Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG,

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG,"— Transcript presentasi:

1 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG,
4/8/2017 VISI NEGARA KESEJAHTERAAN 2045 Oleh: THEO L. SAMBUAGA Ketua Komite Blueprint Pembangunan Nasional Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar/ Disampaikan pada Forum : DIALOG VISI NEGARA KESEJAHTERAAN 2045 INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG, KAMPUS JATINANGOR, 1 MEI 2013

2 SKEMA VISI : NEGARA KESEJAHTERAAN 2045
Monitoring Landasan : Pancasila UUD 1945 Doktrin Karya Siaga Gatra Praja Paradigma Baru Partai Golkar Catur Sukses Partai Golkar Gagasan & Pemikiran Ketum DPP Partai Golkar Aburizal Bakrie External Environtment Ideologi & Kebangsaan Skenario Menuju 2045 NEGARA KESEJAH- TERAAN 2035- 2045 Politik, Demokrasi, Birokrasi, & Otda Strategis NEGARA KESEJAHTE-RAAN Indonesia yang Bersatu, Maju, Mandiri , Adil & Sejahtera Hukum & HAM Perspektif Sejarah dan Proyeksi Masa Depan Memantapkan Indonesia sebagai NEGARA MAJU Ekonomi Memperkuat fondasi menuju NEGARA MAJU Mempercepat pembangunan memasuki NEGARA MAJU Peluang & Tantangan Iptek & Inovasi VISI & MISI Energi & LH Pendidikan, Kesehatan, Kesos Perempuan & Anak, serta Pemuda & Olahraga Operasional Agama, Sosial & Budaya Internal Environment Pertahanan, Keamanan & Hub Luar Negeri Evaluasi / Feedback Input Process Output 2

3 PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Dasar Pertimbangan C. Landasan
Perspektif Historis Pergerakan Nasional Budi Utomo 1908 Sumpah Pemuda 1928 Proklamasi Perspektif Masa Depan Pembangunan Nasional Presiden Soekarno Presiden Soeharto Presiden BJ Habibie Presiden Gus Dur Presiden Megawati Presiden SBY B. Dasar Pertimbangan Kelemahan Pembangunan Nasional Tanpa GBHN Terobosan Partai GOLKAR Calon Presiden RI : ARB Menyusun Program Pembangunan Nasional VISI NEGARA KESEJAHTERAAN 2045 C. Landasan Pancasila Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia (UUD) 1945 Doktrin dan Ikrar PG Paradigma Baru Catur Sukses Gagasan & Pemikiran Ketum PG ABURIZAL BAKRIE D. Pengertian, Tujuan dan Manfaat VISI NEGARA KESEJAHTERAAN 2045 merupakan grand design Pembangunan Nasional di semua aspek yang terencana, menyeluruh, sistematis, dan visioner Conceptual Guidance dalam seluruh proses Pembangunan Nasional untuk mewujudkan Indonesia sebagai NEGARA KESEJAHTERAAN Panduan Kader PG dalam Penyelenggaraan Negara dan Pemberdayaan Masyarakat

4 VISI DAN MISI A. VISI “MEWUJUDKAN NEGARA KESEJAHTERAAN 2045
YAITU: INDONESIA YANG BERSATU, MAJU, MANDIRI, ADIL, dan SEJAHTERA” BERSATU Masyarakatnya bersatu padu; integrasi nasional yang utuh dan kokoh; bermartabat dan berdaulat dalam segenap aspek; melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah; memiliki kemampuan ekonomi yang berpengaruh di fora internasional; mampu mengembangkan semangat kebangsaan; serta menghormati pluralisme dan multikulturalisme MAJU Tercapainya kemajuan di segala bidang, mampu mengatasi tantangan, dan meraih kebahagiaan hidup dalam suasana yang aman dan demokratis dalam wadah NKRI yang kokoh MANDIRI Mampu mencukupi semua kebutuhan rakyatnya dengan standar yang memadai secara ekonomi, politik dan budaya. Dapat menyusun menetapkan dan menjalankan berbagai kebijakan nasional tanpa tergantung pada bangsa atau lembaga asing. ADIL Mampu menegakkan prinsip-prinsip keadilan, persamaan hak dan kewajiban warga negara di hadapan hukum dan pemerintahan, berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak, terhapusnya kesenjangan dalam segala bentuk dan tegaknya nilai-nilai kemanusiaan, hukum dan HAM SEJAHTERA Terwujudnya kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, baik spiritual maupun materiil, dalam suasana yang aman, tenteram, dan bahagia

5 B. Misi Membangun masyarakat dan manusia Indonesia yang berakhlak mulia, berbudi pekerti luhur, dan berkepribadian tinggi, serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia berdasarkan nilai-nilai Pancasila. Mengembangkan masyarakat Indonesia yang berketahanan nasional, berbudaya demokrasi, menghargai nilai-nilai kemanusiaan dan pluralisme, memiliki wawasan kebangsaan, dan memiliki semangat kesetiakawanan sosial. Membangun sistem politik nasional yang mencerdaskan , demokratis, stabil, efektif, didukung oleh birokrasi yang profesional, serta peningkatan kesadaran, ketaatan dan penegakan hukum serta peningkatan pemajuan, perlindungan dan penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia. Melanjutkan reformasi birokrasi dan meningkatkan pemberantasan korupsi dengan terus membangun sistem dan birokrasi penyelenggaraan negara, penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan berdasarkan prinsip good governance, profesional, efisien, transparan, dan akuntabel. Membangun perekonomian nasional yang kokoh, tangguh dan berbasis ilmu pengetahuan dan pengembangan inovasi berdasarkan asas kekeluargaan dengan prinsip kemandirian, efisien, berkeadilan, berdaya saing tinggi, dan berkelanjutan dengan prioritas pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, industri, pertanian, kelautan, infrastruktur dan konektivitas, serta koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Membangun dari Desa, dengan meningkatkan secara berlipatganda pembangunan di pedesaan dalam segala aspek dan bidang kehidupan, terutama pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan konektivitas, serta koperasi dan UMKM. Mengembangkan gerakan koperasi agar bangun usaha koperasi mampu menjadi salah satu pilar yang setara dengan bangun usaha Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas yang didukung oleh pemerataan pembangunan antardaerah dan antarwilayah, serta pemerataan pendapatan dan hasil pembangunan di antara masyarakat. Mengembangkan industri nasional yang berdaya saing tinggi yang didukung oleh Iptek dan pengembangan inovasi, terutama industri logam dasar dan permesinan, industri kimia, industri yang memanfaatkan bio-teknologi, industri pangan, industri transportasi, industri telekomunikasi, industri kelautan, industri energi (termasuk energi baru terbarukan), dan industri berbasis sumber daya alam dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan hidup. Mengembangkan pembangunan berkelanjutan melalui pendekatan yang terpadu dan terintegrasi antara blue economy dan green economy untuk mendukung pertumbuhan berkualitas, pengembangan industri kelautan dan industri pertanian, mewujudkan ketahanan pangan nasional, melindungi sumber daya hayati dan ekosistim lingkungan, serta mengatasi dampak kerusakan lingkungan dan pemanasan global.

6 TOPIK BAHASAN DI I.T.B PERAN IPTEK DAN INOVASI DALAM PEMBANGUNAN INDUSTRI NASIONAL MENUJU NEGARA KESEJAHTERAAN

7 PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN INOVASI & TEKNOLOGI BARU
Negara/ Pemerintah Memberi insentif, misalnya Keringanan Pajak Mempermudah perolehan/aplikasi patent Mencukupi kebutuhan agar mampu memproduksi Memberi insentif tertentu : Penghargaan PT & Lembaga Penelitian Korporasi / Perusahaan Bekerja sama menemukan dan mendayagunakan teknologi baru dan inovasi yang meningkatkan nilai tambah 7 7

8 SKENARIO DAN TAHAPAN PEMBANGUNAN
4/8/2017 SKENARIO DAN TAHAPAN PEMBANGUNAN A. Prioritas Reformasi Birokrasi, Pendidikan, Kesehatan, Industri, Pertanian, Kelautan, Infrastruktur dan Konektivitas, serta Koperasi & UMKM. Membangun dari Desa./Percepatan Pembangunan Desa Peran Utama Negara Dalam Mewujudkan Kesejahteraan Sosial dan Kemakmuran Ekonomi. Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas. Pemerataan Pendapatan Antar-keluarga, Antar-masyarakat. Pemerataan Pembangunan Antar-daerah, Antar-wilayah, serta Antar-kota dan Desa. Pendidikan dan Kesehatan yang Berkualitas. Penguatan Komunitas dalam Kerangka Program Pemberdayaan. Pengembangan Blue Economy dan Green Economy secara Terpadu dalam Rangka Pembangunan Berkelanjutan. Penegakan Supremasi Hukum dan HAM. Industri berbasis Iptek dan Inovasi Berdaya Saing Tinggi. Revitalisasi Pertanian Pangan dan Niaga. Stabilitas Politik dan Keamanan. B. Pokok-Pokok Strategi

9 Faktor Penggerak Pembangunan Menuju Negara Kesejahteraan
D. Faktor Penggerak Pembangunan Faktor Penggerak Pembangunan Menuju Negara Kesejahteraan Inovasi Iptek Produktivitas (TFP) Sedang Kesejahteraan Inovasi Iptek Produktivitas (TFP) Tinggi Kesejahteraan Tinggi Konsumsi Investasi Produktivitas (TFP) Rendah Fondasi Menuju Negara Maju Memasuki Negara Maju Sebagai Negara Maju

10 E. Skenario Tahapan dan Target
Indikator 2012 *) Pertumbuhan (%) 6,3 8-9 10-11 6-7 Total Factor Productivity (TFP) per Tahun 2 % 3-4 % 4-5% 5-6% Kontribusi TFP terhadap PDB 34 % 40% 60% 70% Pendapatan per kapita (USD) 3.797 41.000 Rasio Pajak/PDB (%) **) 12 15-20 25-35 Rasio Anggaran Infrastruktur/ PDB (%) 1,28 5 7 10 Rasio R&D/PDB (%) 0,08 1 2 3 Pengangguran (%) 6,14 4-6 4 Kemiskinan (%) 11,66 5-8 2-3 1-2 Pendidikan tinggi (%) (APK) 17,28 25 35 45 Angka harapan hidup (tahun) 69 75 78 82 Pembangkit listrik (ribu MW) 45-60 70-80 Panjang jalan aspal (ribu km) 230 255 275 300 Panjang rel (ribu km) (2011) 4,8 6,5 8 Gini Ratio 0,41 0,35 0,31 0,28 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 0,62 0,80 0,86 0,91 Energi alternatif (%) 8,4 15 40 *) Sumber : Kementerian Keuangan, IMF, BPS **) sumber : OECD

11 Peran Iptek dan Inovasi dalam Pembangunan Industri
Keberhasilan pembangunan ekonomi sangat ditentukan dan dipengaruhi oleh pembangunan industri dalam negeri. Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Inovasi dan ketatnya persaingan global membuat sektor industri menjadi andalan bagi peningkatan kualitas produk serta keuggulan dan daya saing ekonomi nasional yang memberi sumbangan besar bagi pembangunan ekonomi, selain mampu menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang siginifkan, mengurangi pengangguran dan membantu mengentaskan kemiskinan dan turut berkontribusi terhadap pemerataan pendapatan masyarakat. Pengembangan industri manufaktur, industri pangan, industri penerbangan, industri transportasi, industri pertahanan dan industri strategis akan memberi sumbangan yang besar terhadap pemenuhan kebutuhan produk industri dalam negeri serta akan mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk industri luar negeri yang pada gilirannya akan mendorong kemajuan ekonomi bangsa dan meningkatkan daya saing nasional

12 Arah Pengembangan Iptek dan Inovasi
Pembangunan Iptek dan inovasi diarahkan untuk mengembangkan Iptek dan Inovasi guna mendukung Percepatan Pembangunan dan Peningkatan Daya Saing Nasional di segala bidang terutama bidang ekonomi, pendidikan, industri dan pertanian, transportasi dalam rangka mewujudkan Ketahanan Pangan dan Ketahanan Energi Pengembangan Industri Nasional : Industri Energi & Energi baru terbarukan, manufaktur dan industri transportasi. Pengadaan Air melalui kebijakan reboisasi dan penghutanan kembali bagi kebutuhan masa depan manusia serta kelangsungan pertanian, industri, pembangkit tenaga listrik. Menghasilkan SDM berkualitas guna mewujudkan masyarakat berbasis ilmu pengetahuan. Meningkatan Anggaran Penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dari saat ini 0,8 % dari PDB menjadi 1% pada periode dan 2 % dari PDB pada periode , serta menyatukan semua unit litbang ke dalam satu lembaga. Kebijakan target rasio mahasiswa dan output SDM; membangun sekolah maritim, pengembangan teknologi sesuai keuanggulan kompetitif daerah; pengembangan modal sosial untuk berkembangnya iptek dan inovasi, pengembangan SDM dan penciptaan iklim investasi di bidang Iptek dan inovasi. Kebijakan mengatasi kendala birokrasi dan peraturan perundangan bagi berkembangnya Iptek dan inovasi; mengembangkan budaya iptek dan inovasi untuk mendorong minat mahasiswa pada bidang Iptek dan Inovasi. Kebijakan pengembangan iptek untuk 6 bidang utama yaitu (1) ICT; (2) pertanian; (3) industri pertahanan; (4) industri maritim; (5) industri transportasi (6) indusrti pertanian dan pangan. Penekanan pada pengembangan konsep klaster ABG (Academic, business dan Government) dengan pengembangan infrastruktur berbasis ABG seerti broadband, listrik, dll. Mengembangkan kurikulum pendidikan politeknik dan universitas dengan prinsip “link and match.

13 Peluang dan Tantangan Dalam Pengembangan Iptek dan Inovasi
Perkembangan peradaban yang lambat karena rendahnya penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dukungan biaa bagi penelitian dan pengembangan Iptek yang masih jauh dari memadai. Belum dikembangkannya technopreneurship. Masih rendahnya daya saing akibat rendahnya growth competitiveness dan penguasaan Iptek dan inovasi. Masih lemahnya kerjasama dan komunikasi antara pemerintah, dunia industri dan Akademik (ABG) untuk mengembangkan Iptek dan inovasi. Belum dihormatinya HAKI dengan banyaknya produk bajakan dan peredaran barang ilegal. Masih rendahnya anggaran R&D dan masih mengandalkan APBN (0,01% dari PDB dan 0,08 % dari anggaran pemerintah). Peran Menteri Ristek yang masih sebatas koordinator dan tidak memiliki kekuasaan untuk mensinergikan program Ristek. Belum berkembangnya industri “mid-rech dan “hi-tech”. Komitmen dunia bisnis yang rendah untuk mengembangkan Iptek dan Inovasi dan menganggpnya sebagai pemborosan. Potensi Iptek dan inovasi yang besar dan belum dikelola secara serius untuk mendorong transfirasi ekonomi berbasi pertanian menuju industri dan berbasis ilmu pengetahuan dan inovasi. Kemampuan SDM Indonesia yang masih sangat besar untuk mampu mengembangkan Iptek dan inovasi. Masih tersebarnya SDM Indonesia di luar negeri yang apabila didayagunakan bisa dijadikan modal untuk mengakselerasi pembangunan Iptek dan inovasi. Pasar domestik Indonesia yang masih terbuka lebar dan memiliki “economic of scale” yang besar dan potesial untuk pembuatan produk-produk berbasis Iptek dan inovasi untuk mendapatkan pasar internasional. Keanekaragaman bangsa indonesia yang merupakan aset untuk memperluas dan memperkaya “idea-pool” bagi majunya iptek dan inovasi. Potensi sumber daya agro, energi, mineral termasuk biodiversitas dan geothermal yang besar merupakan fondasi bagi pengembangan Iptek terapan di bidang biotek, herbal dan energi terbarukan. Pengembangan infrastruktur dengan menggunakan teknolii mutakhir.

14 CATATAN PENUTUP Golkar menyadari sepenuhnya bahwa IPTEK dan INOVASI akan sangat menentukan dalam mewujudkan Negara Kesejahteraan 2045 Golkar menyadari pemikiran yang dilontarkan sejauh ini masih jauh dari sempurna; Kaum akademisi dan dan khususnya civitas akademi ITB sangat diharapkan dapat memberi pemikiran baik dalam bentuk kritik, buah pikiran dan usulan penyempunaan naskah demi kebaikan bangsa.

15 SUARA GOLKAR SUARA RAKYAT Terima Kasih

16 MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU
Dasawarsa PERTAMA Pertama: Pertumbuhan Ekonomi Tinggi, Pemerataan Pembangunan dan Pendapatan Cepat, serta Pengurangan Pengangguran dan Kemiskinan Cepat INDIKATOR TARGET CAPAIAN 1. Pertumbuhan Ekonomi 8 – 9 persen 2. Pendapatan per Kapita USD – 3. Investasi Pembenahan Kelembagaan dan Infrastruktur Pemberantasan Korupsi Konsistensi Kebijakan untuk Meningkatkan Partisipasi Swasta 4. Peningkatan Kualitas SDM Lapangan kerja meningkat Pengangguran 8,5 persen (2012); 6 persen (2020) -> 4 persen (2025) Pekerja Sektor Formal 45 persen (2020) -> 65 persen (2025) Investasi Litbang minimal 1 persen dari PDB Kemiskinan absolut 8 persen (2020), turun -> 5 persen (2025) Peningkatan Aksesibilitas pendidikan, pelayanan kesehatan

17 MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU
Dasawarsa PERTAMA Kedua: Kebijakan Fiskal yang Akomodatif INDIKATOR TARGET CAPAIAN 1. Defisit APBN Terhadap PDB maksimum 2,8 persen 2. Rasio Pajak Terhadap PDB 15 persen (2020); 20 persen(2025) 3. Tarif Pajak 20 persen(2020) ; 18 persen(2025) 4. Rasio Utang Terhadap PDB 23,3 persen (2012); 20 persen (2020); 18 persen (2025) 5. Utang Luar Negeri Untuk kepentingan kegiatan ekonomi produktif Dikelola secara profesional, transparan, dan akuntabel 6. Belanja Modal PMTB/APBN ditingkatkan dari 9,9% menjadi 11% Prioritas Pembangunan Infrastrukrur dan Revitalisasi Industri 7. Rasio Belanja Modal Terhadap APBN 1,9 persen (2011); 20 persen (2020); 25 persen (2025) 8. Subsidi ≤ 10 persen dari APBN Langsung kepada kelompok sasaran

18 MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU
Dasawarsa PERTAMA MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU Ketiga: Pembangunan Infrastruktur yang Andal INDIKATOR TARGET CAPAIAN Pembiayaan Infrastruktur 1,28 persen (2012); 8 persen dari PDB (2025) Pembangunan Jalan Tol Pantura dan Trans Sumatera Selesai dan berfungsi Tahun 2020 Mendorong Pemerataan Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi di Luar Jawa Pembangunan Sumatera Railway, Kalimantan Railway, dan Sulawesi Railway Pembangunan MRT dan Kereta Kecepatan Tinggi Kota-kota Besar di Seluruh Indonesia Peningkatan Kapasitas Pelabuhan Laut, Pelabuhan Danau dan Sungai Tanjung Priok 10 juta TEUs (2020 ); 8 juta TEUs (2025) Tanjung Perak 4 juta TEUs (2020 ); 5 juta TEUs (2025) Belawan, Makassar, Bitung, Sorong, Samarinda, Palangkaraya, dll Peningkatan Kapasitas dan Modernisasi Bandara-Bandara Bandara di Seluruh Propinsi Pembangunan Pembangkit Tenaga Listrik 45 juta MW (2020); 60 juta MW (2025) Energy Mix pada komposisi 30 persen BBM, 40 persen Batubara; persen Geothermal, serta Energi Baru Terbarukan Prioritas Energi Bersih (Geothermal, Energi Baru Terbarukan) dan pengurangan pembangkit listrik yang menggunakan BBM Reformasi Sektor Telekomunikasi dengan Peningkatan Akses Penduduk Kepada Broadband Network 40 persen (2020); 60 persen (2025)

19 MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU
Dasawarsa PERTAMA Keempat: Revitalisasi Industri Manufaktur INDIKATOR TARGET CAPAIAN 1. Pertumbuhan Industri Manufaktur persen per tahun 2. Peningkatan Industri Otomotif Sebagai pusat industri otomotif di ASEAN Hilirisasi Industri Sumber Daya Alam, Pertambangan, Kehutanan, Perkebunan, dan Pertanian. Meningkatnya nilai tambah Pengembangan Industri Makanan dan Minuman Industri makanan dan minuman yang terintegrasi

20 MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU
Dasawarsa PERTAMA Kelima: Revitalisasi Industri Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan INDIKATOR TARGET CAPAIAN Mewujudkan Ketahanan Pangan Melalui Peningkatan R & D, termasuk Meningkatkan Produktivitas Sepanjang Rantai Produksi Swasembada pangan khususnya pangan pokok (2020) Pemberdayaan Petani Menuntaskan Reformasi Agraria dengan perluasan lahan garapan petani 3 ha per KK ( ); 8 ha per KK ( ); 10 ha per KK ( ) Meningkatnya aksesibilitas petani terhadap bibit, pupuk, sumber pembiayaan, dan pasar Pajak Ekspor Untuk Produk Pertanian Niaga flat 10 persen Pengembangan Industri Kehutanan secara Komprehensif Mendorong strategi pengembangan yang konsisten Melarang ekspor kayu gelondongan Pemberdayaan Industri Rotan Prioritaskan industri furnitur untuk kebutuhan dalam negeri Ekspor secara selektif Pengembangan Pertanian Niaga untuk Komoditas Kelapa Sawit, Karet, Kakao,dll Meningkatkan permintaan pasar luar negeri Pengembangan Industri Perikanan Memenuhi kebutuhan dalam negeri dan kepentingan ekspor Mengefektifkan pencegahan illegal fishing Mengembangkan perikanan tangkap melalui pengembangan teknologi dan penyediaan sarana dan prasarana penangkapan

21 MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU
Dasawarsa PERTAMA MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU Keenam: Mineral, Sumber Daya Alam, dan Energi INDIKATOR TARGET CAPAIAN Sekuritisasi Sumber Daya Migas dan Mineral Dmanfaatkan bagi pembiayaan pembangunan guna meningkatkan kesejahteraan rakyat Mendorong Iklim Investasi di Sektor Migas Meningkatkan produksi minyak menjadi 1,2 juta barel per hari (2020 ) dan 1,8 juta barel per hari (2025) Menyempurnakan pola PSC (Production Sharing Contract) dengan biaya yang ditanggung oleh investor, sedangkan pembagian hasil produksi merefleksikan beban dan risiko yang ditanggung investor, dalam pola bagi hasil 50:50, termasuk penyempurnaan penghitungan cost recovery Mengembangkan sistem royalti agar investasi front liner terhadap sektor teknologi baru dapat tumbuh, seperti cooled bed methane, geothermal, dan shale gas Insentif Pajak terhadap Eksplorasi Migas di Laut Pemberian Insentif Pajak terutama kepada kegiatan eksplorasi, dengan membebaskan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) kepada peralatan yang dipergunakan eksplorasi Peningkatan Produksi Gas Kebutuhan energi dalam negeri dipenuhi dari produksi dalam negeri. Produksi gas harus dioptimalkan dan diperluas menjadi 500 MMBTU Tetap memperhatikan aspek kelestarian lingkungan

22 MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU
Dasawarsa PERTAMA MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU Ketujuh: Perdagangan yang Kompetitif di Dalam dan di Luar Negeri INDIKATOR TARGET CAPAIAN Meningkatkan Competitiveness Perdagangan Dalam Negeri Mengefisienkan rantai perdagangan, memperbaiki sistem, dan meminimalkan biaya distribusi Menghapuskan berbagai pungutan Mendorong kebijakan yang mampu mengatasi oligopoli Meningkatkan competitiveness perdagangan Luar Negeri Memerangi Irregular Payments and Bribes sehingga ranking meningkat dari 103 menjadi 56 (rank terrendah 142) Memerangi korupsi sehingga skor Indeks Persepsi Korupsi naik dari 32 menjadi 62 (skor tertinggi 100) Meningkatkan Public Trust of Politician sehingga ranking meningkat dari 3,1 menjadi 5,4 (rank tertinggi 7) Meningkatkan effisiensi birokrasi pemerintahan dan menurunkan proporsi faktor penghambat competitiveness dari 14,4 persen manjadi 7,4 persen 3. Meningkatkan porsi perdagangan luar negeri terhadap PDB agar dapat menjadi pendukung pertumbuhan ekonomi yang tinggi Kontribusi ekspor sebesar 35 persen (2020); 40 persen (2025) Komposisi produk ekspor diarahkan pada produk-produk manufaktur, termasuk produk olahan pertanian dan pertambangan, dengan nilai tambah yang lebih tinggi 4. Mendorong Perkembangan Industri Pariwisata Meningkatkan jumlah wisatawan asing dari 7,8 juta (2012) menjadi 12 juta (2020) dan 20 juta (2025) dengan memperbanyak hotel dan restoran beserta fasilitasnya, membangun infrastruktur di daerah tujuan wisata

23 MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU
Dasawarsa PERTAMA MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU Kedelapan: Sektor Keuangan yang Mendukung Sektor Riil INDIKATOR TARGET CAPAIAN Optimalisasi fungsi perbankan terhadap sektor keuangan untuk mendukung perkembangan sektor riil Kebijakan bunga pinjaman dan NIM (Net Interest Margin) yang kompetitif Rasio kredit terhadap PDB -> 31,7 persen (2012); 50 persen (2020), 65 persen (2025), akses orang dewasa memiliki rekening bank sebesar 50 persen (2020) dan 65 persen (2025) Perlu upaya untuk mendorong Peningkatan Lembaga Keuangan Mikro Akses pinjaman lebih besar kepada golongan miskin dan golongan tertinggal lainnya Peningkatan dan Perluasan Fungsi Bank Indonesia agar tidak hanya fokus pada kebijakan stabilitas moneter, tetapi juga pada pertumbuhan dan upaya menciptakan kesempatan kerja Revisi UU Bank Indonesia untuk memperluas fungsi BI Pembentukan Bank Infrastruktur yang berstatus non-deposit taking serta yang memungkinkan cadangan devisa di BI dapat digunakan untuk pendanaan pembangunan, terutama pembiayaan bagi percepatan pembangunan infrastruktur 4. Mendukung perkembangan pasar modal yang dinamis dan kompetitif Mendorong swasta dan BUMN melakukan initial public offering (IPO) dan private placement, pengembangan pasar obligasi dan akses terhadap kepemilikan saham bagi masyarakat Mendorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang kuat dan berwibawa Independensi OJK

24 MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU
Dasawarsa PERTAMA Kesembilan: Meningkatkan Produktivitas dan Inovasi INDIKATOR TARGET CAPAIAN Alokasi Investasi untuk Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Litbang & Iptek) pada seluruh kegiatan sektoral pembangunan 1 persen dari PDB 2. Peranan TFP (Total Factor Productivity) perlu diperbesar dalam mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan Target pertumbuhan TFP rata-rata 3 persen per tahun ( ); rata-rata 4 persen per tahun ( ) Sumbangan TFP pada pertumbuhan ekonomi mencapai 40 persen (2025) Peran inovasi dan produktivitas perlu dikembangkan untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan Rasio pendidikan vocational terhadap pendidikan umum 40:60 ( ) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjadi 730 ( ), 840 ( ), 960 ( ) Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan perempuan serta generasi muda Turunnya angka kematian Ibu menjadi 34 persen per kelahiran hidup dan turunnya angka kematian bayi menjadi 20 persen per kelahiran hidup

25 MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN DI SEGALA BIDANG MEMASUKI NEGARA MAJU
Dasawarsa KEDUA INDIKATOR TARGET CAPAIAN 1. Pertumbuhan Ekonomi 10 – 11 persen Mengandalkan inovasi dan produktivitas yang direpresentasikan oleh variabel TFP 2. Pendapatan per Kapita USD – ( 2035) Indonesia sudah tergolong Negara Maju Sumbangan TFP terhadap pertumbuhan perekonomian mencapai Sekitar 60 persen Investasi Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 2 persen dari PDB Defisit Anggaran ≤ 2 persen dari PDB Inflasi Berada pada tingkat rendah sekitar 2-3 persen Kondisi ini harus dipertahankan untuk menciptakan lingkungan yang stabil bagi pertumbuhan ekonomi tinggi Utang Pemerintah terhadap PDB Sekitar 20 persen

26 MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN DI SEGALA BIDANG MEMASUKI NEGARA MAJU
Dasawarsa KEDUA INDIKATOR TARGET CAPAIAN Meningkatnya Peran Penelitian dan Pengembangan (R&D) Pengembangan industri berbasis ilmu pengetahuan dalam teknologi informasi, transportasi, pertanian, dan kesehatan dengan berbagai ikutannya sebagai kegiatan ekonomi Lembaga penelitian di semua institusi (perguruan tinggi, pemerintah, BUMN, dan perusahaan swasta) sudah dapat menghasilkan produk melalui proses aplikasi dalam kegiatan ekonomi yang nyata Meningkatkan biaya penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang Menjaga tingkat kehidupan masyarakat dengan Pemerataan Pendapatan Taraf kehidupan masyarakat berada pada tingkat yang tinggi dan sejahtera Kondisi ini harus dipertahankan untuk menciptakan lingkungan yang stabil bagi pertumbuhan ekonomi tinggi Peran Indonesia di dunia internasional menjadi terdepan dan terlibat aktif memecahkan permasalahan dunia di bidang ekonomi, sosial politik, dan penciptaan perdamaian Negara ketujuh terbesar di dunia menurut ukuran PDB Memiliki kelembagaan ekonomi, sosial politik, hukum, dan publik yang kuat Kepercayaan publik terhadap politisi berada pada tingkat yang tinggi Peranan lembaga demokrasi menjadi sangat penting dalam melegitimasi perkembangan ekonomi Korupsi secara praktis berada pada tingkat minimal agar kelembagaan dapat berperan secara optimal Pelayanan publik harus optimal

27 MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN DI SEGALA BIDANG MEMASUKI NEGARA MAJU
Dasawarsa KEDUA INDIKATOR TARGET CAPAIAN Meningkatnya Peran Pendidikan terhadap Perkembangan Ekonomi Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendikan Tinggi: 40 % Rasio antara mahasiswa sains dan teknik dengan sosial 60:40 Jumlah ilmuwan dan ahli teknik mencukupi perkembangan inovasi yang menjadi andalan bagi perkembangan ekonomi Pendidikan tinggi dan pelatihan sudah harus berkembang dengan prinsip “link and match” untuk menjawab kebutuhan pasar kerja Pengembangan Inovasi Perlindungan terhadap HAKI telah terjaga Kemampuan inovasi di pemerintahan, universitas, dan swasta telah berada pada tingkat yang tinggi Rasio pendidikan vocational terhadap pendidikan umum 50 : 50 Menghasilkan inovasi yang langsung dapat dipergunakan dalam kegiatan nyata Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan perempuan serta generasi muda Angka kematian Ibu menjadi 24 persen per kelahiran hidup dan angka kematian bayi menjadi 20 persen per kelahiran hidup

28 MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN DI SEGALA BIDANG MEMASUKI NEGARA MAJU
Dasawarsa KEDUA INDIKATOR TARGET CAPAIAN Pengadaan produk-produk berteknologi tinggi Keterlibatan pemerintah berada pada tingkat aktif dalam pengadaan produk berteknologi tinggi Usia harapan hidup Rata-rata mencapai 78 tahun Pelayanan publik untuk golongan usia tua (mengingat Indonesia sudah menjadi aging society) Pemberian jaminan sosial yang memadai kepada masyarakat yang tidak bekerja dan pensiunan

29 MEMANTAPKAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA MAJU
Dasawarsa KETIGA INDIKATOR TARGET CAPAIAN 1. Pertumbuhan Ekonomi Menjadi 6-7 persen Mengandalkan inovasi dan produktivitas 2. Pendapatan per Kapita USD (2045) Indonesia sudah tergolong Negara Maju Sumbangan TFP terhadap pertumbuhan perekonomian mencapai Sekitar 70 persen Investasi Penelitian dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 3 Persen dari PDB Meningkatnya Peran Penelitian dan Pengembangan (R&D) Kualitas penelitian ilmiah berada ada tingkat yang tinggi, terutama di lembaga penelitian pemerintah dan perguruan tinggi Pengeluaran perusahaan untuk Penelitian dan Pengembangan berada pada tingkat optimal, yaitu sekitar 20 persen dari Capex (capital expenditure = belanja modal) Perusahaan semakin mengandalkan inovasi dalam perkembangan usahanya Kerja sama unversitas dan perusahaan dalam melakukan R and D pada tingkat yang tinggi dalam mencari breaktrough proses dan produk Jumlah ilmuwan dan ahli teknik yang relatif tinggi terhadap total penduduk

30 MEMANTAPKAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA MAJU
Dasawarsa KETIGA INDIKATOR TARGET CAPAIAN Pemerataan Pendapatan Menjadi prioritas Kekuatan Ekonomi /PDB Ekonomi kelima terbesar Kelembagaan ekonomi, publik dan infrastruktur Berkualitas internasional (sesuai dengan tingkat pendapatan per kapita di atas USD ) Meningkatnya Peran Pendidikan terhadap Perkembangan Ekonomi Angka Partisipasi Kasar (APK) Pendikan Tinggi: 45 persen; SLTA: 100 persen Rasio antara mahasiswa sains dan teknik dengan sosial 65:35 Rasio pendidikan vocational terhadap pendidikan umum 60:40 Jumlah saintis dan ahli teknik memadai bagi perkembangan inovasi yang menjadi andalan bagi perkembangan ekonomi Pengembangan Inovasi Kemampuan inovasi di pemerintahan, universitas, dan swasta telah berada pada tingkat yang tinggi Menghasilkan inovasi yang langsung dapat dipergunakan Pengadaan produk-produk berteknologi tinggi Keterlibatan Pemerintah berada pada tingkat aktif dalam pengadaan (procurement) produk berteknologi tinggi Usia harapan hidup Rata-rata mencapai 82 tahun Menyediakan pelayanan publik untuk golongan usia tua mengingat Indonesia sudah menjadi aging society Meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan perempuan serta generasi muda Turunnya angka kematian Ibu menjadi 18 persen per kelahiran hidup dan turunnya angka kematian bayi menjadi 14 persen per kelahiran hidup

31 PEMBAGIAN GATRA DAN BIDANG
POLITIK Bidang Ideologi dan Kebanggsan Bidang Politik, Demokrasi, Birokrasi dan Otonomi Daerah Bidang Hukum dan HAM Bidang Pertahanan, Keamanan dan Hubungan Luar Negeri KESRA VISI 2045: NEGARA KESEJAHTERAAN Bidang Pendidikan, Kesehatan, Kesejahteraan Sosial Bidang Agama dan Sosial Budaya EKONOMI Bidang Bidang Ekonomi IPTEK & INOVASI Bidangb Iptek dan Inovasi Bidang Energi dan Lingkungan Hidup

32 TARGET CAPAIAN PER-GATRA
GATRA : POLITIK (1) BIDANG TARGET CAPAIAN Ideologi Pancasila Pancasila satu-satunya ideologi bangsa Indonesia Pancasila dihayati dan diamalkan dalam segi kehidupan Politik, Demokrasi, Birokrasi dan Otonomi Daerah a. Politik Berkembangnya sistem dan budaya politik yang menjamin kebebasan, kebersamaan, keadilan dan HAM Mengembangkan semangat kebangsaan berlandaskan pluralisme dan multikulturalisme Meningkatkan Public Trust of Politician sehingga ranking meningkat dari 3,1 menjadi 5,4 (rank tertinggi 7) b. Demokrasi Konsolidasi demokrasi untuk stabilitas pemerintahan dan pembangunan c. Birokrasi Profesionalisme dan akuntabilitas birokrasi dalam pelayanan publik Meningkatkan effisiensi birokrasi pemerintahan dan menurunkan proporsi faktor penghambat competitiveness dari 14,4 persen manjadi 7,4 persen d. Otonomi Daerah Meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan pembangunan. 3. Hukum dan HAM a. Hukum Pembangunan hukum yang mengabdi kepentingan nasional Penegakan supremasi hukum untuk menciptakan keadilan dan kepastian hukum serta pemerantasan korupsi Profesionalisme aparat penegak hukum Memerangi Irregular Payments and Bribes sehingga ranking meningkat dari 103 menjadi 56 (rank terrendah 142) Memerangi korupsi sehingga skor Indeks Persepsi Korupsi naik dari 32 menjadi 62 (skor tertinggi 100)

33 TARGET CAPAIAN PER-GATRA
GATRA : POLITIK (2) BIDANG TARGET CAPAIAN b. HAM Pemajuan dan Perlindungan HAM 4. Pertahanan, Keamanan dan Hubungan Luar Negeri a. Pertahanan Institusi Pertahanan yang maju Merumuskan kebijakan dan strategi potensi rakyat dalam mengawal daerah perbatasan dan mencegah separatisme Revitalisasi industri pertahanan Meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme prajurit TNI b. Keamanan Penanggulangan kejahatan trans-nasional Meningkatkan kesejahteraan dan profesionalisme Polri Menempatkan institusi Polri di bawah salah satu kementerian c. Hubungan Luar Negeri Meningkatkan kemampuan diplomasi untuk melindungi kepentingan nasional dengan pendekatan smart power Optimalisasi perlindungan WNI di luar negeri Perjanjian internasional yang sejalan dengan kepentingan nasional Diplomasi perbatasan yang terkoordinasi demi menjaga keutuhan wilayah darat, laut dan udara Reformasi organisasi-organisasi internasional seperti PBB

34 TARGET CAPAIAN PER-GATRA
GATRA : KESRA (1) BIDANG TARGET CAPAIAN 1. Pendidikan , Kesehatan, Kesejahteraan Sosial, Perempuan dan Anak, Pemuda dan Olah Raga a. Pendidikan Meningkatkan aksesibilitas rakyat terhadap pendidikan berkualitas Membangun dan mengembangkan kompetensi SDM yang berkualitas dan profesional untuk meningkatkan kualitas pedidikan nasional Membangun sistem dan mekanisme penyerapan 20 % anggaran pendidikan Penguatan perguruan tinggi dengan memetakan potensi yang fokus pada R&D, pembelajaran dan penyiapan tenaga kerja dan kewirausahaan, penyiapan tenaga kerja yang trampil b. Kesehatan Meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap pelayanan kesehatan berkualitas Meningkatkan profesionalisme SDM dan penyebarannya Pemberdayaan institusi pelayanan kesejahatan antara lain bidan desa, perawat mahir dan sarana pertolongan persalinan Menigkatkan peran posyandu dan skill tenaga kesehatan c. Kesejahteraan Sosial Meningkatkan kualitas jaminan sosial d. Perempuan dan Anak Suasana yang kondusif bagi pengembangan potensi perempuan dan anak e. Pemuda dan Olah Raga Penguatan sinergi, koordinasi dan sinkronisasi kebijakan pembangunan pemuda dan olah raga

35 TARGET CAPAIAN PER-GATRA
GATRA : KESRA (2) BIDANG TARGET CAPAIAN Agama dan Sosial Budaya a. Agama Pengakuan dan penghargaan terhadap nilai-nilai pluralisme dan multikulturalisme sebagai modal sosial bagi perwujudan Indonesia yang aman, toleran dan maju b. Sosial Budaya Memperkokoh solidaritas sosial, kebersamaan dan semangat gotong royong antar segenap komponen bangsa Mencegah konflik sosial Membangun masyarakat madani yang kokoh dan solid Mengembangkan kebudayaan nasional sebagai jatidiri bangsa

36 TARGET CAPAIAN PER-GATRA
4. GATRA EKONOMI (1) BIDANG TARGET CAPAIAN Regulasi di sektor Sumber Daya Ekonomi, Perdagangan, Perkebunan, Perbankan dan Energi Mewujudkan sistem ekonomi berasas kekeluargaan Menciptakan ketahanan ekonomi nasional untuk kemakmuran rakyat Infrastruktur dan Sektor Riil Mempercepat pembangunan ekonomi untuk kemakmuran rakyat Kebijakan Fiskal dan Reformasi Pajak Memperkuat struktur APBN untuk mendukung stabilitas perekonomian Kebijakan Moneter dan Sektor Keuangan Memantapkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan Meningkatkan Daya Saing Memantapkan struktur ekonomi menuju negara maju Pemerataan Pembangunan Daerah Meningkatkan kemakmuran masyarakat daerah dan mengurangi ketimpangan. Mendorong Perkembangan BUMN dan BUMD Memperkuat daya saing pelaku ekonomi Koperasi, Wirausaha dan UMKM Memperkuat koperasi, wirausaha dan UMKM untuk menciptakan kemakmuran rakyat Industri Meningkatkan struktur industri nasional yang kuat dan berdaya saing tinggi Pengembangan Teknologi Memperkuat industri nasional untuk mengurangi ketergantungan terhadap negara lain

37 TARGET CAPAIAN PER-GATRA
4. GATRA EKONOMI (2) BIDANG TARGET CAPAIAN Iklim Usaha Memberikan kepastian berusaha Pangan Mewujudkan ketahanan dan kemandirian pangan untuk menciptakan kemakmuran rakyat Energi Mewujudkan ketahanan dan keamanan untuk mendukung pembangunan Pusat Pertumbuhan Menciptakan pusat-pusat pertumbuhan untuk mendukung keberhasilan pembangunan Reformasi Agraria Menigkatkan produktivitas pertanian dan pendapatapan masyarakat pedesaan Kelautan, perikanan dan Blue Economy Memperkuat struktur industri kelautan dan perikanan untuk meningkatkan daya saing

38 TARGET CAPAIAN PER-GATRA
4. GATRA : IPTEK & INOVASI BIDANG TARGET CAPAIAN Bidang Iptek dan Inovasi Pengembangan Iptek dan inovasi ditujukan untuk menghasilkan SDM berkualitas Pengembangan Iptek dan inovasi untuk meningkatkan industri nasional Meningkatkan anggaran penelitian dan pengembangan (ICT, pertanian dan pangan, industri pertahanan, maritim dan transportasi) Energi dan Lingkungan Hidup Meningkatkan produksi minyak dan gas bumi dengan menerapkan insentif investasi yang menarik bagi investor Kebijakan energi yang jelas dan tegas terhadap kebutuhan dalam negeri dan ekspor Sertifikasi potensi energi nasional agar dapat menjadi aset yang tradeable dan bankable Mengupayakan kebijakan pengelolaan SDA secara berkelanjutan dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup

39 A WELFARE STATE/ NEGARA KESEJAHTERAAN
A welfare state is a concept of government in which the state plays a key role in the protection and promotion of the economic and social well-being of its citizens. It is based on the principles of equality of opportunity, equitable distribution of wealth, and public responsibility for those unable to avail themselves of the minimal provisions for a good life. The sociologist T.H. Marshall identified the welfare state as a distinctive combination of democracy, welfare, and capitalism Suatu negara kesejahteraan merupakan konsep pemerintahan di mana negara memainkan peran penting/kunci dalam perlindungan dan promosi ekonomi dan kesejahteraan warganya. Hal ini didasarkan pada prinsip-prinsip persamaan kesempatan, pemerataan kekayaan, dan tanggung jawab publik bagi mereka yang tidak mampu menyediakan sendiri kebutuhan minimal untuk kehidupan yang baik. Sosiolog T.H. Marshall mengidentifikasi negara kesejahteraan sebagai kombinasi khas demokrasi, kesejahteraan, dan kapitalisme. NEGARA KESEJAHTERAAN 2045 : NEGARA INDONESIA YANG BERSATU,MAJU, MANDIRI, ADIL, DAN SEJAHTERA”.

40 MENUJU NEGARA KEJAHTERAAN 2045
Partisan Kompromistis Opportunisties Negara Maju Negara Kesatuan DIMANA DAN KEMANA INDONESIA MENUJU Negara Maju/Negara Kesatuan/Partisan Negara Maju/Negara kesatuan/Kompromistis Strengths Weaknesses Ada Keinginan Kelompok Tertent Dimana Indonesia sekarang Negara Serikat Negara Berkembang Threats Dependence Independence

41 2015-2025 2025-2035 2035-2045 C. Tahapan dan Target Tahapan Target
Dasawarsa PERTAMA MEMPERKUAT FONDASI MENUJU NEGARA MAJU MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN MEMASUKI NEGARA MAJU Dasawarsa KEDUA MEMANTAPKAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA MAJU Dasawarsa KETIGA


Download ppt "INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG,"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google