Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PELAPORAN DAN AKUNTANSI KEUANGAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PELAPORAN DAN AKUNTANSI KEUANGAN"— Transcript presentasi:

1 PELAPORAN DAN AKUNTANSI KEUANGAN
Wiwin Rahmanti, SE., M.Com., Akt

2 AKUNTANSI Accounting is a business language
General-purpose financial statement Financial statement vs financial reporting Accounting is a means to an end

3 AKUNTANSI Alokasi Sumber Daya yang terbatas: informasi keuangan perusahaan membantu user untuk mengambil keputusan alokasi modal – bagaimana, berapa yang akan dialokasikan, perusahaan mana yang dipilih Perlunya standar akuntansi: comparabilitas, penyajian wajar, lengkap dan jelas Peran profesi akuntan:?????

4 PABU (GAAP) Pengertian berterima umum: pedoman tersebut dianut karena merupakan ketentuan resmi yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang. Atau jika belum ada standar yang resmi, pedoman tersebut dianut karena merupakan kebiasaan,konvensi, tradisi, dan praktik bisnis yang sehat sehingga cukup layak untuk diikuti.

5 PABU (GAAP) PABU merupakan seperangkat konsep, standar, prosedur, metode, konvensi, dan praktik yang sehat yang dipilih atau didukung berlakunya serta dijadikan pedoman umum di wilayah tertentu Standar akuntansi merupakan pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang mengani konsep, prinsip dan metoda yang ditetapkan sebagai pedoman utama praktik akuntansi

6 Hal-hal Yang Diatur Dalam Standar
Definisi; makna yang dilekatkan pada elemen, pos dan istilah yang digunakan dalam pelaporan keuangan. Dengan pendefinisian tersebut akan dapat ditentukan apakah suatu objek dapat dimasukkan dan diakui sebagai elemen atau pos tertentu. Pengukuran/penilaian; pengukuran merupakan penentuan kos suatu elemen atau pos laporan keuangan yang terlibat dalam suatu transaksi. Penilaian adalah penentuan dasar dan jumlah rupiah untuk dilekatkan pada elemen pada tanggal pelaporan.

7 Hal-hal Yang Diatur Dalam Standar (Cont’d)
Pengakuan; pencatatan suatu kos ke dalam sistem akuntansi sehingga terefleksi dalam laporan keuangan Pengungkapan/penyajian; cara menyajikan informasi utama dan tambahan dalam laporan keuangan. Sumber: Soewardjono

8 IFRS Convergence Importance / Urgency (Why) Challenges (What)
Strategy ( How ) Sumber: Taufikur Rahman, 2008

9 The financial accounting reports should comply with generally accepted accounting principles, which are defined into written standards by the authoritative standards setting body

10 Some Controversial issues in accounting standards
Conflict of interest among the information user Relevancy vs. reliability of information Understandability of accounting information’s Comparability of information Etc

11 Convergence/Harmonization of Accounting Standards in Globalizations Era
Become urgent because of : The expansions of MNC Global merger and acquisition Global money market Global capital market

12 IASC / IASB International Accounting Standards Committee was organized in 1973 Initiated by UK and US Motivated by economy or politic background? Joined later: Canada, Australia, Mexico, Japan, France, Germany, the Netherland, New Zealand, and most of countries in the world

13 IASC / IASB 1987 recognized and supported by IOSCO
(International Organization of Securities and Exchange Commission) 2000 was reorganized as IASB (Board)

14 IASB and FASB (US) October 2002 Norwalk Agreement was signed
Agreed to eliminate the differences between US GAAP and IFRS/IAS Collaborate to develop certain standards ( business combinations, performance evaluations, revenues)

15 Structure of Accounting Standards
IAS/IFRS PSAK Framework for the Preparation and Presentation of Financial Statements International Accounting Standards/ International Financial Reporting (“IAS/IFRS”) Statements of Financial Accounting Standards (“PSAK”) Standing Interpretation Committee/ International Financial Reporting Interpretations Committee Interpretation of Financial Accounting Standards (“ISAK”) Implementation Guidance Implementation Guidance and Others

16 Benefits of Convergence
Among others : Comparability of financial statements; same language in business Lower cost of capital Access to cross-border funding sources Reduce resources in standards-setting Enhance credibility in financial reporting Increased access to training materials Sumber: Dudi Kurniawan, anggota DSAK IAI 2007

17 Challenges in Implementing IFRS
Understanding the meaning of international convergence Translation of IFRS Complexity and structure of IFRS Frequency, volume and complexity of changes to the IFRS Challenges for SMEs and accounting firms Potential knowledge shortfall Implications of endorsements of IFRS

18 Further Challenges Fair value measurement
Applying professional judgment The use of specialist Cost of compliance

19 Further Challenges Adjusting information system Training and education
Legal and tax issues Communicating with stakeholders The relevance of IFRS for Small Medium Enterprises

20 Adoption/Convergence Techniques
Big Bang Approach (revolution) Gradual Approach (evolution) Eclectics Approach (selective)

21 Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia
Masa Penjajahan Belanda: bookkeeping Dalam masa kemerdekaan, dengan dibukanya jurusan akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia yang menggunakan buku-buku acuan dari Amerika seperti dasar-dasar akuntansi, intermediate accounting, advanced accounting, dan cost accounting, maka sistem akuntansi di Indonesia mulai dipengaruhi oleh sistem akuntansi Amerika. Pada tahun 1957, empat orang lulusan Universitas Indonesia bekerja sama dengan Prof. Sumardjo Tjitrosidojo membentuk Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).

22 Perkembangan Standar Akuntansi di Indonesia (cont’d)
Dengan berlakunya Undang-undang Penanaman Modal Asing pada tahun 1967 dan Undang-undang Penanaman Modal Dalam Negeri tahun 1968 mulai timbul kebutuhan terhadap laporan keuangan yang andal, dapat dimengerti serta dapat diperbandingkan. Namun pada saat itu standar akuntansi keuangan dan audit belum terkodifikasi dengan baik (Kartikahadi, 1992).

23 PAI 1973 Pada tanggal 2 Desember1973, dengan dukungan dari Bank Dunia, IAI mengadakan konggres nasional ketiga di Jakarta. Dari konggres inilah dihasilkan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI), Norma Pemeriksaan Akuntan, dan Kode Etik Akuntan Indonesia PAI tersebut menggunakan buku Inventory of Generally Accepted Accounting Principles for Business Enterprises karangan Paul Grady sebagai sumber utama. Buku PAI 1973 ini berisi bab-bab sebagai berikut: Pendahuluan Bab 1. Laporan Keuangan Bab 2. Pendapatan dan Biaya Bab 3. Aktiva Bab 4. Hutang dan Kewajiban Bab 5. Modal Sendiri

24 PAI 1984 Tanggal 22 Desember 1984 PAI yang baru disahkan oleh rapat pengurus pusat IAI. Pendahuluan Bab I Konsep Dasar dan Keterbatasan Laporan Keuangan Bab II Prinsip Laporan Keuangan Bab III Prinsip Pendapatan dan Beban Bab IV Prinsip Aktiva Bab V Prinsip Kewajiban Bab VI Prinsip Modal Pernyataan: Akuntansi Untuk Transaksi dan Penjabaran Mata uang Asing Akuntansi Bunga Untuk Periode Konstruksi Standar Khusus Akuntansi Untuk Koperasi Standar Khusus Akuntansi Untuk Asuransi Kerugian Standar Khusus Akuntansi Untuk Minyak dan Gas Bumi Standar Khusus Akuntansi Untuk Sewa Guna Usaha Standar Khusus Akuntansi Perbankan Indonesia

25 PAI 1984 (Cont’d) Interpretasi:
Penjelasan tentang tanggal efektif berlakunya PAI 1984 Penjelasan akuntansi untuk selisih kurs akibat devaluasi Penjelasan akuntansi untuk revaluasi aktiva tetap Penjelasan atas perubahan posisi keuangan Penjelasan akuntansi untuk koreksi masa lalu dan pos luar biasa Penjelasan akuntansi untuk biaya emisi saham dan obligasi Penjelasan tentang tanggal efektif berlakunya pernyataan PAI no. 3 Penjelasan akuntansi untuk penyertaan dalam surat berharga Penjelasan akuntansi untuk dividen dalam bentuk saham

26 Menuju SAK Adanya globalisasi yang semakin dirasakan di Indonesia dengan ditandatanganinya perjanjian GATT baru sebagai kelanjutan Uruguay Round, mempengaruhi bisnis sehingga diperlukan suatu standar yang mampu mengatasi masalah-masalah baru yang timbul dengan adanya perubahan lingkungan tersebut.

27 Menuju SAK Menyadari akan tugas dan tanggung jawab akan pentingnya pengembangan standar akuntansi dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis, maka IAI pada bulan Desember 1991 mengadakan Seminar Nasional tentang PAI. Dari seminar inilah didapatkan berbagai permasalahan dan saran untuk pengembangan PAI dengan mengacu pada International Accounting Standard. Sebagai kelanjutan dari seminar tersebut maka pada tanggal 3 sampai 5 Desember 1992 diadakan Konvensi Nasional Akuntansi ke-2 di Yogyakarta.

28 Menuju SAK Dalam konvensi ini dibahas mengenai pengembangan standar
akuntansi di Indonesia, diantaranya sebagai berikut : a.Adanya kelemahan pokok PAI, yaitu PAI tidak disusun atas rerangka dasar (conceptual framework) yang jelas. b.Dengan adanya perkembangan ekonomi dan dunia usaha internasional yang memasuki era globalisasi dan memperhatikan arus modal yang masuk ke dalam dan luar dari Indonesia, serta perkembangan International Accounting Standard dan dorongan International Accounting Standard Committee yang semakin berbobot karena mendapat dukungan dari berbagai organisasi internasional. c. Perlunya dibentuk endowment fund untuk perkembangan standar akuntansi

29 Menuju SAK c.Diusulkan tiga pola badan penyusun standar (standard setting body) untuk menyusun standar akuntansi, : 1. Komite PAI tetap bernaung di bawah IAI, tetapi mendapat dukungan penuh dari semua pihak yang tekait dengan dibentuk sounding board atau consulting group yang keanggotaannya mewakili pejabat senior Departemen Keuangan, kadin, perbanas asosiasi emiten, pialang, dan sebagainya. Terdapat sekretariat tetap dengan jumlah tenaga yang tetap yang cukup untuk menjamin kesinambungan pengembangan. 2.Terlepas dari IAI dan merupakan badan independen seperti di AS dan Inggris. 3. Menyerahkan wewenang kepada Departemen Keuangan seperti di Jepang.

30 Pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan standar Akuntansi di Indonesia
Praktisi akuntan Akuntan pendidik Akuntan manajemen BAPEPAM Direktorat Pengembangan Akuntansi Direktorat Jenderal Perpajakan Badan Pengawas Keuangan Bank Indonesia

31 Due Process Topics identification Discussion memorandum Public hearing
Exposure draft Standard

32 SAK…………….. SAK 1994 SAK 1996 SAK 2000 SAK 2002
SAK 2004…………..59 pernyataan, 7 interpretasi SAK 2007…………..59 pernyataan, 7 interpretasi, kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan syariah (PSAK 101 – 106)

33 Quality of An Accounting Standard
Konsisten dengan academic research Berfokus pada kebutuhan user Konsisten Standar harus didasarkan pada prinsip dan konsep yang dikembangkan yang mempertimbangkan substansi dan signifikansi transaksi yang terjadi, tidak hanya menjelaskan apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan Harus memberikan informasi keuangan yang lebih relevan dan berguna

34 Evaluasi terhadap kekurangan yang mungkin terdapat dalam standar harus dilakukan sebelumnya
Seleksi topik Cost benefit relationship Mencakup lingkup yang luas tidak hanya untuk transaksi yang terjadi di satu negara saja Disclosure dibatasi untuk informasi yang berpengaruh secara signifikan Ditulis dalam bahasa yang jelas, lugas, dan tidak ambigu

35 Tidak kompleks dan lebih cost-effective untuk diimplementasikan
Memberikan petunjuk mengenai cara untuk recognition and measurement Pembuatan standar baru seharusnya mempertimbangkan standar akuntansi di negara lain dan meningkatkan harmonisasi terhadap standar internasional Punya tujuan yang realistis

36 Untuk membuat standar yang baik memerlukan partisipasi dari pihak-pihak yang terkait dan perlu dilakukan ‘field test’ sebelum difinalisasi Dalam mempertimbangkan topik yang akan dimasukkan dalam standar, perlu diperhatikan apakah masalah tersebut terjadi di semua perusahaan atau hanya meliputi sebagian kecil perusahaan saja Perlu dibuat secara tepat waktu

37 Karakteristik Standar Profesional
Digunakan nama sebutan yang jelas dan konsisten untuk tiap bentuk/jenis penerbitan Digunakan kode huruf dan angka yang logis untuk tiap jenis standar Seluruh pasal atau paragraf dalam satu penerbitan standar diberi nomor urut penuh dari awal sampai akhir

38 Karakteristik Standar Profesional
Revisi/perbaikan, atau penerbitan standar baru atau penggantian standar lama harus dapat dengan mudah dimasukkan ke dalam struktur yang sudah dirancang sebelumnya tanpa mengganggu urutan dan susunan standar yang masih berlaku. Nama dan kode standar yang telah diganti tetap dimasukkan ke dalam kodifikasi standar profesional waupun isinya telah diganti dan diberi petunjuk tentang standar penggantinya. Hal ini penting untuk riwayat pengembangan standar Dihimpun dalam satu buku Bila perlu, dipilih huruf yang enak dibaca dan mempunyai tampilan khusus. (Sumber: Suwardjono)


Download ppt "PELAPORAN DAN AKUNTANSI KEUANGAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google