Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MEMBUAT MEDIA PENGAJARAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MEMBUAT MEDIA PENGAJARAN"— Transcript presentasi:

1 MEMBUAT MEDIA PENGAJARAN
ASSALAMUALAIKUM WR.WB TUGAS ICT MEMBUAT MEDIA PENGAJARAN

2 Disusun oleh : IPS TERPADU KELAS 9 SEMESTER GENAP NAMA : RANI ANGGINI
NIM : KELAS : AP 5.B

3 Pertemuan ke 10

4 BAB XV Perkembangan Lembaga Internasional dan Peran Indonesia dalam Kerja Sama Internasional

5 Perlu diingat bahwa setiap negara tidak mungkin hidup sendiri, pasti
memerlukan kerja sama dengan negara lain. kerja sama Indonesia dengan negara-negara Asia dan Afrika dengan diadakannya Konferensi Asia Afrika di Bandung. Salah satu objek sejarah yang ada di kota ini yang sangat menarik untuk dikunjungi adalah Gedung Asia-Afrika. Dahulu gedung ini bernama Gedung Merdeka yang pernah digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Konferensi Asia- Afrika (KAA). Konferensi Asia-Afrika inilah sebagai wahana untuk menggalang kerja sama di berbagai bidang. Selain kerja sama melalui KAA, bangsa Indonesia juga melakukan kerja sama dengan ASEAN, PBB maupun GNB. Bagaimanakah pekembangan dan peran Indonesia dalam organisasiorganisasi tersebut akan kita pelajari dalam bab ini.

6 Konferensi Asia-Afrika (KAA) dan Perann Indonesia
1. Latar Belakang Diselenggarakannya Konferensi Asia-Afrika Bangsa-bangsa Asia – Afrika memiliki persamaan nasib dan sejarah yakni samasama menjadi sasaran penjajahan bangsa-bangsa Eropa. Semakin meningkatnya kesadaran bangsa-bangsa Asia-Afrika yang masih terjajah untuk memperoleh kemerdekaan misalnya, Yaman sedang berjuang membebaskan Aden dari kekuasaan Inggris, Rakyat Aljazair, Tumisia, Maroko, Sudan, dan Kongo sedang membebaskan tanah airnya dari kekuasaan bangsa Eropa, dan lain-lain. Perubahan politik yang terjadi setelah Perang Dunia II berakhir yakni situasi internasional diliputi kecemasan akibat adanya perlombaan senjata antara Blok Barat dan Blok Timur. Diantara bangsa-bangsa Asia yang telah merdeka masih belum terdapat kesadaran untuk bersatu, yang kemudian Rusia dan Amerika Serikat ikut melibatkan diri dalam masalah tersebut.

7 2. Sejarah Terwujudnya Konferensi Asia-Afrika
Terwujudnya konferensi Asia-Afrika didahului oleh Konferensi Colombo dan Konferensi Bogor. a. Konferensi Colombo (Konferensi Pancanegara I) Pada tanggal 28 April-2 Mei 1954 diadakan konferensi di Colombo, ibu kota Srilangka. Adapun wakil dari 5 negara yang hadir tersebut sekaligus akan menjadi sponsor KAA. b. Konferensi Bogor (Konferensi Pancanegara II) Pada tanggal Desember 1954 diadakan Konferensi di Bogor. Konferensi ini merupakan kelanjutan dari Konferensi Colombo, di mana negara-negara sponsor akan mengevaluasi hasil penjajagan Indonesia dalam mempersiapkan KAA. Hal-hal yang menjadi pokok pembicaraan dalam Konferensi Bogor adalah tujuan konferensi, tempat konferensi, agenda pembicaraan negara-negara yang akan diundang dan kesekretariatan.

8 3. Tujuan Konferensi Asia-Afrika
Mengembangkan saling pengertian dan kerja sama antar bangsa-bangsa Asia- Afrika, serta untuk menjajagi dan melanjutkan kepentingan timbal balik maupun kepentingan bersama. Meninjau masalah-masalah hubungan sosial, ekonomi dan kebudayaan dalam hubungannya dengan negara-negara peserta. Mempertimbangkan masalah-masalah mengenai kepentingan khusus dari bangsa-bangsa Asia-Afrika seperti yang menyangkut kedaulatan nasional, rasionalisme, dan kolonialisme. Meninjau kedudukan Asia-Afrika serta rakyatnya, serta memberikan sumbangan untuk meningkatkan perdamaian dan kerja sama internasional.

9 4. Pokok-Pokok Agenda Pembicaraan KAA
kerja sama ekonomi; kerja sama budaya; hak-hak asasi manusia dan hak menentukan nasib sendiri; masalah kolonialisme, imperialisme seperti Belanda di Irian Barat (sekarang Papua), Perancis di Maroko, Aljazair dan Tunisia; masalah perdamaian dunia dan kerja sama internasional (termasuk di dalamnya beberapa aspek tentang PBB, soal hidup berdampingan, masalah Indocina, Aden dan masalah perlucutan senjata).

10 5. Negara-Negara yang Hadir dalam KAA
Konferensi Asia-Afrika berlangsung pada tanggal April 1955 bertempat di Gedung Merdeka, Bandung. Konferensi ini dihadiri oleh 29 negara (termasuk lima negara sponsor) dari 30 negara yang diundang. Satu negara yang tidak hadir yakni Federasi Afrika Tengah (Rhodesia dan Nyasa) karena sedang terjadi pergolakan politik orang-orang Negro menentang ras diskriminasi. Adapun negara-negara yang hadir dalam KAA adalah : 1. Indonesia Laos 2. India Libanon 3. Birma (Myanmar) Liberia 4. Pakistan Libia 5. Srilangka Nepal 6. Afghanistan Filipina 7. Kamboja (Kampuchea) Saudi Arabia 8. Republik Rakyat China Sudan 9. Mesir Syiria 10. Ethiopia Muang Thai 11. Ghana (Pantai Emas) Turki 12. Iran Vietnam Utara 13. Irak Vietnam Selatan 14. Jepang Yaman 15. Yordania

11 6. Hasil-Hasil Konferensi
Konferensi Asia-Afrika menghasilkan beberapa keputusan yang disepakati sebagai berikut: Kerja sama ekonomi, antara lain mengusahakan kemajuan ekonomi, memajukan perdagangan, saling memberikan bantuan teknik, dan mendirikan bank-bank. Kerja sama kebudayaan, antara lain memajukan kerja sama kebudayaan sebagai jalan terpenting untuk mendapatkan pengertian antara bangsa-bangsa Asia - Afrika, memajukan pendidikan dan pengajaran dengan pertukaran pelajar, pelatih, dan guru. Masalah hak asasi manusia, yakni menjunjung tinggi hak-hak asasi manusia seperti yang tercantum dalam Piagam PBB serta menentang ras diskriminasi. Masalah bangsa-bangsa yang belum merdeka, yakni menentang adanya imperialisme dan menuntut kemerdekaan bagi rakyat Aljazair, Maroko, dan Tunisia. Masalah-masalah lain, yakni mengakui hak-hak bangsa Arab di Palestina dan menuntut soal Palestina diselesaikan secara damai, menuntut kembalinya wilayah Irian Barat kepada Indonesia serta menuntut hak wilaya Aden bagi Yaman. Mengusahakan perdamaian dan kerja sama di dunia dengan cara berikut. Mendesak PBB untuk menerima negara-negara yang telah memenuhi persyaratan yakni Kamboja, Srilangka, Jepang, Yordania, Laos, Libya, Nepal dan Vietnam. Mengusulkan supaya diadakan pelarangan atas pembuatan, percobaan dan penggunaan senjata nuklir. Mengusulkan diadakan kerja sama semua negara di seluruh dunia atas dasar menghormati hak-hak manusia. g. Pernyataan mengenai usaha memajukan perdamaian dan kerja sama di dunia.

12 Isi Dasasila Bandung Yaitu :
Menghormati hak-hak dasar manusia dan tujuan-tujuan serta asas-asas yang termuat dalam Piagam PBB. Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa. Mengakui persamaan ras, dan persamaan semua bangsa baik besar maupun kecil. Tidak melakukan intervensi atau campur tangan dalam soal-soal besar maupun kecil. Menghormati hak tiap-tiap bangsa untuk mempertahankan diri secara sendirian atau secara kolektif, yang sesuai dengan Piagam PBB. Tidak menggunakan peraturan-peraturan pertahanan kolektif untuk bertindak bagi kepentingan khusus salah satu negara besar dan Tidak melakukan tekanan terhadap negara lain. Tidak melakukan tindakan-tindakan atau ancaman agresi ataupun penggunaan kekerasan Menyelesaikan segala perselisihan internasional dgn jalan damai, perundingan, persetujuan, arbitrase atau penyelesaian hukum, ataupun cara damai lain lagi menurut pihak-pihak yang bersangkutan, sesuai dengan Piagam PBB. Memajukan kerja sama untuk kepentingan bersama. Menghormati hukum dan kewajiban-kewajiban internasional.

13 Wassalammualaikum Wr.Wb
Terima Kasih Wassalammualaikum Wr.Wb


Download ppt "MEMBUAT MEDIA PENGAJARAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google