Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KANTOR PELAYANAN PAJAK PERUSAHAAN MASUK BURSA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KANTOR PELAYANAN PAJAK PERUSAHAAN MASUK BURSA"— Transcript presentasi:

1 KANTOR PELAYANAN PAJAK PERUSAHAAN MASUK BURSA
HUKUM ACARA PERADILAN PAJAK OLEH : Eka Sri Sunarti, SH.,M.Si. Drs. YOYOK SATIOTOMO, MA MULYANA, SH., MH KERJASAMA DENGAN FH-UNIVERSITAS INDONESIA Qmoel

2 DASAR HUKUM UNDANG-UNDANG NO. 14 TAHUN 2002 TENTANG PENGADILAN PAJAK
UNDANG-UNDANG NO. 6 TAHUN 1983 TENTANG KETENTUAN UMUM DAN TATA CARA PERPAJAKAN STDTD UNDANG-UNDANG NO. 16 TAHUN 2000 PERATURAN PELAKSANA TERKAIT Qmoel

3 SENGKETA PAJAK PASAL 1 angka 5 UU PP
Sengketa Pajak adalah sengketa yang timbul dalam bidang perpajakan antara Wajib Pajak atau penanggung Pajak dengan pejabat yang berwenang sebagai akibat dikeluarkannya keputusan yang dapat diajukan Banding atau Gugatan kepada Pengadilan Pajak berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan, termasuk Gugatan atas pelaksanaan penagihan berdasarkan Undang-undang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa. Qmoel

4 KEKUASAAN PENGADILAN PAJAK Pasal 31 UU PP
Pengadilan Pajak mempunyai tugas dan wewenang memeriksa dan memutus Sengketa Pajak. Pengadilan Pajak dalam hal Banding hanya memeriksa dan memutus sengketa atas keputusan keberatan, kecuali ditentukan lain oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pengadilan Pajak dalam hal Gugatan memeriksa dan memutus sengketa atas pelaksanaan penagihan Pajak atau Keputusan pembetulan atau Keputusan lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (2) Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 dan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Qmoel

5 KEKUASAAN PENGADILAN PAJAK Pasal 32
Selain tugas dan wewenang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31, Pengadilan Pajak mengawasi kuasa hukum yang memberikan bantuan hukum kepada pihak-pihak yang bersengketa dalam sidang-sidang Pengadilan Pajak. Qmoel

6 HUKUM ACARA Bagian Pertama Kuasa Hukum Bagian Kedua Banding
Bagian Ketiga Gugatan Bagian Keempat Persiapan Persidangan Bagian Kelima Pemeriksaan dengan Acara Biasa Bagian Keenam Pemeriksaan dengan Acara Cepat Bagian Ketujuh Pembuktian Bagian Kedelapan Putusan Bagian Kesembilan Pelaksanaan Putusan Bagian Kesepuluh Pemeriksaan Peninjauan Kembali Qmoel

7 1. Kuasa Hukum Pasal 34 (1) Para pihak yang bersengketa masing-masing dapat didampingi atau diwakili oleh satu atau lebih kuasa hukum dengan Surat Kuasa Khusus. (2) Untuk menjadi kuasa hukum harus dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut: Warga Negara Indonesia; mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian tentang peraturan perundang-undangan perpajakan; persyaratan lain yang ditetapkan oleh Menteri. (3) Dalam hal kuasa hukum yang mendampingi atau mewakili pemohon Banding atau penggugat adalah keluarga sedarah atau semenda sampai dengan derajat kedua, pegawai, atau pengampu, persyaratan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) tidak diperlukan. Qmoel

8 PENGADILAN PAJAK BANDING GUGATAN Qmoel

9 2. Banding (Pasal 35) Ruang lingkup
Banding dapat diajukan oleh Wajib Pajak dalam hal Wajib Pajak tidak dapat menerima keputusan keberatan atas suatu surat ketetapan pajak. Dengan demikian ketentuan mengenai banding mengatur tatacara dalam hal terdapat sengketa mengenai materi atau dasar pengenaan pajak antara Wajib Pajak dan fiskus yang telah melalui proses keberatan. Qmoel

10 Syarat-syarat pengajuan suatu banding
Suatu permohonan banding dapat diterima untuk dipertimbangkan (sah) apabila dipenuhi syarat-syarat sebagai berikut : a. Diajukan secara tertulis : Artinya diajukan dengan media tulisan, tidak secara lisan; b. Dalam bahasa Indonesia : Artinya menggunakan bahasa Indonesia, tidak diperkenankan menggunakan bahasa lain; c. Dikemukakan alasan dari banding : Dalam surat banding harus dikemukakan alasan mengapa Wajib Pajak tidak dapat menerima atau menyanggah keputusan keberatan. Qmoel

11 d. Satu surat banding untuk satu keputusan keberatan dan melampiran salinan keputusan yang dibanding. Satu surat banding hanya berisi keberatan atas satu keputusan keberatan tidak boleh untuk beberapa keputusan keberatan. Oleh sebab itu perlu dilampiran salinan Surat Keputusan Keberatan. e. Banding diajukan dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterima keputusan yang dibanding. Dalam hal Wajib Pajak tidak dapat mengajukan banding dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan karena sebab luar biasa (diluar kekuasaan Wajib Pajak) harus disertai bukti pendukung adanya keadaan luar biasa (force majeur) tersebut. f. Dalam hal banding banding diajukan terhadap besarnya jumlah pajak yang terutang, Banding hanya dapat diajukan apabila jumlah yang terutang dimaksud telah dibayar sebesar 50% (lima puluh persen). Qmoel

12 g. Pengajuan Banding Banding dapat diajukan oleh Wajib Pajak, ahli warisnya, seorang pengurus, atau kuasa hukumnya. Apabila selama proses Banding, pemohon Banding meninggal dunia, Banding dapat dilanjutkan oleh ahli warisnya, kuasa hukum dari ahli warisnya, atau pengampunya dalam hal pemohon Banding pailit. Apabila selama proses Banding pemohon Banding melakukan penggabungan, peleburan, pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi, permohonan dimaksud dapat dilanjutkan oleh pihak yang menerima pertanggungjawaban karena penggabungan, peleburan, pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi dimaksud. Qmoel

13 3. Gugatan (Pasal 40) Ruang lingkup
Gugatan merupakan upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau Penanggung Pajak terhadap pelaksanaan penagihan pajak atau terhadap keputusan yang dapat diajukan gugatan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Qmoel

14 Obyek Gugatan yang dapat diajukan ke Pengadilan Pajak oleh Wajib Pajak atau Penanggung Pajak :
a. Pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan, atau Pengumuman Lelang; b. Keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan, selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26; c. Keputusan pembetulan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 yang berkaitan dengan Surat Tagihan Pajak; d. Keputusan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 36 yang berkaitan dengan Surat Tagihan Pajak; Qmoel

15 Syarat-syarat pengajuan suatu gugatan
Suatu gugatan dapat diterima untuk dipertimbangkan (sah) apabila dipenuhi syarat- syarat sebagai berikut : a. Diajukan secara tertulis : Artinya diajukan dengan media tulisan, tidak secara lisan; b. Dalam bahasa Indonesia : Artinya menggunakan bahasa Indonesia, tidak diperkenankan menggunakan bahasa lain; c. Dikemukakan alasan dari gugatan : Dalam surat gugatan harus dikemukakan alasan-alasan yang jelas. Qmoel

16 e. Gugatan diajukan dalam jangka waktu
d. Satu surat gugatan dicantumkan tanggal diterima, pelaksanaan penagihan, taua keputusan yang digugat dan dilampiri salinan dokumen yang digugat. e. Gugatan diajukan dalam jangka waktu 14 (empat belas) hari sejak tanggal pelaksanaan penagihan; 30 (tiga puluh) hari sejak diterima keputusan yang digugat. Dalam hal Wajib Pajak atau Penanggung Pajak tidak dapat mengajukan gugatan dalam jangka waktu yang ditentukan karena sebab luar biasa (diluar kekuasaan Wajib Pajak) harus disertai bukti pendukung adanya keadaan luar biasa (force majeur) tersebut. Jangka waktu tersebut mengandung arti bahwa surat gugatan sudah diterima oleh Pengadilan Pajak, dengan ketentuan tanggal diterima adalah tanggal stempel pos pengiriman, tanggal faksimili, atau dalam hal diterima secara langsung adalah tanggal pada saat surat, keputusan, atau putusan diterima secara langsung Qmoel

17 f. Pengajuan gugatan Gugatan dapat diajukan oleh penggugat, ahli warisnya, sorang pengurus, atau kuasa hukumnya dengan disertai alasan-alasan yang jelas, mencantumkan tanggal diterima, pelaksanaan penagihan, atau Keputusan yang digugat dan dilampiri salinan dokumen yang digugat; Apabila selama proses Gugatan, penggugat meninggal dunia, Gugatan dapat dilanjutkan oleh ahli warisnya, kuasa hukum dari ahli warisnya, atau pengampunya dalam hal penggugat pailit. Apabila selama proses Gugatan, penggugat melakukan penggabungan, peleburan, pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi, permohonan dimaksud dapat dilanjutkan oleh pihak .yang menerima pertanggungjawaban karena penggabungan, peleburan, pemecahan/ pemekaran usaha, atau likuidasi dimaksud. Qmoel

18 4. Persiapan Persidangan (Pasal 44) Banding
6. Salinan Surat Bantahan (14 hari) DJP/ Terbanding 3. Surat Uraian Banding 3 bln) Pengadilan Pajak 2. Permintaan Surat Uraian Banding (14 hari) Surat Banding (3 bln) 5. Surat Bantahan (30 hari) 4. Salinan Surat Uraian Banding (14 hari) Wajib Pajak/ Pembanding Qmoel

19 Persiapan Persidangan Gugatan
6. Salinan Surat Bantahan (14 hari) DJP/ Terbanding 3. Surat Tanggapan (1bulan) Pengadilan Pajak 2. Permintaan Surat Tanggapan (14 hari) Surat Gugatan (14 hari/30 hari) 5. Surat Bantahan (30 hari) 4. Salinan Surat Tanggapan (14 hari) Wajib Pajak/ Pembanding Qmoel

20 Persiapan Persidangan
1. Penunjukkan Hakim Ketua menunjuk Majelis yang terdiri dari 3 (tiga) orang Hakim atau Hakim Tunggal untuk memeriksa dan memutus Sengketa Pajak. Dalam hal pemeriksaan dilakukan oleh Majelis, Ketua menunjuk salah seorang Hakim sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) sebagai Hakim Ketua yang memimpin pemeriksaan Sengketa Pajak. Majelis atau Hakim Tunggal sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) bersidang pada hari yang ditentukan dan memberitahukan hari sidang dimaksud kepada pihak yang bersengketa. 2. Mulainya Persidangan Majelis/Hakim Tunggal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 sudah mulai bersidang dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal diterimanya Surat Banding. Dalam hal Gugatan, Majelis/Hakim Tunggal sudah memulai sidang dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal diterima Surat Gugatan. Qmoel

21 5. Pemeriksaan Acara Biasa (Pasal 49)
Pemeriksaan dengan acara biasa dilakukan oleh Majelis. Untuk keperluan pemeriksaan, Hakim Ketua membuka sidang dan menyatakan terbuka untuk umum. Sebelum pemeriksaan pokok sengketa dimulai, Majelis melakukan pemeriksaan mengenai kelengkapan dan/atau kejelasan Banding atau Gugatan. Apabila Banding atau Gugatan tidak lengkap dan/atau tidak jelas sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) sepanjang bukan merupakan persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1), Pasal 36 ayat (1) dan ayat (4), dan Pasal 40 ayat (1) dan/atau ayat (6), kelengkapan dan/atau kejelasan dimaksud dapat diberikan dalam persidangan. Qmoel

22 6. Pemeriksaan Acara Cepat (Pasal 65)
Pemeriksaan dengan acara cepat dilakukan oleh Majelis atau Hakim Tunggal. Pemeriksanaan dengan acara cepat dilakukan terhadap: Sengketa Pajak tertentu; Gugatan yang tidak diputus dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 81 ayat (2). tidak dipenuhinya salah satu ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 84 ayat (1) atau kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung, dalam putusan Pengadilan Pajak; sengketa yang berdasarkan pertimbangan hukum bukan merupakan wewenang Pengadilan Pajak. Sengketa Pajak tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf a adalah Sengketa Pajak yang Banding atau Gugatannya tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat (1) dan ayat (2), Pasal 36 ayat (1) dan ayat (4), Pasal 37 ayat (1), Pasal 40 ayat (1) dan/atau ayat (6). Qmoel

23 Pemeriksaan dengan acara cepat terhadap Sengketa Pajak dilakukan tanpa Surat Uraian Banding atau Surat Tanggapan dan tanpa Surat Bantahan. Semua ketentuan mengenai pemeriksaan dengan acara biasa berlaku juga untuk pemeriksaan dengan acara cepat. Qmoel

24 7. Pembuktian (Pasal 69) Alat bukti dapat berupa : surat atau tulisan;
keterangan ahli; keterangan para saksi; pengakuan para pihak; dan/atau pengetahuan Hakim. Qmoel

25 8. Putusan (Pasal 77) Putusan Pengadilan Pajak merupakan putusan akhir dan mempunyai kekuatan hukum tetap. Pengadilan Pajak dapat mengeluarkan putusan sela atas Gugatan berkenaan dengan permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (2). Pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan peninjauan kembali atas putusan Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung. Putusan Pengadilan Pajak diambil berdasarkan hasil penilaian pembuktian, dan berdasarkan peraturan perundang-undangan perpajakan yang bersangkutan, serta berdasarkan keyakinan Hakim. Qmoel

26 Putusan Putusan Pengadilan Pajak dapat berupa : menolak;
mengabulkan sebagian atau seluruhnya; menambah pajak yang harus dibayar; tidak dapat diterima; membetulkan kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung; dan/atau membatalkan Qmoel

27 Upaya Hukum Terhadap putusan pengadilan Pajak tidak dapat diajukan Gugatan, Banding atau Kasasi, tetapi dapat diajukan Peninjauan Kembali ke mahkamah Agung. Qmoel

28 Putusan pemeriksaan dengan acara biasa atas :
Banding diambil dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak Surat Banding diterima. Dan dalam hal-hal khusus, dan dapat diperpanjang paling lama 3 (tiga) bulan. Gugatan diambil dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak Gugatan diterima. Dan dalam hal-hal khusus, dan dapat diperpanjang paling lama 3 (tiga) bulan. Qmoel

29 Putusan pemeriksaan dengan acara cepat terhadap Sengketa Pajak tertentu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 ayat (2), dinyatakan tidak dapat diterima, diambil dalam jangka waktu sebagai berikut: 30 (tiga puluh) hari sejak batas waktu pengajuan Banding atau Gugatan dilampaui; 30 (tiga puluh) hari sejak Banding atau Gugatan diterima dalam hal diajukan setelah batas waktu pengajuan dilampaui. Qmoel

30 Putusan/penetapan dengan acara cepat terhadap kekeliruan berupa membetulkan kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung, diambil dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak kekeliruan dimaksud diketahui atau sejak permohonan salah satu pihak diterima. Putusan dengan acara cepat terhadap sengketa yang didasarkan pertimbangan hukum bukan merupakan wewenang Pengadilan Pajak, berupa tidak dapat diterima, diambil dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak Surat Banding atau Gugatan diterima. Dalam hal putusan Pengadilan Pajak diambil terhadap Sengketa Pajak, Pemohon Banding atau Penggugat dapat mengajukan Gugatan kepada peradilan yang berwenang. Qmoel

31 Pembacaan Putusan Putusan Pengadilan Pajak harus diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum. Tidak dipenuhinya ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), putusan Pengadilan Pajak tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum dan karena itu putusan dimaksud harus diucapkan kembali dalam sidang terbuka untuk umum. Qmoel

32 Putusan Pengadilan Pajak harus memuat (Pasal 84)
kepala putusan yang berbunyi "DEMI KEADlLAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA". , nama, tempat tinggal atau tempat kediaman, dan/atau identitas lainnya dari pemohon Banding atau penggugat; nama jabatan dan alamat terbanding atau tergugat; hari, tanggal diterimanya Banding atau Gugatan; ringkasan Banding atau Gugatan, dan ringkasan Surat Uraian Banding atau Surat Tanggapan, atau Surat Bantahan, yang jelas; pertimbangan dan penilaian setiap bukti yang diajukan dan hal yang terjadi dalam persidangan selama sengketa itu diperiksa; pokok sengketa; alasan hukum yang menjadi dasar putusan; amar putusan tentang sengketa; dan hari, tanggal putusan, nama Hakim yang memutus, nama Panitera, dan keterangan tentang hadir atau tidak hadirnya para pihak. Qmoel

33 Tidak dipenuhinya salah satu ketentuan di atas menyebabkan putusan dimaksud tidak sah dan Ketua memerintahkan sengketa dimaksud segera disidangkan kembali dengan acara cepat, kecuali putusan dimaksud telah melampaui jangka waktu 1 (satu) tahun. Qmoel

34 9. Pelaksanaan Putusan (Pasal 86)
Putusan Pengadilan Pajak langsung dapat dilaksanakan dengan tidak memerlukan lagi keputusan pejabat yang berwenang kecuali peraturan perundang-undangan mengatur lain. Apabila putusan Pengadilan Pajak mengabulkan sebagian atau seluruh Banding, kelebihan pembayaran Pajak dikembalikan dengan ditambah imbalan bunga sebesar 2% (dua persen) sebulan untuk paling lama 24 (dua puluh empat) bulan, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. Salinan putusan atau salinan penetapan Pengadilan Pajak dikirim kepada para pihak dengan surat oleh Sekretaris dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal putusan Pengadilan Pajak diucapkan, atau dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari sejak tanggal putusan sela diucapkan. Putusan Pengadilan Pajak harus dilaksanakan oleh Pejabat yang berwenang dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal diterima putusan. Pejabat yang tidak melaksanakan putusan Pengadilan Pajak dalam jangka waktu yang ditetapkan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan kepegawaian yang berlaku. Qmoel

35 10. Peninjauan Kembali (Pasal 89)
”Pihak-pihak yang bersengketa dapat mengajukan peninjauan kembali atas putusan Pengadilan Pajak kepada Mahkamah Agung” Hukum acara yang berlaku pada pemeriksaan peninjauan kembali adalah hukum acara pemeriksaan peninjauan kembali sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, kecuali yang diatur secara khusus dalam Undang-undang ini. Qmoel

36 Alasan pengajuan diatur dalam Pasal 91 UU No
Alasan pengajuan diatur dalam Pasal 91 UU No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, yaitu : Permohonan Peninjauan Kembali hanya dapat diajukan berdasarkan alasan-alasan sebagai berikut: a. apabila putusan Pengadilan Pajak didasarkan pada suatu kebohongan atau tipu muslihat pihak lawan yang diketahui setelah perkaranya diputus atau didasarkan pada bukti-bukti yang kemudian oleh hakim pidana dinyatakan palsu; b. apabila terdapat bukti tertulis baru yang penting dan bersifat menentukan, yang apabila diketahui pada tahap persidangan di Pengadilan Pajak akan menghasilkan putusan yang berbeda; Qmoel

37 c. apabila telah dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari pada yang dituntut, kecuali yang diputus berdasarkan Pasal 80 ayat (1) huruf b dan c; d. apabila mengenai suatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa dipertimbangkan sebab-sebabnya; atau e. apabila terdapat suatu putusan yang nyata-nyata tidak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Qmoel

38 Jangka waktu pengajuan permohonan peninjauan kembali diatur dalam Pasal 92 UU No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, yaitu : (1) Pengajuan permohonan Peninjauan Kembali berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 huruf a dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak diketahuinya kebohongan atau tipu muslihat atau sejak putusan Hakim Pengadilan Pidana memperoleh kekuatan hukum tetap; Qmoel

39 (2) Pengajuan permohonan Peninjauan Kembali berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 huruf b dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 3 (bulan) bulan terrhitung sejak ditemukan surat- surat bukti yang hari dan tanggal temukannya harus dinyatakan dibawah sumpah dan disahkan oleh Pejabat yang berwenang (3) Pengajuan permohonan Peninjauan Kembali berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 91 huruf c, huruf d, dan huruf e dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 3 bulan sejak putusan dikirim Qmoel

40 Jangka waktu penyelesaian permohonan peninjauan kembali diatur dalam Pasal 93 UU No. 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak, yaitu : Mahkamah Agung memeriksa dan memutus permohonan peninjauan kembali dengan ketentuan : a. dalam jangka waktu 6 bulan sejak permohonan peninjauan kembali diterima oleh Mahkamah Agung telah mengambil putusan, dalam hal Pengadilan Pajak mengambil putusan melalui pemeriksaan acara biasa b. dalam jangka waktu 1 bulan sejak permohonan peninjauan kembali diterima oleh Mahkamah Agung telah mengambil putusan, dalam hal Pengadilan Pajak mengambil putusan melalui pemeriksaan acara cepat Qmoel


Download ppt "KANTOR PELAYANAN PAJAK PERUSAHAAN MASUK BURSA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google