Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Lokakarya Percepatan Penyelamatan 1000 HPK Makassar, 24 April 2015

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Lokakarya Percepatan Penyelamatan 1000 HPK Makassar, 24 April 2015"— Transcript presentasi:

1 Lokakarya Percepatan Penyelamatan 1000 HPK Makassar, 24 April 2015
Kolaborasi Sinergik Antarprofesi: Membangun Kerjasama lintas sektor dan transdisiplin untuk Penguatan Program Intervensi Spesifik dan Sensitif untuk Penyelamatan 1000 Hari Pertama Kehidupan Djunaidi M. Dachlan Lokakarya Percepatan Penyelamatan 1000 HPK Makassar, 24 April 2015

2 SISTIMATIKA PENYAJIAN
Kesenjangan Pelayanan Kesehatan Paradigma Sistem Kesehatan Sistem Pembelajaran Pembelajaran Interprofesional Proses Pembelajaran Interprofesional

3 Kesenjangan Antara Pendidikan, Riset dan Pengabdian Kepada Masyarakat
Antara Kebijakan, Program dan Riset Antara Perencana-Pelaksana-Pengguna (Masyarakat dan Keluarga) 1 2 3 Universitas Hasanuddin

4 Kesenjangan Pendidikan-Riset-Pengabdian
Pendidikan yang lebih menekankan hanya pada aspek kognitif dan kurang atau tidak dikaitkan dengan “evidence based” yang diperoleh dari hasil penelitian dan kebutuhan masyarakat; Penelitian tidak didasarkan atas masalah yang ada tetapi tergantung ketersediaan dana; Pengabdian pada masyarakat bersifat parsial dan tidak sinambung Universitas Hasanuddin

5 MENJEMBATANI KESENJANGAN dengan pendekatan GELOMBANG BARU KESMAS
Universitas Hasanuddin

6 Gelombang Ke 4 Public Health
Social Social determinant of health Clinical Lifestyle-related disease Biomedical Antibiotics, early vaccines Structural Clean water, sewers, drainage 1980-sek Universitas Hasanuddin

7 Gelombang Ke 5 Public Health
Cultural A culture for health Social Social determinant of health Clinical Lifestyle-related disease Biomedical Antibiotics, early vaccines Structural Clean water, sewers, drainage Mulai 2014 1800-sek Universitas Hasanuddin

8 Menjembatani Gap Kegiatan berbasis determinan sosial kesehatan dg pendekatan kultural Kolaborasi sinergik antarprofesi Utilisasi riset kesehatan berdasar kebutuhan pembuatan kebijakan Kebijakan kesehatan berbasis bukti Menerjemahkan riset ke dalam kebijakan Eksplorasi hambatan-hambatan antara riset-riset epidemiologi dan pengembangan kebijakan kesehatan 9/9/2011 Universitas Hasanuddin

9 HARMONISASI -INTEGRASI
Program Kebijakan Riset Learning Proses: Evidence Base Knowledge Base Data Kohort Mulai Remaja, WUS, Bumil, Busui, Bayi, Baduta, Balita Hingga Lansia Universitas Hasanuddin

10 PARADIGMA BARU “HEALTH SYSTEM"
Produsen utama Kesehatan: Keluarga tiga kapabiltas dasar: Value-Practice-Resources Value-Practice  non-material resources Interaksi Value-Practice-Resources  “culture” Best solution is Local Solution Program Top-down memperluas kesenjangan

11 Pembelajaran Antarprofesi atasi disharmoni
Communities, Household Policymakers, Planners Managers, Providers KIA (1000 hr) DEMAND DECISIONS NEEDS OUTPUTS 3 1 Learning Klik kotak 1 untuk ke slide output vs needs Klik kotak 2 untuk ke slide task vs competencies Klik kotak 3 untuk ke slide decisions vs demand 2 COMPETENCIES TASKS Universitas Hasanuddin

12 OUTPUT VS NEEDS Memahami kebutuhan rumah tangga dan masyarakat untuk meningkatkan produktivitas, dan belajar bagaimana secara efektif menghubungkan output program dengan kebutuhan 1 Klik gambar panah atas untuk kembali ke slide sebelumnya Universitas Hasanuddin

13 TASKS VS COMPETENCIES Memahami tugas yang dibutuhkan untuk menghasilkan output yang diinginkan, dan bagaimana membangun kompetensi organisasi untuk melaksanakan tugas ini 2 Klik gambar panah atas untuk kembali ke slide sebelumnya Universitas Hasanuddin

14 DECISIONS VS DEMAND 3 Memahami bagaimana mengefektifkan keterlibatan rumah tangga dan masyarakat dalam pengambilan keputusan sehingga mereka sebagai produsen kesehatan-gizi merasa sebagai “pemilik“ kebijakan dan program Universitas Hasanuddin

15 Interprofessional Education
When students from two or more professions learn about, from and with each other to enable effective collaboration and improve health outcomes (WHO, 2010)

16 Interprofessional collaborative Practice
When multiple health workers from different professional backgrounds work together with patients, families, caregivers, and communities to deliver the highest quality of care (WHO, 2010)

17 Interprofessional Colaborative ?
team-based approach that maximizes the strengths and skills of each contributing health and social care, thus increasing the quality of health services. regarded by many health care practitioners Public Health, nutritionist, educators, and policy makers as an important activity to enhance the quality of teamwork and health care key strategy for improving the delivery and outcomes of increasingly complex healthcare approaches an answer to improving the effectiveness of health professional teamwork, in response many programs , a wide variety of ways. little evidence

18 Interprofessional Competencies in Healthcare
Knowledge, skills, and values/attitudes that define working together across the professions, with other health care workers, patients, families and communities to improve health outcomes in specific care contexts

19 Interprofessional Teamworks
Cooperation, coordination and collaboration between professions in delivering Health care

20 Concepts of Teamwork Multiprofessional Interprofessional
independent parallel Interprofessional integrated, translating themes and schemes common goals and decision‐making processes Transprofessional consensus‐seeking and opening up of professional territories boundaries blur or vanish

21 Interprofessional Education ? (WHO 1988)
Develop ability to share knowledge and skills collaboratively Become competent in teamwork Decompartmentalize curricula Integrate new skills and areas of knowledge Ease interprofessional communication Generate new roles Promote interprofessional research mprove understanding and cooperation between education and research institutions Permit collective consideration of resource allocation according to need Ensure consistency in curriculum design

22 Proses pembelajaran Antar Profesi
PPKBD, Kesmas, Kebidanan, Keperawatan Keperawatan Kedokteran Kebidanan Learning2 (Pendamping) Communities, Household Policymakers, Planners Managers, Providers KIA (1000 hr) TPG PPLKB PLKB Kes-Mas Gizi Konsel Gizi Keluarga Bermasalah Learning1 (fasilitator) Klik kotak learning 2 (pendamping) untuk ke slide wilayah pembelajaran 2 Klik kotak learning 1 (pendamping) untuk ke slide wilayah pembelajaran 1 Universitas Hasanuddin

23 Komponen Pembelajaran
Komponen Utama Kedokteran Kesmas Gizi Poltekkes Komponen Pendukung/Pemungkin Kesehatan (PKM: Promkes, KIA Gizi) Keluarga Berencana (PLKB, PPKBD, Kader) Komponen Pemerintahan Kecamatan (lintas sektor) Kelurahan/Desa Sektor informal (pemuka pendapat)

24 Pembelajaran 1 Data Dasar: basis RT, Wilayah Posyandu, Dasawisma, sasaran KIA-Gizi Analisis Masalah: KIA Gizi, Besar, Berat, Urgensi Pemecahan Masalah: Sensitif, Spesifik dan Pendukung Solusi Implementasi: Multiprofesional, interprofesional, transprofesional Monev Pelaporan: Program, Akademik, Action-Learning Research, Risalah kebijakan)

25 WILAYAH PEMBELAJARAN 1 Universitas Hasanuddin Wilayah Puskesmas
4-6 Posyandu utk 1 grup Mahasiswa, terdiri atas 2-3 orang mhs kesmas 2-3 orang mhs Gizi 3 orang Poltekkes (gizi-Kebidanan-Keperawatan) Pendukung/pemungkin Pemangku Kepentingan (kecamatan: Camat, Kelurahan, PKM) Informal leaders Opinion leaders Katalis (Fasilitator) TPG, Promosi Kesehatan, PPLKB, PLKB Supervisi Mentoring, advokasi, Konselor Pelaporan Wilayah, Umpan Balik Mahasiswa Antar Profesi Pembelajaran 1 Universitas Hasanuddin

26 WILAYAH PEMBELAJARAN (pendampingan)
Wilayah Kecil Posyandu (2-3), grup mahasiswa terdiri … Kedokteran 2 orang Kebidanan 2 orang Gizi Pembelajar Pemangku Kepentingan (Kelurahan, Polindes) Informal leaders Opinion leaders Katalis (pendamping) PPKBD, Kader, BDD Pergerakan cakupan, R/R Akses Konselor Mahasiswa Kedokteran (pendampingang) Mahasiswa Kebidanan (antenatal car) Mahasiswa Gizi (konselor Gizi) Universitas Hasanuddin

27 Pemetaan Pembelajaran

28 TUJUAN DAN RUANG LINGKUP PEMBELAJARAN
Black .RE et al, The 2013 Lancet Series on Maternal and Child Nutrition

29 RUANG LINGKUP INTERVENSI SPESIFIK
Gizi-kesehatan remaja perempuan dan ibu prakonsepsi Suplementasi dan atau fortifikasi gizi maternal ASI dan MP-ASI Diversifikasi asupan makanan Perilaku dan stimulasi pemberian makanan Pencegahan dan pennggulangan Penyakit – MTBS Intervensi gizi pada keadaa darurat Black .RE et al, The 2013 Lancet Series on Maternal and Child Nutrition Universitas Hasanuddin

30 RUANG LINGKUP INTERVENSI SENSITIF Ketahanan pangan dan gizi
Jaring pengaman sosial Kesehatan mental maternal Pemberdayaan perempuan Perlindungan anak Pendidikan terutama remaja dan ibu Air dan sanitasi Keluarga berencana - NKKBS Black .RE et al, The 2013 Lancet Series on Maternal and Child Nutrition Universitas Hasanuddin

31 RUANG LINGKUP CIPTAKAN LNGKUNAN YANG KONDUSIF
Evaluasi ketat dan cermat Koordinasi horisontal dan vertikal Akutabilitas, regulasi tentang insetif dan legislasi Program kepemipinan Investasi kapasitas Mobilisasi sumber daya domestik Black .RE et al, The 2013 Lancet Series on Maternal and Child Nutrition Universitas Hasanuddin

32 ARAH KEGIATAN Universal Coverage (Semua Sasaran : Ibu hamil, Ibu bersalin, Neonatal, Bayi, Baduta terjangkau) Mengurangi risiko –risiko yang timbul baik pada ibu maupun bayi melalui kegiatan promotif & preventif Edukasi/konseling (Gizi, perilaku sehat, ANC teratur, KB, imunisasi dan ASI ekslusif) Peningkatan kualitas manajemen kasus dan deteksi dini Risiko Pengembangan program sistem informasi (surveilans)

33 Tindak Lanjut ??? Penggalangan Komitmen antar pelaku (komitmen aksi)
Reorientasi Kompetensi Pendidikan antarprofesi (blok sistem, peta jalan penyajiannya) Penggalangan komitmen aksi Pengembangan Pedoman/Panduan Pelaksanaan Dukungan Pelaksanaan Pengembangan Kapasitas SDM Pengembangan SIK (Instrumen, Informasi data Dasar, R/R….) Pelaksanaan siklus Pemecahan Masalah (PSBH, SCBH) Sistem Monev Model Pelaporan (akademik, Program, Riset, Kebijakan)

34 Pembelajaran Interprofesional
Hasil Pembelajaran: Pembelajaran Invidual untuk Praktek kolaboratif Pembelajaran berbasis Tim untuk Praktek kolaboratif Pembelajaran untuk melakukan perubahan dan peningklatan pelayanan.

35


Download ppt "Lokakarya Percepatan Penyelamatan 1000 HPK Makassar, 24 April 2015"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google