Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Hubungan internasional Tema : Organisasi internasional

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Hubungan internasional Tema : Organisasi internasional"— Transcript presentasi:

1 Hubungan internasional Tema : Organisasi internasional
Analisis KEBJIKAN indonesia terhadap afta [Asean free trade areaS] Dosen pengampu: Hermawan dr.sip.msi Vynna Kumalasari Frisky Prakarsa K. Ella Alfianita Putri Widiarti F

2 Latar Belakang Indonesia sebagai Negara yang menyetujui AFTA sebagai organisasi Internasional di bidang ekonomi, sebentar lagi akan masuk ke dalam era perdagangan bebas, sehingga bangsa ini akan bersaing dengan bangsa-bangsa ASEAN lainnya. Dengan kondisi bangsa Indonesia dan perekonomian Indonesia saat ini, Indonesia dapat dikatakan masih belum siap dalam menghadapi persaingan global. Sumber daya manusia Indonesia dengan masih banyaknya masyarakat dengan tingkat pendidikan dan keahlian yang minim membuat Indonesia diprediksikan akan kalah dalam persaingan. Situasi politik dan hukum di Indonesia yang amat sangat tidak pasti juga menambah jumlah nilai minus Indonesia dalam menghadapi AFTA.

3 Rumusan Masalah 1. Pengaruh AFTA terhadap perkembangan perdagangan di Indonesia ? 2. Bagaimana peranan Indonesia terhadap AFTA dalam pasar bebas ? 3. Bagaimana kebijakan Indonesia dalam menghadapi AFTA ?

4 KAJIAN PUSTAKA Kebijakan Perdagangan Bebas Kerjasama Pasar Bebas
Internasional Pasar Bebas Perdagangan Internasional Tentang AFTA (ASEAN Free Trade Area)

5 PENGARUH AFTA TERHADAP PERKEMBANGAN PERDAGANGAN DI INDONESIA
1. AFTA (ASEAN Free Trade Area) diadakan pada konferensi tingkat tinggi di Singapura. AFTA menyebabkan Negara-negara anggota memiliki kesepakatan untuk melakukan perdagangan bebas sesama anggota ASEAN. Kesepekatan dilakukan secara bertahap. Di mulai dengan komoditas-komoditas tertentu hingga seluruh komoditas selama lima belas tahun. Indonesia dalam hal ini sebagai sebuah Negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah sudah tentu mampu bersaing secara bebas dalam produk-produk perdagangan dengan Negara-negara anggota lainnya. 2. Indonesia sebagai Negara yang ekonominya masih lemah dan juga tingkat pembangunan industrialisasi yang relatif cenderung masih rendah. Cenderung hanya sebagai bangsa yang menerima produk-produk dari Negara lain tanpa mampu bersaing dengan Negara tersebut. Hal ini juga akan mengakibatkan industri-industri kecil yang ada di Negara Indonesia mengalami kemunduran karena tidak memiliki modal yang cukup untuk bersaing dengan industri-industri dari Negara-negara anggota.

6 3. Indonesia masih menjalankan kebijakan proteksi yang cukup tinggi
3. Indonesia masih menjalankan kebijakan proteksi yang cukup tinggi. Perbedaan kebijakan pengenaan bea cukai tersebut mencerminkan perbedaan daya saing komoditas-komoditas yang dihasilkan oleh masing-masing Negara. Tingkat efisiensi produksi Negara- Negara yang lebih maju di ASEAN Free Trade Area umumnya sudah lebih tinggi dibandingkan dengan Negara Indonesia. 4. Negara Indonesia yang belum berani menerapkan kebijakan tarif yang rendah hal ini tentu dilakukan guna mempertahankan produksi dalam negeri untuk menyaingi produksi import dan juga untuk melindungi produksi dalam negeri dengan mengenakan biaya masuk yang cukup tinggi maupun mengenakan kuota untuk barang-barang tertentu.

7 Dalam situasi kebijakan pengenaaan bea masuk yang masih sangat bervariasi tersebut, penerapan konsep kawasan perdagangan bebas akan menimbulkan dampak yang berbeda-beda. Negara - Negara yang tealah mampu menerapkan kebijakan bea masuk yang cukup rendah, diperkirakan akan dapat menarik keuntungan besar dalam bentuk peningkatan volume ekspornya ke Negara-negara anggota ASEAN Free Trade Area lainnya. Sebaliknya untuk Indonesia, Negara yang masih rendah peningkatan volume ekspornya, tentu tidak banyak mendapat keuntungan dalam bentuk perdagangan bebas, karena industr-industri di Indonesia belum mampu bersaing dengan industri-industri Negara anggota lainnya. Dalam hal ini memungkinkan terjadinya ketegangan di antara sesama Negara anggota lainnya dan bahkan kalau tidak hati-hati, ketegangan tersebtu dapat pula menjadi alasan untuk merusak kerjasama ASEAN secara keseluruhan.

8 Indonesia tidak dapat mundur dari kesepakatan AFTA ini, indonesia harus terus maju untuk menghadapi AFTA 2016 dan harus melakukan safeguard terhadap semua produk indonesia dengan cara mencoba melobi negara lain untuk mau membuat suatu kesepakatan tambahan yang berisi apabila barang indonesia masuk ke negara diluar ASEAN yang menyepakati AFTA tidak kenakan biaya masuk/tambahan akan tetapi bagi negara diluar ASEAN yang menyepakati AFTA memasukkan barang ke indonesia harus dikenakan biaya tambahan”. Indonesia tidak dapat mundur dari kesepakatan AFTA ini, indonesia harus terus maju untuk menghadapi AFTA 2016 dan harus melakukan safeguard terhadap semua produk indonesia dengan cara mencoba melobi negara lain untuk mau membuat suatu kesepakatan tambahan yang berisi apabila barang indonesia masuk ke negara diluar ASEAN yang menyepakati AFTA tidak kenakan biaya masuk/tambahan akan tetapi bagi negara diluar ASEAN yang menyepakati AFTA memasukkan barang ke indonesia harus dikenakan biaya tambahan”. Untuk peningkatan kualitas produk indonesia juga perlu dilakukan agar tidak hanya mampu menarik perhatian konsumen negara luar tetapi juga mampu menarik perhatian konsumen dalam negeri yang sedikit banyak berperan penting dalam sistem perekonomian indonesia pada saat ini sehingga pada akhirnya produk indonesia mampu bersaing dan menjadi raja di negeri sendiri.

9 PERANAN INDONESIA TERHADAP AFTA DALAM PASAR BEBAS
Selain itu ditinjau dari keinginan ASEAN yang berperan dalam perundingan G-20 sebagaimana yang telah disepakati pada Konferensi Tingkat Tinggi Ke-15 ASEAN di Thailand merupakan salah satu langkah maju dalam proses integrasi ekonomi ASEAN. ASEAN sendiri memiliki peran politik, keamanan, dan budaya yang sangat penting bagi Indonesia sehingga sangat disayangkan jika kerja sama ekonomi yang menjadi salah satu landasan pembentukan Masyarakat ASEAN (ASEAN Community) tidak berjalan secara maksimal. Untuk Indonesia, kerjasama AFTA merupakan peluang yang cukup terbuka bagi kegiatan ekspor komoditas pertanian yang selama ini dihasilkan dan sekaligus menjadi tantangan untuk menghasilkan komoditas yang kompetitif di pasar regional AFTA. Dalam AFTA, peran negara dalam perdagangan sebenarnya akan direduksi secara signifikan. Sebab, mekanisme tarif yang merupakan wewenang negara dipangkas. Karena itu, diperlukan perubahan paradigma yang sangat signifikan, yakni dari kegiatan perdagangan yang mengandalkan proteksi negara menjadi kemampuan perusahaan untuk bersaing. Tidak saja secara nasional atau regional dalam AFTA, namun juga secara global. Karena itu, kekuatan manajemen, efisiensi, kemampuan permodalan, dan keunggulan produk menjadi salah satu kunci keberhasilan.

10 Kebijakan yang mengacu pada perdagangan dan proteksi
1.Promosi dan penetapan pasar 2. Peningkatan efisiensi produksi dalam negeri 3. Peningkatan sumber daya manusia 4. Perlindungan terhadap usaha kecil dan menengah 5. Upaya meningkatkan daya saing sektor pertanian CEPT-AFTA STRATEGI INDONESIA Kebijakan yang mengacu pada perdagangan dan proteksi PENCAPAIAN STRATEGI Peranan Kebijakan Indonesia Dalam Menghadapi AFTA (ASEAN Free Trade Areas) Area)

11 Pemantapan Organisasi Pelaksanaa AFTA Promosi dan Penetrasi Pasar
KESIMPULAN Kebijakan Yang harus dilakukan Indonesia agar dapat dengan baik menghadapi AFTA dan dapat bersaing dengan Negara-negara lain di dalamnya adalah : Pemantapan Organisasi Pelaksanaa AFTA Promosi dan Penetrasi Pasar Peningkatan Efisiensi Produksi Dalam Negeri Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia Perlindungan Terhadap Industri Kecil Upaya Meningkatkan Daya Saing Sektor Pertanian

12 SEKIAN TERIMAKASIH


Download ppt "Hubungan internasional Tema : Organisasi internasional"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google