Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KESIAPAN SDM INDONESIA DALAM PELAKSANAAN INTEGRASI LOGISTIK ASEAN 2013

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KESIAPAN SDM INDONESIA DALAM PELAKSANAAN INTEGRASI LOGISTIK ASEAN 2013"— Transcript presentasi:

1 KESIAPAN SDM INDONESIA DALAM PELAKSANAAN INTEGRASI LOGISTIK ASEAN 2013
Bogor, 8 Agustus 2011 President Director, PT. United Total Support Executive Board Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Executive Director Sembada Pratama, School of Logistics and Supply Chain Mahasiswa Program Doktor Manajemen Bisnis IPB Faculty Member IPMI Business School dan Universitas Bakrie, Dosen Tamu PPM School of Management Tim Ahli Sistem Logistik Nasional Kementrian Koordinator Perekonomian Republik Indonesia Prepard by Ir. Hoetomo Lembito, MBA, CSLP

2 Agenda Pembahasan MP3EI dan Sislognas
Kondisi SDM Logistik dan Tantangan yang duhadapi Konsep Pengembangan SDM Logistik di Indonesia Kesimpulan 2

3 PENDEKATAN TRANSFORMASI EKONOMI

4 Bogor, 8 Agustus 2011 Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 4

5 Kedudukan Grand Design Transformasi Dalam Kebijakan Nasional
PENDEKATAN GRAND DESIGN TRANSFORMASI EKONOMI Kedudukan Grand Design Transformasi Dalam Kebijakan Nasional Grand Design Transformasi Eko-nomi ini merupakan bagian yang integral di dalam sistem perencanaan pembangunan na-sional. Oleh karena itu, Grand Design Transformasi Ekonomi dirumus-kan dengan mengacu pada UU 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan memperhatikan RAN-GRK. Selanjutnya, produk Grand De-sign Transformasi Ekonomi ini menjadi acuan bagi perumusan RPJMN. Sementara itu rencana aksi yang diindikasikan di dalam Grand Design ini menjadi acuan bagi penyusunan RKP/RAPBN serta bagi penyusunan kebijak-an investasi swasta dan PPP. 5 5

6 Grand Design Transformasi Ekonomi
PENDEKATAN GRAND DESIGN TRANSFORMASI EKONOMI Grand Design Transformasi Ekonomi Grand Design Transformasi Ekonomi mengkombinasikan pendekatan Sektoral dan Regional Rencana Aksi Penguatan Konektivitas Nasional Perumusan Grand Design Transformasi Ekonomi ini mengkombinasikan 2 (dua) pendekatan, yaitu sektoral dan regional (pengembangan wilayah) yang selanjutnya diintegrasikan dalam pengembangan Koridor Ekonomi. Pendekatan sektoral didasarkan atas identifikasi sektor-sektor unggulan dengan prospek pengembangan tinggi secara global dan Indonesia memiliki potensi dan kemampuan untuk ditingkatkan daya saingnya ke depan. Sementara itu, pengembangan wilayah diterapkan untuk menyebarkan pengembangan sektor-sektor unggulan yang telah ditetapkan ke dalam 6 (enam) koridor ekonomi yang telah diidentifikasi. 6

7 WHY ? Penetapan Program Utama
PENDEKATAN GRAND DESIGN TRANSFORMASI EKONOMI Transformasi Ekonomi berisi langkah-langkah spesifik dan nyata, bukan pada tataran konsep dan umum Program utama adalah kelompok kegiatan utama di komoditi atau sektor tertentu pada koridor ekonomi yang akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi serta dapat memberikan kontribusi secara langsung dan signifikan bagi pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja. Investasi (publik dan swasta) dan peningkatan kapasitas SDM diprioritaskan untuk mendorong sektor produktif dan unggulan di setiap program utama untuk memacu percepatan pertumbuhan ekonomi. Mempermudah fokus dan mempertajam perumusan kebijakan dan reformasi peraturan yang menghambat pertumbuhan. Mempermudah dan meningkatkan kualitas pelaksanaan monitoring dan evaluasi dari kinerja pelaksanaan Transformasi Ekonomi harus fokus pada Program Utama Penetapan Program Utama 7

8 20 Program Utama Terobosan untuk mendorong percepatan transformasi ekonomi Berdasarkan identifikasi sementara, diperoleh 20 program utama, yaitu sebagai berikut: Metropolitan Jabodetabek Jembatan Selat Sunda Pengembangan Kelapa Sawit Pengembangan Karet Pengembangan Batubara Pengembangan Nikel Pengembangan Tembaga Pengembangan Minyak dan Gas Pengembangan Pariwisata Pengembangan Perikanan Pengembangan Food Estate Pengembangan Industri Makanan - Minuman Pengembangan Industri Tekstil Pengembangan Industri Mesin dan Peralatan Transportasi Pengembangan Industri Perkapalan Pengembangan Industri Baja Pengembangan Industri Aluminium Pengembangan Industri Telematika Penguatan Konektivitas Nasional Membangun Kapasitas IPTEK Pengembangan aktivitas ekonomi ke-20 program utama tersebut difokuskan pada 6 (enam) koridor ekonomi yang telah ditetapkan, yaitu: Koridor Ekonomi Wilayah Sumatera Koridor Ekonomi Wilayah Jawa Koridor Ekonomi Wilayah Kalimantan Koridor Ekonomi Wilayah Sulawesi Koridor Ekonomi Wilayah Bali-Nusa Tenggara Koridor Ekonomi Wilayah Papua 8

9 KORIDOR EKONOMI PROGRAM UTAMA Sumatera Jawa Kalimantan Sulawesi
Bali - NT Papua Jabodetabek Jembatan Selat Sunda Kelapa Sawit Karet Batubara Nikel Tembaga Minyak dan Gas Pariwisata Perikanan Food Estate Ind. Makanan – Minuman Industri Tekstil Industri Mesin – Peralatan Transportasi Industri Perkapalan Industri Baja Industri Aluminium Industri Telematika Konektivitas Nasional Kapasitas IPTEK 9

10 6 Koridor Ekonomi Prioritas : Berbasis Komoditi/Sektor Unggulan Wilayah
BIMP-EAGA Medan IMT-GT 1 3 4 Manado Ternate Pekanbaru Pontianak Samarinda Manokwari Gorontalo Jambi Jayapura 6 Palangkaraya Mamuju Sorong Palembang Kendari Ambon Banjarmasin Lampung 2 Makassar Wamena Jakarta Semarang Surabaya 5 Serang Mataram Merauke Denpasar Kupang Pusat ekonomi mega Pusat ekonomi Usulan lokasi KEK Usulan lokasi KEK yang merupakan FTZ 1 KE Sumatera 2 KE Jawa 3 KE Kalimantan 4 KE Sulawesi 5 KE Bali – Nusa Tenggara 6 KE Papua 10


Download ppt "KESIAPAN SDM INDONESIA DALAM PELAKSANAAN INTEGRASI LOGISTIK ASEAN 2013"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google