Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Merumuskan Rancangan Penelitian yang Sesuai dengan Masalah Peneltian

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Merumuskan Rancangan Penelitian yang Sesuai dengan Masalah Peneltian"— Transcript presentasi:

1 Merumuskan Rancangan Penelitian yang Sesuai dengan Masalah Peneltian
S2 IPK FK UGM, 15 Maret 2016 Rossi Sanusi Blog:

2 Masalah Penelitian? Masalah yg dihadapi peneliti: kesimpulan penelitian tentang hipotesis penelitian (HP) tidak logis/tidak valid karena: kerangka konsep tidak valid. rancangan penelitian tidak kokoh (robustness rendah) pelaksanaan penelitian tidak sesuai rencana penelitian (fidelity rendah). Kesimpulan Penelitian: HP didukung/tidak didukung.

3 valid 1570s, from L. validus "strong, effective," from valere "be strong" (see valiant). The meaning "supported by facts or authority" is first recorded 1640s. validity 1550s, from M.Fr. validité, from L. validitatem (nom. validitas) "strength," from validus (see valid). Sumber:

4 A. Kerangka Konsep Kerangka Teori (= Himpunan kerangka konsep)
Kerangka Konsep (= Proposisi = Hubungan antar konstruk) berbentuk diagram, narasi atau rumus matematik. Untuk setiap konstruk dan dimensi konstruk sebut definisi operasional (DO)-nya. Hipotesis (= hubungan antar variabel) & Pertanyaan Penelitian (menanyakan data/fakta dari suatu variabel). Untuk setiap variabel sebut DO dan perlakuan peneliti. Penyebab dari kerangka konsep yg tidak valid?

5 Diagram kerangka konsep:
V1 V2 Mediator Prediktor/Penyebab Kriterion/ Akibat Moderator V1 V1 V1 Faktor 1 Faktor 2 V1 V1

6 Situasi & Kondisi Unit Analisis
Landasan Teori Action (Predictive) Theory ExplanatoryTheory Kriterion/Hasil (Y) Prediktor/Tindakan (X) Situasi & Kondisi Unit Analisis F1 F2 F3 V1 V2 F = Faktor = Dimensi V = variabel atau item

7 Konstruk (Variabel latent) = konsep terstruktur ttg sifat atau kegiatan dari unit analisis.
Contoh: Mahasiswa mempunyai Gaya Belajar, bersifat Mandiri, melakukan Pembelajaran. Perguruan Tinggi mempunyai Kurikulum Pendidikan, merupakan Organisasi Pembelajaran, melakukan Tri Dharma PT.

8 Pembelajaran Kognitif
Variabel Manifest = sifat atau kegiatan dari UA yang dapat diamati, dimanipulasi, dikontrol atau diabaikan. Contoh: Konstruk Pembelajaran Dimensi/Faktor Pembelajaran Kognitif Variabel Menghafal (t.d. Item-item)

9 Subyek penelitian (= unit pengamatan) memiliki data dari variabel.
Contoh: Unit analisis: Mahasiswa Konstruk: “Pembelajaran” Peneliti dapat mengamati data dari variabel “Menghafal”. Subyek yang memiliki data mahasiswa “menghafal” ialah mahasiswa itu sendiri (dalam hal ini subyek sama dengan Unit analisis), teman dekatnya, hasil ujiannya, dst.

10 Apa akibatnya bila moderator spesifik/non-spesifik diabaikan?
Jenis Variabel Perlakuan Tujuan Prediktor & Kriterion Diamati Meneliti korelasi Prediktor – Kriterion (A) V Bebas & V Terikat V Bebas dimanipulasi, V Terikat diamati. Meneliti korelasi V Bebas - V Terikat (B) Moderator Dikontrol atau diamati Meneliti A atau B berlaku pada siapa atau pada keadaan apa Mediator Meneliti mengapa (why)/ bagaimana (how) A/B Confounding (Moderator non-spesifik) Dikontrol Menghilangkan pengaruh V Confounding Apa akibatnya bila moderator spesifik/non-spesifik diabaikan?

11 Perlakuan peneliti terhadap masing-masing variabel dapat berupa:
a. mengamati – data dibiarkan bervariasi & diamati. b. memanipulasi (mengintervensi) – data ditentukan variasinya. c. mengendalikan (mengontrol) – data dibuat konstan  Caranya? d. mengabaikan – data dibiarkan bervariasi ttp tidak diamati.

12 Hipotesis = hubungan antara variabel2 dari konstruk2 suatu proposisi.
Contoh: Ada korelasi kuat/bermakna (r ≥ rmin; rmin = 0.80) antara Menghafal (variabel dari konstruk Pembelajaran) dan Nilai Blok (variabel dari konstruk Hasil Belajar). Apa akibatnya bila arah korelasi disebutkan/tidak disebutkan?

13 B. Rancangan Penelitian
Rancangan Penelitian (Bab III A): Logika (= cara bernalar yang dianggap valid/salah) dari metoda penelitian untuk mencegah/mengakui bias. Rencana Penelitian (Bab IV Proposal): Logistika (= rincian) dari pelaksanaan penelitian.

14 Di mana letaknya dalam Proposal/Tesis?
Halaman2 Muka (penomeran halaman dengan angka Romawi huruf kecil Latin) Bagian Utama: I. Pendahuluan II. Telaah Pustaka III. Metoda Penelitian IV. Rencana Pelaksanaan Penelitian/ Hasil Penelitian, Kesimpulan & Rekomendasi V. Daftar Rujukan Lampiran2 (penomeran halaman dilanjutkan setelah halaman terkahir bagian utama dengan angka Arab)

15 III. Metoda Penelitian: A. Rancangan Penelitian: 1
III. Metoda Penelitian: A. Rancangan Penelitian: 1. Rancangan Pengumpulan data 2. Rancangan Pengolahan data 3. Rancangan Penafsiran Data. B. Metoda Pengumpulan Data C. Metoda Pengolahan Data D. Metoda Penafsiran Data

16 (penafsiran)Hubungan
Hirarki Validitas Pembuktian (penafsiran)Hubungan X - Y Sumber:

17 Metoda penelitian dengan rancangan yang kuat (robust) diperlukan untuk menghasilkan kesimpulan (tesis) yang valid: a. hipotesis2 penelitian diterima/ditolak? b. pertanyaan2 penelitian dijawab? Rancangan penelitian yang lemah menimbulkan bias (Cari di internet jenis2 bias penelitian)

18 A.1. Rancangan Pengumpulan Data
Logika pengumpulan data yang valid: Peneliti secara konsisten menggunakan alat/cara yang valid untuk mengumpulkan data dari subyek yang tepat. Alat/cara pengumpulan data yang valid Penggunaan alat/cara secara konsisten Subyek yang tepat

19 a. Alat/Cara Pengumpulan Data yang Valid
Peneliti (akan) membuktikan dengan data kuantitatif dan kualitatif bahwa alat/cara pengumpulan datanya valid: Validitas Isi (Expert Validity; V. substansi; V. Konsep; Face Validity) – sesuai dgn pendapat para ahli; sesuai dgn yg diakui; disusun dalam/ diterjemahkan ke bahasa yang dapat dimengerti responden.

20 Validitas Konstruk – a. Dibandingkan dengan suatu tolok ukur (standard emas untuk variabel biologis atau fisik). b. Triangulasi untuk variabel perilaku melalui pengujian hipotesis2 ttg validitas alat ukur/ cara pengkuruan. Contoh: Analisis Faktor, Reliabilitas Internal (Crönbach’s alpha), konsistensi respons terhadap item tertutup dan item terbuka, Validitas diskriminasi, Validitas prediksi.

21 b. Penggunaan yang konsisten
Peneliti (akan) membuktikan dengan data kualitatif dan kuantitatif bahwa alat/cara pengumpulan data yang valid digunakan secara konsisten: Pengumpul data diseleksi, dilatih & disupervisi Hasil pengumpulan data inter- dan intra- pengumpul data dari suatu sampel subyek dianalisis:

22 Untuk data skala interval atau rasio buat tabel data dan hitung r .
Untuk data skala ordinal buat tabel data dengan kolom urut dan hitung Spearman rho atau Kendall tau. Untuk data nominal buat tabel subyek dan hitung phi, C, atau kappa

23 r yang bermakna r ≥ rmin (koef korelasi yg ingin dicapai) Subyek
Score Pengamat(an) I Score Pengamat(an) II 1 2 3 . k n Total r ≥ rmin (koef korelasi yg ingin dicapai)

24 rho atau tau yang bermakna
Subyek Pengamat(an) I Pengamat(an) II Score Order 1 2 3 . k n rho atau tau yang bermakna ρ ≥ ρmin τ ≥ τmin

25 + - a b a + b c d c + d a + c b + d n=a+b+c+d Φ ≥ φmin atau C ≥ C min
Φ atau C yang bermakna Φ ≥ φmin atau C ≥ C min Pengamat(an) II Total Subyek + - Penga- mat(an) I a b a + b c d c + d Total Subyek a + c b + d n=a+b+c+d

26 c. Subyek (Unit Pengamatan) yg tepat
Peneliti membuktikan dengan data kualitatif dan kuantitatif bahwa subyek yang diukur/diamati tepat: Memiliki data yg diperlukan untuk mengukur variabel2 dari konstruk yg bersangkutan. Data dari berbagai subyek dikorelasikan.

27 A.2. Rancangan Pengolahan Data
Logika pengolahan data yang valid: Peneliti menggunakan teknik2 ilmu statistik yang tepat untuk a. menghitung kekuatan korelasi antara konstruk yg disebutkan dalam proposisi2 b. menghitung besar kesalahan sampling bila besar korelasi dihitung berdasar data dari sampel unit2 analisis dan sampel subyek2.

28 XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX X X X X
X = Unit Analisis (e.g., FK) memiliki konstruk2 (e.g., “Pembelajaran di Skills Lab”, “Kompetensi klinik”) X = subyek (e.g., Mahasiswa) memiliki variabel2 (e.g.“Keterampilan mengukur tekanan darah”) Sampel Mhs FK UGM Pop Mhs FK UGM XXXX XXXXXXXXXXXX R XXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX XXXXXXXXX XXXXXX XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX X X X X R Sampel FK Pop FK

29 Score Variabel Prediktor Score Variabel Kriterion
Menghitung r utk Prediktor & Kriterion skala interval /rasio Unit Ana-lisis Score Variabel Prediktor Score Variabel Kriterion 1 2 3 . k n Total Hipotesis penelitian didukung jika r ≥ rmin

30 utk Variabel Bebas yg dimanipulasi
Menghitung r bis atau d utk Variabel Bebas yg dimanipulasi Kelompok X1 Kelompok X0 Unit Ana-lisis Score Variabel Terikat Score Variabel Terikat 1 2 3 . k n Total Mean1 Mean0 Hipotesis Penelitian didukung jika rbis ≥ rbis.min atau d ≥ dmin (d = Mean1 - Mean0)

31 prediktor & kriterion skala ordinal
Menghitung rho atau tau utk prediktor & kriterion skala ordinal Unit Ana-lisis Prediktor Kriterion Score Order 1 2 3 . k n Hipotesis penelitian didukung jika ρ ≥ ρmin Atau τ ≥ τmin

32 Menghitung Φ atau C utk Prediktor & Kriterion skala nominal
Hipotesis penelitian didukung jika Φ ≥ φmin & C ≥ C min Menghitung Φ atau C utk Prediktor & Kriterion skala nominal Kriterion Total subyek + - Prediktor a b a + b c d c + d Total subyek a + c b + d n = a+b+c+d

33 Keseksamaan Inferensi Statistik
Statistik yg ditemukan pada sampel (e.g., r, d) digunakan utk meninferensikan parameter populasi yg disampel (e.g., ρ, δ). Keseksamaan inferensi ditetapkan melalui menghitung besar kesalahan sampling dengan metoda uji statistik yang sesuai dgn skala pengukuran dan bentuk populasi sampling (uji statistik parametrik atau uji statistik non-parametrik) ATAU melalui menghitung interval perkiraan (CI) parameter populasi. Sampling error atau CI dapat diperkecil dgn memperbesar sampel.

34 A.3. Rancangan Penafsiran Data
Logika penafsiran data yang valid: a. validitas dalam - sejauh mana koefisien korelasi (atau koefisen selisih) yang bermakna tidak dirancukan oleh moderator spesifik dan nonspesifik b. validitas luar – sejauh mana hasil penelitian berlaku untuk populasi sasaran.

35 Untuk meningkatkan validitas dalam peneliti dapat melakukan:
Analisis multivariat – korelasi yang menggunakan 2/> prediktor, 2/> kriterion atau keduanya. Nilai tambah: Validitas external tinggi. Nilai kurang: Membutuhkan jumlah unit analisis yang banyak.

36 Mengontrol (membuat konstan)
a. moderator2 spesifik dengan Korelasi Parsial, kriteria inklusi dan kelompok kontrol yg dimatch (e.g., pada penelitian case-control, cohort). b. moderator2 tidak spesifik (variabel2 perancu) dengan Penempatan secara acak ke kelompok kontrol dan Pre-test (e.g., pada RCT). Nilai kurang: Validitas external berkurang.

37 Moderator2 Non-Spesifik
History – variabel2 lingkungan Maturasi – variabel2 intra subyek Testing – variabel2 pengukuran Instrumentasi – variabel2 alat ukur Seleksi diferensial – variabel2 inter-subyek Tendensi sentral – variabel2 subyek extrem Mortalitas – variabel2 subyek yang drop-out

38 Dengan penempatan acak unit2 analisis ke kelompok2 kontrol diharapkan data moderator2 non-spesifik sama di kelompok2 tsb, kecuali Mortalitas X1 Populasi R Sampel R R X0

39 Cara mengendalikan Mortalitas dengan Pre-test (untuk melihat siapa yang drop-out)
Hipotesis penelitian didukung jika Selisih Mean Opost kedua kelompok ≥ Selisih Mean Minimum (yang dipatok sebelum penelitian dimulai). Opre juga dapat digunakan untuk melihat apakah unit2 analisis kedua kelompok setara dalam hal variabel terikat sebelum V bebas dimanipulasi. R O X1 O R O X0 O

40 Validitas external menurun karena ada kemungkinan
interaksi antara Pre-test dengan Intervensi Interaksi antara Seleksi dengan Intervensi Pengaturan2 khusus

41 C. Pelaksanaan Penelitian
Peneliti kadang-kadang “terpaksa” melakukan perubahan-perubahan pd saat melaksanakan penelitian. Apakah perubahan-perubahan ini berkaitan dengan kerangka konsep atau rancangan penelitian?

42 Ringkasan Masalah Penelitian mempertanyakan hubungan Prediktor/Tindakan (X) dan Kriterion/Hasil (Y) karena penelitian terkini sebelumnya masih bermasalah. Sumber permasalahan dapat terletak di kerangka konsep, rancangan penelitian atau pelaksanaan penelitian. Tujuan Penelitian menjelaskan apa yg (akan) dikerjakan penelitian untuk mengkoreksi sumber masalah tsb.

43 Keaslian/keterbaruan penelitian melalui mereplikasi (menanggapi) penelitian terkini sebelumnya dengan cara mengkoreksi sumber masalah penelitian terkini sebelumnya. (Bagaimana kita mengetahui bahwa penelitian ttg suatu topik terkini?) Manfaat praktis penelitian jika penelitian yg sekarang dapat memberikan bukti yg lebih valid bagi praktisi (ttg hubungan X dan Y). Manfaat teoritis penelitian jika penelitian yg sekarang dapat memberikan bukti yg lebih valid ttg peran mediator (ttg hubungan X dan Mediator, dan Hubungan Mediator dan Y).

44 Rancangan penelitian (logika utk menghasilkan kesimpulan yg valid) mencakup rancangan pengumpulan data, rancangan pengolahan data dan rancangan penafsiran data. Penafsiran data mencakup: Validitas dalam – penafsiran hubungan X dan Y tidak dicampuradukkan (confounded) oleh moderator spesifik dan moderator non-spesifik. Validitas luar (generalisasi) – penafsiran pemberlakuan hubungan X dan Y untuk populasi sasaran. Inferensi statistik – penafsiran pemberlakuan hubungan X dan Y untuk populasi yg disampel. Metoda penelitian menjelaskan cara mengoperasionalkan rancangan penelitian.

45 Penafsiran Data pd Penelitian Populasi
Populasi Sasaran Validitas Luar Populasi yg diteliti Validitas Dalam

46 Penafsiran Data pd Penelitian Sampel
Populasi Sasaran Populasi yg Disampel Validitas Luar Inferensi statistik Sampel Validitas Dalam

47 Format Proposal/Tesis
Halaman2 Muka (penomeran halaman dengan angka Romawi huruf kecil Latin) Bagian Utama: I. Pendahuluan II. Telaah Pustaka III. Metoda Penelitian IV. Rencana Pelaksanaan Penelitian/ Hasil Penelitian, Kesimpulan & Rekomendasi V. Daftar Rujukan Lampiran2 (penomeran halaman dilanjutkan setelah halaman terkahir bagian utama dengan angka Arab)


Download ppt "Merumuskan Rancangan Penelitian yang Sesuai dengan Masalah Peneltian"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google