Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERKEMBANGAN HUBUNGAN KERJA SAMA RI - ALJAZAIR

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERKEMBANGAN HUBUNGAN KERJA SAMA RI - ALJAZAIR"— Transcript presentasi:

1 PERKEMBANGAN HUBUNGAN KERJA SAMA RI - ALJAZAIR
Oleh : Burhanuddin DIREKTORAT TIMUR TENGAH DIREKTORAT JENDERAL ASIA-PASIFIK DAN AFRIKA KEMENTERIAN LUAR NEGERI REPUBLIK INDONESIA

2 INDONESIA DAN ALJAZAIR

3 UMUM Hubungan Indonesia–Aljazair telah dirintis sejak masa perjuangan bangsa Aljazair merebut kemerdekaannya dari penjajahan Perancis (1954–1962). Indonesia mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa Aljazair melalui antara lain : Pembentukan Komite Pendukung Perjuangan Kemerdekaan Aljazair, Maroko dan Tunisia yang diketuai oleh PM Mohamad Natsir dan Sekjen Hamid Al-Gadri dari Komisi Luar Negeri Parlemen Indonesia.

4 Mohammad Hatta Hamid Agadri

5 Undangan kepada wakil-wakil Aljazair untuk hadir sebagai peninjau pada KAA Bandung 1955 yang mengakui perjuangan kemerdekaan bangsa Aljazair sebagai hak yang sah untuk memperoleh kemerdekaan.

6 Fasilitasi pembukaan kantor cabang Front Pembebasan Nasional Aljazair
(Front de Liberation National/ FLN) di Jakarta pada 1956 – 1961 yang dikepalai oleh Lakhdar Brahimi untuk menggalang dukungan masyarakat internasional, khususnya dari negara-negara anggota GNB bagi perjuangan kemerdekaan Aljazair.

7 Indonesia merupakan salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Aljazair pada 5 Juli 1962 dan KBRI merupakan salah satu Kedubes asing pertama yang dibuka di Alger pada 1963.

8 Setelah kemerdekaan Aljazair, hubungan persahabatan kedua bangsa semakin erat, apalagi dengan adanya beberapa kesamaan, seperti: berpenduduk mayoritas muslim, menganut politik luar negeri yang anti kolonialisme dan aktif mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa terjajah. Namun demikian, hubungan erat tersebut sempat mengalami masa surut (sejak 1976) sebagai dampak dari perbedaan posisi dalam masalah Timor Timur dan Sahara Barat.

9 Pada akhir dasa warsa 1980-an Menlu RI, Ali Alatas, dan Menlu Aljazair, Lakhdar Brahimi, berhasil memulihkan hubungan persahabatan dengan dicapainya saling pemahanan bahwa perdebatan masalah Timor Timur dan Sahara Barat di fora internasional tidak akan mengganggu hubungan bilateral yang fondasinya telah dibangun sejak masa perjuangan kemerdekaan Aljazair.

10 Eratnya hubungan antara kedua negara ditandai antara lain dengan:
banyaknya persetujuan kerja sama bilateral di berbagai bidang (politik, keamanan, ekonomi, sosial dan budaya), saling mendukung pencalonan masing-masing negara dalam pencalonan di fora internasional, dan pertukaran kunjungan pejabat negara/ pemerintah.

11 POLITIK Pertukaran Kunjungan Kepala Negara:
Presiden RI Ibu Megawati Soekarnoputri ke Aljazair pada 5-8 September 2002 Presiden Aljazair Abdelaziz Bouteflika ke Indonesia pada oktober 2003.

12 Saling meminta dan memberikan dukungan atas pencalonan pada jabatan di berbagai fora internasional dan regional, seperti : Keanggotaan RI di Dewan HAM dan keanggotaan Aljazair di Committee Against Torture Keanggotaan RI di Executive Board UNESCO dan Keanggotaan Aljazair di World Heritage Committee (WHC) Keanggotaan RI di International Law Commission (ILC) dan Keanggotaan Aljazair di Committee on the Eliminiation of Discrimination Against Women (CEDAW) Keanggotaan RI di Dewan International Maritime Organization (IMO) dan Keanggotaan Aljazair di International Law Commission (ILC) dll

13 Kerja sama dalam Penanggulangan Terorisme:
Indonesia dan Aljazair ditetapkan sebagai Champion Countries dalam bidang kerja sama Counter-Terrorism di bawah NAASP. Kunjungan Penasehat Presiden Aljazair untuk Pemberantasan Terorisme, Mohamed Kamel Rezag Bara, ke Indonesia pada 15-18 Juli 2012.

14 Mekanisme Bilateral : Sidang Komisi Bersama (SKB), Konsultasi Bilateral (Konsbil) serta Pertemuan Reguler Tingkat Ahli dan Pejabat Senior di Berbagai Sektor. SKB ke-1 Indonesia-Aljazair dilaksanakan pada 1 Agustus 2003 di Jakarta yang membahas antara lain bidang perdagangan, investasi, pendidikan, kebudayaan, dan keagamaan. Konsbil ke-1 diselenggarakan di Alger pada 10 Mei 2011 dan yang ke-2 di Jakarta pada Desember 2012. Pertemuan Reguler Tingkat Ahli dan Pejabat Senior di Berbagai Sektor yang pertama telah dilaksanakan di Alger pada Februari 2012.

15 Sektor-sektor yang dibahas adalah: kerja sama penanggulangan terorisme, masalah kekonsuleran, agama, pendidikan, kebudayaan, kearsipan, kesehatan, investasi, perindustrian, perdagangan, pekerjaan umum dan perumahan rakyat, perbankan, kelautan dan perikanan, pertanian, dan sumber daya air. Dalam pertemuan tersebut telah ditandatangani MoU antara BKPM dan Agency for Investment Development mengenai peningkatan kerja sama dalam bidang investasi. Selain itu, draf MoU Bebas Visa untuk Paspor Diplomatik dan Dinas antara kedua negara telah diparaf, tinggal menunggu penandatanganan.

16 Di bidang Parlemen, Indonesia dan Aljazair telah membentuk Kelompok Persahabatan di parlemen masing-masing negara sebagai tindak lanjut kesepakatan yang dihasilkan dari kunjungan Delegasi Komisi I DPR RI ke Alger pada 20 – 24 April

17 Menyusul dibentuknya Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) DPR RI, Senat dan APN Aljazair pada 21 April 2009 juga membentuk Kelompok Sahabat Indonesia Untuk Kerja Sama Bilateral (Amitié Indonésie). Pada 25 – 28 September 2009, (GKSB) DPR melakukan kunjungan kerja ke Aljazair untuk mempererat persahabatan dan memperkuat kerja sama.

18 EKONOMI Kerja sama di bidang ekonomi antara kedua negara sejauh ini masih didominasi oleh sektor perdagangan. Data perdagangan bilateral : Tahun Volume (juta) Ekspor RI (juta) Impor RI (juta) US$ 519,15 US$ 211,03 US$ 308,11 US$ 489,05 US$ 159,5 US$ 329,47 2010 US$ 420,68 US$ 158,58 US$ 262,09 (Sumber: Kementerian Perdagangan RI, Jan 2013) Komoditi ekspor Indonesia antara lain, kopi, rempah-rempah, tekstil, garment dan mebel yang pada umumnya masuk ke Aljazair melalui negara ke-3 di Eropa atau Timur Tengah.

19 NERACA PERDAGANGAN RI – ALJAZAIR 2008 – 2012
(dalam ribuan US$) DESCRIPTION 2008 2009 2010 2011 2012 Trend%) Jan-Feb Changes%) 2013/2012 2013 Total trade ,3 ,7 ,2 ,6 ,9 12,50 ,7 34.485,5 -68,51 Oil & gas ,4 54.007,3 ,8 ,9 ,8 47,27 80.023,1 0,0 -100,00 Non oil & gas ,9 ,4 ,4 ,6 ,1 -8,17 29.472,6 17,01 Export ,7 ,8 ,0 ,2 ,3 -8,35 29.239,0 34.212,2 0,00 Import ,7 54.320,8 ,1 ,4 ,6 47,38 80.256,7 273,3 -99,66 33,2 313,5 103,3 1.403,4 1.448,8 147,14 233,6 Balance of trade ,0 ,0 ,1 ,2 ,3 ,8 33.938,8 -166,52 ,4 ,3 ,8 ,9 ,8 ,1 ,4 ,3 ,7 ,8 ,5 -8,54 29.005,4 Sumber : Badan Pusat Statistik (diolah pusat data Kemendag)

20 VOLUME PERDAGANGAN RI-NEGARA-NEGARA TIMUR TENGAH

21 Di bidang kerja sama energi, pada 2002 PT
Di bidang kerja sama energi, pada 2002 PT. Pertamina telah menandatangani MoU kerja sama dengan partnernya di Aljazair (Sonatrach for Oil and Natural Gas Business Development Cooperation). Kerja sama tersebut dilanjutkan dengan penandatanganan kesepakatan baru di sela-sela pertemuan World Gas Conference (WGC) di Kuala Lumpur pada 6 Juni 2012.

22 Kerja sama Pertamina – Sonatrach mencakup kerja sama pertukaran keahlian dalam berbagai hal terkait hidrokarbon, terutama dalam ranah penelitian dan pengembangan, baik di Indonesia, Aljazair ataupun di negara lain. Sonatrach dan Pertamina juga menyepakati pertukaran informasi tentang industri gas dan turunannya.

23 Pada 18 Desember 2012, PT. Pertamina (Persero) menandatangani kesepakatan akuisisi dengan Conoco Phillips Algeria Ltd, anak perusahaan Conoco Phillips yang menguasai Blok 405a. Mega akuisisi tersebut dapat menambah produksi Pertamina secara signifikan dalam waktu cepat dengan minyak mentah berkualitas tinggi. Target peningkatan produksinya sebesar barel per hari, yang berlaku efektif mulai 1 Juli 2013.

24 Berlakunya kesepakatan tersebut masih bergantung pada hak membeli (first right) oleh mitra Conoco Phillips di blok tersebut dan persetujuan dari Pemerintah Aljazair. Untuk itu, diharapkan transaksi dapat dituntaskan pada paruh pertama 2013.

25 Di bidang kerja sama infrastruktur, terdapat peluang usaha yang sedang berkembang pesat di Aljazair. Saat ini Aljazair sedang merampungkan pembangunan jalan bebas hambatan sepanjang km menghubungkan perbatasan Aljazair-Tunisia di sebelah timur dengan Aljazair-Maroko di sebelah barat.

26 PT. Wijaya Karya (Wika) mendapat kepercayaan untuk berpartisipasi dalam proyek tersebut dengan reputasi yang membanggakan.

27 Program pembangunan infrastruktur tersebut masih akan terus berlanjut selama periode di mana anggaran yang telah disetujui oleh Parlemen Aljazair mencapai US$286 miliar untuk dialokasikan sebagai percepatan pembangunan ekonomi dan pembangunan infrastruktur kawasan Aljazair Tengah dan Selatan.

28 Aljazair mengharapkan kerja sama dari Indonesia khususnya dalam:
Pemenuhan kebutuhan material bangunan guna mendukung program pembangunan perumahan rakyat periode ;

29 Pengajian bersama mengenai konstruksi bangunan/perumahan tahan gempa, karena Aljazair terletak di daerah rawan gempa bumi. Aljazair mengalami gempa bumi besar pada tahun 1980 dan 2003; dan

30 Peningkatan kapasitas Kementerian Perumahan dan Tata kota dalam pengelolaan proyek perumahan dan tata kota; dan Peremajaan dan modernisasi kota-kota tua di Aljazair.

31 Di bidang kerja sama ketenagakerjaan, sampai akhir 2012 terdapat lebih dari 700 tenaga kerja terampil Indonesia di Aljazair yang bekerja di bidang konstruksi/infrastruktur. Apabila PT. Pertamina berhasil mewujudkan proyeknya dan perusahaan-perusahaan konstruksi Indonesia dapat memanfaatkan peluang yang ada di Aljazair, maka kemungkinan bertambahnya jumlah TKI formal/profesional yang bekerja di Aljazair akan semakin besar.

32 Tenaga Kerja Terampil Indonesia
di Aljazair

33 Kerja sama di bidang pariwisata antara Indonesia dan Aljazair belum menunjukkan potensi sesungguhnya dari kedua negara. Jumlah wisatawan Aljazair ke Indonesia belum signifikan, meskipun perhatian masyarakat Aljazair terhadap Indonesia semakin meningkat.

34 Angka statistik pemohon visa kunjungan wisata pada tahun 2008 mencapai 58 orang, tahun 2009 turun menjadi 47 orang dan pada tujuh bulan pertama tahun 2010 mencapai 51 orang. Data tersebut tidak mencerminkan angka realitasnya mengingat adanya kemungkinan pemanfaatan fasilitas Visa on Arrival bagi WN Aljazair ke wilayah Indonesia dari luar wilayah Aljazair.

35 SOSIAL-BUDAYA Kedua negara telah memiliki kerja sama pendidikan tinggi di bidang agama. Namun, sejak 2006, kerja sama tersebut sempat terhenti dan saat ini sedang diupayakan untuk diaktifkan kembali.

36 Pada 4-7 September 2011, atas undangan Menteri Agama dan Wakaf Aljazair, delegasi Kementerian Agama RI yang dipimpin oleh Direktur Pelayanan Haji telah melakukan kunjungan kerja ke Aljazair. Ketika menerima delegasi RI tersebut, Menteri Agama dan Wakaf Aljazair menyampaikan kekaguman dan apresiasinya kepada Pemerintah Indonesia yang menurutnya telah berhasil mengelola urusan haji Indonesia dengan sangat baik.

37 Oleh Menteri Agama Aljazair, jemaah haji Indonesia dinilainya paling tertib, teratur, sabar dan menghormati aturan selama di tanah suci, sehingga patut dijadikan contoh bagi jemaah haji negara lain.  

38 Jemaah haji Indonesia patut dijadikan contoh bagi jemaah haji negara lain.  

39 Karena itu, Aljazair sangat berkeinginan untuk menjalin kerja sama yang lebih luas di bidang haji dan umrah dengan Indonesia, antara lain melalui kegiatan saling kunjung antar pejabat tinggi urusan haji kedua negara, tukar menukar pengalaman dan informasi di bidang manajemen haji serta kerja sama antara Misi Haji kedua negara selama musim haji di tanah suci. 

40 KESIMPULAN Hubungan RI-Aljazair di segala bidang pada dasarnya terpelihara dengan baik. Namun demikian, peluang dan potensi untuk lebih dikembangkan masih sangat terbuka lebar, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan. Bagi Indonesia, Aljazair sangat potensial untuk dijadikan sebagai pasar “non tradisional” RI sekaligus sebagai “entry point” ke Eropa.

41 Kegiatan PT Wijaya Karya dan Rencana akuisisi Pertamina di Aljazair dapat menjadi “trigger” outflow investasi Indonesia lainnya di Aljazair, khususnya di sektor infrastruktur (perumahan dan jalan raya). Kerja sama pariwisata potensial dikembangkan. Telah adanya 22 buah kesepakatan bilateral di berbagai bidang, khususnya di bidang ekonomi, dapat dimanfaatkan untuk lebih meningkatkan hubungan dan kerja sama kedua negara yang saling menguntungkan.

42 Sekian TERIMA KASIH

43 Infrastruktur Transportasi
Proyek untuk tahun : 23 jalan penghubung antara jalan tol ke jalan umum (sepanjang km) Jalan penghubung antara kota Bejaia dan East-West Motorway (100 km) Studi km jalan tol Studi jalan tol ketiga dari Boumerdes-Tipaza sepanjang 150 km dua kali dua jalur Studi jalan tol keempat dari Ain Defla-Bordj Bou Arreridji sepanjang 300 km Pelebaran jalan nasional nomor satu (320 km) Studi jalan tol (2X3 jalur) untuk kota baru Bouinan 43

44 EAST-WEST MOTORWAY PROJECT
44

45 45

46 Bidang Infrastruktur Hidrolik
Sampai dengan tahun 2010, di Aljazair terdapat 65 bendungan dengan kapasitas: 2000: 4 milyar m3 2010: 7,1 milyar m3 Rencana 2014: 9,4 milyar m3 Periode terdapat 20 proyek bendungan baru. Terdapat instalasi mata air sebanyak 38 stasiun dengan kapasitas 2,75 juta m3/hari Instalasi penyulingan air laut di Aljazair ada 4 tempat: Skikda, Alger, Arzew dan Beni Saf. Dan ditambah satu proyek penyulingan air laut yang akan selesai pada bulan Desember 2010 di Souk Ethlatha (wilayah Tlemcen) 46

47 PERUMAHAN Antara tahun , pemerintah telah menyelesaikan pembangunan 1 juta apartemen (social housing) dengan anggaran sebesar US$35 miliar Untuk program limatahunan , pemerintah telah merencanakan pembangunan 1,2 juta apartemen dengan anggaran sebesar USD 50 Milyar. 47

48 Program pembangunan pelabuhan dan bandara 2005-2025
Hasil program limatahunan : Pembangunan 10 pelabuhan kecil Perluasan 6 bandara Program : Perluasan dan peningkatan kapasitas pelabuhan Oran, Annaba, Skikda dan Jijel Modernisasi 12 bandara internasional Aljazair Peningkatan kapasitas 43 bandara domestik untuk memenuhi standar bandara internasional Sebagai informasi: jumlah bandara di Aljazair adalah 55 (2010). 48

49 Program pembangunan pelabuhan dan bandara 2005-2025
Hasil program limatahunan : Pembangunan 10 pelabuhan kecil Perluasan 6 bandara Program : Perluasan dan peningkatan kapasitas pelabuhan Oran, Annaba, Skikda dan Jijel Modernisasi 12 bandara internasional Aljazair Peningkatan kapasitas 43 bandara domestik untuk memenuhi standar bandara internasional Sebagai informasi: jumlah bandara di Aljazair adalah 55 (2010). 49 49

50 Peluang dan Kendala Peningkatan Ekspor Indonesia ke Aljazair
Peluang untuk meningkatkan ekspor komoditi Indonesia ke Aljazair masih terbuka luas, khususnya di sektor kelompok bahan bangunan, industri makanan dan obat-obatan. Tahun 2010 Aljazair mengimpor berbagai komoditi dari luar negeri untuk kebutuhan dalam negeri sebesar USD 40,212 milyar. Hampir 27% dari belanja impor tersebut dibayar untuk sektor peralatan dan kebutuhan bahan bangunan,dan hampir 30% untuk sektor makanan dan obat. Aljazair mengetahui Indonesia adalah produsen bahan makanan terutama kayu, obat-obatan dan bahan makanan khususnya susu bubuk. Pasar Aljazair memberikan banyak peluang ekonomi dan sangat berpotensi karena kemampuan industri dalam negerinya masih terbatas/lemah. Hampir semua komoditi di pasar Aljazair merupakan barang impor. Masyarakat Aljazair mempunyai daya beli cukup tinggi dan sangat konsumtif, terutama dengan naiknya harga minyak menjadikan pendapatan perkapita penduduk meningkat. (tahun 2010 : USD 7.200).

51 Berdasarkan data perdagangan tahun 2010, 10 kelompok komoditi besar Indonesia yang paling diminati adalah kayu lapis, kopi, CPO, komponen elektronik, lemak & minyak nabati, kondensor listrik, minyak untuk keperluan industri, peralatan listrik tekanan di atas 1000v, produk karet, sabun. Komoditi Indonesia yang menguasai pangsa pasar tinggi di Aljazair adalah CPO 55% (2010). Masih terdapat prospek yang menjanjikan bagi Indonesia untuk bersaing di pasar Aljazair al. pada produk kayu (pintu siap pakai, furniture rumah tangga dan perkantoran), tekstil dan produk tekstil, suku cadang kendaraan bermotor, produk makanan dan produk UKM yang diminati di pasar Aljazair antara lain: tekstil, garmen dan busana muslim lainnya, sepatu dan alas kaki, produk perhiasan perak dan emas, kulit dan produknya (jaket dan tas).

52 Selain itu melihat program pembangunan sektor PU Aljazair, Indonesia memiliki prospek ke depan yang baik antara lain karena: kemampuan teknologi Indonesia yang sudah diakui kalangan profesional internasional, dan memiliki SDM yang terampil;Indonesia telah berpartisipasi dalam proyek jalan raya di Aljazair dengan PT. Wijaya Karya sebagai sub-kontraktor group COJAAL, dan sudah membangun pabrik beton di Tadjenanet; serta nama baik Indonesia di kalangan masyarakat dan Pemerintah Aljazair merupakan modal yang baik untuk mengadakan pendekatan.

53 Kendala/hambatan Peningkatan Ekspor Indonesia ke Aljazair
Sistem Transaksi Dagang Walaupun sudah banyak pengusaha Aljazair yang melakukan transaksi dagang dengan menggunakan sistem L/C, namun hal tsb. dilakukan dgn menggunakan bank asing karena sampai dengan saat ini regulasi perbankan Aljazair belum menerapkan sistem pembayaran dimuka (payment in advance) sebelum barang tiba di pelabuhan Aljazair. Hal ini disebabkan oleh kebijakan keuangan Pemerintah Aljazair yang membatasi mata uang Dinar Aljazair (DZD) ke luar wilayah Aljazair. Kalangan pebisnis menengah ke atas di Aljazair pada umumnya menggunakan bank asing (biasanya bank di Perancis dan Timur Tengah) untuk transaksi pembayaran dengan sistem L/C. Tetapi pebisnis menengah ke bawah pada umumnya masih menggunakan sistem pembayaran yang konvensional yaitu Cash Against Document (CAD), dibayar setelah barang tiba di pelabuhan Aljazair.

54 Kendala/hambatan Peningkatan Ekspor Indonesia ke Aljazair
Transaksi dagang berdasarkan hubungan tradisional Pengusaha Aljazair lebih senang mengimpor barang melalui mitra dagang tradisionalnya di Perancis (sebagian besar mempunyai hubungan keluarga), Italia, Jerman, Spanyol dan Turki. Perdagangan melalui pihak ketiga tersebut menyebabkan harga barang Indonesia  di pasar Aljazair lebih mahal sehingga tidak competitive.

55 Di Aljazair tidak terdapat Asosiasi Importir Komoditi
Kurangnya perhatian pengusaha Indonesia terhadap potensi pasar Aljazair Hal ini tercermin dalam sedikitnya jumlah pelaku usaha Indonesia yang melakukan observasi pasar secara langsung ke Aljazair, meninjau atau mengikuti pameran  dagang di Aljazair. Mereka juga sangat jarang memanfaatkan keberadaan KBRI Alger untuk mendapatkan informasi guna masuk ke pasar Aljazair. Di Aljazair tidak terdapat Asosiasi Importir Komoditi Hal ini juga merupakan salah satu kendala bagi pengusaha Indonesia  yang ingin mengadakan kontak dengan  kalangan importir komoditi tertentu. Bahasa Seluruh aktifitas usaha di Aljazair menggunakan bahasa Perancis dan Arab termasuk penerbitan dokumen dan publikasi resmi. Bahasa Inggris belum banyak digunakan kalangan pebisnis Aljazair. 55 55

56 Kurangnya informasi tentang potensi ekonomi Aljazair dan Indonesia
Terbatasnya informasi mengenai potensi ekonomi Aljazair di Indonesia menjadikan para pelaku bisnis di Indonesia kurang memahami potensi pasar Aljazair. Demikian pula, informasi mengenai potensi ekspor Indonesia di kalangan importir Aljazair juga masih terbatas. KBRI Alger telah berusaha memasukkan informasi dimaksud ke dalam web site KBRI yang dapat membantu kalangan pebisnis Aljazair dan Indonesia untuk lebih memahami potensi ekonomi kedua negara. Transportasi Hingga saat ini belum ada perusahaan penerbangan atau pelayaran yang membuka jalur langsung Indonesia – Aljazair, sehingga pengiriman barang dari Indonesia ke Aljazair jika dengan kapal laut selalu melalui Eropa (Perancis, Spanyol) memakan waktu 30 hari atau jika dengan pesawat udara sekitar 4 hari (via Doha, Dubai, Frankfurt). 56 56


Download ppt "PERKEMBANGAN HUBUNGAN KERJA SAMA RI - ALJAZAIR"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google