Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kesiapan Tenaga Kesehatan Masyarakat Mengahadapi MEA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kesiapan Tenaga Kesehatan Masyarakat Mengahadapi MEA"— Transcript presentasi:

1 Kesiapan Tenaga Kesehatan Masyarakat Mengahadapi MEA
Oleh : Ridwan M. Thaha, Dr. M.Sc Disajikan Dalam Diskusi Panel STIKes Halvetia Medan -2015

2 NEGARA ANGGOTA ASEAN

3 SISTEMATIKA PENYAJIAN
Vision ASEAN 2020 MEA: Peluang Pengembangan Profesi Kesehatan Masyarakat Kesiapan Tenaga Kesehatan Masyarakat Di Indonesia Strategi Ke Depan Pilar Healthy Consumerism Pada Era SDG Pilar Nakes Profesional

4 (Sumber:Direktorat Kerja Sama ASEAN Kemendag RI, 2014
(1) ASEAN Vision 2020 Sebuah Kawasan Negara Asia Tenggara, yang menjunjung tinggi perdamaian, kestabilian dan kemakmuran, terikat bersama dalam kemitraan pembangunan yang dinamis dan dalam komunitas yang peduli masyarakat (Sumber:Direktorat Kerja Sama ASEAN Kemendag RI, 2014

5 Kronologi MEA 2015 ASEAN Vision 2020 Bali Concord II 2003
Sebuah kawasan stabil, makmur , dan wilayah yang sangat kompetitif dengan pembangunan ekonomi yang adil , mengurangi kemiskinan dan kesenjangan sosial-ekonomi (ASEAN Summit, Kuala Lumpur, December 1997) Bali Concord II 2003 Tiga pilar mewujudkan untuk mewujudkan visi ASEAN : Komunitas ekonomi ASEAN,, Komunitas Keamanan ASEAN , Komunitas Sosio BudayaASEAN (ASEAN Summit, Bali, October 2003)

6 Kronologi MEA 2015 Bali Concord II 2003
Pada tahun 2003 juga disepakati 11 Priority Integration Sectors (7 goods dan 4 services) yang ditargetkan mencapai integrasi pada (pada tahun 2005 ditambah satu lagi PIS services: logistics services)

7 Kronologi MEA 2015 KTT ASEAN 2007 Singapore
AEC Blueprint 2015 disahkan, bersama penandatanganan ASEAN Charter ASEAN Economic Community: adalah arus bebas barang , jasa , investasi , tenaga kerja terampil dan aliran modal yang lebih bebas " paling lambat (ASEAN Summit bulan Januari 2007)

8 12 prioritas sektor ter integrasi
7 (Tujuh) Sektor Barang 5 (Lima) Sektor Jasa Agro-based products Air travel Automotive E-ASEAN Electronics Healthcare Fisheries Tourism Rubber-based Products Logistics Services Textiles & Appareis Wood Beased Products

9 AEC BLUE PRINT AEC Blueprint  cetak-biru mewujudkan AEC 2015, memuat secara komprehensif elemen2, specific measures dan time frame bagi pelaksanaan setiap measure mulai 2015 AEC Blueprint: menampung seluruh perjanjian/kesepakatan ASEAN di bidang ekonomi; dapat membantu proses perencanaan ASEAN dan anggota secara lebih baik, kemajuannya dapat diukur, dan menjadi alat menegakkan disiplin anggota  setelah menyepakati ASEAN Charter maka kesepakatan ASEAN secara hukum menjadi mengikat (legally binding)

10 AEC BLUE PRINT KTT ASEAN ke-12 di Januari 2007 dengan Deklarasi Cebu tentang Percepatan Pembentukan Komunitas ASEAN pada tahun Proses ini diatur untuk mencapai target mulia di abadikan dalam solidaritas dan persatuan di antara bangsa-bangsa dan masyarakat ASEAN . Pendidikan adalah sumber unggulan pembangunan ekonomi di abad ke-21 , menciptakan lebih banyak dan lebih tinggi pekerjaan kualitas dan memperkuat pertumbuhan ekonomi " .

11 Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
4 pilar CETAK-BIRU MEA Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 Pasar Tunggal dan Basis Produksi Regional Kawasan Berdaya- saing Tinggi Kawasan dengan Pembangunan Ekonomi yang Merata Integrasi dengan Perekonomian Dunia 11

12 ELEMEN/PILAR AEC 12

13 MEA: Peluang Pengembangan Profesi Kesehatan masyarakat
(2)

14 Diversitas Menuju Kesatuan
Country Land area (sq km) Population (thousand) GDP per capita Total Trade (US$) (PPP$) (US$ million) Brunei Darussalam 5,765 406 26,486 49,411 9,568 Cambodia 181,035 14,958 693 1,801 8,887 Indonesia 1,860,360 231,370 2,364 4,180 213,339 Lao PDR 236,800 6,128 910 2,350 2,962 Malaysia 330,252 28,307 6,822 13,594 280,221 Myanmar 676,577 59,534 419 1,093 10,191 Philippines 300,000 92,227 1,750 3,525 83,869 Singapore 710 4,988 36,631 49,766 515,617 Thailand 513,120 66,903 3,951 8,072 286,267 Viet Nam 331,051 86,025 1,120 3,111 125,922 ASEAN 4,435,670 590,844 2,533 4,840 1,536,843 Source: Doing Business 2012: Doing Business in a More Transparent World, The World Bank, , published on Oct 20, 2011

15 Perdagangan Bebas Sektor Kesehatan
These modes are: cross-border trade (telemedicine and medical transcription); consumption abroad (movement of foreign patients); commercial presence (foreign direct investment); and temporary movement of natural persons (migration of human resources for health). Now we will focus on the two modes of trade in health services in which countries in the region are actively engaged—movement of patients (mode 2) and movement of health workers (mode 4). Engagement of the southeast Asian region in mode 1 (cross-border supply) and mode 3 (foreign direct investment) remains limited. One example of mode 1 trade is the export of medical transcription services from the Philippines to the USA. In terms of foreign direct investment in the region, only 1% of total hospital beds in Indonesia are foreign owned, and 3% of total investment in private hospitals in Thailand is by foreign agencies. Medical tourism or health tourism refers to patients travelling to other countries to seek health care. They sometimes combine medical care with other leisure activities—hence, medical tourism. Singapore, Thailand, and Malaysia have emerged as major destinations of international patient flows, with an estimated 2 million foreign patients in 2005–06. Enabling factors for foreign patients seeking health care in southeast Asia are high-quality medical services (accredited by national accreditation systems and increasingly by Joint Commission International [JCI]), long queues and supply shortage in home countries, low costs, and a strong focus on hospitality. International hospital accreditation and medical tourism are mutually reinforcing—currently, 38 hospitals in the ASEAN region are JCI accredited (16 in Singapore, 11 in Thailand, six in Malaysia, three in the Philippines, and one each in Indonesia and Vietnam), with more than 70% accredited since Patients who seek health care in Asia can save up to 90% compared with the cost in some OECD countries. A coronary bypass operation in the USA costs up to US$ , compared with less than $ in Thailand and around $ in Singapore.41 The affordable cost of travel to the region creates a stronger market for complex surgeries or elective procedures that are not covered by insurance, which in turn increases demand for health workers in these specialties. Many health workers from the Philippines and Indonesia migrate to countries within southeast Asia and to the rest of the world. Malaysia also experiences outmigration of health workers to Singapore, the Middle East, and OECD countries. However, Malaysia and Singapore are also popular destinations for health workers in south east Asia. About Filipino nurses were estimated to work in OECD countries in 2000 (table 4). In total, an estimated Filipino nurses were working abroad in The number of Filipino nurses who migrate annually (to all destinations) increased from 7683 in 2000, to in 2009, with Saudi Arabia, the USA, the UK, and the United Arab Emirates being the top destinations. Migration is in large part driven by the substantial wage premium associated with over seas employment—a nurse in Manila earns US$58–115 per month, compared with $5000 a month in the UK or USA. Kanchanachitra C, Lindelow M, Johnston T, Hanvoravongchai P, Lorenzo FM, Huong NL, Wilopo SA, Rosa JF. Human resources for health in southeast Asia: shortages, distributional challenges, and international trade in health services. Lancet; 2011

16 Peta Migrasi Nakes ASEAN
Kanchanachitra C, Lindelow M, Johnston T, Hanvoravongchai P, Lorenzo FM, Huong NL, Wilopo SA, Rosa JF. Human resources for health in southeast Asia: shortages, distributional challenges, and international trade in health services. Lancet; 2011

17 Specialized Services Fokus Global Medical Check-Up Dental Care

18 Food, Drugs and Herbal Products

19 Health Promotion Business (Public Health)
Health Spa Traditional Massage Long Stay

20 For Public Health Worker
Specialized Services For Public Health Worker Hosopital Management Service Health Promotion & Field Worker Health Plocies and Administration

21 Kesiapan Tenaga Kesehatan Masyarakat Di Indonesia
(3) Kesiapan Tenaga Kesehatan Masyarakat Di Indonesia

22 OPERASIONAL PARADIGMA SEHAT (1)
UPAYA PENCEGAHAN KESEHATAN 1. Prevensi Primer Perlindungan Spesifik (Specific Prevention) 2. Prevensi Sekunder Early Diagnosis & Prompted Treatment MINDSET MASYARAKAT Disability Limitation PENGUATAN SKN 3. Prevensi Tertier Rehabilitation

23 OPERASIONAL PARADIGMA SEHAT (2)
UPAYA PROMOSI KESEHATAN 1. H. Promotion Primer Penurunan faktor resiko kesehatan (Specific Promotion) 2. H. Promotion Sekunder Life Style Masyarakat Peningkatan Kualitas Hidup Keshatan Lingkungan Penguatan Susbtansi 3. H.Promotion Tertier Kesehatan Kerja

24 Operasional Sistem Penguatan Kebijakan & Administrasi Kesehatan
Penguatan & pengembangan Manajemen Pelayanan Kesehatan Penguatan Program Strtaegi

25 ISYU STRATEGIS MEMERLUKAN PETA JALAN
Pertanyaan dari aspek etika dan hukum (UU No ) Pertanyaan status lisensi profesional(Serti. Kompetensi & STR) Question of “gatekeeper” (IAKMI dan AIPTKMI)

26 KETERKAITAN LINTAS SEKTOR MEMBANGUN KESEHATAN MASYARAKAT
DALAM MEMBANGUN KESEHATAN MASYARAKAT Sejalan dengan prinsip pembangunan berkelanjutan, kita memahami bahwa keberhasilan pembangunan menuntut keberhasilan dan kerjasama dalam 3 dimensi pembangunan, yaitu sektor ekonomi, sosial dan lingkungan. Secara khusus dalam pembangunan dimensi sosial bidang kesehatan, membangun kesehatan masyarakat memerlukan keterlibatan dari sektor lain di luar kesehatan, yang disebut sebagai keterkaitan/inter dependency antara keberhasilan pembangunan sektor kesehatan dengan sektor lain. Hal inilah yang dikenal sebagai determinan sosial kesehatan. Beberapa faktor yang terkait dengan kesehatan, dan terutama mempunyai dampak dalam perancangan serta implementasi yang integratif untuk membangun kesehatan adalah sbb: Infrastruktur Energi Pertanian, terutama menyangkut bukan hanya produksi bahan pangan, namun lebih jauh dari itu, juga untuk mencapai ketahanan pangan. Hal ini berhubungan langsung dengan status gizi masyarakat. Beberapa butir lain yang perlu diperhatikan adalah keterkaitan dan ketergantungan keberhasilan pembangunan sektor kesehatan yang mempunyai dampak pada kesejahteraan masyarakat, adalah aspek-aspek sosio kultural seperti misalnya: Politis dan tata kelola Keamanan situasi kondusif dalam masyarakat Kondisi demografi dan geografis

27 (4) STRATEGI KEDEPAN

28 4-PILAR STRATEGI Efisein Profesional Glorekalisas UKP Didukung UKM
MEA, UU Pemad Uji Kometensi, UU Nakes Berfsy & Transaparansi Efisein Profesional Healthy Consumerisme Glorekalisas

29 GLOREKALISASI Disiplin Keshatan Masyarakat harus memilih kerjasama Regional juga Multilateral sehingga selain setingkat ASEAN juga tingkat Internasional

30 Strategi Multi Domestik
Pilihan Strategi Strategi Global Standarisasi Economies of scale Cross-cultural learning Strategi TransNasional Pertukaran sumberdaya Strategi Internasional Kearifan lokal Franchise, joint ventures, subsidiaries Strategi Multi Domestik Kearifan lokal : Pertimbangan Biaya Pertimbangan Tingkat Responsif Lokal (Desentralisasi dekatkan klien) Di Kutip Dari A. Bachtiar

31 Healthy Consumerism

32 MUTU PENDIDIKAN TINGGI HEALTH IN ALL POLICY DEVELOPMENT
. MUTU PENDIDIKAN TINGGI HEALTH IN ALL POLICY DEVELOPMENT 2.Sinergi & Bagi Peran Masing2 3. Kesamaan kepentingan 1.GOAL: MIRACLE 5. KOMUNIKASI & KERJASAMA 4. MENYUSUN RENCANA AKSI KAPASITASI KOALISI

33 Nakes Profesional

34 Continuing Professional Devt (CPD)
STR-IAKMI Renc CPD Bekerja di bidang Kesmas sec profesional SKP sebagai pengalaman CPD sepanjang karir Karir Profesi 6-Ahli KM MIRACLE 7-Ahli Profesi KM 8-Magister KM 9-Doktor KM Jenjang KKNI

35 PENDIDIKAN TINGGI PROFESIONAL
Konsistensi pada kurikululum unyuk memenuhi kometendsi dan KKNI Kualifikasi Tenaga Pengajar yang memeiliki kompetensi Audit internal dan eksternal secara kontinyu utk menilai kualitas

36 PH Educational System IAKMI ROLES PH workers Dynamics
Health Contexts Dynamics Professional Educ Health Need & Demand (Local & Abroad) National Board for PH Competency Exams CREDENTIALING Licensing Certification Health Technology PH Professional Ethics & conduct Scope of Works for PH workers Universities Accreditation PH workers Utiliz & Empowerment PROFESIONALISM PH workers Dynamics Di Kutip Dari A. Bachtiar

37 Efisiensi SisKes

38 VIRTUALISASI HARMONISASI GLOBALISASI Masy. Mandiri dalam Kesehatan
Modal Sosial utk Sustain Strategi & Proses Kesmas Bangsa KOMPETENSI MIRACLE VIRTUALISASI HARMONISASI GLOBALISASI Masy. Mandiri dalam Kesehatan Di Kutip Dari A. Bachtiar

39 TERIMA KASIH


Download ppt "Kesiapan Tenaga Kesehatan Masyarakat Mengahadapi MEA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google