Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MINYAK ATSIRI PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI (TIN250) Oleh:

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MINYAK ATSIRI PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI (TIN250) Oleh:"— Transcript presentasi:

1 MINYAK ATSIRI PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI (TIN250) Oleh:
Tim Pengajar MK PBA Erliza Hambali, E. Gumbira Sa’id, Titi C. Sunarti, Ono Suparno Departemen Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor 2011

2 Berbau wangi sesuai aroma tanaman penghasilnya
Minyak atsiri Minyak terbang (Volatile oil) atau Minyak eteris (Essensial oil) Sifat-sifat: Berbau wangi sesuai aroma tanaman penghasilnya Mudah menguap pada suhu kamar tanpa mengalami dekomposisi Mempunyai rasa getir (pungent taste) Umumnya larut dalam pelarut organik (alkohol, eter, petroleum, benzena dll.) Tidak larut dalam air (Guenther, 1987)

3 Indonesia ± 40 jenis minyak atsiri; yang diperdagangkan 12 jenis
Tanaman penghasil minyak atsiri di Indonesia : ± 160 – 200 jenis Di dunia perdagangan terdapat ± 80 jenis minyak atsiri (nilam, serai wangi, cengkeh, jahe, pala, akar wangi, jasmin, ocimum, vanili, dll) Indonesia ± 40 jenis minyak atsiri; yang diperdagangkan 12 jenis (nilam, serai wangi, akar wangi, kenanga, cengkeh, jahe, pala, lada dll)

4 Komoditas ekspor non migas dibutuhkan oleh berbagai negara
MINYAK ATSIRI Komoditas ekspor non migas dibutuhkan oleh berbagai negara Industri parfum, kosmetika Industri farmasi/obat-obatan Industri makanan dan minuman

5 Penggunaan minyak atsiri di Indonesia,
Dikonsumsi langsung : berupa makanan atau minuman seperti : - Jamu yang mengandung minyak atsiri - Penyedap/fragrant makanan - Flavour ice cream, permen, pasta gigi Pemakaian luar : - Pemijatan, lulur, obat luka/memar pewangi (parfum), lotion dll. Pernapasan/inhalasi : - Wangi-wangian ruangan - Aroma untuk aromaterapi - Rasa sejuk/”cool”

6 Tabel 1. Jenis dan Ekspor Minyak Atsiri Indonesia
No Jenis minyak atsiri 2002 2003 2004 Vol. (kg) US$ 1 Patchouli 2 Pala 3.276 - 3 K. manis 330 429 404 8.017 4 Vetiver 75.714 45.821 56.444 5 Citronella 41.591 55.924 6 Cinnamon 176 151 2.396 7 Ginger 2.050 16.600 21.304 Sumber : BPS ( )

7 Tabel 2. Jenis dan impor minyak atsiri Indonesia (2002-2004)
No Jenis minyak atsiri 2002 2003 2004 Vol (kg) US$ 1. Bergamot 88.781 5.775 5.567 2. Orange 3. Lemon 12.445 22.959 47.046 4. Lime 8.847 12.115 22.646 5. Citrus (other) 31.679 41.790 6. Geranium 6.888 4.819 63.743 7. Jasmin 2.187 22.592 293 3.184 17 292 8. Lavender 24.127 20.956 30.177 9. M. piperita 10. M. arvensis (other) 84.926 38.449 93.017 Sumber : BPS,

8 Tabel 2. Jenis dan impor minyak atsiri Indonesia (2002-2004)
No Jenis minyak atsiri 2002 2003 2004 Vol (kg) US$ 11. Vetiver 2.573 45.318 2.465 48.683 2.231 51.306 12. Citronela 1.219 14.021 1.765 10.155 35 2.917 13. Patchouli 6.934 91.067 2.169 36.441 14. Nutmeg 4.423 46.455 1.414 53.373 52.287 15. Cinnamomum 20.160 1.693 75.368 - 16. Cardamomum 84 3.764 971 22.343 17. Anis & Fennel 10.134 83.834 28.437 1.843 19.600 18. Ginger 98 8.563 38 1.305 47 2.789 20. Tan. atsiri lain 44.244 Jumlah Sumber : BPS,

9 Potensi keanekaragaman tanaman aromatik (penghasil minyak atsiri)
Sudah berkembang No Nama Minyak Nama Dagang Nama Tanaman Kegunaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Nilam Serai wangi Akar wangi Kenanga Cendana Kayu putih Daun cengkeh Gagang cengkeh Bunga cengkeh Pala Lada Jahe Patchouli oil Citronella oil Vetiver oil Cananga oil Sandalwood oil Cajeput oil Clove leaf oil Clove stem oil Clove bud oil Nutmeg oil Black pepper oil Ginger oil Pogestemon cablin Andropogon nardus Vetiveria zizanoides Canangium odoratum Santalum album Melaleuca leucadendron Syzygium aromaticum Myristica fragrans Piper nigrum Zingiber officinale Parfum, sabun Farmasi Parfum, farmasi, makanan, rokok Idem Makanan, rokok Makanan, minuman

10 Potensi keanekaragaman tanaman aromatik (penghasil minyak atsiri)
Sedang berkembang No. Nama Minyak Nama Dagang Nama Tanaman Kegunaan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Masoi Kulit manis Daun kayu manis Ylang-ylang Serai dapur Gaharu Klausena Permen Kemukus Massoi oil Cinnamon Bark Cinnamon leaf oil Ylang-ylang oil Lemon Grass oil (East India) (West Indian) Agarwood oil Clausena/Anis oil Cormint oil Cubeb oil Criptocaria massoia Cinnamomum burmanii Cinnamomum casea Canangium odoratum Cymbopogon flexyosus Cymbopogon citratus Aquilaria sp Clausena anisata Mentha arvensis Piper cubeba Makanan Makanan, farmasi Parfum, sabun Parfum Farmasi, minuman, parfum, rokok Farmasi, rokok, makanan

11 Potensi untuk dikembangkan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. Kayu manis Daun kayu manis Kulit manis Daun manis Fuli pala Permen Palmarosa Teh pohon (hitam) Teh pohon (putih) Temulawak Kapol Kapolaga Surawung pohon Adas Kemukus Serai ginger Time Proseres Rosemari Keuanyam Basil Selasih Mekah Krangean Jeringau E. Citriodora Spearmin Kunyit Jeruk purut Ketumbar Gandapura Bangle Cinnamon Bark oil Cinnamon leaf oil Cinnamon leaf oil (Ceylon) Mace oil Cormint oil Palmarosa oil Tea tree oil (Black) Tea tree oil (White) Curcuma oil Cardamon oil Native myrthle oil Fennel oil Bitter type Cubeb oil Ginger Grass oil Thymus oil Proseres oil Rosemari oil Geranium oil Basil oil (Reunion type) Basil oil (Eugenol type) Litsea oil Calamus oil E. citriodora oil Spearmint oil Lime oil Coriander oil - Cinnamomum casea Cinnamomum zeylanicum Myristica fragrans Mentha arvensis Cymbopogon martini Melaleuca bracteata Melaleuca alternifolia Curcuma xanthorriza Amomum cardamomum Elletaria cardamomum Backhousia citriodora Foenicullum vulgare Piper cubeba Thymus vulgaris Andropogon procerus Rosmarinus officinale Pelargonium graveolens Ocimum basillicum Ocimum grattisimum Litsea cubeba Acarus calamus Eucalyptus citriodora Mentha spicata Curcuma domestica Citrus hystrix Coriandrum sativum Gaultheria fragrantissima Zingiber cassummunar Makanan, farmasi Mkanan, farmasi Makanan, minuman, farmasi, rokok Farmasi Farmasi, minuman Parfum, sabun Farmasi, makanan Makanan Sumber : Balitro; Kemala (1990); Hobir (2002)

12 Produksi minyak atsiri
Penyulingan (untuk bahan yang tahan panas) Ekstraksi dengan pelarut Pengempaan

13 Uap panas dan minyak atsiri
Tujuan Penyulingan : memperoleh minyak atsiri dari tanaman aromatik yang mempunyai kandungan minyak atsiri yang sulit untuk diekstrak pada kondisi lingkungan normal. minyak atsiri terdapat pada kantung-kantung minyak dalam jaringan tumbuhan sehingga diperlukan suatu usaha untuk mengeluarkannya. air Uap panas dan minyak atsiri Tanaman aromatik ketel penyuling panas kondensor tabung pemisah minyak atsiri air suling

14 Faktor-faktor yang menentukan hasil penyulingan :
Jenis dan penanganan bahan baku yang akan disuling Jenis, distribusi dan debit uap yang digunakan Bahan penyusun ketel penyulingan Dimensi alat penyuling Metode penyulingan yang digunakan

15 Sistem Penyulingan Penyulingan: suatu proses pemisahan secara fisik suatu campuran dua atau lebih produk yang mempunyai titik didih yang berbeda, dengan cara mendidihkan terlebih dahulu komponen yang mempunyai titik didih rendah terpisah dari campuran. Metode penyulingan minyak atsiri : Penyulingan dengan air (water distillation) Penyulingan dengan uap dan air (steam and water distillation) Penyulingan dengan uap langsung (steam distillation)

16 Penyulingan dengan air (water distillation)

17 Penyulingan dengan uap dan air (steam and water distillation)

18 Penyulingan dengan uap langsung (steam distillation)

19 Peralatan Penyulingan
Ketel Suling

20 Boiler

21 Kondensor Oil Separator

22 MINYAK ATSIRI PROSPEKTIF
DI INDONESIA Minyak nilam Minyak kayu putih Minyak sirih wangi Minyak ylang-ylang Minyak pala Minyak kayu manis Minyak akar wangi Minyak jahe

23 MINYAK NILAM

24 Nilam Tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth.) : salah satu tanaman penghasil minyak atsiri yang penting, menyumbang devisa lebih dari 50% dari total ekspor minyak atsiri Indonesia. (Ditjen Bina Produksi Perkebunan, 2004). Sentra produksi nilam - Nanggroe Aceh Darussalam (Tapaktuan, Sidikalang, Lhokseumawe) - Sumatera Barat (Pasaman) - Sumatera Utara (Dairi) - Bengkulu - Lampung - Jawa Barat - Jawa Tengah - Jawa Timur - daerah lainnya Luas areal pertanaman nilam tahun 2002 sekitar ha, namun produktivitas minyaknya masih rendah rata-rata 97,53 kg/ha/tahun (Ditjen Bina Produksi Perkebunan, 2004).

25 Jenis tanaman nilam di Indonesia :
1. Pogostemon cablin, Benth (syn P. patchouly Pell.) atau dikenal sebagai nilam aceh dan banyak diusahakan di Aceh dan Sumatera Utara. 2. P. heyneanus, Benth atau dikenal sebagai nilam jawa atau nilam hutan. 3. P. hortensis, Benth atau dikenal juga sebagai nilam jawa atau nilam sabun ini tidak tidak berbunga, kandungan minyaknya rendah, yaitu 0,5-1,5%. Kandungan Minyak Nilam : Daun : 5-6% Batang, cabang dan ranting : %

26 Minyak Nilam Minyak nilam diperoleh dari hasil penyulingan (hidrodestilasi) daun dan tangkai tanaman nilam. Kandungan senyawa minyak nilam, antara lain benzaldehid (2,3%), kariofilen (17,29%), -patchoulien (28,28%), Buenesen (11,76%) dan patchouli alkohol (40,04%).

27 Ekspor Minyak Nilam Indonesia (BPS, 2006)
Tahun Volume (kg) Harga/kg (US$) 2001 17,30 2002 17,39 2003 17,00 2004 13,08 2005 (Jan-Mei) 7,16

28 TEKNOLOGI PROSES

29 Tanaman Nilam Siap Panen
PEMETIKAN Dilakukan pada saat pagi hari atau menjelang malam hari Cara memangkas dan meninggalkan sisa tanaman nilam setinggi cm Daun nilam yang dipanen dipetik sebelum daun berubah menjadi berwarna coklat (masih berwarna hijau) Tanaman Nilam Siap Panen

30 PELAYUAN / PENGERINGAN
Penjemuran tidak langsung di bawah sinar matahari Setelah penjemuran, kemudian diangin-anginkan di tempat teduh selama 3-4 hari Kadar air daun dan tangkai yang siap disuling adalah + 15 % Ruang Pengeringan Daun Nilam (kering angin) Daun Nilam Kering

31 Bahan Baku Nilam untuk Penyulingan

32 PENYULINGAN Penyulingan Daun Nilam
Penyulingan dengan metode uap langsung (steam distillation) akan memberikan hasil yang optimal Penyulingan daun segar akan menghasilkan rendemen minyak yang rendah. Pencampuran dengan ranting nilam

33 Unit Penyulingan Nilam Kapasitas 25 kg

34 Unit Penyulingan Nilam Kapasitas 500 kg

35 MUTU MINYAK NILAM Faktor yang mempengaruhi :
1. Jenis tanaman dan umur panen 2. Perlakuan bahan olah sebelum ekstraksi 3. Sistem, jenis peralatan dan kondisi proses ekstraksi minyak 4. Perlakuan terhadap minyak atsiri setelah ekstraksi 5. Pengemasan dan penyimpanan

36 Parameter mutu minyak nilam berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) 06-2385-1998
Karakteristik SNI Warna Kuning muda sampai coklat tua Bobot Jenis 20oC/20oC 0.943 – 0.983 Indeks Bias 1.504 – 1.514 Bilangan asam Maksimum 5.0 Bilangan ester Maksimum 10.0 Kelarutan dalam alkohol 90% Larutan jernih dalam perbandingan volume 1 : 1 – 1 : 10 Minyak Kruing Tidak nyata Minyak lemak Negatif (-) Minyak pelican

37 Syarat Mutu Rekomendasi
Jenis Uji Persyaratan SNI Bau Segar, khas minyak nilam Putaran Optik (-47o) – (-66o) Patchouly alkohol Dicantumkan sesuai hasil uji Dalam perdagangan mutu minyak nilam yang baik adalah ditandai dengan kadar patchouli alkohol sebagai komponen utama tinggi.

38 Aplikasi minyak nilam :
Industri makanan : bahan penyedap dan penambah cita rasa) Industri bahan pengawet (sebagai insektisida) Industri kosmetik dan personal care products : sabun, pasta gigi, lotion, skincare, produk-produk kecantikan, dan sebagainya Industri parfum (aroma woodsy) digunakan untuk mengharumkan kamar tidur untuk memberi efek menenangkan Massage oil Sabun Transparan Garam Mandi

39 Aplikasi minyak nilam :
Industri farmasi : > anti septik,anti jamur, anti jerawat, > obat eksim, dan kulit pecah-pecah, serta ketombe, > mengurangi peradangan, membantu mengurangi kegelisahan dan depresi, > membantu penderita insomnia (gangguan susah tidur) dan meningkatkan gairah seksual, > membuat tidur lebih nyenyak (anti-insomnia) > penawar racun minyak nilam murni (100%) yang diteteskan pada kapas dan diusapkan pada bagian yang digigit uiar cobra, dapat menetralisir racun/bisa ular sebagai pertolongan pertama.

40 Pewangi Selain aromanya, minyak nilam juga berfungsi sebagai fiksatif, yaitu pengikat wangi. Untuk parfum, air fresher

41 Skin lotion Lilin untuk aromaterapi

42 Sabun mandi

43 MINYAK KAYU PUTIH

44 Minyak Kayu Putih Tergolong sebagai minyak atsiri yaitu minyak yang mudah menguap Dihasilkan dari tanaman melalui penyulingan daun Tanaman penghasil minyak kayu putih : Melaleuca leucadendron Eucalyptus spp

45 Impor dari China dan Vietnam
Sentra Produksi Minyak Kayu Putih : Gunung Kidul, Yogyakarta Pulau Buru di Maluku Nusa Tenggara Timur Sulawesi Dahulu Indonesia telah mengekspor minyak kayu putih Minyak kayu putih dari P. Buru di Maluku termasuk mutu terbaik Kebutuhan domestik ton/tahun Produksi < 500 ton/tahun Impor dari China dan Vietnam Budidaya Kayu Putih di Indonesia : Hutan Alam Hutan Buatan

46 Hutan Alam Sumatera Selatan Sulawesi tenggara Maluku (P.Buru, P. Seram, Nusa Laut, Ambon) Bali NTT Irian Jaya Hutan Buatan Jawa Timur (Ponorogo, Kediri, Madiun) Jawa tengah (Gala, Gundih, Grobogan, Purwodadi) DIY (Gunung Kidul, Bantul) Jawa Barat (Banten, Bogor, Sukabumi, Indramayu, Majalengka)

47 Produksi Minyak Kayu Putih
Data Perdagangan Domestik oleh Perhutani ( ) Tahun Area Pohon KP (ha) Produksi Daun (MT) Produk MKP (kg) 1995 16.093 29.651 1996 11.460 30.806 1997 10.461 33.262 1998 14.677 27.055 1999 17.505 42.560 Total Rata-rata 32.668,8 ,6 Sumber : Perum Perhutani (2000)

48 Produksi Minyak Kayu Putih
Data Perdagangan Domestik oleh Perhutani ( ) lanjutan Tahun Rendemen (%) Volume (kg) Value (Rp.1000) 1995 0.79 1996 0.86 1997 0.88 1998 0.74 1999 0.73 Total Rata-rata 0.80 ,6 ,4 Sumber : Perum Perhutani (2000)

49 Proses pengolahan minyak kayu putih
Tanaman kayu putih Pemetikan Memotong cabang dan ranting 20 cm dari pucuk Pengisian daun ke ketel Penyulingan Pemisahan air Penyaringan kotoran Air Minyak Kayu putih Kotoran

50 Pemanenan dan Pascapanen
Unit Penyulingan Daun hasil panen Penyimpanan Menurunkan rendemen Menurunkan kualitas minyak Terjadi hidrolisis atau resinifikasi tergantung kondisi penyimpanan

51 Mutu Minyak Kayu Putih Minyak Kayu Putih Cajuput oil Melaleuca oil
Minyak atsiri yang dihasilkan dari penyulingan daun kayu putih Minyak kayu putih memiliki beberapa komponen, yang dominan adalah sineol Mutu minyak kayu putih ditentukan oleh kadar sineol Kadar Sineol Mutu tinggi

52 Mutu Minyak Kayu Putih Dipengaruhi Oleh :
Cara penyimpanan daun Cara penyajian daun Cara pengisian daun ke ketel Kondisi penyulingan Jenis atau varietas pohon Standar minyak kayu putih yang berlaku di Indonesia adalah SNI Klasifikasi mutu minyak : Mutu Utama Mutu Pertama Perbedaan pada persyaratan kadar sineolnya

53 Standar Mutu Minyak Kayu Putih (SNI 01-5009.11-2001)
Variabel Kualitas Utama Kualitas Pertama Bau Khas minyak kayu putih Kadar Cineol ≥ 55% < 55% Minyak pelikan Tidak diperkenankan Minyak lemak Kelarutan dalam alkohol 80% 1:1-1:10 larut BJ pada 15oC 0,90 - 0,93 Indeks bias pada 20oC 1,46 – 1,47 Putaran optik 27oC (-4)o – 0o

54 KETERANGAN Minyak pelikan : golongan minyak bumi seperti minyak tanah (kerosene) dan bensin yang biasa ditambahkan sebagai bahan pencampur dalam minyak kayu putih Minyak lemak : minyak yang berasal dari hewan maupun tumbuhan, seperti : lemak sapi dan minyak kelapa, yang mungkin ditambahkan sebagai bahan pencampur dalam minyak kayu putih Cineol : senyawa kimia yang termasuk golongan ester sebagai turunan terpen alkohol yang terdapat dalam minyak atsiri, seperti : minyak kayu putih, minyak eucalyptus, minyak kilemo

55 Aplikasi Minyak Kayu Putih
Industri yang mengunakan minyak kayu putih antara lain : Industri Jamu/farmasi Industri kosmetik Industri makanan Obat luar (minyak kayu putih, balsem) terapi uap Obat dalam, dengan diminum Pasta gigi, sabun, parfum Permen Aplikasi lain Lilin aromaterapi, blended cream, in the bath

56 Obat Luar Beredar di pasaran dengan berbagai merek produk
Dalam bentuk cair dan balsem Minyak telon Campuran minyak kayu putih, minyak adas dan minyak serai Memberikan rasa hangat karena merangsang pembuluh darah membesar sehingga aliran darah menjadi lebih cepat. Efek yang terjadi adalah rasa hangat dan nyaman.

57 Balsem Campuran menthol, minyak kayu putih, mint oil, vaselin dsb Digunakan untuk gosok, kerik dan pijat Dapat menyembuhkan penyakit flu ataupun demam Terapi uap Terapi sistem pernafasan, menurangi infeksi dan rasa sakit Menjernihkan pikiran

58 Massage Oil Mengurangi rasa sakit, encok, rheumatik, dan penyakit lainnya Sabun minyak kayu putih Minyak kayu putih digunakan sebagai bahan tambahan pada formula sabun mandi Sabun tidak memerlukan pewangi tambahan Memberi rasa segar

59 Pasta gigi Minyak kayu putih digunakan sebagai bahan tambahan pada formula pasta gigi Dapat menyehatkan gigi Lilin aromaterapi Untuk relaksasi Sebagai perlengkapan spa dan terapi-terapi lainnya Permen kayu putih Minyak kayu putih digunakan sebagai tambahan pada formula permen (hard candy) Memberikan efek melegakan tenggorokan Dikenal dengan permen herbal atau medicated sweets yang dikenal sebagai permen fungsional.

60 Penggunaan pada saat mandi
Dapat menurunkan demam dengan menggunakan pengaruh cooling Blended cream Campuran formula cream wajah Dapat mencegah jerawat dan penyakit kulit

61 MINYAK YLANG-YLANG

62 Ylang-Ylang Kananga Annonaceae Minyak Ylang-Ylang Dari bunga Dihasilkan dengan penyulingan Grade : Extra, I, II, III Extra, I, II, III, IV Complete

63 Komponen Minyak Ylang-ylang
Ekstra : benzaldehid, linalool, α-kariofilen, α-humulen, benzil format, benzil asetat, benzil alkohol, safrol, iso-eugeno I, II, III, IV : Tanpa benzaldehid, α-humulen Komponen lain dlm jumlah berbeda Dlm Perdagangan  Bil. Ester & Penyabunan

64 Mutu Minyak Ylang-ylang
Pra – Panen Pasca – Panen : - Ketuaan bunga Kuning - Penanganan bunga - Cara Penyulingan - Pengemasan - Penyimpanan

65 Produksi Minyak Ylang-Ylang
Penghasil utama minyak ylang-ylang dunia : pulau Comoro & Kep Reunion Produksi di Indonesia terbatas pada daerah tertentu 1. Jawa barat, Malingping (502 Ha) 200 ph/ha, 50kg bunga/phn/th 90% prod, rendemen 1,5% 6.777 kg minyak/thn 2. Jawa Timur, Blitar

66 Pemasaran Minyak Ylang-Ylang
Kondisi pasar a. Kebutuhan dunia ton b. Indonesia mengekspor minyak kananga (50 ton/tahun) Nilai ekspor semakin menurun c. Minyak Ylang-ylang mutu III Dalam negeri Perkembangan industri kosmetik dan aromaterapi Ekspor 1. Ylang-ylang mutu III 2. Ylang-ylang mutu yang sesuai dengan pasar Pengganti minyak kenanga

67 Pasar utama minyak Ylang-Ylang : UE, AS & Jepang (72 % keb. dunia)
Perancis pengguna minyak ylang-ylang terbesar di dunia (>45%) Harga Minyak Ylang-Ylang Di dunia : US$ 110/kg, > 3x harga minyak kananga

68 Minyak Ylang-Ylang dihasilkan dari penyulingan bunga
Mutu bunga cepat menurun  sejalan dg waktu (tranportasi & simpan) Bunga segar  harus segera disuling Vol bunga panen sesuai kapasitas penyulingan Perlu pengembangan Industri penyulingan di sentra2 poduksi: 1. Besar (Perhutani/swasta) 2. Menengah/Kecil (Kelompok tani/IKM) Penyulingan besar

69 Ylang-ylang & Aromaterapi
Fungsi Minyak Ylang-Ylang : Antidepresi : menyebabkan rileks Secara fisik dapat : a. menurunkan tekanan darah b. melemaskan otot tegang c. mengurangi gejala PMS dan menopouse Penelitian thd tikus, kelinci dan manusia Stress hilang 50 % a. penurunan tek. darah & denyut jantung b. more alert Pengawasan penggunaan dosis tinggi racun & alergi

70 Kegunaan lain : Antibakteri Eksim gigitan serangga Menyeimbangkan produksi lemak Stimulan pertumbuhan rambut: shampo & pelembab

71 Aplikasi Minyak Ylang-Ylang
Bath essense Body cream parfum

72 Aplikasi Minyak Ylang-Ylang
Body wash Sabun mandi Lilin aroma terapi

73 MINYAK SEREH WANGI

74 Daun hijau, rumpun, merunduk, 125 cm
Minyak Sereh Wangi (Cymbopogon Winterianus Jowitt) Daun dan Batang Daun hijau, rumpun, merunduk, 125 cm Panen 3 kali dlm setahun, selama 5 tahun Rendemen 0,2 – 1,2%

75 Indonesia adalah produsen minyak sereh wangi terbesar setelah Cina
Hampir 75% diekspor dalam bentuk minyak kasar Impor turunan minyak atsiri 2.1 kali nilai ekspor US/th Department of Commerce, U.S. Census Bureau, Foreign Trade Statistics 2006, HS No Citronella Oil Rata-rata ekspor Indonesia ke Amerika Serikat Periode kg/th Mixtures Odor Department of Commerce, U.S. Census Bureau, Foreign Trade Statistics 2006, HS No US/th Rata-rata Impor Indonesia dari Amerika Serikat Periode Pengolahan Lanjut harus dilakukan

76 Komponen Utama Minyak Sereh Wangi Citronellal
Citronellol Geraniol Khasiat Minyak Sereh Wangi Menenangkan, menyegarkan dan mempertajam pikiran, Dapat digunakan sebagai penolak serangga dan kucing Untuk perawatan kulit Sebagai obat urut

77 Senyawa-senyawa turunan
Ekstraksi konvensional Crude Citronella Oil ? Pengolahan lanjut Pemisahan Komponen Utama Senyawa-senyawa turunan

78 Harga Minyak Sereh Wangi dan Turunannya
Nama Bahan Harga (Rp100 g) Minyak Sereh Rakyat (Sitronelal 32%)*) 35.000/kg Sitronelal (82%) Sitronelol (95-100%) Geraniol (98%) Hidroksi citronelal (98-100%) Menthol (99-100%) Citral ( 99%) Geranyl acetate (98-100%) Citronelyl acetate ( %) α-ionon (90-100%) ß-ionon ( %) Sumber : www. thegoodscentscompany.com, 11 September 2006 *) Harga di penyulingan Gunung halu – Jawa Barat,  2005

79 MINYAK AKAR WANGI

80 (Vetiver Root Oil/Andropogon Zizanioides),
Minyak Akarwangi (Vetiver Root Oil/Andropogon Zizanioides), 1. Dihasilkan dari penyulingan akar tanaman akar wangi 2. Digunakan sebagai zat pewangi pada parfum, kosmetik dan sabun 3. Memiliki bau yang keras (dosis tertentu) 4. Sering dilakukan pencampuran dengan minyak nilam, minyak mawar. 5. Mampu membunuh larva nyamuk Obat anti nyamuk

81 Komposisi minyak akar wangi : - dan β-Vetivenon Vetivenol
Senyawa - dan β-Vetivenon Vetivenol Vetivenil Vetivenat Asam palmitat Asam benzoat Vetivena Santoso (1993) Khasiat Minyak akar wangi melemaskan dan menyegarkan pikiran dan tubuh membantu menurunkan tekanan darah meningkatkan sirkulasi darah menenangkan dan menstabilkan emosi membantu mengatasi stres dan mengembalikan keadaan emosi.

82 Peluang ekspor masih besar
Sentra Produksi : Kabupaten Garut Jawa Barat Memasok 90% total produksi minyak akar wangi Indonesia Produktivitas lahan : ton akar basah/ha 12-14 ton akar kering kotor/ha ton akar kering siap suling/ha EKSPOR : Asia, Eropa dan Amerika Singapura, India, Jepang, Hongkong, Inggris, Belanda, Jerman, Italia, Swiss, dan Amerika Serikat Produsen pesaing terbatas Pesaing : Tahitti dan Borbon Peluang ekspor masih besar

83 Proses pengolahan minyak akar wangi
Tanaman akar wangi Pemanenan Mencabut tanaman dengan hati-hati Pembersihan akar dari tanah Pemotongan akar Pembersihan dan pengeringan akar Penyulingan Minyak akar wangi

84 Syarat mutu minyak akar wangi
No Karakteristik Syarat 1 Warna Kecoklata-coklatan sampai coklat kemerahan 2 Berat jenis pada25oC 3 Bilangan ester 5-25 4 Bilangan ester setelah asetilasi 5 Kelarutan dalam etanol 95% Perbandingan volume 1: ½ opalesensi seterusnya opalesensi 6 Alkohol tambahan Negatif 7 Minyak lemak 8 Minyak pelikan

85 Aplikasi minyak akar wangi
Cream bath Shampoo Parfum Sabun

86 KAYU MANIS

87 Jenis – jenis kayu manis yang diperdagangkan (lokal maupun ekspor):
1. Cinnamomum burmanni Asli Indonesia Dalam dunia perdagangan dikenal dengan cassiavera, kaneel cassia Sentra budidaya : Sumatera Barat dan Utara, Jambi, Bengkulu, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Maluku Daun kecil dan kaku Pemanenan terhadap kulit batang dan ranting Komponen utama minyak atsiri : sinamat aldehida

88 2. Cinnamomum zeylanicum
Asal Srilanka (P. Ceylon) Kualitas lebih baik dibanding C. burmanni Kulit batang lebih tipis Destilasi kulit menghasilkan 0.5-1% minyak atsiri Cinnamomum zeylanicum

89 3. Cinnamomum cassia Asli Birma Dalam dunia perdagangan dikenal dengan chinese kaneel Warna pucuk bervariasi Kandungan minyak atsiri : kulit batang, kulit cabang, ranting, daun Kadar minyak atsiri :kulit cabang (4.05%), kulit batang (3.78%), kulit ranting (3.95%), daun (0.98%) 4. Cinnamomum cullilawan Dikenal hanya di Ambon dan Maluku Perdagangan dalam negeri, jumlah sedikit

90 Komposisi Minyak Kayu Manis
Mutu Minyak kayu manis ditentukan oleh kandungan eugenol dan sinamat aldehida Minyak kayu manis : Komposisi minyak atsirinya sangat dipengaruhi oleh asal daerah Kandungan terbesar adalah sinamat aldehida (60-75%) Komponen lain : eugenol, aldehid lain, benzil-benzoat, felandren Peluang pasar kayu manis : (ekspor) Minyak atsiri Kulit Oleoresin : Amerika serikat, Eropa

91 Volume ekspor kayu manis Indonesia 1994-1999 1994 19.925.787 1995
Tahun Volume (kg) 1994 1995 1996 1997 1998 1999 Sumber : BPS ( )

92 Teknologi Proses Kayu Manis
Tanaman Kayu Manis Kulit kayu manis Minyak atsiri Oleoresin Bubuk kayu manis

93 Minyak Atsiri Kayu Manis
Dihasilkan dari penyulingan kulit ranting dan daun kayu manis Jenis minyak kayu manis yang diperdagangkan didasarkan pada asal bahan dan jenis kayu manis Cinnamon leaf oil : daun C. zeylanicum Cinnamon bark oil : kulit Cassia oil : daun, ranting, bubuk kayu manis jenis C. cassia Komponen aromatik minyak atsiri bersifat larut air

94 Teknologi Proses Minyak Kayu Manis
Ranting dan daun Penggilingan Pemisahan Minyak Kayu manis Penyulingan Metode penyulingan : air dan uap Perbandingan ranting dan daun : 30:70. Pemisahan minyak menggunakan CO2 cair.

95 Kulit batang, cabang atau daun
Teknologi Proses Oleoresin Kayu Manis Kulit batang, cabang atau daun Penggilingan Ekstraksi Residu /ampas Ekstrak Pemisahan pelarut Pemisahan pelarut Ampas bebas pelarut Oleoresin murni

96 MINYAK PALA

97 Minyak pala Dihasilkan dari penyulingan biji dan fuli pala Bahan baku industri obat-obatan Digunakan pada pembuatan sabun dan parfum Komponen utamanya : myristicin (8.19%) Daging buah pala Diolah menjadi manisan pala (kering atau basah)

98 Minyak Pala Cairan jernih (hampir tidak berwarna - kuningmuda)
penyulingan serbuk biji dan fuli pala Mengandung unsur-unsur psikotropik (berkhayal, halusinasi) Daya bunuh yang hebat terhadap larva serangga Penyegar pasta gigi Pencampur aroma tembakau Mengandung : eugenol, iso-eugenol, terpineol, borneol, linalol, geraniol, safrole, terpene, aldehide Khasiat : mengatasi masalah sirkulasi darah, otot, persendian, asam urat (gout), sakit dan nyeri otot, rematik, kembung, salah pencernaan, lemah pencernaan, mual membantu melawan infeksi bakteri.

99 Mutu Minyak Pala (EOA) 1 Penampilan, warna
No Karakteristik Syarat 1 Penampilan, warna Cairan bening atau kuning pucat 2 Bau Bau dan rasa khas pala 3 Berat jenis 25oC 4 Putaran optik 2o-30o 5 Indeks refraksi 25oC 6 Kelarutan dalam alkohol 80% Larut dalam 3 volume Lutony dan Rahmayati (2002)

100 Teknologi proses produksi minyak pala
Pohon pala Pemanenan biji dan fuli Penghalusan biji, pencampuran dengan fuli Penyulingan Pemisahan minyak Minyak pala

101 Pemanenan dilakukan terhadap buah yang hampir tua
Ditandai dengan biji keras, warna coklat tua, fuli merah muda Buah pala siap panen Penghancuran biji dengan ditumbuk, dihancurkan secara mekanik Penyulingan 2 cara : Penyulingan uap Penyulingan air dan uap

102 Aplikasi Minyak Pala Body scrub Cream mata Minyak pala untuk obat

103 MINYAK JAHE

104 Jahe Tanaman terna berbatang semu, tumbuh berumpun, tinggi 30 cm – 1m, tegak, tidak bercabang, tersusun atas lembaran pelepah daun, berbentuk bulat, berwarna hijau pucat dengan warna pangkal batang kemerahan

105 Jahe (Zingiber officinale Roxb )
Bagian tanaman yang digunakan untuk bahan industri yaitu rimpangnya 3 jenis jahe : Jahe putih besar (gajah) Jahe putih kecil (emprit) Jahe merah (sunti) Digunakan oleh industri makanan (permen, jahe instan, sirup) Kandungan m.atsiri tinggi Dipakai untuk pengobatan Lebih pedas Jahe merah Jahe gajah

106 Jahe mengandung sejumlah kecil minyak volatil dan fixed oil yang mengandung zat resin yang pedas, 40—60% pati, 9% protein, beberapa jenis mineral dan vitamin Kandungan minyak atsiri : % Minyak Jahe Hasil penyulingan dan destilasi rimpang jahe Memiliki bau harum, tapi rasa tidak pedas Komponen utama : seskuiterpen-zingiberen Kandungan lainnya :  dan β felandren, d-kamfen, asetil heptenon, n-desil aldehid, n-nonil aldehid, borneol, sineol, linalol, sitral dan sesquiterpen alkohol

107 Patokan mutu Ginger Oil (EOA)
No Karakteristik Syarat 1 Penampilan, warna Cairan kuning muda sampai kuning 2 Berat jenis 25oC 3 Putaran optik -28o-(-45o) 4 Indeks refraksi 20oC 5 Bilangan penyabunan Tidak lebih dari 20 6 Kelarutan dalam alkohol Larut dengan kekeruhan Lutony dan Rahmayati (2002)

108 Teknologi Proses Jenis penyulingan : Tanaman Jahe Penyulingan uap
Penyulingan air Tanaman Jahe Pemanenan rimpang Penyortiran, pencucian, pengirisan, pengeringan Penghalusan irisan jahe kering Penyulingan / ekstraksi pelarut Ginger oil

109 Aplikasi Minyak Jahe Khasiat Minyak Jahe :
mengurangi gejala flu, pilek, batuk, masuk angin, pegal-pegal, sebagai penyegar badan, serta berkhasiat sebagai obat kuat Industri Pengguna MInyak Jahe : Industri minuman Industri penyedap Farmasi Industri wewangian

110 Aromaterapi minyak jahe
Massage Oil Jahe Ginger Body Smoothing

111 Ginger Oil Permen Jahe


Download ppt "MINYAK ATSIRI PENGETAHUAN BAHAN AGROINDUSTRI (TIN250) Oleh:"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google