Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Asep - Dwi Ratna - Ida M Lapian Naomi – Nina – Herutami – Sri K - Suhermi.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Asep - Dwi Ratna - Ida M Lapian Naomi – Nina – Herutami – Sri K - Suhermi."— Transcript presentasi:

1 Asep - Dwi Ratna - Ida M Lapian Naomi – Nina – Herutami – Sri K - Suhermi

2 1980  RS mulai mengimplementasikan strategi rantai pasokan RS untuk mengurangi biaya dan meningkatkan pelayanan Paradigma baru standar rantai pasokan saat ini : 1. Stockless inventory 2. Pengaturan inventori vendor 3. Konsinyasi 4. Sistem yang terotomatisasi

3 Unit2 dlm RS Gudang kecil dlm unit RS Suatu gudang Supplier Barang2 dlm jumlah besar

4  Tipikal  staf RS memesan suatu barang bukan berdasarkan perhitungan stok yang tersedia namun > karena “insting” (bukan berdasarkan data)  Karakteristik  Rivard-Royer 2002 : terjadi inventarisasi barang yang berlebihan & tingginya kejadian stok habis/kosong (90-95%)  Secara umum  staf medis > memperhatikan pasien drpd stok barang di bangsal  Kurangnya sistem inventarisasi  staf tdk mengetahui secara pasti mana barang yang berlebih dan mana barang yang mulai berkurang jumlahnya (tdk tdptnya data yg terstruktur ttg stok)

5  Distributor RS program stockless inventory.  Pengiriman barang dilakukan secara satuan daripada borongan.  RS tetap bertanggungjawab thd penempatan pesanan.

6 Sesua i kebut uhan Unit/bangsal RS (farmasi/logistik) Distributor Barang lsg dibagikan (tdk melalui gudang lg) Rs (farmasi/logistik) Unit/bangsal

7 Distributor :  Mark up harga  3-7%  Kebutuhan RS akan barang terlihat > jelas RS :  Mengurangi stok  Mengurangi biaya  biaya dapat dialokasikan u/ keperluan lain, mis. Investasi alkes, gudang dialih fungsikan menjadi ruang perawatan  meningkatkan revenue RS  Mengurangi kejadian ketiadaan stok

8  Beberapa studi melaporkan bahwa  pengurangan 15-25 FTE (full time equivalent) berefek pada penyimpanan dana 400.000 – 1,000,000 U$ (Kerr, 1991; North, 1994; Wilson et al.1992)

9  Distributor menempatkan orang 2 bayarannya di RS 2  turut terlibat dalam proses pengadaan barang  Distributor tdk hy menyediakan barang pesanan dari persediaannya namun juga melibatkan kompetitor.

10  Vendor (distributor) tetap memiliki barangnya sampai barang tsb terjual ke konsumen.  Keuntungan bg RS  asset barang berkurang shg RS dapat menginvestasikan uangnya ke alkes dan asset lainnya.

11  Adalah alat yg digunakan u/ menerapkan manajemen rantai pasokan RS  Alat tsb diletakkan di bangsal2 dan hy orang2 tertentu yang memiliki otoritas yang berhak melakukan transaksi inventori.  Transaksi tsb lsg tercatat di komputer/monitor atau dgn menekan tombol “take”

12 Kelebihan :  Pelaporan inventori dan pemesanan secara otomatis berdasarkan re-order dan order terjamin (lebih efektif).  Data yang tercatat dapat diakses di setiap unit RS (visible to others) Kekurangan :  Mahal  Memakan waktu  staf medis perlu login terlebih dahulu sebelum mengambil suatu barang.

13 APU  industri RS > canggih dlm mengatur kebijakan rantai pasokannya. Data yg dikumpulkan menggunakan APU secara statistik > baik daripada metode terdahulu dalam mengelola rantai pasokan RS.

14


Download ppt "Asep - Dwi Ratna - Ida M Lapian Naomi – Nina – Herutami – Sri K - Suhermi."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google