Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ADINDA GALUH K BETHANIA CHRISTIANA DIRA NIRMALASARI FATIMAH ZAHRA Seminar Masalah Komunikasi Kelompok D.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ADINDA GALUH K BETHANIA CHRISTIANA DIRA NIRMALASARI FATIMAH ZAHRA Seminar Masalah Komunikasi Kelompok D."— Transcript presentasi:

1 ADINDA GALUH K BETHANIA CHRISTIANA DIRA NIRMALASARI FATIMAH ZAHRA Seminar Masalah Komunikasi Kelompok D

2 Judul Penelitian “Pengaruh Iklan Layanan Masyarakat Sekolah Menengah Kejuruan terhadap Keberhasilan Pesan Iklan “ (Studi kasus pada Iklan Televisi versi Si Keren dan Si Mandiri Pada Sisi Kognisi, Afeksi, dan Konasi Siswa SMP dalam melanjutkan jenjang pendidikan Sekolah Menengah)

3 BAB I. Pendahuluan Berbagai kebijakan pembangunan pendidikan tengah dilakukan demi meningkatkan mutu pendidikan yang harus serius ditangani karena dengan pendidikan yang bermutu akan menghasilkan manusia yang bermutu yang dapat membangun diri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Standar Nasional Pendidikan yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005, dan merupakan penjabaran lebih lanjut dari Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, menggariskan ketentuan minimum bagi satuan pendidikan formal agar dapat memenuhi mutu pendidikan.

4 Latar Belakang Masalah Permasalahan pendidikan di Indonesia memang sangat memprihatinkan, selain mutu, biaya yang tinggi menjadikan sekolah merupakan barang yang elit, apalagi bisa sampai ke jenjang yang tinggi. Terdapat tiga jenjang pendidikan di Indonesia, yaitu pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi. Pendidikan dasar merupakan pendidikan awal selama 9 tahun pertama masa sekolah anak-anak, yaitu di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Kemudian pendidikan menengah merupakan lanjutan dari pendidikan dasar, terbagi dua, yaitu pendidikan menengah umum dan pendidikan menengah kejuruan. Dan pendidikan tinggi yaitu mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister dan doktor.

5 Latar Belakang Masalah Selain masalah ekonomi, masalah lain yang menyebabkan tidak dapat melanjutkan ke perguruan tinggi antara lain secara akademis tidak lolos seleksi masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), secara geografis letak PT tidak menyebar, dan daya tampung PTN yang terbatas. Padahal standarisasi sarjana sangat dibutuhkan untuk mencari pekerjaan, walau tak dipungkiri juga banyak sarjana yang menjadi pengangguran. Maka dari itu, hal ini menjadi agenda kemendiknas untuk ditangani agar melakukan solusi dari permasalahan yang ada. Salah satunya dengan adanya kebijakan yang telah dikampanyekan yaitu pengembangan pendidikan kejuruan atau (SMK) yang diharapkan dapat mengatasi masalah pengangguran. Kebijakan ini mengenai pemerataan kesempatan pendidikan dengan menambah fasilitas pendidikan secara kuantitatitif, dan keseluruhan komponen secara kualitatif. Pendidikan kejuruan bertujuan memberikan bekal keterampilan pada bidang tertentu agar setelah lulus siap masuk lapangan kerja (tamat mampu bekerja). Dan ketentuan yang ada lulusan SMK tetap dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang yang tinggi seperti program diploma maupun sarjana.

6 Latar Belakang Masalah Pendidikan kejuruan merupakan program strategis untuk menyediakan tenaga kerja tingkat menengah. Bertujuan menyiapkan tenaga terampil untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan tututan dunia industri. Kebijakan ini dilaksanakan dengan meningkatkan daya tampung dan kualitas pendidikan menengah kejuruan serta tetap menjaga keseimbangan dan kualitas pendidikan menengah umum.

7 Latar Belakang Masalah Namun kenyataan menunjukkan bahwa program ini kurang menarik perhatian kebanyakan orangtua dan anak-anaknya, terutama dari golongan ekonomi menengah ke atas. Demikian juga siswa yang prestasi akademiknya tinggi cenderung tidak memilih pendidikan kejuruan, melainkan pendidikan umum yang lebih leluasa untuk memasuki jenjang pendidikan tinggi. Terdapat berbagai persepsi negatif yang berkembang di animo atau minat masyarakat dan khususnya remaja lulusan SMP untuk mengikuti jenjang pendidikan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) cenderung menurun.

8 Latar Belakang Masalah Secara garis besar, kampanye ILM televisi SMK ditujukan untuk memberi informasi dan pemahaman kepada masyarakat yang dinilai masih salah persepsi terhadap SMK dan meningkatkan citra SMK. Terdapat pula tujuan lainnya yang disampaikan pada keenam versi ILM nya, antara lain : Mempromosikan aneka ragam bidang kejuruan SMK yang mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dunia usaha dan industri, juga mempromosikan kemampuan dan keberhasilan lulusan SMK di berbagai bidang kejuruan. Menumbuhkan apresiasi masyarakat dan dunia usaha/industri akan keberadaan SMK sebagai tempat pendidikan yang bermutu tinggi, pemasok tenaga kerja trampil serta meningkatnya rasa bangga siswa sebagai pelajar SMK.

9 Pertanyaan Penelitian Seberapa besar pengaruh iklan Layanan Masyarakat Sekolah Menengah Kejuruan terhadap keberhasilan isi pesan iklan? Bagaimana tanggapan Target Audience terhadap iklan layanan masyarakat SMK? Apakah iklan layanan masyarakat Sekolah Menengah Kejuruan meningkatkan citra positif Sekolah Menengah Kejuruan? Apakah terdapat perubahan pemahaman dan sikap siswa sesuai dengan isi pesan iklan? Apakah iklan Layanan Masyarakat Sekolah Menengah Kejuruan meningkatkan minat pelajar SMP untuk memilih SMK sebagai sekolah lanjutan?

10 Tujuan Penelitian mengkaji keberhasilan ILM “SMK” dalam mengkomunikasikan pesan iklannya terhadap sasaran pesan yaitu secara khusus kepada siswa SMP dalam memilih sekolah lanjutan ke jenjang pendidikan menengah umum. Keberhasilan dinilai bukan hanya dari memilih ke Sekolah Menengah Kejuruan atau tidak, tetapi melihat dari terdapatnya perubahan pengertian dan pemahaman terhadap pesan iklan juga sikap, pandangan, persepsi dan citra SMK dimata siswa setelah melihat ILM “SMK”.

11 BAB II. Kerangka Teoritis The Fundamental Processes In Attitude Change oleh Richard E.Petty dan John T.Cacioppo dari buku Attitudes and Persuasion: Classic and Contemporary Approaches sebagai teori utama untuk mengenali proses mediasi internal melalui pesan yaitu : attention (perhatian), comprehension (pemahaman), Yielding (menuruti) dan retention (penyimpanan/daya ingat) dan proses ini dipengaruhi oleh : Source (sumber), message (pesan), recipient (penerima), channel (saluran) sehingga akibat dari efek komunikasinya adalah belief change (perubahan keyakinan), attitude change (perubahan sikap) dan behavior change (perubahan perilaku).

12 BAB II. Kerangka Teoritis Tradisional Response Hierarchy Models, hasil akhir proses informasi dari efek iklan yang dikembangkan oleh William McGuire dalam Advertising and Promotion (An Integrated Marketing Communications Perspective) Fifth Edition yang mengasumsikan penerimanya dalam situasi komunikasi persuasif, maka model ini dipakai untuk melihat keberhasilan pesan iklan berdasarkan sisi kognitif, sisi afektif dan sisi konatif sasaran utama iklan yaitu remaja SMP.

13 model AIDA dalam mengukur keberhasilan pesan iklan dari sudut pandang remaja SMP, maka berdasarkan sisi kognitif elemennya attention (perhatian), sisi afektif elemennya interest (minat), desire (keinginan), sisi konatif elemennya action (tindakan).

14 Model Analisis Variabel Independen Variabel Dependen (x) (y) Iklan Layanan Masyarakat SMK versi “Si Keren dan Si Mandiri” Keberhasilan Pesan Iklan

15 BAB III. Metodologi Penelitian Paradigma Penelitian Penelitian ini menggunakan paradigma Positivis untuk menemukan hubungan sebab akibat yang biasa digunakan dalam memprediksi pola-pola umum suatu gejala sosial. Dengan memandang data yang didapat dan menghubungkan pada teori yang ada, analisis interpretasinya melihat secara umum dari pola manusia.

16 Pendekatan Penelitian Menggunakan pendekatan kuantitatif karena berguna melihat hubungan antar variabel. Pendekatan kuantitatif adalah cara melihat atau meneliti realitas sosial yang mempunyai pola tertentu, bersifat rasional dan diatur oleh hukum universal. Pendekatan kuantitatif menggunakan pendekatan deduktif, yaitu penelitian yang menempatkan teori sebagai titik tolak utama untuk menjawab permasalahan. Penelitian ini biasanya memiliki kerangka analisis yang dimulai dari persoalan yang bersifat umum ke khusus

17 Sifat Penelitian Bersifat eksplanatif karena menjelaskan suatu keadaan atau gejala yang terjadi. Hasil akhir dari penelitian ini adalah gambaran mengenai hubungan sebab akibat.

18 Metode Pengumpulan Data Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumbernya, diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Dengan menggunakan teknik penelitian survey dan menggunakan kuesioner (angket) tertutup atau angket berstruktur. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan peneliti dari sumber- sumber yang telah ada. Penulis juga menganalisa data dari company profile, brief iklan dan data-data iklan yang didapat dari agency dan segala informasi yang ada mengenai SMK dari Koran, internet, buku dimana data tidak langsung ditujukan kepada subyek penelitian, namun melalui dokumen

19 Unit Analisis dan Observasi Unit Observasi : Agency yang menangani iklan dan Production House yang memproduksi iklan dimana keduanya ditangani oleh PT. Demi Gisela Citra Utama. Dari Production House dan Agency penulis mendapatkan banyak data- data yang sangat berguna dalam penelitian. Unit analisis adalah individu.

20 Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah khalayak sasaran iklan yaitu remaja SMP yang akan melanjutkan ke jenjang tingkat pendidikan menengah dengan kriteria : Laki-laki dan perempuan Usia 13 – 15 tahun Berprofesi sebagai pelajar SMP (kelas 3) SSE (Status Sosial Ekonomi) A - B - C Pernah melihat Iklan Layanan Masyarakat SMK

21 Populasi dan Sampel Sampel : Dari populasi kemudian dibuat sub-populasi sebagai penyempitan dari aspek geografis, yaitu pelajar SMP khusus kelas 3 atau akan lulus dan menuju jenjang pendidikan menengah. Agar mendapat keberagaman responden dipilih dari Jakarta Selatan, Jakarta Timur, dan Bekasi dari 5 sekolah yang terdiri dari 2 sekolah swasta dan 3 sekolah negeri. Menggunakan 100 responden dan dibagi rata dari 5 sekolah maka masing-masing sekolah terdapat responden 20 siswa- siswi.

22 Teknik Penarikan Sampel Responden yang dipilih sebagai sampel menggunakan tehnik pengambilan sampel dengan non-probability sampling yaitu tehnik sampling yang tidak memberikan kesempatan (peluang) pada setiap anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel. Sampel yang diambil peneliti berdasarkan pertimbangan keberagaman tingkat ekonomi dan keunggulan sekolah namun dikhususkan pada responden SMP kelas 3 atau yang akan lulus SMP.

23 Hipotesis Penelitian Ada pengaruh yang signifikan antara iklan layanan masyarakat SMK terhadap keberhasilan pesan iklannya. Hipotesis Statistik Pearson’s r xy > 0 : Terdapat korelasi r pearson antara iklan layanan masyarakat dengan keberhasilan pesan iklan. Pearson r2xy > 0 : Terdapat nilai korelasi r square antara iklan layanan masyarakat dengan keberhasilan pesan iklan.

24 Teknik Analisis Data Tehnik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah univariat dan bivariat. Melihat pada indikator yang menggunakan skala interval yang sering digunakan mengukur gejala dalam penelitian sosial. Instrumen penelitian lebih menekankan pada pengukuran sikap yaitu Skala Likert. Skala Likert diartikan sebagai cara pengukuran dengan sebuah pernyataan dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban “Sangat setuju”, “Setuju”, “Netral”, “Tidak Setuju”, Sangat tidak setuju”. Jawaban-jawaban ini diberi skor 1 sampai 5.

25 Teknik Analisis Data Peneliti menggunakan korelasi Pearson dan dipilih Korelasi Pearson Product Moment ( ґ ) kegunaannya untuk mengetahui derajad hubungan antara variabel bebas (independent) dengan variabel terikat (dependent). Korelasi PPM lebih menggunakan data interval dan rasio. Data yang dihubungkan berpola linier.

26 Teknik Analisis Data Koefisien korelasi adalah besaran yang dapat menunjukkan kekuatan hubungan antara dua variabel dan dapat diketahui berdasarkan nilai ( ґ ) hasil analisis korelasi. Korelasi PPM dilambangkan dengan ketentuan nilai ( ґ ) dengan ketentuan nilai ґ tidak lebih dari harga (-1 ≤ ґ ≤ +1). Apabila nilai ґ = -1 artinya korelasinya negatif sempurna; r = 0 artinya tidak ada korelasi, dan r = +1 berarti korelasinya sangat kuat. Sedangkan nilai harga ґ akan dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai ґ sebagai berikut :

27 Teknik Analisis Data Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000 : Sangat Kuat 0,60 – 0,799: Kuat 0,40 – 0,599: Cukup Kuat 0,20 – 0,399: Rendah 0,00 – 0,199: Sangat Rendah

28 TERIMA KASIH ATAS PERHATIANNYA -KELOMPOK D- Sekian


Download ppt "ADINDA GALUH K BETHANIA CHRISTIANA DIRA NIRMALASARI FATIMAH ZAHRA Seminar Masalah Komunikasi Kelompok D."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google