Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kerangka Pemikiran Teoritik

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kerangka Pemikiran Teoritik"— Transcript presentasi:

1 Kerangka Pemikiran Teoritik
MODUL 4 Kerangka Pemikiran Teoritik Oleh Dr. CecepWinata, MSi FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MERCU BUANA JAKARTA 2012 ‘12 Metodologi Penelitian Dr. Cecep Winata, M.Si. 1 Pusat Bahan Ajar dan E-learning Universitas Mercu Buana

2 penelitiannya mengacu kepada teori “kecil”.
teori besar sendirian saja. Apa yang dimaksud dengan teori peneliti dalam penelitiannya mengacu kepada teori “kecil”. Misalnya seorang peneliti ingin meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas kerja pegawai. Dalam hal ini, peneliti tersebut sebenarnya telah mempunyai gambaran tentang “faktor-faktor” dan “produktifitas kerja” yang akan ditelitiya. Entah dari pengalaman sehari-hari atau dari buku-buku yang ia baca, ia mungkin sudah membayangkan bahwa faktor-faktor yang dimaksud itu adalah motivasi pegawai dan kompensasi yang diberikan. Sementara itu, yang ia bayangkan tentang produktifitas kinerja pegawai mungkin berhubungan dengan jumlah produk yang dihasilkan pegawai, kualitas produk, kecepatan kerja, atau sekedar jumlah absensi pegawai dalam satu bulan. Dalam hal ini, tak menjadi soal benar apa yang dipikirkan oleh seorang peneliti. Karena itu dua orang peneliti mungkin sekali mempunyai bayangan yang berbeda tentang sesuatu hal. Namun yang justru paling penting adalah aspek rasional atau alasan atau penalaran (reasoning) yang melatar belakangi apa yang dipikirkan si peneliti itu. Jadi, yang membedakan peneliti yang baik dan yang tidak baik justru terletak pada kemampuan mereka dalam memberikan alasan terhadap kerangka berpikir yang ada di dalam benak mereka, (ini satu alasan mengapa kerangka teoritik penelitian kadang kala juga disebut kerangka berpikir). Misalnya, dua peneliti yang berbeda mempunyai pikiran yang sama tentang hubungan antara Motivasi Pegawai dan Produktifitas Kerja Pegawai . Dilihat sepintas lalu, kita akan sulit membedakan mana di antara dua peneliti ini yang memiliki kerangka teoritik yang lebih baik. Tetapi kita akan segera tahu perbedaan kualitas kedua peneliti tersebut manakala mereka mulai mengungkapkan alasan di balik pikiran mereka tentang pola hubungan kedua hal tersebut. Peneliti pertama mungkin akan memberikan data-data (teoritis atau pun empiris) yang mendukung pola hubungan antara motivasi dan produktifitas. Tetapi peneliti kedua mungkin hanya sekedar mengatakan bahwa "biasanya", dalam kehidupan sehari-hari, pekerja yang motivasinya tinggi, produktivitas ‘12 Metodologi Penelitian Dr. Cecep Winata, M.Si. 3 Pusat Bahan Ajar dan E-learning Universitas Mercu Buana

3 sekian persen tidak memberikan pendapat. Karena sifatnya yang sangat
(lewat telpon, menyebar kuesioner, dan sebagainya), dan kemudian menghitung hasilnya, sekian persen setuju tarif listrik dinaikkan, sekian persen tidak setuju, sekian persen tidak memberikan pendapat. Karena sifatnya yang sangat sederhana ini, sebagian besar perguruan tinggi tidak mengijinkan mahasiswanya melakukan penelitian semacam ini untuk keperluan penulisan skripsi atau thesis mereka. Tetapi kerangka teoritik harus dibuat bila penelitian yang akan kita lakukan relatif kompleks dan melibatkan beberapa variabel sekaligus. Mengapa harus dibuat? Kerangka teoritik harus dibuat sebab kerangka ini dapat membantu kita : 1. menjelaskan definisi operasional variabel penelitian kita; 2. menjelaskan pola hubungan antara satu dan lain variabel; 3. menentukan metodologi penelitian secara akurat; 4. menentukan metode analisis yang tepat; dan 5. menentukan cara penafsiran temuan secara objektif. Pertama, kerangka teoritik membantu kita menjelaskan definisi operasional variabel yang akan kita teliti. Kita tahu bahwa suatu hal atau variabel memiliki definisi yang sangat bervariasi. "Motivasi", misalnya, memiliki beberapa definisi yang mungkin semuanya benar. Persoalannya, definisi motivasi yang mana yang akan digunakan oleh seorang peneliti di dalam penelitiannya? Ketidakjelasan definisi variabel ini akan dapat menimbulkan kesulitan bagi peneliti untuk menentukan indikator-indikator yang akan diukurnya. Jika peneliti kesulitan dalam pengukuran indikator, maka wajar jika peneliti juga akan kesulitan dalam pengolahan dan analisis data yang dikumpulkannya. Kedua,kerangka teoritik membantu kita menjelaskan dan menggambarkan pola hubungan antara satu variabel dengan lainnya. Tak menjadi soal apakah hubungan tersebut bersifat korelasional atau kausal (sebab akibat) tetapi polayang tergambar ini akan membantu peneliti untuk mengeksplisitkan hal-hal yang ditelitinya. Dalam hal ini patut dicatat bahwa tidak semua penelitian melibatkan lebih dari satu variabel yang saling berhubungan. Satu kesalahpahaman yang biasa terjadi adalah peneliti mengira bahwa semua penelitian harus mengandung sedikitnya dua variabel, yaitu variabel bebas ( X ) ‘12 Metodologi Penelitian Dr. Cecep Winata, M.Si. 5 Pusat Bahan Ajar dan E-learning Universitas Mercu Buana


Download ppt "Kerangka Pemikiran Teoritik"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google