Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

 Sistem lebih fleksibel dalam penerapan algoritme pengendalian.  Data bisa langsung disimpan dalam format digital, sehingga pengolahannya lebih cepat.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: " Sistem lebih fleksibel dalam penerapan algoritme pengendalian.  Data bisa langsung disimpan dalam format digital, sehingga pengolahannya lebih cepat."— Transcript presentasi:

1

2  Sistem lebih fleksibel dalam penerapan algoritme pengendalian.  Data bisa langsung disimpan dalam format digital, sehingga pengolahannya lebih cepat.  Performansi pengendalian bisa ditampilkan dengan format yang lebih baik dan lebih variatif (Human Friendly).

3 Apakah komputer bisa berkomunikasi langsung dengan Instrumen ukur analog ? Sinyal analog tidak bisa dimengerti oleh peralatan digital. Interface ADC, DAC, DIO Analog Digital Servo Motor Bahasa Pemerograman

4

5 D7 D6 D5 D4 D3 D2 D1 D0 Data (Hexa) 0 0 0 0 0 0 0 0 00 0 0 0 0 0 0 0 1 01 0 0 0 0 0 0 1 0 02.......... 0 0 0 1 1 1 1 1 1F.......... 1 1 1 1 1 1 1 1 FF  Jalur/ bus data D7 – D0 dipergunakan untuk penyaluran bit data secara dua arah

6 Jalur / bus alamat A19 – A0 dipergunakan untuk memberi alamat pada peralatan luar. Untuk tujuan interfacing tidak harus semua jalur alamat dipergunakan. A9 A8 A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0 Alamat (Hexa) 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 200 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 201........... 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 316 Hex

7 Jalur/ Bus kendali berfungsi untuk mengendalikan arah aliran data yang dilakukan melalui proses pembacaan (IOR) dan penulisan (IOW). Pada proses pembacaan, jalur IOR berlogika 0 dan pada proses penulisan IOR berlogika 1 Pada proses penulisan, jalur IOW berlogika 0 dan pada proses pembacaan IOW berlogika 1

8

9 ADC ? Supaya Tegangan analog bisa dibaca menggunakan komputer, maka diperlukan unit pengubah besaran analog menjadi besaran digital (ADC).

10  Pengubah Cepat  Pencari Jejak  Pendekatan berurutan Metode Pengubah Cepat D0D0 D1D1 1 V 2 V 3 V V in 0 – 4V Exnor + _ + _ + _ A B Z 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1

11 Tegangan masukan analog 0 – 4V diubah menjadi 2 bit biner keluaran. Step = = 1 volt V FS 2N2N 0 < Vin  1  D0 = 0 dan D1 = 0 1 < Vin  2  D0 = 1 dan D1 = 0 2 < Vin  3  D0 = 0 dan D1 = 1 3 < Vin  4  D0 = 1 dan D1 = 1 Keuntungan dari ADC jenis ini adalah kecepatan konversi yang tinggi. Kelemahannya: komponen yang digunakan sangat banyak.

12 + 5V 8 bit DAC + _ D0D0 D7D7 V in V out Komputer output komparator ADC ini menggunakan teknik pendugaan/ Tebakan. Jika Vout > Vin  output komparator berlogika 1. Tebakan berikutnya: biner input diturunkan satu

13 Jika Vout  Vin  output komparator berlogika 0. Tebakan berikutnya: biner input dinaikkan satu sampai didapat perubahan logika 0 ke 1 atau 1 ke 0. 1 0 0 1 Tebakan turunTebakan naik Binernya benar

14 + _ V in V out DAC Clock Start SAR Busy / Ready + 5V D0D0 D7D7

15 1). Bit MSb (D7) diset = 1, yang lain = 0, ini berarti bilangan desimalnya = 2 7 = 128. Oleh DAC bit ini diubah menjadi tegangan analog. Jika keluaran komparator = 1 (tebakan terlalu tinggi), maka D7 direset = 0. Jika keluaran komparator = 0 (tebakan terlalu rendah), maka D7 tetap diset = 1. 2). Bit MSb (D7) hasil langkah 1), bit D6 diset = 1, dan yang lain = 0. Oleh DAC bit ini diubah menjadi tegangan analog. Jika keluaran komparator = 1 (tebakan terlalu tinggi), maka D6 direset = 0. Jika keluaran komparator = 0 (tebakan terlalu rendah), maka D6 tetap diset = 1.

16 8). Bit MSb (D7) hasil langkah 1), bit D6 hasil langkah 2),......., bit D1 hasil langkah 7), dan bit D0 diset = 1. Oleh DAC bit ini diubah menjadi tegangan analog. Jika keluaran komparator = 1 (tebakan terlalu tinggi), maka D0 direset = 0. Jika keluaran komparator = 0 (tebakan terlalu rendah), maka D0 tetap diset = 1. Dalam hal ini tebakan selesai. Keuntungan: Hanya memerlukan N kali tebakan untuk merubah menjadi N-bit biner (data digital).

17 ADC 8 bit yang masih cukup banyak digunakan adalah jenis 0809 D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 Dari Clock IN1 IN2 IN3 IN4 IN5 IN6 IN7 A0 A1 A2 OE Start/ ALE EOC +5V 220 ohm LED 7 11 12 17 14 15 8 18 19 20 21 10 16 13 26 27 28 1 2 3 4 5 IN0 25 24 23 6 22 9 220 ohm 50 K +5V 220 ohm 10 K +5V

18  Terdiri dari 8 jalur masukan analog IN0 – IN7  Dua jalur kendali: Start/ALE dan OE untuk tujuan pembacaan dan penulisan.  Satu jalur clock  Satu jalur EOC untuk memantau akhir konversi.  Tiga jalur pemilihan alamat A2, A1, dan A0.  8 bit data hasil konversi. Untuk tujuan start konversi: start/ALE diberi logika 1. Untuk mengambil hasil konversi: OE diberi logika 1.

19  Instrumen ukur dipasang pada salah satu jalur masukan analog.  Pilih jalur yang dipasangi instrumen ukur dengan memberi kombinasi biner pada jalur A2, A1, A0 Input A2 A1 A0 IN0 0 0 0 IN1 0 0 1 IN2 0 1 0.... IN7 1 1 1

20  Kaki 10 harus diberi sinyal clock bisa menggunakan rangkaian berikut:  Start/ALE diberi kondisi perubahan logika 0 ke logika 1 dengan periode singkat. 1K (Output) 680 pF Kaki 10 ADC 0809

21  Pantau kaki EOC untuk mengetahui selesai/tidaknya konversi. Selesai konversi  EOC = 1  Baca hasil konversi dengan memberikan kondisi perubahan logika 0 ke logika 1 pada kaki OE. Data muncul selama OE = 1. Pada saat OE = 1, maka 8 bit data hasil konversi telah ditempatkan dalam bus data sehingga memungkinkan untuk di baca.

22 A9 A8 A7 A6 A5 A4 A3 A2 A1 A0 Alamat (Hexa) 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 300 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 301 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0 302 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 303........... 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 307 Sinyal pada slot ekspansi (ISA Card)

23 Penulisan  IOW = 0, Pembacaan  IOR = 0 Start/ALE OE IOW IOR A3 A9 DIR Enable

24 D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 Dari Clock IN1 IN2 IN3 IN4 IN5 IN6 IN7 A0 A1 A2 OE Start/ ALE EOC +5V 220 ohm LED 7 11 12 17 14 15 8 18 19 20 21 10 16 13 26 27 28 1 2 3 4 5 IN0 25 24 23 6 22 9 220 ohm 10 K +5V

25 Void main(void) { int dat; outportb(0x300,0x0); // Start konversi, alat ukur pada IN0 delay(100); // menunggu selesai konversi dat = inportb(0x300); } # include # include

26 D0 D1 D2 D3 D4 D5 D6 D7 Dari Clock IN1 IN2 IN3 IN4 IN5 IN6 IN7 A0 A1 A2 OE Start/ ALE EOC +5V 220 ohm LED 7 11 12 17 14 15 8 18 19 20 21 10 16 13 26 27 28 1 2 3 4 5 IN0 25 24 23 6 22 9 220 ohm 10 K +5V

27 void main(void) { int dat; outportb(0x301,0x0); // Start konversi, alat ukur pada IN0 delay(100); // menunggu selesai konversi dat = inportb(0x301); } Alamat Input 1

28


Download ppt " Sistem lebih fleksibel dalam penerapan algoritme pengendalian.  Data bisa langsung disimpan dalam format digital, sehingga pengolahannya lebih cepat."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google