Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MAGANG DIETETIK HEALTHY HIDAYANTY

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MAGANG DIETETIK HEALTHY HIDAYANTY"— Transcript presentasi:

1 MAGANG DIETETIK HEALTHY HIDAYANTY
ANTROPOMETRI MAGANG DIETETIK HEALTHY HIDAYANTY

2 Tujuan Pengukuran Status Gizi di Rumah Sakit (Bozzetti, 1987 dlm Suapariasa)
Untuk Mengetahui secara akurat status gizi pasien Menentukan tanda-tanda klinis yang berhubungan dengan malnutrisi Untuk memonitor perubahan status gizi selama mendapat asuhan gizi di rumah sakit

3 Matode yang digunakan Antropometri Laboratorium
Tanda2 fungsional unt tk gizi Konsumsi Makanan/Diet

4 ANTROPOMETRI Anthropos tubuh Ukuran dari tubuh Metros  ukuran
Dipelopori oleh Ales Hrdlicha (1869–1943)  1920 buku Antropometri Defenisi (Jellife 1966): Pengukuran dr berbagai dimensi fisik tubuh & komposisi tubuh secara kasar pada beberapa tingkat umur & tingkat gizi. Ukuran dari tubuh

5 Keuntungan Prosedur pengukuran  sederhana, aman, tdk invasive
Alat tdk mahal, mudah dibawa dan dibuat a/ dibeli di setiap daerah, tahan (durable) Relatif tidak perlu tenaga akhli Metode  tepat & akurat  standarisasi terjamin Menggambarkan keadaan gizi dlm jangka wkt yg lama Membantu identifikasi tingkat malnutrisi (ringan-berat) U/ evaluasi perubahan status gizi pada periode tertentu (dari satu generasi ke generasi berikutnya) Sbg skrining test u/ identifikasi individu yg memiliki resiko tinggi terjadinya malnutrisi

6 Keterbatasan Tdk sensitif & tdk dpt mendeteksi kelainan pertumbuhan tubuh yg disebabkan o/ defisiensi gizi mikro. Faktor diluar gizi (penyakit, genetik, dll) dpt menurunkan spesifisitas & sensitivitas pengukuran antropometi. Kesalahan saat pengukuran mempengaruhi presisi, akurasi & validitas pengukuran antro. Kesalahan ini terjadi karena pengukuran. Sumber kesalahan, biasanya berhubungan dengan: Latihan yg tdk cukup, kesalahan alat (tidak ditera), kesulitan pengukuran.

7 PENGUKURAN ATROPOMETRI
Ukuran Tubuh/ Indeks Pertumbuhan TB/PB (Length/Height) BB (Weight) Lingkar Kepala (Head Circumference) Indeks pertumbuhan BB/U (Underweight) BB/TB (Wasting) TB/U (Stunting) Lingkar Kepala/U Indeks Massa Tubuh /Body Mass Indeks(IMT/BMI)

8 PENGUKURAN ANTROPOMETRI
Komposisi Tubuh Lemak Tubuh (Body Fat) Biceps Skinfold Triceps Skinfold Subscapular Skinfold Suprailiac Skinfold Lingkar Perut (Waist Circumference) Massa Tubuh Tanpa Lemak (Fat-Free Mass) Lila (Lingkar Lengan Atas)

9 BB Prinsip dan Penggunaan :
Berat badan mengambarkan jumlah massa otot, lemak, air dan mineral tulang, tanpa informasi terhadap perubahan relatif pada 4 kompartmen ini Pengukuran berat badan secara periodik dapat memberikan gambaran PEM/KEP pada anak-anak yang ditentukan dengan pertambahan berat badan yang kurang Pada anak dan dewasa, indeks BB/TB menunjukkan indeks yang tidak tergantug pada umur sehingga dapat digunakan dimana-mana.

10 METODE PENGUKURAN BB Pengukuran sebaiknya dilakukan sebelum responden makan Timbangan BB elektronik sebaiknya digunakan jika tersedia Sebelum memulai penimbangan, pastikan skala pada timbangan berada pada angka 0. Subjek berdiri di atas timbanga pada tanda yang ditentukan, minta respondent untuk menghadap ke ddepan, berdiri relaks tapi tegak, melepaskan sepatu/alas kaki. Ketelitian penimbangan sebaiknya maksimum 0,1 Kg

11 TB/PB Prinsip & Penggunaan :
Merupakan Pengukuran dasar terhadap pertumbuhan skeletal (tulang) PB (pengukuran dengan Length Board) digunakan pada subje umur < 2 tahun atau bayi ≤ 85 cm. Panjang TIDAK sama dengan tinggi. TB (dikur pada subjek engan posis berdiri untuk umur ≥ 2 tahun) TB/U memberikan indikasi terhadap Stunting (yaitu status gizi kronik) Mengevaluasi kemungkinan penyebab genetik dan perbedaan etnik. Oleh karena itu, TB orang tua hampir selalu merupakan determinan yang signifkan terhadap TB anaknya.

12 METODE PENGUKURAN PB Sebaiknya dilakukan oleh dua orang pengukur dan bantuan dari ibu subjek (jika anak rewel) Alat pengukur diletakkan diatas meja atau tempat yang datar Melepaskan sepatu/alas kaki subjek Bayi ditidurkan lurus di dalam alat pengukur, kepala diletakkan hati-hati sampai menyingugng bagian atas alat pengukur Pengukur I, mengatur posisi kepala subjek tegak lurus terhadap alat (Frankfurt plane position) Pengukur II, menahan kaki subjek agar berada pada posis lurus, dan mengukur panjang sampai batas ujung kaki subjek

13 METODE PENGUKURAN TB Tempelkan dengan paku pada dinding yang lurus datar setinggi tepat 2 meter. Angka no (0) pada lantai yang datar rata. Lepaskan sepatu/alas kaki Subjek berdiri tegak, kedua kaki rapat, dengan posis kepala frankfurt plane Pastikan bahwa kepala, punggung, bokong, betis dan kedua tumit menyentuh bagian permukaan vertikal dinding. Kedua lengan rileks di samping badan Pengukur berdiri di depan subjek dan tidak lebih pendek dari subjek untuk membaca hasil pngukuran Untuk membaca hasil pngukuran, subjek diminta untuk menarik nafas (untuk orang dewasa) atau perut subjek ditekan (unntuk anak-anak) Turunkan mikrotoa sampai rapat pada kepala bagian atas, siku-sik harus lurus menempel pada dinding Baca angka pada skala yang nampak pada lubang dalam gulungan mikrotoa.

14 LINGKAR KEPALA Prinsip & Penggunaan
Berhubungan dengan ukuran otak karena itu dapat digunakan untuk mendeteksi kronik PEM selama 2 tahun pertama atau bahkan gangguan pertumbhan intra uterine Dapat mendeteksi kondisi patologiS Setelah umur 2 tahun, lingkar kepala bertambah lambat pertumbuhannya, oleh karena itu tidak perlu lagi digunakan Faktor non gizi yang mempengaruhi pengukuran antara lain : penyakit, variasi genetik, budaya (mis, mengikat kepala selama bayi)

15 METODE PENGKURAN LP Anak berdiri tegak, dengan posis kepala frankfurt plane Pita pengukur yang biasa dgunaan dibuat dai serat kaca dengan lebar kurang dari 1 cm, fleksibel dan tidak mudah patah. Pita dilingkarkan pada kepala dengan memperhatikan tulang tengkorak yng mennjol di belakang.

16 INDEKS PERTUMBUHAN Referensi Pertumbuhan untuk BB/UU, BB/TB, TB/U, LK/U tersedia berupa ± 1,2,3 Z-score Referensi ini sesuai dengan WHO 2005 dan CDC 2000. Kurang gizi didefinisikan dengan nilai < -2 Zscore dan Gizi lebih jika nilai > +2 Zscore. Gizi Buruk didefinisikan dengan ilai < -3 ZScore

17 INTERPRETASI Nilai BB/TB yang kurang (< -2 WHZ) atau wasting ‘ berarti kehilangan berat badan pada waktu sekarang (saat ini)dan sesuai untuk menilai efek gizi jangka pendek seperti perubahan pada persediaan makan dan penyakit saat ini Nilai TB/U yang kurang (< -2 HAZ) atau Stuntng , menunjukan status gizi masa lalu (kronik) Nilai BB/U yang kurang (< -2 WAZ) atau underweight, menunjukan kekurangan gizi pada waktu lampau (kronik) dan atau saat ini (acute)

18 IMT Menunjukkan masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orangg dewasa (> 18 tahun), biasanya digunakan untuk menentukan indeks obesitas Kelemahan BMI : Tidak membedakan BB dengan otot/lemak tubuh, misalnya orang dengan BMI yang sama kemungkinan mempunyai perbedaan dalam massa lemak atau massa tubuh tanpa lemak BMI tidak memberikan indkasi tentang distribusi lemak tubuh. Untuk mengatasi kelemahan ini, Lingkar perut atau tebal lipatan kulit (skinfold) dapat digunakan

19 Manfaat Antropometri dalam Clinic Setting (Umi & Drupadi, 2007)
Screening untuk deteksi awal perubahan abnormal pada pertumbuhan Menilai respon therapy Untuk tujuan 1, pengukuran pertumbuhan harus diulangi : Interval 1 bulan selama 6 bulan pertama Setiap 2-3 bulan selama 6-2 bulan Setiap 6-12 dulan setelahnya

20 Tabel 1. Variabel Gizi dan Metabolisme untuk Melengkapi Pengukuran Antropometri
No Jenis Variabel Tanda 1 Tinggi (cm) Tinggi 2 Berat (Kg) Berat 3 Berat Standar (Kg) Berat-S 4 Sex (laki-laki & Perempuan) Sex 5 Berat Badan Ideal (Kg) Berat Ideal 6 Berat badan dalam persen % Berat ideal 7 Berat Badan dalam persn (standar) % Standar 8 Lipatan kulit tricep (mm) Trisep 9 Lingkaran lengan atas (cm) LLA 10 Persen standar lipatan kulit/trisep % Trisep 11 Lingkaran otot lengan dlm % standar


Download ppt "MAGANG DIETETIK HEALTHY HIDAYANTY"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google