Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Seri Kuliah: Seri Kuliah Transformasi Masyarakat Prancis Pasca Perang Dunia II Société de Consommation & Civilisation de Loisirs.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Seri Kuliah: Seri Kuliah Transformasi Masyarakat Prancis Pasca Perang Dunia II Société de Consommation & Civilisation de Loisirs."— Transcript presentasi:

1 Seri Kuliah: Seri Kuliah Transformasi Masyarakat Prancis Pasca Perang Dunia II Société de Consommation & Civilisation de Loisirs

2 Pengertian:  Société de Consommation adalah suatu masa ketika masyarakat Prancis mulai mengalami perubahan gaya hidup yang cenderung konsumtif.  Civilisation de Loisir adalah cara pandang, sikap dan perilaku masyarakat Prancis yang sangat mementingkan kegiatan mereka di waktu senggang untuk melepaskan diri dari kepenatan setelah bekerja.

3 Kecenderungan Konsumsi Masyarakat Prancis Struc- ture en % Taux de variation annuel moyen en %, 1960- 2000* 196019802000 Alimentation28,617,314,1 2,3 Habillement 9,76,14,01,8 Logement10,716,819,1 4,0 Equipement8,46,85,13,0 Santé1,52,02,96,4 Transport et communication9,813,413,94,7 Loisirs et culture6,27,1 4,5 Autres12,712,112,5 Dépense de consommation socialisée12,418,521,34,4 Total100 3,4

4 Latar Belakang Société de Consommation  Pada tahun 1950-an, terjadi perkembangan taraf hidup masyarakat Prancis yang berakibat pada peningkatan di berbagai bidang khususnya pembangunan industri;  Kondisi ini sempat terhenti karena adanya krisis energi pada tahun 1973-1974;  Untuk mengatasi hal ini, Prancis melakukan restrukturisasi ekonomi dan diversifikasi sumber energi.

5 Kondisi Umum  Pada masa setelah krisis energi tahun 1973-1978, Prancis berhasil melakukan restrukturisasi di bidang ekonomi. Hal ini menyebabkan semakin pesatnya perkembangan industri Prancis;  Majunya industri di Prancis mengakibatkan tingginya tingkat pertumbuhan ekonomi Prancis yang dapat diukur dari rata-rata pendapatan per kapita penduduknya;  Dengan tingginya gaji yang diterima oleh masyarakat Prancis menyebabkan masyarakat Prancis memiliki gaya hidup baru yang cenderung konsumtif.  Dengan tersedianya waktu senggang, dibarengi dengan tingkat daya beli yang tinggi, serta kepenatan selama seminggu bekerja, masyarakat Prancis mulai mengatur waktu senggangnya dengan baik.

6 Kondisi Umum  Efek dari perilaku konsumtif masyarakat Prancis ini memunculkan gaya hidup baru demi memperoleh kenikmatan dan kenyamanan dalam kehidupan;  Industri Prancis mulai memproduksi produk-roduk yang langsung dapat digunakan oleh masyarakat Prancis, seperti kebutuhan rumah tangga, kendaraan, makanan, perumahan;  Sebagai akibat dari naiknya daya beli masyarakat, produk industri Prancis dapat diserap oleh masyarakat (baca laku di pasaran) walaupun diproduksi dalam jumlah banyak;  Gaya hidup untuk memenuhi kebutuhan hidup inilah yang disebut sebagai Société de Consommation.

7 La soci été de consommation di Prancis La société de consommation pertama kali dicetuskan oleh sosiolog Prancis yang bernama Jean Baudrillard pada tahun 1970 dan didefinisikan kembali oleh Henri Lefebvre. Baudrillard menjelaskan fungsi konsumsi dalam masyarakat barat (Eropa) seperti sebuah elemen struktural dalam hubungan sosial. Pada waktu itu konsumsi tidak lagi, untuk setiap orang, hanya sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan mereka, tapi lebih untuk membedakan diri (makin banyak barang yang dibeli, semakin tinggi status orang tersebut). Une société de consommation adalah sebutan untuk masyarakat yang dapat memenuhi kebutuhan dasarnya seperti makanan, tempat tinggal, pendidikan, dan kesehatan. Istilah ini muncul setelah Perang Dunia II, karena masyarakat Prancis, setelah keberhasilannya membangun industrinya, cenderung bersifat konsumtif;

8 Civilisation de loisir.  Loisir (waktu luang) adalah kegiatan yang dilakukan di luar kebiasaan sehari-hari (bekerja, mengatur rumah, mendidik anak). Hal-hal yang biasa dilakukan orang Prancis dalam waktu luangnya adalah berkebun, olah raga, menonton teater atau film, mendengarkan musik, dan rekreasi.  Sejumlah 55% dari penduduk Prancis mulai rajin melakukan olahraga (di Prancis terdapat 70.000 lapangan olah raga, 19.000 pusat kebugaran, dan 36.000 kolam renang. 16% dari penduduk Prancis yang menyukai olahraga tersebut, menjadi anggota dari 91 federasi olahraga nasional dan atau internasional).  Para penduduk Prancis mulai memperhatikan kesehatan mereka dengan berolahraga di waktu luang, contohnya berkuda, ski, panjat tebing, sepakbola, polo air, dll.

9  Masyarakat Prancis mulai senang menonton film di bioskop dan mulai menyukai kembali tokoh pahlawan fantasi seperti misalnya Saint Exupéry dan juga film Amerika seperti Star Wars.  Masyarakat Prancis rata-rata menyisihkan 3,8% dari pendapatannya untuk pengeluaran yang bersifat budaya  Alat-alat audio visual mulai banyak diminati.  Dalam menikmati hari libur yang panjang, masyarakat Prancis menikmatinya dengan melakukan tamasya keliling kota, ke pantai, ke gunung bahkan ke tempat-tempat bersejarah seperti museum. Masyarakat Prancis juga senang menikmati seni di waktu senggang mereka. Mereka senang mengunjungi konser-konser musik klasik dan juga menikmati pertunjukkan teater dan opera.

10 Faktor Penyebab Munculnya Société de consommation dan civilisation de loisir  Keberhasilan Prancis dalam melakukan restrukturisasi ekonomi, menyebabkan majunya industri Prancis. Ini menyebabkan majunya industri Prancis yang dapat diukur dari pendapatan per kapita yang tinggi;  Industri yang berkembang menyebabkan tambah mudahnya pengiriman barang-barang ke seluruh penjuru Prancis (distribusi);  Gaji yang diterima tinggi dan waktu bekerja sudah mulai berkurang. Ini menyebabkan orang Prancis mampu merencanakan waktu senggangnya dengan baik (mau kemana, mengerjakan apa, dengan siapa, kapan, dsb).

11 Sebagian Kegiatan Warga Prancis di waktu luang  Bricolage  kegiatan bertukang seperti, memperbaiki rumah, membuat pagar, dan lainnya).  Jardinage  kegiatan berkebun seperi, menanam dan menyiram bunga, menanam pohon  Peinture  kegiatan yang berhubungan dengan seni memahat dan mematung. Seperti kerajinan tangan.  Sport  kegiatan olah raga. Olah raga yang sering dilakukan adalah sepak bola, jogging, dan berenang.  Robotique  kegiatan yang berhubungan dengan membuat barang- barang sederhana yang menggunakan mesin.  Modélisme  masyrakat lebih memperhatikan penampilan, dan boneka Barbie mulai dimainkan. Celana jeans mulai dipakai.

12 Asumsi dasar:  Société de consommation merupakan bukti bahwa masyarakat Prancis dapat bangkit dari krisis ekonomi yang sempat menerjang Prancis. Kebangkitan ini diikuti dengan membaiknya kehidupan ekonomi masyarakat Prancis, yang dapat dilihat dari tingginya pendapatan per kapita di Prancis. Keberhasilan ekonomi ini membuat masyarakat Prancis menjadi konsumtif. Sikap konsumtif ini selain merupakan bukti kemakmuran, juga membuat masyarakat Prancis menjadi sangat individual yang mengubah pola pikir mereka yang berkaitan dengan kehidupan individual, seperti menurunnya kepercayaan mereka terhadap lembaga perkawinan.

13  Civilisation de loisir adalah kegiatan yang dapat dilakukan masyarakat Prancis, di waktu mereka tidak sedang melakukan aktivitas sehari-hari mereka, seperti bekerja, mengatur rumah, menjaga anak, dan lainnya. Kegiatan waktu luang dalam masyarakat Prancis dapat dilakukan karena berkurangnya jam kerja mereka. Namun, berkurangnya jam kerja ini tidak membuat gaji masyarakat Prancis rendah, melainkan gaji mereka tetap tinggi. Hal ini dapat dilihat dari tingginya pendapatan per kapita masyarakat Prancis. Civilisation de loisir

14 Kegiatan saat Berlibur  Dalam menikmati hari libur yang teramat panjang, masyarakat Prancis menikmatinya dengan melewatkan waktu dengan melakukan tamasya keliling kota, ke pantai, ke pegunungan bahkan ke tempat-tempat bersejarah seperti museum.  Masyarakat Prancis mulai banyak yang memiliki villa di daerah pegunungan atau pantai (résidence secondaire).

15 Indikator Kemakmuran Masyarakat Prancis  Indikator yang menunjukkan kemakmuran pada masa-masa ini adalah: 1. Meningkatnya pembelian kulkas, televisi, mobil, mesin cuci, dan peralatan listrik rumah tangga lainnya. 2. Meningkatnya pabrik-pabrik pembuat makanan olahan. 3. Meningkatnya konsumsi barang-barang sekunder oleh anggota masyarakat Prancis;

16 Perkembangan pabrik-pabrik bahan makanan di Prancis Angka Dagang (miliar franc) Produksi Barang (satuan) Hasil Bersih (juta Franc) Unilever156302.0006070 Nestle147162.0006910 BSN-gervais danone 33,642.7001080 Sodima14,6 Socopa13,34.800113 Union Laitiere Normande 105.90013 Pernod Ricard1010.100516 Source Perrier9,58.000262

17 Daftar Pustaka  http://www.educnet.education.fr/insee/cons/quoi/biens.h tm http://www.educnet.education.fr/insee/cons/quoi/biens.h tm  http://fr.biz.yahoo.com/finance/secteurs- industriels/consommation/actualites.html http://fr.biz.yahoo.com/finance/secteurs- industriels/consommation/actualites.html  Baleste, Marcel. L’economie Française.1989. Masson:Paris  Weil, Pascale.A Quoi Rêvent Les Années 90. 1993.Essais


Download ppt "Seri Kuliah: Seri Kuliah Transformasi Masyarakat Prancis Pasca Perang Dunia II Société de Consommation & Civilisation de Loisirs."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google