Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PERTEMUAN KEDUA Konsep Ekonomi dan Masyarakat dalam Perspektif Sosiologis (Marx Weber ) a. karisma b. masyarakat politik dengan dimensi. kelas, status.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PERTEMUAN KEDUA Konsep Ekonomi dan Masyarakat dalam Perspektif Sosiologis (Marx Weber ) a. karisma b. masyarakat politik dengan dimensi. kelas, status."— Transcript presentasi:

1 PERTEMUAN KEDUA Konsep Ekonomi dan Masyarakat dalam Perspektif Sosiologis (Marx Weber ) a. karisma b. masyarakat politik dengan dimensi. kelas, status dan kekuasaan

2 Reference Weber, Max Economy and Society: Part I and II, trans. by Fishoff et al. Berkeley, CA: The University of California Press.

3 Kontribusi Max Weber lanjutan…

4 Struktur Otoritas: Weber selalu mengawali analisisnya tentang struktur otoritas dgn asumsinya ttg hakikat dan sifat dasar tindakan. Mendefinisikan dominasi sbg probabilitas suatu perintah tertentu akan dipatuhi oleh sekelompok orang. Dominasi memiliki beragam basis, yang sah dan yng tdk sah. Yang sah disebut: Otoritas. Menurut Weber: ada tiga bentuk otoritas, yakni: Rasional, Tradisional, dan Kharismatik.

5 Tiga bentuk otoritas menurut Weber
Otoritas yang mendapat legitimasi rasional: didasarkan pada kepercayaan akan legalitas aturan tertulis dan hak mereka yang diberi otoritas berdasarkan aturan utk mengeluarkan perintah. Otoritas yang mendapatkan legitimasi tradisional: didasarkan pada kepercayaan yang telah mapan terhadap kesucian tradisi kuno dan legitimasi mereka menjalankan otoritas berdasarkan tradisi tersebut.

6 Tiga bentuk otoritas menurut Weber
Otoritas yng mendapatkan legitimasi dari Kharisma: didasarkan pada kesetiaan para pengikutnya terhadap kesucian yng tdk lazim, sosok teladan, heroisme, atau kekuatan khusus (misalnya: kemampuan menciptakan mukzijat) yang dimiliki pemimpin, maupun pada tatanan normatif yang diberlakukannya.

7 Otoritas Legal: Otoritas legal dpt memiliki beragam bentuk struktural.
Weber tertarik dgn Birokrasi, yakni: tipe paling murni dari dijalankannya otoritas legal.

8 Otoritas Tradisional:
Kalau otoritas legal tumbuh dari legitimasi sistem rasional-legal, maka otoritas tradisional didasarkan pada kalim pemimpin dan keyakinan para pengikutnya bahwa terdapat kelebihan dalam kesucian aturan dan kekuasaan yang telah berusia tua. Bentuk awal otoritas tradisional, yakni: Gerontokrasi, melibatkan kekuasaan yang dijalankan oleh orang yang lebih tua.

9 Otoritas Tradisional:
Patriakalisme primer, adalah kepemimpinan yang diperoleh karena pewarisan. Patrimonialisme, yang merupakan dominasi tradisional dengan administrasi dan kekuatan militer yang merupakan isntrumen penguasa yang murni bersifat personal. Feodalisme, yang membatasi kekuasaan pemimpin melalui pengembangan hubungan yang lebih rutin, bahkan kontraktual, antara pemimpin dan bawahan.

10 Otoritas Kharismatik:
Bahwa pemimpin karismatik dapat memiliki ciri menonjol, karismanya lebih tergantung pada kelompok pengikut dan bagaimana mereka mendefinsikan pemimpin karismatik. Pemimpin karismatik: seorang pemimpin dipisahkan dari orang biasa dan diperlakukan seolah2 ia memiliki kekuatan atau kualitas supranatural, supramanusia, atau sekurang2nya kekuatan tidak lazim yang tdk dapat dimiliki oleh orang biasa.

11 Tipe2 Rasionalitas: Rasionalitas Praktis: setiap jalan hidup yng memandang dan menilai aktivtas2 duniawai dlm kaitannya dgn kepentingan individu yang murni pragmatis dan egoistis. Rasionalitas Teoritis: melibatkan upaya kognitif utk menguasai realitas melalui konsep2 yng makin abstrak dan bukannya melalui tindakan. Rasionalitas ini melibatkan proses kognitif abstrak seperti: deduksi logis, induksi, atribusi kausalitas, dan semacamnya.

12 Tipe2 Rasionalitas: Rasionalitas Substantif: seperti rasionalitas prkatis, namun tdk seperti rasionalitas teoritis; secara langsung menyusun tindakan2 ke dalam sejumlah pola melalui kluster2 nilai. Rasionalitas Formal: yang melibatkan kalkulasi sarana-tujuan, yang merujuk pada aturan, hukum, dan regulasi yang berlaku scr universal.

13 Kelas, Status, dan Partai:
Weber tdk mereduksi stratifikasi menjadi sekedar faktor ekonomi, melainkan melibatkan sesuatu yang bersifat multidimensional. Jadi, masyarakat ter-stratifikasi menurut basis ekonomi, status, dan kekuasaan. Implikasinya: bahwa orang dapat menempati peringkat yng tinggi di satu atua dua dimensi stratifikasi tsb., sementara berada pada posisi yng rendah di dimensi lainnya.

14 Kelas, Status, dan Partai:
Konsep kelas merujuk pada sekelompok orang yng ditemukan pada situasi kelas yng sama. Berlawanan dgn kelas, biasanya status merujuk pada komunitas; kelompok status biasanya berupa komunitas. Kelas hadir dalam tatanan ekonomi. Kelompok status hadir dalam tatanan sosial. Partai dapat ditemukan dalam tatanan politik. Weber: partai selalu merupakan struktur yang berjuang untuk meraih dominasi. Partai merupakan elemen paling teratur dalam sistem stratifikasi Weber.


Download ppt "PERTEMUAN KEDUA Konsep Ekonomi dan Masyarakat dalam Perspektif Sosiologis (Marx Weber ) a. karisma b. masyarakat politik dengan dimensi. kelas, status."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google