Upload presentasi
Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu
Diterbitkan olehSofyan Andryani Telah diubah "10 tahun yang lalu
1
UKURAN-UKURAN DALAM ANALISIS DEMOGRAFI
2
Jumlah Absolut adalah jumlah mutlak. Contoh :
jumlah mutlak suatu penduduk atau kejadian lain untuk suatu daerah dan waktu tertentu. Jumlah Penduduk Kota A tahun 2010 = jiwa
3
Proporsi Proporsi atau biasa disebut dengan persentase menyatakan suatu perbandingan antara suatu kelompok tertentu dibandingkan dengan jumlah keseluruhan. Dalam perbandingan tersebut pembilang merupakan bagian dari penyebut . Contoh: Proporsi Penduduk Balita di Indonesia Tahun 2005: Penduduk umur 0-4 tahun X 100 = Penduduk X 100 = 8,95
4
Distribusi Penduduk Menurut Daerah Tempat Tinggal
Contoh Sederhana Proporsi : Distribusi Penduduk Menurut Daerah Tempat Tinggal Indonesia, Tahun 1990 dan 2000 Tahun Perdesaan Perkotaan Perdesaan+ Perkotaan (Juta) % 1990 2000 123,8 115,9 69,0 57,6 55,5 85,4 31,0 42,4 179,3 201,3 100,0
5
Rasio Rasio adalah perbandingan jumlah terhadap jumlah lainnya, dimana pembilang dan penyebut merupakan kelompok yang berlainan sama sekali, yang dikalikan dengan suatu konstanta tertentu. Misalnya, rasio jenis kelamin adalah perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dan penduduk perempuan di suatu wilayah pada suatu waktu tertentu.
6
Rasio Bila jumlah laki-laki dinyatakan dengan simbol ‘a’, dan jumlah perempuan dengan simbol ‘b’, maka rasio jenis kelamin (sex ratio=SR) dapat ditulis dengan rumus: k : konstanta SR = a x k b
7
Contoh: Jumlah penduduk Indonesia hasil SUPAS 2005 sebesar 213,4 juta yang terdiri dari 107,3 juta laki-laki dan 106,1 juta perempuan. Rasio jenis kelamin penduduk Indonesia tahun 2005 adalah: SR = 107,3 x 100 = 101,1 106,1
8
RASIO JENIS KELAMIN MENURUT KELOMPOK UMUR DI INDONESIA, TAHUN 2005
Golongan Umur Laki-Laki Perempuan Sex Ratio (SR) (1) (2) (3) (4) 0-4 9,732,578 9,362,573 104.0 5-9 11,089,478 10,474,467 105.9 10-14 10,956,648 10,349,448 15-19 10,103,778 9,693,143 104.2 20-24 9,553,960 9,911,219 96.4 25-29 9,078,324 9,601,769 94.5 30-34 8,543,620 8,876,409 96.3 35-39 8,186,060 8,268,040 99.0 40-44 7,273,553 7,216,349 100.8 45-49 6,303,669 6,079,149 103.7 50-54 5,175,796 4,765,268 108.6 55-59 3,755,532 3,506,647 107.1 60-64 2,748,283 2,863,544 96.0 65-69 1,957,037 2,155,128 90.8 70-74 1,448,024 1,541,903 93.9 75+ 1,388,188 1,435,703 96.7 Jumlah 107,294,528 106,100,759 101.1 Sumber: SUPAS 2005
9
GRAFIK RASIO JENIS KELAMIN MENURUT KELOMPOK UMUR DI INDONESIA, TAHUN 2005
Sumber: SUPAS 2005
10
Angka/Rate Angka merupakan suatu ukuran yang menunjukkan terjadinya suatu kejadian dalam suatu periode tertentu. Secara umum angka didefinisikan sebagai perbandingan dari suatu kejadian tertentu dari sekelompok penduduk dibandingkan dengan jumlah penduduk yang beresiko terhadap kejadian tersebut selama suatu periode tertentu.
11
Angka/Rate Misalnya, angka kelahiran kasar pada tahun adalah 19 kelahiran hidup per penduduk Indonesia. Angka ini memberikan gambaran umum tentang keadaan peristiwa demografis (kelahiran) dibandingkan dengan suatu kelompok yang teresiko (penduduk) yang terjadi disuatu wilayah (Indonesia) pada waktu tertentu (tahun ).
12
BEBERAPA UKURAN DASAR DEMOGRAFI
13
FERTILITAS
14
Crude Birth Rate (CBR)/ AngkaKelahiran Kasar
B = Jumlah Kelahiran selama 1 tahun P = Jumlah Penduduk pada Pertengahan Tahun k = Konstanta (1.000) Kebaikan : sederhana Kelemahan : kasar
15
General Fertility Rate (GFR)/ Angka Kelahiran Umum
B = Jumlah Kelahiran selama 1 tahun = Jumlah Penduduk wanita yang berumur pada Pertengahan Tahun Kebaikan : lebih cermat dari CBR, memperhatikan wanita yang exposed to risk Kelemahan : tidak membedakan risiko melahirkan dari berbagai umur
16
ASFRi=------ X K (konstanta)
Age Specific Fertility Rate (ASFR)/Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur Bi (jumlah bayi yang dilahirkan oleh perempuan kel.umur i) ASFRi= X K (konstanta) Pfi (jumlah perempuan kel.umur i pada pertengahan tahun ttt) ASFRi= banyaknya kelahiran pada th ttt per perempuan kelompok umur i
17
Age Specific Fertility Rate (ASFR)/Angka Kelahiran Menurut Kelompok Umur
Kebaikan: Lebih cermat dari GFR, exposed to risk, telah dibagi menurut umur Dapat dilakukan studi menurut kohor Dapat membuat analisa perbedaan fertilitas menurut berbagai karakteristik wanita Merupakan dasar perhitungan TFR, GRR dan NRR Kelemahan: Membutuhkan data yang terperinci, data sukar diperoleh karena adanya kesalahan pelaporan umur
18
Total Fertility Rate (TFR)/ Angka Kelahiran Total
i= kelompok umur (15-19) th s/d (45-49)th ASFRi= jumlah kelahiran per 1000 perempuan kel umur (15-19)th s/d (45-49) th Total Fertility Rate adalah jumlah anak yang akan dipunyai seorang wanita selama masa reproduksinya.
19
MORTALITAS
20
Angka Kematian Kasar Besarnya kematian yang terjadi pada suatu tahun tertentu untuk setiap 1000 penduduk Rumus : Dimana : CDR =Crude Death Rate ( Angka Kematian Kasar) D = Jumlah kematian (death) pada tahun tertentu P = Jumlah Penduduk pada pertengahan tahun tertentu K = Bilangan konstan 1000
21
Angka Kematian Kasar Berguna untuk memberikan gambaran mengenai keadaan kesejahteraan penduduk pada suatu tahun yang bersangkutan. Apabila dikurangkan dari Angka Kelahiran Kasar (CBR) akan menjadi dasar perhitungan pertumbuhan penduduk alamiah (Rate of Natural Increase). Keterbatasan: Ukuran ini dianggap kasar karena tidak memperhitungkan struktur umur penduduk Data kematian sering underestimate Dalam Sensus Penduduk ataupun Survei, kematian dilaporkan terjadi di waktu lampau
22
Angka Kematian Spesifik Menurut Umur
Di (jumlah kematian dalam kel.umur i) ASDRi= X K (konstanta) Pi (jumlah penduduk kel.umur i)
23
Angka Kematian Spesifik Menurut Umur
Disebut juga Age Specific Death Rate (ASDR) Definisi: Banyaknya kematian pada kelompok umur tertentu per 1000 penduduk dalam kelompok umur yang sama. ASDR lebih baik dan rinci dibanding CDR karena melihat kematian pada kelompok umur tertentu. ASDR dapat dibandingkan antar wilayah, terutama pada umur-umur tertentu yang menjadi isu. Contohnya ASDR untuk kelompok 60 keatas dapat dibandingkan untuk melihat kecenderungan aging population dan juga kesehatan/kesejahteraan lansia tersebut.
24
Angka Kematian Bayi Disebut juga : Infant Mortality Rate (IMR)
Definisi : banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu. Terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun Kematian bayi endogen/neonatal : terjadi di bulan pertama setelah dilahirkan, dan disebabkan faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir Kematian bayi eksogen/post neo-natal : terjadi setelah usia satu bulan s/d satu tahun & disebabkan faktor-faktor dari lingkungan luar.
25
Angka Kematian Bayi Rumus
AKB = Angka Kematian Bayi / Infant Mortality Rate (IMR) D 0-<1th =Jumlah Kematian Bayi (berumur kurang 1 tahun) pada satu tahun tertentu di daerah tertentu. ∑lahir hidup = Jumlah Kelahiran Hidup pada satu tahun tertentu di daerah tertentu. K = 1000
26
Angka Kematian Bayi Data mengenai jumlah anak yang lahir jarang tersedia dari pencatatan atau registrasi kependudukan, sehingga sering dibuat perhitungan/estimasi tidak langsung dengan piranti lunak "Mortpak". Angka kematian bayi mencerminkan besarnya masalah kesehatan yang bertanggung jawab langsung terhadap kematian bayi, seperti diare, infeksi saluran pernapasan dll, tetapi juga mencerminkan tingkat kesehatan ibu. Angka kematian bayi juga dipakai sebagai angka probabilitas untuk mengukur risiko kematian bayi saat lahir sampai menjelang ulang tahun pertama.
27
Latihan Hitung CDR & ASDR dari Penduduk Negara A Tahun 2000!
28
Latihan Jika diketahui jumlah penduduk Provinsi B Tahun 2010 sebesar jiwa, jumlah kematian penduduk berumur < 1 tahun sebesar 43 jiwa, & jumlah kematian penduduk semua umur sebesar jiwa, hitung CBR, GFR, ASFR, TFR, CDR, & IMR dari Penduduk Provinsi B Tahun 2010!
Presentasi serupa
© 2024 SlidePlayer.info Inc.
All rights reserved.