Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Kuliah Minggu ke – 6 Gymnospermae: Podocarpaceae, Araucariaceae, Pinaceae Angiospermae: Arecaceae (Palmae)

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Kuliah Minggu ke – 6 Gymnospermae: Podocarpaceae, Araucariaceae, Pinaceae Angiospermae: Arecaceae (Palmae)"— Transcript presentasi:

1 Kuliah Minggu ke – 6 Gymnospermae: Podocarpaceae, Araucariaceae, Pinaceae Angiospermae: Arecaceae (Palmae)

2 Perbedaan Gymnospermae dan Angiospermae
Habitus Batang Daun Bunga Gymnospermae Semak, perdu atau pohon sistem akar tunggang Tegak lurus, bercabang-cabang Jarang berdaun lebar, jarang bersifat majemuk Sistem pertulangan tidak banyak ragamnya Bunga sesungguhnya belum ada, sporofil terpisah-pisah atau membentuk strobilus betina dan jantan Makrosporofil (daun buah) dengan bakal biji (makrosporangium) yang nampak menempel padanya Makro dan mikrosporofil terpisah Angiospermae Semak, perdu, pohon, sistem akar serabut dan akar tunggang Bermacam-macam, bercabang atau tidak Kebanyakan berdaun lebar, tunggal atau majemuk dengan komposisi yang beraneka ragam Beraneka ragam sistem pertulangan Bunga ada tersusun dari sporofil plus bagian-bagian lain Makrosporofil (daun buah) membentuk badan yang disebut putik dengan bakal biji di dalamnya (tidak tampak) Makrosporofil dan mikrosporofil (benang sari) terpisah atau terkumpul pada satu bunga

3 Perbedaan Gymnospermae dan Angiospermae
Penyerbukan Sel Kelamin Jantan Anatomi Gymnospermae Hampir selalu dengan anemogami Serbuk sari jatuh (pada tetes penyerbukan) langsung pada bakal biji Jarak waktu antara penyerbukan sampai pembuahan relatif panjang Sel Kelamin Jantan berupa spermatozoid yang masih bergerak aktif Akar dan batang berkambium, selalu mengadakan pertumbuhan menebal sekunder, berkas pembuluh pengangkutan koleteral terbuka Angiospermae Bernacam-macam (autogami, anemogami, hidrogami, zoidiogami, dll) Serbuk sari jatuh pada kepala putik Jarak waktu antara penyerbukan sampai pembuahan relatif pendek Sel Kelamin Jantan berupa inti sperma (inti generatif) yang tidak bergerak aktif Ada yang berkambium ada yang tidak, Ada yang menebal sekunder ada yang tidak Berkas pembuluh pengangkutan ada yang kolateral terbuka, ada yang kolateral tertutup, ada yang bikolateral

4 Perbedaan Gymnospermae dan Angiospermae
Anatomi Gymnospermae Xilem terdiri atas trakeida saja Floem tanpa sel-sel pengiring Angiospermae Xilem terdiri atas trakea dan trakeida Floem dengan sel-sel pengiring

5 1. Podocarpaceae Berupa pohon, tinggi bisa lebih dari 30 meter
Daun berbentuk sisik, jarum, atau lanset; berseling atau opposite. Pada marga Phyllocladus daun tereduksi menjadi kecil dan fungsi daun diambil alih oleh ranting yang memipih dan melebar, disebut phylloclad. Bunga berumah 1 atau 2, strobilus jantan tersusun spiral pd kerucut yg terdiri atas sisik2 yg memiliki 2 kantong sari. Strobilus betina tdk berbentuk kerucut, menyendiri dan mempunyai 1 bakal biji. Buah tdk tergolong buah kerucut, dan biji diselubungi oleh lapisan berdaging (epimatium)

6 Podocarpus imbricatus (jamuju) 2. Podocarpus neriifolius (ki puteri)
Anggotanya 7 marga, 3 marga dijumpai di Asia Tenggara yaitu : Podocarpus, Dacrydium, dan Phyllocladus. Contoh jenis: Podocarpus imbricatus (jamuju) 2. Podocarpus neriifolius (ki puteri) 3. Dacrydium elatum Tumbuh di hutan kerangas (tnh.podsol, pasir kwarsa, pH rendah) di P.Kalimantan 4. Phyllocladus hypophyllus, dijumpai di hutan peg.atas di Sarawak dan Sabah (Kalimantan Utara) menghasilkan kayu melur (ky.perdagangan) Tumbuh di ht.peg. (> 500 m dpl.)

7 (a) Podocarpus (a) (b) (b) Dacrydium (a) (c) (c) Phyllocladus

8 Jamuju (Podocarpus imbricatus)
Tanaman asli Indonesia Penyebaran : Cina, Sri langka, Thailand, Malaysia Habitus : pohom, tinggi mencapai 50 m, kulit batang kasar, coklat tua/kehitaman, daun tersusun spiral, lanset dan menyerupai sisik-sisik yang saling menutupi. Daun muda menyebar dan menyerupai kulit Tumbuh dominan pada lapisan atas kanopi di hutan primer ( mdpl) Kegunaan : mebel, rangka rumah, pertukangan, tanaman hias

9 Tajuk Jamuju

10 Batang pohon Jamuju

11 Jamuju di Cibodas

12 Podocarpus neriifolius

13 Dacrydium elatum (Kayu Alau, cemara) di Kalteng

14 2. Araucariaceae Pohon tinggi besar dgn tajuk berbentuk kerucut, evergreen (tdk gugur daun). Kulit batang mengelupas. Daun berbentuk sisik atau bulat telur dan bersifat dimorfik. Strobilus betina berbakal biji 1 Buah kerucut dgn sisik berbentuk baji dan memiliki satu biji per sisik Anggotanya 2 marga : Agathis dan Araucaria -Ujung daun: tidak tajam -tajam -Biji dgn sisik buah: -tdk menyatu -menyatu -Kulit batang : mengelupas -mengelupas bundar panjang

15 Contoh jenis : Agathis alba, sin. Agathis dammara, A. loranthifolia (Damar putih) 2. Agathis borneensis (Damar pilau), di P. Kalimantan 3. Agathis labillardieri (Agatis), di Papua Araucaria cunninghamii (Araukaria), di Papua Manfaat : Penghasil kayu, untuk veneer, kayu lapis, pulp, meubel Hasil hutan non-kayu: getah kopal

16 Agathis sp Penyebaran : Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan papua Agathis alba Warb (Sumatera, Kalimantan) Agathis bornensis Warb (Kalimantan) Agathis becarii Warb (Kalimantan) Agathis loranthifolia Salisb (Maluku) Agathis hanii (Sulawesi) Agathis phillipinensis Warb (Sulawesi) Agathis labilardieri Warb (Papua)

17 Agathis sp Nama daerah : damar sigi, kayu sigi (Smt); damar, kidamar (Jw); bindang, damar bindang, damar pilau, dama, damar kapas, damar wana, hulu sinua (Slw); damar puti, damar raja, koano, kolano (Mlk); damar putih, damar papeda, kesi, kosima (IJ) Habitus : Pohon dengan tinggi 55m, Panjang batang bebas cabang m, diameter 150 cm/lebih, batang silindris dan lurus. Tajuk berbentuk kerucut & berwarna hijau dengan per-cabangan mendatar melingkari batang. Kulit luar berwarna kelabu sampai coklat mengelupas kecil-kecil berbentuk bundar. Tidak berbanir

18 Agathis sp Tumbuh pada daerah dengan tinggi mdpl, kecuali A. bornensis dapat tumbuh pada ketinggian 0-50 mdpl, A. alba dari ketinggian 200 mdpl. Pada tanah yg relatif subur Tipe iklim A dan B Menghasilkan damar (kopal) Kayu bernilai tinggi (pertukangan, pulp, kayu lapis) Kelas awet IV dan kelas awet III Kegunaan : membuat kotak, korek api, mebel, vener, kayu lapis, pulp

19 Bunga & buah Agathis

20 Batang Agathis

21 Daun Agathis

22 Daun Araucaria

23 Buah Araucaria

24 Batang Araucaria

25 Bunga jantan Agatis (Agathis alba)
Buah Agatis Sisik dan biji Agatis

26 Kopal

27

28 Pohon Agatis di Kebun Raya Bogor

29 Tegakan Agathis di Hutan Pendidikan Gunung Walat

30 3. Pinaceae Daun jarum, bbrp daun tergabung dalam satu fasicle (berkas) Strobilus betina mengandung 2 bakal biji Buah kerucut dgn sisik berkayu, setiap sisik memiliki 2 biji yang bersayap Anggotanya 8 marga, dimana Pinus mrp marga terbesar atau terbanyak anggotanya, yg umumnya tersebar di belahan bumi utara

31 Contoh jenis : Pinus merkusii (Tusam) Pinus insularis (Filipina)
Tiap fasicle berisi 2 daun jarum Tersebar alami di 3 lokasi : Aceh, Tapanuli dan Kerinci Tumbuh di dataran rendah hingga pegunungan Manfaat : - Hasil kayu : papan, peti, sumpit, korek api, pulp - kertas - Hasil non-kayu : gondorukem, terpentin, dan spirtus Pinus insularis (Filipina) Pinus caribaea (Amerika Tengah) Pinus radiata (Australia)

32 Pinus merkusii Banyak dijumpai di belahan bumi bagian selatan
Pohon bertajuk lebat, berbentuk kerucut mempunyai perakaran cukup dalam dan kuat Tumbuh baik pada ketinggian mdpl, tipe iklim A dan B, berbagai tipe tanah Kayunya : bahan bangunan ringan, peti, korek api, bahan baku kertas dan vinir Getah : Gondurukem dan terpentin

33 Gambar tusam Pohon tusam Buah Pinus Batang Pinus Gondorukem Penyadapan getah tusam

34 Daun jarum dan strobilus
jantan pada tusam Setiap sisik pada buah tusam memiliki 2 biji bersayap

35

36

37 4. Arecaceae (Palmae) Subdivisi Angiospermae Kelas Monocotyledoneae
Pohon berbatang tegak atau tumbuhan memanjat Daun kaku, majemuk menyirip atau berbentuk kipas Bunga beraturan, kecil, malai atau bongkol Buah batu, nut atau berry Anggotanya lebih dari 200 marga, di tropika dan sub-tropika Kelompok tumbuhan pinang-pinangan/palem

38 Contoh jenis : Cocos nucifera (kelapa) Arenga pinnata (aren)
Areca catechu (pinang) Elaeis guineensis (kelapa sawit) Borassus flabellifer (lontar) Metroxylon sagu (sagu) Nypa fruticans (nipah) Salacca zalacca (salak) Daemonorops rubra (rotan getah) Calamus manan (rotan manau) Calamus caesius (rotan sega) Corypha umbraculifera (gebang)

39 Sagu (Metroxylon sagu)
Istilah lain : Rumbia Bahasa Inggris : Sago Palm Spesies lain : Metroxylon rumphi, Metroxylon squarrosum Tumbuh merumpun dengan akar rimpang yang panjang dan bercabang yang menjulur di permu-kaan tanah Berasal dari Maluku dan Papua

40 Sagu (Metroxylon sagu)

41 Sagu (Metroxylon sagu)

42 Kelapa (Cocos nucifera)
Nama lain : coconut (Inggris), cocotier (Perancis), kelapa, nyiur (Indonesia), Kambil, kerambil, klapa (Jawa) Termasuk jenis tanaman palma yg mempunyai buah berukuran cukup besar. Batang pohon kelapa berdiri tegak dan tidak bercabang. Tinggi dapat mencapai m bahkan lebih. Daunnya berpelepah, panjang dapat mencapai 3-4 m lebih dengan sirip-sirip lidi yg menopang tiap helaian, daun tersusun majemuk, menyirip sejajar tunggal Buah terbungkus dengan serabut dan batok, diameter cm, bahkan lebih Akar serabut, tebal dan berkayu, membentuk bonggol, adaftif pada lahan berpasir pantai

43 Kelapa

44 Pinang (Areca catechu)
Bahasa Inggris : Betel palm, betel nut tree Daerah : pineung (Aceh), pining (Batak Toba), penang, jambe, bua, ua, wua, pua, fua, hua Batang lurus langsing, dapat mencapai ketinggian 25 meter dengan diameter 15 cm Tajuk tidak rimbun, pelepah daun berbentuk tabung dengan panjang 80 cm, tangkai daun pendek, helaian daun panjangnya sampai 80 cm, dengan ujung sobek dan bergerigi Buah : buni bulat telur terbalik memanjang, merah oranye, panjang 3,5-7 cm, dinding buah berserabut. Biji 1 berbentuk telur dan memiliki gambar seperti jala

45 Buah Pinang

46 Pohon, buah, dan biji pinang

47 Pinang Merah

48 (Oncosperma tigillaria)
Nibung (Oncosperma tigillaria)

49 Nipah (Nypa fruiticans)
Tumbuh di daerah rawa yg berair payau/daerah pasang surut di daerah pantai. Pohon nipah tumbuh di lingkungan hutan bakau Nama lokal : daon, daonan, nipah, bhunjok, lipa, buyuk (Sunda, Jawa); buyuk (Bali); bhunyok (Madura); bobo (Manado, Ternate), boboro (Halmahera); palean, palenei, pelene, pulene, puleanu, pulenu, puleno, pureno, parinan, parenga (Maluku) Inggris : nipa palm, magrove palm

50 Nipah (Nypa fruiticans)
Batang nipah menjalar di tanah membentuk rimpang yg terendam oleh lumpur. Hanya daun yg muncul di atas tanah sehingga seperti tak berbatang. Akarnya serabut yg mencapai belasan meter Dari rimpang, tumbuh daun menjemuk hingga 9 meter dgn tangkai daun sekitar 1-1,5 m. Daun nipah yg muda berwarna kuning dan yg tua hijau Bunga nipah majemuk muncul di ketiak daun dgn bunga betina terkumpul di ujung membentuk bola dan bunga jantan tersusun dalam malai. Tandan bunga disadap untuk diambil nira

51 Nipah (Nypa fruiticans)
Buah nipah bulat telur dan gepeng dengan 2-3 rusuk, berwarna coklat kemerahan. Panjang 13 cm dan lebar 11 cm. Buah berkelompok mem-bentuk bola berdiameter 30 cm.Dalam satu tandan, terdiri butir buah. Penyebaran : Sri langka, Bangladesh, Brunei, kamboja, Cina, Indonesia, jepang, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Australia, Papua New Guniea, Kepulauan Solomon Manfaat : atap rumah, anyaman dinding, kerjajinan, sapu lidi, air nira : cuka, tuak, etanol, tepung, kolang-kaling

52 Nipah

53 Kelapa Sawit (Elaeis guineensis)
Habitus : Pohon, tinggi dapat mencapai 24 m. Akar serabut mengarah ke bawah dan samping. Daun tersusun majemuk menyirip. Daun berwarna hijau tua dan pelepah sedikit lebih muda. Batang diselimuti bekas pelepah hingga umur 12 thn. Setelah 12 thn, pelapah yg mengering akan terlpeas sehingga penampilan mirip dengan kelapa. Bunga jantan dan betina terpisah namun berada dlm 1 pohon dan memiliki waktu pematangan berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri

54 Kelapa Sawit (Elaeis guineensis)
Bunga jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina terlihat lebih besar dan mekar Buah bergerombol dalam tandan yg muncul dari tiap pelepah. Buah : eksoskarp (kulit buah berwarna kemerahan dan licin); mesokarp (serabut buah); endokarp (cangkang pelindung inti) Syarat tumbuh : daerah tropis, ketinggian mdpk, kelembaban 80-90%, curah hujan stabil mdpl

55 Kelapa sawit

56 Lontar (Borassus flabellifer)
Istilah lain : Siwalan/tal, lonta, ental, taal, dun tal, jun tal, tala, lontara, lontoir, maggita, manggitu. Berasal dari Sulawesi Selatan Habitus :Pohon kokoh kuat dengan tinggi m, diameter 60 cm Daun besar, terkumpul di ujung batang membentuk tajuk yg membulat. Helaian daun serupa kipas bundar, berdiameter hingga 1,5 m. Sisi bawah daun terdapat lapisan lilin. Tangkai daun mencapai 1 m dengan pelepah yg lebar dan hitam dibagain atasnya. Sisi tangkai dengan deretan duri yg berujung dua

57 Lontar (Borassus flabellifer)
Bunga dalam tongkol cm dengan tangkai sekitar 50 cm. Buah bergerombol dalam tandan, hingga 20 butir, bulat berpeluru berdiameter 7-20 cm, hitam kecoklatan kulitnya dan kuning daging buahnya bila tua. Berbiji tiga butir dengan tempurung yg tebal dan keras Kegunaan : bahan kerajinan, kipas, tikar, topi, keranjang, tenunan untuk pakaian dan sasando, bahan bangunan, nira lontar, buah dimakan

58 Pohon dan buah lontar (Borassus flabellifer)
di P. Timor

59 Tanaman siwalan di Kec. Bancar, Kab. Tuban, Jatim

60 Buah Lontar (Siwalan) Legen (air nira lontar)

61 Penjual minuman dari air nira lontar (di Kupang)

62 Sasando dan topi orang Flores dari daun lontar

63 (Plectocomia gigantea)
Rotan gunung (Plectocomia gigantea) di hutan Cibodas

64 Salak (Salacca zalacca)
Famili : Arecaceae Genus : Salacca Spesies : Salacca zalacca Inggris : snake fruit Berbentuk perdu/hampir tidak berbatang, berduri banyak, melata dan beranak banyak, tumbuh menjadi rumpun yang rapat dan kuat.

65 Buah salak (Salacca zalacca)

66 Rotan Manau (Calamus manan Miq)
Tumbuh batangnya merambat di antara batang dan ranting pohon, tumbuh tunggal tidak merumpun. Warna batang kuning lansat, diameter berkisar 25 mm, panjang ruas 35 cm, total panjang batang bila merambat dewasa mencapai 40 m. Penyebaran alami : Thailand, semenanjung Malaya, Sumatera, kalimantan. Pembudidayaan hanya melalui biji Daun rotan manau manjemuk menyirip, tiap daun terdiri dari kurang lebih 40 pasang anak daun

67 Rotan Manau (Calamus manan Miq)
Bentuk anak daun bervariasi dari bentuk lanset sampai bulat telur lanset sunsang. Pelepah dan tangkai daunnya diselimuti duri tajam dan rapat. Bunganya tersusun dalam tandan berbentuk malai, berukuran panjang dan letaknya menggantung. Buah tidak terlalu besar panjang kurang lebih 3 cm bersisik dan berbentuk lonjong Kegunaan : furniture Terdapat 40 jenis rotan terpenting di Indonesia

68 Rotan Manau Buah Rotan

69 Gebang (Corypha sp.)

70 Gebang (Corypha umbraculifera)

71 Aren (Arenge pinata) Habitus : Pohon, tinggi dapat mencapai 25 m dan diameter dapat mencapai 65 m, batangnya tidak berduri, tidak bercabang. Tangkai daun aren panjangnya dapat mencapai 1,5 m, helaian daun dapat mencapai 1,45 m, lebar 7 cm dan bagian bawah daun ada lapisan lilin Penyebaran alami : India, Srilangka, Burma, Bangladesh, Thailand, laos, Malysia, Vietnam, hawai, Philipina, Guam, berbagai pilau di sekitar Pasifik, Indonesia (khususnya di daerah perbukitan dan lembah)

72 Aren (Arenge pinata) Nama daerah : bakjuk/bakjok (Aceh), pola/paula (Karo), bagot (Toba), agaton / bargat (Mandailing), anau / neluluk / nanggong (Jawa), aren/kawung (Sunda), hanau (Dayak), onau (Toraja), mana / nawa-nawa (Ambon) Kegunaan : konservasi, produksi (akar, batang, daun, bunga, buah)

73 Bunga dan ijuk aren (Arenga pinnata)

74 Terima kasih.....


Download ppt "Kuliah Minggu ke – 6 Gymnospermae: Podocarpaceae, Araucariaceae, Pinaceae Angiospermae: Arecaceae (Palmae)"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google