adil, (4) ikhlas, (5) berani, (6) memegang amanah, (7) mawas diri, (8) mengembangkan semua sikap dalam akhlak yang baik.
9
Hubungan manusia dengan sesama, meliputi: (1) tolong menolong, (2) suka memaafkan kesalahan orang lain, (3) menepati janji, (4) lapang dada, (5) menegakkan keadilan dan berlaku adil terhadap diri sendiri dan orang lain. Hubungan manusia dengan Lingkungan hidup meliputi: memelihara dan menyayangi binatang dan tumbuh-tumbuhan, tanah, air dan udara serta semua alam semesta untuk kesejahteraan manusia dan makhluk lainnya tanpa membuat kerusakan atau kehancuran alam, sehgingga generasi beikutnya tidak dapat mengolah dan menikmati alam lagi.
10
Konsekwensi dari keempat hubungan diatas, manusia bertakwa harus mengembangkan 4 (empat) tanggung jawab dan kewajiban, yaitu: (1) tanggung jawab kepada Allah, (2) kepada hati nurani sendiri, (3) kepada manusia lain, dan (4) tanggung jawab memelihara hewan, tumbuh-tumbuhan, air, udara, tanah dan kekayaan seluruh alam yang diciptakan Allah untuk memenuhi kebutuhan makhluknya.
11
KORELASI IMAN DAN TAQWA
Dalam kaitannya dengan iman, maka taqwa dapat diartikan sikap memelihara keimanan yang diwujudkan dalam pengamalan ajaran agama Islam secara utuh dan konsisten (istiqomah).
12
CEKAP SEMANTEN MATUR NUWUN
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.