MK Kebijaksanaan Redaksional Disajikan Usman Yatim.

Presentasi berjudul: "MK Kebijaksanaan Redaksional Disajikan Usman Yatim."— Transcript presentasi:

1 MK Kebijaksanaan Redaksional Disajikan Usman Yatim

2 Arti Bijaksana bijaksana Short Definition: wise, prudent. BER-: to be wise or prudent. KE--AN: wisdom., astute, farsighted English Definition: wise, prudent. BER-: to be wise or prudent. KE-- AN: wisdom. Definition: Pandai menempatkan sesuatu dengan tepat; arif. Examples: Orang tua yang bijaksana akan memberikan imunisasi bagi anak-anaknya. = WISE parents will give immunization for their children. Kebijaksanaan yang diambil pak direktur tidak disetujui pemilik saham. = The POLICY that was taken by the director was not agreed to by the stockholders.

3 Tactful: bijaksana, diplomat, sensitif, politik, bijaksana, lembut, cerdas, bijaksana, hati-hati, cekatan, cerdas, gesit, cekatan, teliti, tanggap, perhatian, pemahaman, peka, bijaksana, sopan

4 Prudent: hati, hati-hati, bijaksana, cerdas, bijak, bijaksana, membedakan. wajar, cerdik, teliti, waspada, peka, penuh perhatian, peringatan, dijaga: James telah ditemukan ia selalu berhati-hati untuk mendengarkan orang lain sebelum ia berbicara.

5 Judicious: adj bijaksana. masuk akal, commonsensical, suara, cerdas, sadar, mendapat penerangan-penerangan, bijak, pandai, wajar, rasional, masuk akal, logis, cerdas, membedakan, diskriminatif, astute, tanggap, dpt lekas, tajam, nasihat baik, (baik) informasi, hati- hati, diplomatik, politik, hati-hati, dianggap, teliti. (baik)

6 Aneka Istilah Acumen: n. kebijaksanaan, cendekia; kecerdikan Discreet : a. bijaksana, berhati-hati Discretion : n. pertimbangan; kemerdekaan; bertindak; kebijaksanaan; at the ~ of, terserah kepada kehendak …; at your ~, terserah kepada tuan Discretion : at the ~ of atas kebijaksanaan; menurut kehendak, n. kebijaksanaan, keleluasaan.

7 Aneka Istilah (lanjutan) Expediency: n. kelayakan, kebijaksanaan, kemanfaatan far-seeing: a. bijaksana Foresthought : n. pikiran dahulu; perundingan; kebijaksanaan. ill-djudged: a. tak bijaksana. Impolicy: n. siasat atau politik yang bodoh; tindakan tak bijaksana.

8 Aneka Istilah (lanjutan) Inadvisable: a. tdk bijaksana Indiscreet: a. tak bijaksana; tak berhati-hati. Indiscretion: n. perbuatan yg tdk bijaksana, ketidakbijaksanaan Inexpedient: a. tdk bijaksana Injudicious: a. tidak bijaksana

9 Aneka Istilah (lanjutan) Judicious: a. bijaksana, a. dengan bijaksana Knop : (Kebijaksanaan Nopember) the currency devaluation of November 1978 light-handed : a. dengan bijaksana Oracle : n. ramalan, jawaban yg sangat bijaksana, orang bijaksana, peramal

10 Aneka Istilah (lanjutan) Parquet : n. kebijaksanaan. Policy : n. kebijakan, kebijaksanaan Politic : a. bijaksana Prudence: n. kebijaksanaan Prudent: a. bijaksana, hati-hati Prudently : adv. hati-hati, dgn bijaksana

11 Aneka Istilah (lanjutan) Rational : a. bijaksana, masuk akal, menurut fikiran sehat. Sagacious: cerdik, bijaksana. Sagacity: n. kebijaksanaan Sage : bijaksana, orang bijaksana, ahli fisafat Sane: bijaksana

12 Aneka Istilah (lanjutan) Sapient: bijaksana. Sensible: berpikiran sehat, bijaksana Shakeup: n. perubahan yg drastis (dlm kebijaksanaan, kepegawaian) Sober : tenang; bijaksana; berpandangan dalam. Statesmanship : n. kebijaksanan dalam urusan tata negara. Tact: n. kebijaksanaan. Tactful: bijaksana; berakal budi.

13 Pengertian Bijaksana Bijaksana = mengetahui (keinginan, kebutuhan, hasrat, keindahan dan kecantikan) Bijaksana adalah memahami tetang keseimbangan. Memahami kejahatan dan kebaikan, memahami kemarahan dan kesabaran, memahami ketakutan dan keberanian, memahami orang lain dan diri sendiri. Mengetahui adalah anugrah yang harus dipikul dengan tanggung jawab yang besar.

14 Meraih Sukses Sejati by International Association of Character Cities: Arif vs Naif Arif = mengenali dan menghindari kata-kata, tindakan dan sikap yang dapat menimbulkan konsekuensi yang tidak diinginkan. Bijak/Wisdom vs Bebal/Foolishness Bijak = melihat dan menanggapi kehidupan dari sudut pandang yang melampaui keadaan saat ini.

15 Kebijaksanaan = Kekuatan Untuk “mengetahui” dibutuhkan kekuatan dan keteguhan yang besar. Kebijaksanaan, membutuhkan kekuatan dan tanggung jawab yang sangat besar. Orang bijaksana mengetahui hukum alam dari perbuatan. Siapa yang menanam dia yang akan menuai, siapa yang menabur angin akan menuai badai. Seseorang menabur kebaikan akan mendapatkan kebaikan, ketika seseorang menabur kebijaksanaan akan menjadi lebih bijaksana.

16 Manfaat Bijak Arif : penggunaan perspektif yang bijaksana dalam memperhatikan situasi-situasi saat ini akan membuahkan wawasan dan kebijaksanaan bagi pengambilan keputusan masa depan sehingga mendatangkan konsekuensi dan upah yang diinginkan. Sukses: Orang yang bijaksana akan melihat manfaat dan bahaya berbagai tindakan yang mendatangkan sukses. Masalah dan perangkap yang menghambat orang tak berpengalaman akan dihindarinya.

17 Bijaksana = filsuf = pemimpin “Pemimpin yang bijaksana adalah yang kalian cintai dan mereka mencintai kalian, kalian selalu mendoakan atasnya dan ia selalu mendoakan kalian. para filsuf =manusia bijaksana. Bahasa Yunani: “philosophia” = philo (menyenangi, cinta) sophia (kebijaksanaan, hikmat). Contoh orang bijaksana oleh dunia: di Yunani ada Socrates, Plato, di China ada Kong Hu Chu, Lao tze, di India ada Sidartha Gautama, Mahatma Gandhi…dst.

18 Bijaksana = Pola Pikir Bijaksana tidak bisa dilihat dari umur seseorang. Bijaksana adalah suatu pola pikir yang santun dan bertanggung jawab dalam melihat suatu masalah yang ada. Bijaksana hanya bisa terwujud jika kita dapat mengendalikan emosi kita, dan melihat masalah dari berbagai kaca mata sehingga keputusan yang diambil adalah keputusan yang santun dan bertanggungjawab. Kebijaksanaan seseorang juga dapat dipengaruhi oleh lingkungan, masa lalu, pendidikan, dan iman... Menjadi bijaksana dapat dilatih, dapat dipelajari, dan akhirnya dapat diamalkan.... (http://annilasyiva.multiply.com/reviews/item/50)

19 Kata-kata bijaksana "Orang Bijaksana Tidak Menyesali " bukan berarti tidak merefleksikan kembali kesalahan-kesalahan diri sendiri di masa lalu; melainkan, seseorang seharusnya tidak mengubur diri sendiri dalam penyesalan atas kesalahan-kesalahan masa lalu. Masa lalu sudahlah berlalu, tidak ada waktu untuk menyesali - sementara waktu terbang cepat bagaikan anak panah. Satu- satunya hal yang seseorang dapat lakukan adalah mengambil pelajaran dari sebuah kesalahan dan menghindari pengulangannya di masa depan. (Guan Ming – Zhengjian)