Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Organizing Oleh : Kelompok 2. Kelompok 2 Riska Savitri – Imawati Sholika – Agatha Dyah Puspa Ayu – M. Deni Prasetyo –

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Organizing Oleh : Kelompok 2. Kelompok 2 Riska Savitri – Imawati Sholika – Agatha Dyah Puspa Ayu – M. Deni Prasetyo –"— Transcript presentasi:

1 organizing Oleh : Kelompok 2

2 Kelompok 2 Riska Savitri – 1315005 Imawati Sholika – 1315015 Agatha Dyah Puspa Ayu – 1315021 M. Deni Prasetyo – 1315033 Hafiyyan Arif Prakoso - 1315113

3 PEMBAHASAN 1. Teori Klasik dan Modern 2. Departe- mentasi 3. Pembagi an Kerja 4. Wewenan g, Tanggung Jawab, dan Pelaporan 5. Pendelega sian dan Desentralis asi Wewenang 6. Rentang Kendali 7. Perubaha n dan Pengemb angan Organisas i

4 Teori Organisasi klasik dan modern

5 Teori Klasik menggambarkan organisasi sebagai sebuah lembaga yang tersentralisasi dan tugas- tugasnya terspesialisasi serta memberikan petunjuk mekanistik structural yang kaku tidak mengandung kreatifitas. Teori Organisasi Modern melihat bahwa semua unsur organisasi sebagai satu kesatuan yang saling bergantung dan tidak bisa dipisahkan.

6 Teori Organisasi klasik dan modern Perbedaan antara Teori Modern dan Teori Klasik Teori klasik memusatkan pandangan pada analisa dan deskripsi organisasi sedangkan teori modern menekankan pada perpaduan dan perancangan sehingga terlihat lebih menyeluruh. Teori klasik membicarakan konsep koordinasi, skalar, dan vertikal sedangkan teori modern lebih dinamis, sangat komplek, multi level, multi dimensi dan banyak variabel yang dipertimbangkan.

7 Departementasi

8 Departementasi adalah aktivitas untuk menyusun satuan satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja tertentu atau fungsi tertentu. Efesiensi kerja tergantung kepada keberhasilan integrasi satuan-satuan yang bermacam-macam dalam organisasi. Proses penentuan cara bagaimana kegiatan dikelompokkan disebut dengan departementasi.

9 Departementasi Macam-macam bentuk departementasi 1.1. 2.2. 3.3. 4.4. Departementasi Fungsional Departementasi Produk Departementasi Lokasi Departementasi Pelanggan

10 Departementasi 1. Fungsi : pemasaran, akuntansi, produksi, atau keuangan. 2. Produk atau jasa : divisi mesin cuci, lemari es, televisi atau radio. 3. Wilayah : divisi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, atau Indonesia Timur dan Operasi Internasional. 4. Langganan : penjualan industri, pedagang eceran, pemerintah, militer atau konsumen. 5. Proses atau peralatan : departemen pemotongan, kelompok perakitan, bagian pembungkusan atau bagian finishing. 6. Waktu : kelompok kerja bisa dibagi menjadi shift pertama,shift kedua,dan shift ketiga. 7. Pelayanan : bisa mencerminkan kelas bisnis, kelas ekonomi, dan kelas tulis dalam pelayanan di pesawat terbang. Contoh dari Jenis Departementasi

11 Pembagian Kerja

12 Pembagian kerja Kegiatan-kegiatan dalam melakukan pekerjaan harus ditentukan dan dikelompokkan agar lebih efektif dalam pencapaian tujuan organisasi. Dalam pembagian kerja harus ada penyesuaian antara kemampuan dan jenis pekerjaan yang akan ditangai, disamping itu disertai oleh prosedur dan disiplin kerja yang mudah dipahami oleh para pekerja yang bersangkutan.

13 Wewenang, Tanggung Jawab, dan Pelaporan

14 Wewenang adalah dasar untuk bertindak berbuat, dan melakukan kegiatan dalam suatu perusahaan. Tanpa wewenang orang-orang dalam perusahaan tidak dapat berbuat apa-apa. Dalam wewenang selalu terdapat kekuasaan dan hak, tetapi dalam kekuasaan belum tentu ada wewemang dan hak

15 Wewenang, Tanggung Jawab, dan Pelaporan Tiga Jenis Wewenang : 1.1. 2.2. Wewenang lini (Line authority) Wewenang staf (Staff authority ) Wewenang perintah dan secara langsung sbg rantai perintah melalui tingkatan organisasi wewenang perintah dan secara langsung sbg rantai perintah melalui tingkatan organisasi wewenang kepada staf untuk memerintah lini mengerjakan kegiatan tertentu.

16 Wewenang, Tanggung Jawab, dan Pelaporan 3.3. Functional Authority Hak untuk memerintah bagian-bagian yang lain sepanjang mengenai hal-hal yang khusus. Misalnya mengenai prosedur-prosedur, proses, metode- metode kerja, baik yang dimiliki oleh manajer lini ataupun staff authority.

17 Wewenang, Tanggung Jawab, dan Pelaporan Sumber Wewenang : 1.1. 2.2. Teori wewenang formal (Formal Authority Theory) Teori penerimaan wewenang (Acceptance Authority Theory) Wewenang yang dimiliki seseorang bersumber dari barang- barang yang dimilikinya, sebagaimana yang diatur oleh undang-undang, hokum, dan hukum adat dari lembaga tersebut. Contoh : pemilik saham mempunyai wewenang karena saham yang dimilikinya. Wewenang bersumber dari penerimaan, kepatuhan, dan pengakuan para bawahan terhadap perintah, dan kebijakan-kebijakan atas kuasa yang dipegangnya.

18 Wewenang, Tanggung Jawab, dan Pelaporan 1. Kemampuan jasmaniah (fisik) 2.Alamiah 3.Teknologi 4.Pembatasan Ekonomi 5.Partnership agreement 6.Lembaga 7.Hukum-hukum Batasan Batasan Wewenang

19 Wewenang, Tanggung Jawab, dan Pelaporan Tanggung jawab adalah keharusan untuk melakukan semua kewajiban/tugas-tugas yang dibebankan kepadanya sebagai akibat dari wewenang yang diterima atau dimilikinya. Tanggung jawab tidak dapat dilimpahkan kepada orang lain. Wewenang diterima maka tanggung jawab harus juga diterima dengan sebaik-baiknya. Inilah sebabnya top manager yang menjadi penangung jawab terakhir mengenai maju/mundurnya suatu perusahaan.

20 Wewenang, Tanggung Jawab, dan Pelaporan Reporting dalam manajemen berupa penyampaian perkembangan atau hasil kegiatan atau pemberian keterangan mengenai segala hal yang bertalian dengan tugas dan fungsi-fungsi kepada pejabat yang lebih tinggi, baik secara lisan maupun tulisan sehingga dalam menerima laporan dapat memperoleh gambaran tentang pelaksanaan tugas orang yang memberi laporan

21 Pendelegasian dan Desentralisasi Wewenang

22 Pendelagasian ialah Proses terorganisir dalam kerangka hidup organisasi/keorganisasian untuk secara langsung melibatkan sebanyak mungkin orang dan pribadi dalam pembuatan keputusan, pengarahan, dan pengerjaan kerja-yang berkaitan dengan pemastian tugas. Pendelegasian ialah tindakan memercayakan tugas (yang pasti dan jelas), kewenangan, hak, tanggung jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban kepada bawahan secara individu dalam setiap posisi tugas.

23 Pendelegasian dan Desentralisasi Wewenang 1.Pemimpin hanya dapat bekerja bersama dan bekerja melalui orang lain 2.Pemimpin memberi tugas, wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban kepada bawahan demi pemastian tanggung jawab tugas 3.Dengan pendelegasian, pekerjaan keorganisasian dapat berjalan dengan baik tanpa kehadiran pemimpin puncak atau atasan secara langsung. 4.Dalam pendelegasian, pemimpin memercayakan tugas, wewenang, hak, tanggung jawab, kewajiban, dan pertanggungjawaban yang sekaligus "menuntut" adanya hasil kerja yang pasti dari bawahan. 5.Dalam pendelegasian, pemimpin memberikan tanggung jawab penuh yang sepadan dalam pelaksanaan kerja. Dasar Pendelegasian

24 Tujuan delegasi : 1.1. 2.2. 3.3. Untuk mengembangkan organisasi Menghemat waktu bagi pimpinan Memotivasi dan mengembangkan bawahan. Pendelegasian dan Desentralisasi Wewenang

25 Sikap dalam Delegasi : Pendelegasian dan Desentralisasi Wewenang Sikap NegatifSikap Positif 1. Pemimpin sering tidak mendelegasikan tugas karena berbagai alasan. 1. Pemimpin dapat dan patut mendelegasikan tugas dengan bertanggung jawab. 2. Tugas yang tepat harus diberikan kepada orang yang tepat pula 2. Pemimpin sering mendelegasikan semua tugas karena pemimpin tidak tahu ataupun ingin membebaskan diri dari kewajibannya. 3. Pemimpin sebagai pemberi tugas harus secara konsisten memberikan dukungan penuh ("backing") kepada setiap bawahan yang menerima pendelegasian tugas darinya.

26 Pendelegasian dan Desentralisasi Wewenang 1.Informasi yang kabur. 2.Komando dari atas yang datang dari dua sumber yang berbeda. 3.Bawahan tidak mengerti nilai dari tugas yang diinformasikan. 4.Harapan pemimpin yang berlebihan Masalah Pendelegasian

27 Rentang Kendali (Span of Control)

28 Rentang Kendali adalah jumlah bawahan yang dapat dikendalikan secara efektif oleh seorang manajer pada satu waktu. Pada awalnya, para ahli menduga bahwa hanya ada satu nilai ideal bagi SOC. (Span of Control) 1.Rentang Kendali Sempit: sedikit karyawan di bawah seorang manajer 2.Rentang Kendali Melebar: manajer mengendalikan banyak karyawan

29 Rentang Kendali (Span of Control) 1.Keterbatasan waktu 2.Keterbatasan pengetahuan 3.Keterbatasan kemampuan 4.Keterbatasan perhatian 5. Rentang Kendali setiap pemimpin / manager tidak sama (relatif) Perlunya Rentang Kendali dalam Organisasi

30 Rentang Kendali (Span of Control) 1.Sifat dan terperincinya rencana 2.Latihan-latihan dalam perusahaan 3.Posisi Manager dalam perusahaan 4.Dinamis & Statisnya Organisasi 5.Efektivitas Komunikasi 6.Tipe pekerjaan yang dilakukan 7.Kecakapan & Pengalaman Manager 8.Span of Personality and Energy 9.Dedikasi dan Partisipasi bawahan. Faktor yang Membatasi Rentang Kendali

31 Perubahan dan Pengembangan Organisasi

32 Dipengaruhi oleh Faktor : 1.1. Internal Faktor internal adalah seluruh faktor yang ada dalam organisasi dimana faktor tersebut dapat mempengaruhi organisasi dan kegiatan organisasi. Contoh : Perubahan kebijakan lingkungan, perubahan tujuan, volume kegiatan bertambah banyak, sikap dan perilaku anggota organisasi.

33 Perubahan dan Pengembangan Organisasi 2.2. Eksternal Faktor eksternal adalah faktor penyebab perubahan yang berasal dari luar (atau sering disebut lingkungan) organisasi yang dapat mempengaruhi organisasi. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan yang terjadi di lingkungannya. Contoh : Politik, Hukum, Teknologi, Sumber Daya Alam, Kebudayaan.


Download ppt "Organizing Oleh : Kelompok 2. Kelompok 2 Riska Savitri – Imawati Sholika – Agatha Dyah Puspa Ayu – M. Deni Prasetyo –"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google