Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

TEORI PERIKLANAN.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "TEORI PERIKLANAN."— Transcript presentasi:

1 TEORI PERIKLANAN

2 biaya pemasangan iklan, penjualan dan produk yang diiklankan
Teori Efek Minimal biaya pemasangan iklan, penjualan dan produk yang diiklankan korelasi negatif antara biaya pemasangan iklan dengan volume penjualan produksi Teori Cutting Edge. ( Efek Samping) tidak disadari mengubah bentuk prilaku yang menyimpang dari suatu budaya umum efek yang semula direncanakan untuk khalayak sasaran tertentu tidak tercapai malah mencapai efek pada khalayak yang tidak direncanakan membentuk suatu sub budaya kelompok baru Teori A-T-R ( Awareness, Trial, Reinforcement) menggugah kesadaran khalayak bahwa produk yang diinginkan itu ada mempengaruhi khalayaknya terutama segi konatifnya , khalayaknya langsung mencoba proses peneguhan/pengukuhan (reinforcement) iklan , menimbulkan (sikap positip terhadap produk). Teori Selective Influence Selective attention ( memilih memperhatikan pesan tertentu) Selective Perception (faktor faktor-faktor kognitif; minat dan kepercayaan, pengetahuan,sikap dan kebutuhan, nilai-nilai) Selective Recall (hanya pesan-pesan yang diingat ) Selective Action (menimbang keuntungan dan kerugian dari semua produk yang sama) Teori Lingkungan Informasi Pembeli Pengalaman pribadi pembeli Komunikasi antar pribadi dalam jaringan keluarga Berita media massa yang lain Kredibilitas konsumen dan Kredibilitas media yang digunakan dalam masyarakat Perusahaan saingannya. Lingkungan informasi yang beragan tentang produk Kegiatan personal selling, promotion, salesman Informasi persaingan harga Teori S-O-R Perhatian Pengertian Penerimaan..

3 Fungsi-Fungsi Periklanan (Shimp,2003)
FUNGSI IKLAN ASSISTING ADDED VALUE REMINDING INFORMING PERSUADING Fungsi-Fungsi Periklanan (Shimp,2003)

4 Kemampuan berekspresi yang lebih kuat (amplified expressiveness)
Kemampuan mengajak (Persuade) Tidak bersifat pribadi (impersonality) Kemampuan berekspresi yang lebih kuat (amplified expressiveness) Presentasi umum (public presentation) SIFAT IKLAN Sifat Iklan (Kotler)

5 Tokoh yang Menyampaikan Pesan
Psikologis Rangsangan Faktor Kebosanan Kejelekan Keindahan Tokoh yang Menyampaikan Pesan Kekontrasan & Mudah Diingat

6 Perhatian Pesan IKLAN Need Permanen Interest Immediate Concern Spon of Attention Flucultion Attention Attitude & Opinion

7 Marketing Brief Creative Brief Strategi Periklanan
(pengetahuan tentang produk), yaitu - Informasi Brand - Informasi Product knowledge - Informasi Differensiasi - Informasi Target Audience - Informasi Analisis SWOT - Informasi Kompetitor Creative Brief Penetapan Tujuan Pernyataan Masalah Pemasarannya Target Audience Keuntungan kunci atau ide pesan utama Alasan konsumen untuk percaya Pilihan Gaya / tone Dampak yang diharapkan What : apa tujuan iklan ? Who : siapa khalayak/audien yang akan dijangkau ? When : kapan iklan dipasang ? Where : di mana iklan dipasang ? Why : mengapa harus dilakukan demikian ? - How : bagaimana bentuk iklannya ?

8 Unique Selling Proposition
PESAN IKLAN Positioning Oriented Unique Selling Proposition manfaat spesifik yang diberikan produk Unik dan keunikan merek menjawab pertanyaan “Mengapa konsumen membeli produkmu sebagai ganti produk pesaing harus sangat kuat sehingga mampu menggerakkan konsumen memelihara fokus USP adalah pengulangan Produk yang diiklankan adalah produk untuk kategori baru (tapi bukan merek baru) Benefit produk yang utama belum semua terpakai atau belum dikomunikasikan oleh kompetitor. Benefit yang ditonjolkan benar-benar unik dan substansial di mata konsumen. Brand image oriented Produk benefit / feature oriented

9 PESAN IKLAN Brand image oriented Membangun Citra dan Kepribadian
Menikmati keuntungan secara psikologis dan emosional dari sebuah produk yang digunakan konsumen Menciptakan image, citra atau kepribadian tertentu untuk membedakannya dengan yang lain Penggunaan strategi brand image oriented Membangun sebuah citra merek yang positif dimata konsumen/pelanggan Membangun image khusus Gaya periklanan yang konsisten Ditopang oleh sebuah simbol yang kuat Citra merek sebagai strategi differensiasi Konsumen membeli manfaat fisik dan psikologis, bukan sekedar membeli sebuah produk Periklanan harus menjadi investasi jangka panjang dalam mengembangkan dan mempertahankan citra merek.

10 Pesan Iklan Produk benefit / Feature oriented
Menempatkan produk pada tangga-tangga atau kotak pikiran calon konsumen Berorientasi pada kompetitor, khususnya berorientasi pada market leader Berdasarkan pada keunggulan atribut, manfaat dan product class atau posisi relatif terhadap kompetitor Merek mudah diingat oleh konsumen produk harus “dikaitkan” dengan market leader namun tanpa “head on attack” dengan market leader Berorientasi pada target market yang akan dijangkau Membuat produk, jasa atau perusahaan itu dipersepsikan berbeda Tak sekedar beda tapi harus bisa memisahkan diri dari produk yang lain Perbedaan yang dinyatakan disukai bahkan ditunggu-tunggu calon konsumen Positioning harus dipersepsi secara positif oleh konsumen dan menjadi reason to buy Positioning mencerminkan kekuatan dan keunggulan kompetitif produk atau perusahaan Positioning bersifat unik sehingga dapat dengan mudah mendifferensiasikan diri dengan pesaing Berkelanjutan dan selalu relevan dengan berbagai perubahan.

11 Sebuah pesan periklanan dengan gaya yang berbeda memiliki nilai-nilai, yaitu
- Simple Iklan sebaiknya simple. Kata simple sering diartikan sederhana, sebagai sesuatu yang dapat dimengerti dengan sekali pandang/lihat, komunikatif. - Unexpected Memiliki keunikan dan tidak terduga-duga memiliki kemampuan untuk menempatkan diri dalam otak manusia sehmudah diingat. - Persuasive Memiliki daya bujuk yang kuat akan menggerakkan konsumen untuk dengan dengan brand dan tertarik untuk mencobanya. - Relevant Ide harus tetap relevan dari sisi rasionalitas maupun dari produknya serta memiliki korelasi dengan positioning dan personality brand. - Entertaining Menghibur bukan berarti lucu, namun dalam skala yang lebih luas berarti harus mampu mempermainkan emosi konsumen/pelanggan. Emosi inilah yang akan memunculkan simpati konsumen terhadap produk yang diiklankan - Acceptable Yang menilai sebuah iklan adalah konsumen. Konsumen menerima pesan secara jelas dan tegas

12 Pendekatan yang digunakan dalam membuat lanturan untuk menciptakan iklan yang menarik (Hakim, 2005) yaitu : Plesetan Orang tertawa ketika mendengar plesetan karena relevansinya. Relevansi dalam konteks ini mengacu pada kata aslinya yang kemudian diplesetkan. Visual produk Penggantian sebuah visual dengan visual lainnya. Mengganti secara keseluruhan, ukurannya atau salah satu elemen. Headline atau tipografi Visual berbentuk susunan kata dari headline atau tipografi yang memuat makna tertentu. Logo Menjadikan elemen logo sebagai sumber ide dalam penyampaian pesan iklan. Makna ganda Menghadirkan simbol sehingga mampu mewakili dua benda atau dua hal sekaligus. Tokoh sebagai endoser Penggunaan orang /tokoh/figur publik dalam penyampaian pesan. Sex Mengarahkan fikiran konsumen pada hal-hal yang sensual. Fungsi produk Memindahkan fungsi dari suatu produk pada hal yang bersifat positif untuk menambah dramatisasi , nilai tambah, dari manfaat produk

13 Menjaga relevansi dengan pesan yang ingin disampaikan
Menjaga relevansi dengan pesan yang ingin disampaikan. Bentuk lain penyampaian Iklan dapat juga dilakukan, seperti: Product Shoot Pengambilan gambar berkonsentrasi pada produk Pendekatan Budaya Penggunaan bentuk budaya lokal untuk menyampaikan pesan penjualan Humor Berhati-hatilah dalam menggunakan cara humor sebagai pendekatan. menurut max sutherland iklan lucu akan mengurangi unsur pesan yang penting, Fokus audience justru akan tertuju pada “lucunya” dan bukan pada inti pesannya.Kata sutherland lagi, iklan lucu hanya efektif jika persepsi orand terhadap pesan sudah dianggap positif Emotional Selling Proposition

14 Hal yang harus diperhatikan dalam membuat perumusan kreatifitas iklan
- Directed Creativity Kreatifitas yang dibuat harus sesuai dengan what to say yang telah ditentukan. what to say ini merupakan inti pesan yang akan disampaikan kepada audien, tertuang dalam bentuk Creative Brief. - Brand Name Exposure Brand Name Exposure : individual brand name dan company brand name. Brand Name Exposure ditujukan untuk mendapatkan brand awareness. - Positive Uniqueness Iklan yang efektif harus mampu menciptakan asosiasi yang positif. Iklan harus efektif dan kreatif. Iklan menjadi sia-sia manakala hanya sekedar kreatif namun tidak efektif sehingga menimbulkan asosiasi yang salah di hati konsumen/pelanggan/audien. Pesan mudah diingat dengan baik yaitu berkait langsungdengan asosiasi indra (Visual), konteks emosional (cinta, kebahagiaan dan keadilan), kualitas yang menonjol atau berbeda, asosiasi yang intensif, dan hal-hal yang memiliki keutamaan pribadi - Selectivity Berkaitan dengan pesan yang disampaikan kepada sasaran dan endoser /product ambassador sebagai pembawa pesan dari iklan tersebut.

15 MENEMUKAN IDE KREATIF 1. Convention Analisis terhadap kebiasaan ide iklan produk di kategori yang sama. Berfikir inside the box. Mengetahui lebih dulu seperti apa inside-nya baru dilanjutkan dengaqn mencari outside-nya. 2. Disturbtion Tahapan berfikir, mencari sesuatu yang di luar kebiasaan (outbox thinking). Buat daftar ide sebanyak-banyakn out side the box. Melakukan Inkubasi: bagian dari ‘stress’, keluar dari masalah (refreshing) nqmun tidak terlalu lama, mendiskusikannya dengan rekan kerja atau teman, dan melakukan ‘Brainstorming’. Melakukan Iluminasi: Tahap “Temuan!” Sebuah ide Timbul dan memberikan semangat untuk mewujudkan dan melaksanakan Ide 3. Kembali ke visi iklan (Brief yang di buat) Dari daftar ide yang ditemukan, menentukan ide mana yang relevan dengan visi iklan dan sesuai brief ?

16 Kode Sosial: b. Kode Tekstual: c. Kode Interpretatif:
Tiga Kode-kode (Chandler, 2001) : Kode Sosial: bahasa verbal (subkode phonologis, sintaksis, leksikal, prosodic, dan paralinguistik) bahasa tubuh (kontak tubuh, kedekatan, orientasi fisik, penampilan, ekspresi wajah, tatapan, anggukan kepala, gestur dan postur) komoditas (fesyen, pakaian, mobil) perilaku ( protokol, ritual, role-playing, games) b. Kode Tekstual: Kode-kode ilmiah, termasuk matematika Kode-kode estetis termasuk di dalamnya berbagai macam seni (puisi, drama, seni lukis, patung, musik dan lain-lain) – termasuk klasikisme, romatisisme, realisme. Kode-kode genre, rethorical, stylistic; eksposisi, argumen, deskripsi dan narasi, dan seterusnya Kode-kode media massa termasuk fotografi, televisual, filmis, radio, surat-kabar, majalah, baik yang bersifat teknis maupun yang bersifat konvensional (termasuk formatnya) c. Kode Interpretatif: Kode-kode perceptual (termasuk kode visual) Kode-kode ideologis


Download ppt "TEORI PERIKLANAN."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google