Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Membangun Kebiasaan Yang Sangat Efektif.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Membangun Kebiasaan Yang Sangat Efektif."— Transcript presentasi:

1 Membangun Kebiasaan Yang Sangat Efektif

2 AGUS PURNOMO Kediri, 07 Juli 1961 Fak. Ekonomi UPN Yogyakarta. Bank Central Asia Bank Danamon Indonesia Bank Mega Dirut BPR Trainer & Consultant Ketua Perbarindo Malang Raya Tim Konsultan Yapindo

3 APA ITU KEBIASAAN [HABITS]
COBA CERITAKAN KEBIASAAN ANDA YANG MENURUT ANDA DAPAT MERUGIKAN ANDA SENDIRI ?

4 Pengetahuan Kebiasaan Ketrampilan Kemauan
[apa, mengapa] Kebiasaan Ketrampilan Kemauan Pepatah mengatakan , pertama tama kita harus membentuk kebiasaan kita , barulah kebiasaan kita membentuk kita . Kebiasaan bukanlah sesuatu yang diturunkan sejak lahir. Bukan!!! . Kebiasaan adalah suatu pembentukan. Apapun yang dibentuk dapat dibentuk ulang . Artinya , dalam diri kita kalau kita mau jujur ada banyak sekali kebiasaan-kebiasaan yang seringkali menghambat kita ( kebiasaan kebiasaan kurang baik seperti malas,menunda nunda pekerjaan , tidak disiplin ). Kita dapat mengubah kebiasaan tersebut dengan cara meninggalkan kebiasaan lama kita dan membangun kebiasaan baru kita. Kebiasaan terbentuk dari perpaduan tiga komponen . Pertama adanya pengetahuan. Kita perlu mengetahui terlebih dahulu kebiasaan apa saja yang harus kita rubah dan mengapa kita arus menrubahnya. Tetapi pengetahuan saja tidaklah cukup , kita juga harus punya keinginan yang kuat untuk emngubah kebiasaan lama tersebut. Sebab tanpa adanya keinginan maka kita tidak akan pernah bertindak untuk mengubahnya . Bahkan dapat dikatakan keinginan ini mempunyai kontribusi yang paling besar untuk mengubah kebiasaan lama yang merugikan. Kita akan lakukan latihan untuk membuktikan hal ini . Komponen yang terakhir adalah keterampilan. Keterampilan baru terwujud bila kita latih terus menerus. Sebagaimana pepatah mengatakan orang bisa karena biasa. Dari ketika komponen ini , manakah yang paling berperan penting untuk mengubah kebiasaan kita ? Mari kita lakukan latihan sebagai berikut ini. Slide diganti [bagaimana] [hasrat] Kebiasaan akan menentukan efektifitas P 4 7H-I-FP-04-B (4)

5 KEBIASAAN Minta peserta menuliskan kata kebiasaan sebanyak 10 kali. Berikan waktu sebentar dan pastikan semua peserta selesai menulis. Tanyakan pada mereka , apakah ada yang menulis dengan tangan kidal ? Pada umumnya , hampir semuanya menuliskan dengan tangan kanan. Bila demikian suruh para peserta kembali menulis kata kebiasaan sebanyak 10 kali namun kali ini dengan menggunakan tangan yang sebaliknya. Setelah selesai menulis , tanyakan pada peserta apa yang mereka rasakan ? Hubungkan pengalaman tersebut dengan ketiga komponen ( pengetahuan , kemauan dan keterampilan ). Kesimpulan : Dalam diri setiap orang , ada kecenderungan dimana seseorang enggan untuk berubah. Karena pada dasarnya perubahan sering menimbulkan dampak ketidak pastian. Dan orang sangat tidak suka ketidak pastian. Begitupun dalam diri kita terdapat “gaya tarik” kebiasaan lama . Untuk bisa mengubah kebiasaan lama kita kita harus mampu mengatasi gaya tarik kebiasaan lama kita . Didalam diri setiap orang terdapat gaya tarik kebiasaan lama . Untuk bisa merubah kebiasaan yang merugikan diperlukan lebih dari sekadar kemauan . 7H-I-FP-04-B (5)

6 “ Ciri-ciri umum orang sukses “ - Albert E. Gray -
“ Semua orang yang sukses hidupnya , punya kebiasaan melakukan hal-hal yang enggan dilakukan oleh mereka yang gagal . Sebenarnya , orang-orang sukses merasakan pula keengganan itu , tetapi kekuatan tekad mereka mampu mengalahkannya . “ Suruh salah seorang peserta membacakan slide ini ! Jadi kita tau bahwa sebenarnya untuk menjadi oprang yang sukses kuncinya ternyata sangat mudah yaitu : JANGAN MELAKUKAN SEGALA SESUATU YANG DILAKUKAN OLEH ORANG GAGAL.!!! Nah , sekarang dalam kelompok masing masing silahkan diskusikan , hal hal apa saja yang seringkali dilakukan oleh orang orang gagal ?. Beri waktu beberapa menit , dan setelah itu minta masing masing kelompok untuk membacakan apa yang mereka tulis . Jadi agar supaya kita bisa sukses, sekarang kita sudah tau hal hal apa yang harus kita lakukan dan hal hal apa yang harus kita hindari agar supaya kita tidak menjadi orang yang gagal > Sekarang mari kita lihat pelengkap aplikasi kita lagi dihalaman tujuh . Dari sekian banyaknya alasan yang kita tulis mengenai hal hal yang dilakukan orang gagal, apakah hal tersebut juga menjadi tantangan kita secara pribadi maupun profesi kita ?. Bila jawaban anda Ya. Mari kita lakukan perubahan diri . Ganti Slide 7H-I-FP-04-B (6)

7 Gaya, Penampilan, PR, Tampang, Kekayaan
“ Bagaimana Mencapai Hidup Sukses “ 1976 ETIKA KEPRIBADIAN Gaya, Penampilan, PR, Tampang, Kekayaan 1926 ETIKA WATAK Disiplin, Ketulusan, Keberanian, Integritas, Kejujuran, Kerendahhatian, Hemat Sama dengan Albert E Gray , Stephen Covey pun dalam disertasi doktoralnya pada tahun 1979 , mencoba menjawab pertanyaan yang sama mengenai bagaimana mencapai hidup yang sukses . Untuk menjawab pertanyaan ini , beliau melakukan riset literatur dari para penulis mengenai bagaimana mencapai hidup sukses. Stephen Covey percaya , pasti ada suatu resep-resep yang sudah teruji mengenai mencapai hidup sukses tersebut. Untuk itu ia mencoba melakukan riset literature mengenai sukses yang telah ditulis selama 200 tahun. Mulai tahun 1976 hingga tahun 1776. Dalam penelitian tersebut , ia melihat adanya dua aliran besar yang memisahkan sudut pandang para penulis tersebut dalam memandang suatu sukses. Perbedaan tersebut mulai terjadi pada tahun Pada tahun 1926 hingga tahun 1976 bahkan hingga kini . Para penulis mengenai sukses banyak mendasari bahwa kesuksesan itu sangat tergantung pada bagaimana gaya , penampilan , kekayaan , jabatan , kemampuan anda dalam berhubungan dengan publik.. Misalnya kesuksesan anda diukur dengan kendaraan apa yang anda pakai MERCY , BMW atau hanya Avanza, Xenia , Phanter ? . Atau bagaimana penampilan anda ? Merek jas, baju yang anda kenakan ?. Versace , Dunhill , Sergio Armani dlsb . Apa Jabatan anda di perusahaan ? President direktur , direktur atau hanya supervisor ! . Sehingga dapat dikatakan kesuksesan anda sangat tergantung dari apa yang tampak / kelihatan . Pendekatan ini lebih dikenal sebagai Etika Kepribadian . Sementara para penulis mengenai sukses pada tahun 1926 – 1776 , lebih mendasari bahwa kesuksesan itu harus dibangun mulai dari dalam diri orang tersebut dan bukanlah pada apa yang di pakainya / kepribadiannya . Melainkan lebih pada karakternya . Misalnya disiplin , ketulusan , keberanian dlsb. Para penulis pada tahun 1776 hingga 1926 , sangat mempercayai bahwa kesuksesan yang langgeng adalah kesuksesan yang selaras dengan norma norma / hukum alam . Bahwa kesuksesan yang sejati harus dibangun dengan penuh usaha dan keuletan dan bukanlah mencari cara cara yang mudah dan cepat menghasilkan bila perlu dengan jalan pintas. Namun ditengah dunia modern saat ini , kita tak bisa memungkiri bahwa sebaik apapun etika karakter kita , tentu saja kita juga masih memerlukan penampilan . Khususnya bila kita banyak sekali berhubungan dengan pihak tertentu seperti bank, pejabat pemerintahan, pimpinan-pimpinan perusahaan. Sehingga dengan kata lain untuk bisa mencapai hidup sukses kita memerlukan keduanya baik itu Etika Kepribadian maupun Etika karakter. Sehingga hubungan keduanya dapat kita ibaratkan gunung es . Namun untuk mencapai sukses jangka panjang dan langgeng tentu saja kita harus mempunyai proporsi etika watak yang harus jauh lebih besar ketimbang etika kepribadian. Mengapa ?. Ibaratkan gedung bertingkat , apa yang terjadi bila gedung tersebut sangat indah dari luar , menjulang tinggi hingga kelangit . Seperti wisma BNI di Jakarta yang mempunyai lantai hingga 50 dan merupakan gedung tertinggi saat ini di Jakarta namun mempunyai fondasi yang kurang kuat . Apa yang terjadi ?. Gedung tersebut akan mudah sekali rubuh bila ada goncangan sedikit saja . Etika kepribadian ibarat penampilan serta penampakan gedung tersebut , sementara etika karakter adalah fondasinya. Tujuh kebiasaan manusia yang sangat efektif , lebih memfokuskan diri anda untuk membangun dasar fondasi yang kuat ( etika karakter ) dalam mencapai sukses yang bersifat jangka panjang dan langgeng dalam hubungan antarmanusia . Disini kita tidak akan belajar bagaimana cara berjalan yang baik , etika makan dan minum ataupun bagaimana caranya berbicara yang dapat meyakinkan orang banyak . Tidak !!! Itu tidak akan kita pelajari disini . Sekali lagi yang menjadi perhatian kita adalh etika karakter . Namun sayangnya ditengah masyarakat yang maunya serba cepat ini kita sering melupakan etika karakter. Kita anggap didunia ini jalan pintas adalah jauh lebih berhasil . Mungkin anda benar !!! Tapi pasti tidak akan lama . Jangan sekali kali menganggap enteng etika karakter !!!! Atau nanti anda akan menyesal dikemudian hari atau terpaksa anda akan membayar mahal bila anda mengabaikannya. Apa yang membuat kapal titanic tenggelam dan menelan korban begitu banyak ? Ganti slide 1776

8 Anda tahu berapa beratnya gunung es tersebut
Anda tahu berapa beratnya gunung es tersebut ?. Diperkirakan berat dari gunung es tersebut adalah tons. Jadi jangan sekali kali kita menganggap enteng Etika karakter !!!

9 Empat Level Efektifitas
ORGANISASIONAL—KESELARASAN MANAJERIAL--PEMBERDAYAAN INTERPERSONAL--KEPERCAYAAN Personal - Layak dipercaya Untuk menjadi sukses/ efektif secara penuh , maka kita perlu membangun efektifitas / kesuksesan pada keempat jenjang . Pada setiap jenjang tersebut ada prinsip prinsip yang mendasari efektifitas manusia . Jenjang pertama adalah diri sendiri, dimana pada jenjang diri sendiri , prinsip yang mendasarinya adalah layak dipercaya. Kita tak akan bisa sukses atau efektif bila kita belum menjadi orang yang layak dipercaya . Mengapa ? . Mari kita tanyakan diri kita maukah kita berhubungan dengan orang yang tak bisa kita percaya ?. Tentu tidak mau bukan ! Nah bila sudah tidak ada orang yang mau berhubungan dengan kita , bisakah kita mencapai kesuksesan ?. Begitupun dengan diri kita , untuk bisa mencapai sukses dalam hidup kita , maka kita harus membangun diri kita menjadi orang yang layak dipercaya. Bila kita sudah menjadi orang yang layak dipercaya , maka pada jenjang kedua yaitu hubungan antar manusia kita akan mudah membangun kepercayaan dalam hubungan kita dengan orang lain . Bila kita sudah memdapatkan kepercayaan, maka dalam hubungan kerja kita ( divisi , departemen , team ) akan sangat mudah melakukan pemberdayaan dalam divisi,departemen,team kita . Bila sudah ada pemberdayaan , maka pada posisi kita sebagai pemimpin organisasi akan sangat mudah pula melakukan penyelarasan . Tetapi semuanya itu bermula dari DIRI KITA dahulu . Proses ini dikenal sebagai INSIDE-OUT approach. Nah , mari kita lihat lebih lanjut apa persyaratan yang harus kita punyai bila kita ingin menjadi orang yang layak dipercaya?. Ganti Slide P 6 7H-I-FP-04 (9)

10 Pilihan Anda …… Adolf Hitler Mahatma Gandhi Stalin Nelson Mandela
Abraham Lincoln BIla seandainya anda diminta memilih satu tokoh yang sangat anda percayai dari sekian banyak tokoh yang ada , tokoh yang manakah yang anda pilih ?. Silahkan dalam kelompok anda diskusikan dan jelaskan juga alasannya mengapa anda m,emilih tokoh tersebut ? Beri waktu untuk diskusi , setelah selesai minta mereka menjelaskan tokoh pilihan mereka beserta alasannya. Tanya juga mengapa anda tidak memilih Adolf Hitler atau Stalin ataupun Polpot ? Mother Teresa Pol Pot R.A. Kartini Winston Churchill

11 KEPERCAYAAN LAYAK DIPERCAYA KARAKTER KECAKAPAN P 7
Semua tokoh yang anda pilih pasti karena anda mempunyai kepercayaan terhadap tokoh tersebut ! Betul bukan ?! Kepercayaan anda pasti datang karena tokoh tokoh yang anda pilih adalah orang orang yang layak dipercaya. Orang orang yang layak dipercaya pada dasarnya punya dua hal yaitu adanya karakter dan juga adanya kecakapan . Tentu saja kecakapan pada bidangnya . Tujuh kebiasaan manusia yang sangat efektif yang kita pelajari disini tidak akan membahas kecakapan . Anda jauh lebih mengetahuinya dari pada kami . Yang akan kita fokuskan untuk kita bahas dalam tujuh kebiasaan manusia yang sangat efektif adalah Etika Karakter. Kebiasaan-kebiasaan yang akan membentuk karakter kita . Mungkin anda mengatakan tentu saja itu kan tokoh tokoh yang kelas dunia ! . Okay , mari kita coba bermain dan kita buktikan kembali bahwa hal inipun berlaku bagi siapa saja . Ganti slide KARAKTER KECAKAPAN P 7

12 KESALINGTERGANTUNGAN
7 Asahlah Gergaji KESALINGTERGANTUNGAN 6 Wujudkan Sinergi 5 Berusaha mengerti dahulu, baru dimengerti. Kemenangan Publik 4 Berpikir Menang-Menang KEMANDIRIAN 3 Dahulukan yang Utama Kemenangan Pribadi Dalam risetnya Stephen Covey mendapati ada tujuh kebiasaan yang harus dibangun oleh orang orang efektif untuk membentuk watak mereka yang pada gilirannya watak mereka ditambah dengan kecakapan mereka akan membuat diri mereka menjadi orang yang layak dipercaya dan membangun kepercayaan dalam hubungan ,mereka dengan orang lain . Nah mari kita lihat lebih detail mengenai tujuh kebiasaan tersebut . Untuk menjadi efektif , kita harus meninggalkan ketergantungan dimana kita selalu menggantungkan diri kepada orang lain untuik mencapai hasil kita menuju ke kemandirian dimana kita mampu melakukan segala sesuatu sendiri . Mampu membuat keputusan keputusan yang terbaik bagi diri kita . Namun kemandirian saja tidak cukup. Kita masih membutuhkan orang lain dalam mencapai tujuan kita . Oleh karena itu kitapun masih harus beranjak dari kemandirian menuju kesaling tergantungan dimana kita dan orang lain bekerja bersama dalam mencapai tujuan yang lebih besar dalam apapun yang kita lakukan. Mari kita lihat satu persatu . Dari ketergantungan menuju Kemandirian kita harus mencapai dahulu yang dinamakan kemenangan pribadi, dimana pada tahap ini kita mampu memanajemeni diri kita sendiri. Atau dengan kata sederhananya mampu mengatur diri kita sendiri. Hal ini penting kita pahami . Mengapa ?. Karena ini merupakan dasar untuk menjadi orang yang layak dipercaya. Untuk mencapai kemenangan pribadi , maka kita harus membangun kebiasaan yang pertama yaitu Jadilah Proaktif . Kebiasaan pertama merupakan kebiasaaan yang terpenting karena tanpa kebiasaan pertama atau jadilah proaktif akan sangat sulit untuk kita dapat membangun kebiasaan kebiasaan lainnya. Jadilah proaktif pada dasarnya adalah suatu kesadaran diri dimana kita mempunyai kebebasan memilih tindakan tindakan kita serta mempertanggung jawabkan pilihan pilihan tersebut . Jadi dengan demikian bila kita gagal itu adalah pilihan kita . Kita lah yang memilih untuk membiarkan diri kita gagal . Bukan orang lain . Bukan teman, istri , atasan , perusahaan , ataupun kondisi lingkungan kita . Begitupun sebaliknya . Bila kita tau bahwa apapun yang terjadi dalam kehidupan kita adalah tergantung pada pilihan pilihan yang kita buat , maka bila begitu masa depan kita haruslah kita juga yang menetukan . Oleh karena itu orang orang yang proaktif merencanakan masa depannya atau apa yang ingin dicapai dalam hidupnya. Dengan kata lain ia memulai segala sesuatu dengan tujuan akhir dalam hidupnya. Kebiasaan yang kedua , Mulai dengan tujuan akhir artinya merencanakan dalam kehidupannya apa yang ingin dicapainya. Atau dalam bahasa iklan Sprite “ Ku tau yang kumau ! “ . Bila kita sudah punya tujuan dalam hidup kita , maka kebiasaan ketiga mengatakan dahulukan yang utama . Hidup ini punya banyak sekali godaan . Seringkali kita dihadapkan pada pilihan pilihan yang sulit . Dahulukan yang utama pada dasarnya meletakan apa yang penting dalam hidup ini dan menjalani kehidupan kita seputar hal hal yang penting. Kalau begitu apa ukurannya penting atau tidak penting ? Tujuan akhir hidup kita yang ingin kita wujudkan !!! Jadi baik kebiasaan satu , dua maupun tiga merupakan kebiasaan yang terjalin erat dan saling berhubungan . Bila kebiasaan kebiasaan ini kita lakukan sehari hari maka hasil akhirnya adalah kita akan mendapatkan kemenangan pribadi. Kemenangan pribadi inilah yang akan membawa diri kita mencapai tingkat kemandirian . Namun sebagaimana yang telah kita jelaskan dterdahulu , kemandirian saja tidaklah cukup . Bahkan orang yang mandiri punya godaan yang besar yaitu menjadi orang yang merasa tidak lagi membutuhkan orang lain . Ketika ini terjadi maka orang akan menjadi EGOIS. Sikap Egois akan membuat kita berhenti untuk bertumbuh . Untuk itu kita perlu sadar akan realitas . Bahwa kita tidak akan pernah bisa mencapai hasil yang lebih besar hanya dengan seorang diri saja . Kita membutuhkan bantuan orang lain !!! UNtuk itu kita harus terus bertumbuh menuju tingkat kesaling tergantungan . Untuk mencapai tingkat kesaling tergantungan , kita harus mencapai kemenangan publik dahulu . Kemenangan publik bukanlah berarti kita menang terhadap banyak orang ( publik ) . Bukan Itu !!! . Kemenangan publik artinya adalah kemenangan bersama . Kemenangan saya dan juga kemenangan orang lain . Kedua belah pihak sama sama mencapai kemenangan . Atau KEMENANGAN BERSAMA. Untuk itu kita harus membangun kebiasaan yang keempat yaitu kebiasaan berpikir menang-menang. Berpikir menang-menang belumlah menang-menang dalam arti fisik . Berpikir menang-menang adalah suatu sikap mental untuk mencari manfaat bersama dalam suatu hubungan ( mutual benefit ) . Suatu alternatif solusi yang membuat semua pihak merasa menang. Pertanyaannya adalah bagaimana saya tau apa yang diinginkan oleh orang lain atau dengan kata lain apa yang menjadi kemenangan orang lain ?. Kita perlu bertanya . Kita mendengarkan sudut pandang orang lain . Atau komunikasi dengan orang lain . Kebiasaan yang ke lima adalah kebiasaan komunikasi yang menang-menang. Berusaha mengerti dahulu baru dimengerti . Kita baru dapat memahami apa yang menjadi kebutuhan atau keinginan orang lain bila kita mau mengerti dahulu . Betul ?! Sayangnya kecenderungan kita bukannya mau mengerti dahulu melainkan minta dimengerti oleh orang lain dahulu . Berusaha mengerti orang lain dahulu bagaikan memberikan udara segar psikologis dalam diri orang tersebut sehingga ia akan dengan terbuka mengungkapkan apa yang menjadi perhatiannya / kebutuhannya dengan sikap yang bersahabat. Setelah kita dapat mengerti apa yang orang lain inginkan , maka kita akan dapat dengan jernih melihat perbedaan perbedaan yang ada diantara kita dan orang lain . Kebiasaan yang keenam atau wujudkan sinergi pada dasarnya adalah menghargai perbedaan perbedaan yang ada dan menggunakan perbedaan tersebut sebagai batu loncatan untuk mencapai hasil yang lebih besar . Pada kebiasaan wujudkan sinergi inilah wujud nyata dari menang-menang itu wujud. Kebiasaan wujudkan sinergi adalah puncak tertinggi dalam hubungan antar manusia. Hingga tingkat ini kita sudah menjadi orang orang yang efektif namun belum menjadi sangat efektif. Untuk menjadikan diri kita manusia yang sangat efektif maka kita membutuhkan satu kebiasaan lagi yaitu kebiasaan mengasah gergaji . Kebiasaan mengasah gergaji adalah kebiasaan pembaharuan diri . Untuk menjadi efektif kita perlu terus menerus tanpa henti meningkatkan efektifitas kita . Itulah sebabnya mengapa gambar dari kebiasaan yang ketujuh berupa lingkaran dan melingkupi kebiasaan satu hingga yang keenam. Nah , setelah kita memahami semuanya ini , maka cara belajar yang terbaik adalah dengan mengajarkannya kembali kepada orang lain . Ganti Slide 2 Mulai dengan Tujuan Akhir Jadilah Proaktif 1 KETERGANTUNGAN

13 SEE GET DO Model Dasar Perubahan LIHAT DAPAT BUAT
Model dasar perubahan pada dasarnya mengatakan bahwa apapun hasil yang kita dapatkan datangnya dari cara kita melakukan ( Buat ) , bila hasilnya kurang sesuai maka apa yang kita lakukan ?. Merubah cara kita melakukannya . Akan tetapi bila kita sudah mencoba berbagai macam cara namun hasilnya belum juga kita dapatkan maka barangkali sumber masalahnya ada pada cara kita melihat. Cara kita melihat sangat mempengaruhi cara kita berperilaku, cara kita berperi laku akan sangat menentukan hasilnya. Hasil bisa negatif bisa juga positif. Apapun hasil yang kita dapatkan akan memperkuat cara kita melihat. Itulah sebabnya banyak orang yang negatif akan semakin negatif sementara orang yang positif akan semakin positif. Cara kita melihat disini bukan dalam pengertian mata kita melainkan bagaimana cara kita mempersepsika sesuatu yang terjadi diluar diri kita . Cara kita melihat sangat dipengaruhi oleh yang dinamakan PRINSIP atau NIlai . Nah, untuk mengetahjui lebih lanjut mari kita lihat video mengenai Prinsip dan Nilai . Dan apa beda keduanya ?. Sambil menonton video ini silahkan simak baik baik karena kita akan mendiskusikannya kembali didalam kelompok masing masing. Ganti slide GET DO

14 Prinsip : Hukum Alam atau Kebenaran Fundamental Universal, abadi
Memberikan hasil yang dapat diperkirakan Di luar diri kita Beroperasi dengan atau tanpa pengertian atau penerimaan kita Terbukti dengan sendirinya dan memampukan jika dipahami Hukum Alam atau Kebenaran Fundamental 7H-I-FP-06 (14) Jelaskan apa yang dimaksud dengan prinsip

15 Nilai: Kondisi ideal menurut kita dan hal-hal yang kita percayai. Internal, subyektif, didasari oleh bagaimana kita melihat dunia Dipengaruhi oleh pendidikan, masyarakat dan refleksi diri Arti atau prioritas yang kita berikan pada orang, benda, ide atau prinsip-prinsip tertentu. 7H-I-FP-07 (15) Jelaskan apa yang dimaksud dengan nilai

16 Bila Nilai dan Prinsip berbenturan yang mana yang harus diselaraskan?
Hukum Alam Universal Objektif External Tidak berubah Kesepakatan Lokal Subjektif Internal berubah Bila Nilai dan Prinsip berbenturan yang mana yang harus diselaraskan?

17 TRUE NORTH Tanyakan pada mereka apa yang terjadi bila antara nilai nilai kita konflik dengan prinsip ?. Lakukan exercise sebagai berikut ini : Minta mereka dengan satu tangan menunjuk keatas dan pejamkan mata. Minta mereka menunjuk arah utara sambil dengan mata tetap tertutup . Dilarang melihat / mengintip . Dengan tangan tetap tertuju pada arah utara masing masing minta mereka membuka mata dan lihat kesekeliling mereka. Biasanya jarang sekali yang sama . Masing masing menunjukan arah utara yang berbeda beda . Bila itu terjadi tanyakan mana arah utara yang sebenarnya ?. Apa yang ditunjukan oleh masing masing orang sebenarnya adalah nilai nilai “ arah utara “ menurut mereka. Itu adalah nilai mereka!. Untuk mengetahui mana yang benar kita perlu pakai prinsip. Kita membutuhkan kompas untuk mengetahuio mana arah yang sebenarnya . BIla nilai kita konflik , maka kita perlu mencari prinsip prinsip yang ada dan menyesuaikan diri ( nilai nilai kita ) dengan prinsip yang ada ( dalam exercise tadi diwakili oleh kompas ) Cara kita melihat disebut juga paradigma . Dalam Paradigma kita ada banyak nilai nilai yang kita anut dan juga prinsip prinsip yang kita sadari . Namun seringkali antara keduanya sering terjadi konflik . Nah apa itu paradigma , mari kita lihat video tersebut . Dalam video ini kita akan berkenalan dengan konsep Paradigma dan juga pergeseran paradigma . Simak baik baik videonya dan setelah itu akan kita diskusikan . Ganti Slide

18 LIhat  PARADIGMA Prinsip Nilai 7H-I-FP-07-B (18)

19

20 Wanita ini Usianya sekitar berapa?

21

22 PARADIGMA Tidak ada yang 100% sama Terbatas / Tidak lengkap
Mampu membatasi Dari hasil latihan kita dapat melihat ada banyak jawaban yang berbeda . Itu membuktikan bahwa paradigma kita memang beda dan wajar jika berbeda . Karena tak ada seorangpun didunia ini yang mempunyai paradigma yang sama persis. Mengapa ? Karena kita dibesarkan dari lingkungan yang berbeda. Kita menjalani kehidupan dan menarik kesimpulan yang berbeda dan lain sebagainya . Bila seseorang tak mampu menjawab pertanyaan pertanyaan tersebut . Jangan kecil hati . Itu bukan berarti anda bodoh ! Bukan itu !. Itu dikarenakan paradigma anda terbatas !. Anda hanyalah belum mengerti !. Buktinya bila saya lakukan sekali lagi pertanyaan yang sama saya yakin sekali anda akan mampu menjawabnya. Paradigma anda terbatas dan bahkan bisa membatasi anda. Kapan itu terjadi , ketika kita menganggap diri kita yang paling tau ….. , paling senior ….. Dan palin paling lainnya. Anda sudah terjebak dengan paradigma anda sendiri. Padahal paradigma terbatas dan paradigma kita juga bisa salah karena keterbatasan kita. Sekali lagi kita harus betul betul sadari bahwa paradigma kita sangat mempengaruhi sikap dan perilaku kita. Ganti slide Semakin dekat kesesuaian paradigma kita dengan realitas yang ada , kian tepatlah keputusan keputusan yang kita ambil . 7H-I-FP-07-B (22)

23 (Kerangka berpikir, persepsi, gambaran mental)
SIKAP dan PERILAKU Paradigma yang salah dapat membuat sikap dan perilaku ( cara kita berbuat ) juga ikut salah. Akibatnya hasilnya juga tak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Nah, mari kita lihat lagi paradigma kapal Titanic. PARADIGMA (Kerangka berpikir, persepsi, gambaran mental) 7H-I-FP-07-B (23)

24 Para perancang kapal Titanic membuat rancangannya sedemikian rupa sehingga tak akan tenggelam. Paradigma mereka adalah TITANIC KAPAL YANG AMAN DAN TAK MUNGKIN TENGGELAM. Apa yang terjadi akibat paradigma tersebut ?. JUmlah alat keselamatan baik berupa life vest maupun kapal sekoci yang seharusnya disediakan sesuai dengan jumlah penumpang mereka sediakan hanya setengah dari yang seharusnya ada. Karena buat apa mereka sediakan semuanya kalau memang TITANIC dibuat untuk tidak dapat tenggelam. Bukankah semuanya itu hanya pemborosan saja. Namun paradigma mereka keliru. Titanic ternyata tenggelam dan menelan korban jiwa yang begitu besar . Mengapa ? Karena ketika kapal tersebut mulai tenggelam semua penumpang berebut untuk menyelamatkan diri menggunakan alat keselamatan yang sangat minim sekali. Itulah yang sebenarnya membuat korban jiwa yang sangat besar. Seandainya saja paradigma mereka tak seperti itu saya yakin tenggelamnya kapal Titanic tak akan menimbulkan korban begitu besar. Nah, mari kita buka buku manual kita dan kita kerjakan latihan pada halaman 13 dan halaman 15.

25 Efektifitas Selesai video minta kelompok mendiskusikan hal tersebut . Apa artinya efektifitas ? Ganti slide

26 Efektivitas : Bisa mencapai hasil yang diinginkan.
Dan bisa kembali mencapainya berulang kali. Definisi dari efektifitas adalah mencapai hasil yang diinginkan . Apa yang kita inginkan ? Bisa apa saja mulai dari pencapaian target di kantor hingga menyekolahkan anak kita keluar negeri . Bila kita hanya mencapai apa yang kita inginkan sekali kali saja itu bukanlah efektif dalam pengertian kita yang sesungguhnya . Efektif disini berati kita terus menerus mencapai hasil yang kita inginkan , walaupun target kita berubah , lingkungan kita berubah , tuntutan semakin tinggi . Tapi kita tetap bisa berhasil . Itulah efektifitas. Pertanyaannya bagaimana caranya agar kita tetap dapat berhasil ?. Ganti slide 7H-I-FP-08-B (26)

27 Keseimbangan P / KP Kemampuan Produksi Hasil yang diinginkan
7H-I-FP-08 (27) Produksi Hasil yang diinginkan Kemampuan Aset yang dimiliki Untuk terus menerus berhasil kita perlu menjaga keseimbangan relatif antara telur emas dan angsa . Antara produksi dengan kemampuan produksi . Antara hasil yang diinginkan dengan aset yang dimiliki. Dan ini tidaklah mudah ! . Dalam video dapat kiat lihat betapa petani tersebut menjadi serakah dan tidak sabar untuk menunggu hasil telur emasnya hari demi hari . Karena ingin mencari jalan pintas maka petani tersebut membelah perut angsanya dan berharap mengeluarkan telurnya sekaligus. Namun apa yang didapatkannya ? Tak satupun telur yang didapatkan. Bahkan ia harus kehilangan aset yang justru sangat berharga baginya. Kemampuan produksinya menjadi nol! Supaya ini tidak terjadi , kita harus terus menerus menyeimbangkan kedua aspek tersebut . Nah mari kita lihat apa yang dimaksudkan dengan teklur emas kita dipekerjaan dan juga apa yang menjadi angsa kita. Ganti slide

28 Kunci Fisik Sukses Finansial Teknologi Manusia
Telur emas adalah faktor kunci sukses kita di pekerjaan . Telur emas adalah ahsil yang harus ada agar supaya kita bisa eksis dalam pekerjaan kita . Sedangkan yang menjadi angsanya adalah kemampuan produksi kita untuk mencapai hasil tersebut . ( Aset aset kita ) Aset bisa berupa Fisik – gedung , kendaraan , mesin-mesin dlsb Finansial – Keuangan untuk mendukung operasional perusahaan Teknologi – Manusia – baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Pikirkan sekarang , hasil hasil kunci apakah yang harus anda hasilkan ( telur emas ) Dan lihat bagaimana kemampuan produksi anda ? Silahkan kita buka manual di halaman 19 7H-I-FP-08 (28)

29 dengan cara yang persis sama
Perlakukanlah selalu setiap orang, dengan cara yang persis sama seperti yg Anda ingin mereka lakukan terhadap Anda. 7H-I-FP-08-F (29)

30 PRINSIP (LIHAT) PARADIGMA (BUAT) PROSES (DAPAT) HASIL
7H-I-FP-08-G (30)


Download ppt "Membangun Kebiasaan Yang Sangat Efektif."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google