Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

MEMELIHARA KELUARGA BERIMAN DI ERA FITNAH AKHIR ZAMAN

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "MEMELIHARA KELUARGA BERIMAN DI ERA FITNAH AKHIR ZAMAN"— Transcript presentasi:

1 MEMELIHARA KELUARGA BERIMAN DI ERA FITNAH AKHIR ZAMAN
بيتي جنتي

2 CIRI KELUARGA AS-MA-RA DI ERA FITNAH AKHIR ZAMAN
Memahami makna iman-tauhid Menjaga al-mahabbah wa al-ukhuwwah fillah (cinta dan persaudaraan karena Allah) Mewaspadai berbagai fitnah di sekeliling yang mengancam (terutama terhadap iman-tauhid) Memiliki wawasan ilmu mengenai Akhir Zaman Menyadari akan hadirnya konflik abadi dan hakiki sepanjang sejarah Bani Adam Memastikan kehalalan nafkah. Selalu taqarrub, bertaubat dan berdoa kepada Allah subhaanahu wa ta’aala

3 1- Memahami makna iman-tauhid

4 فَاعْلَمْ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ “Maka ketahuilah (kajilah/renungkanlah/pelajarilah)bahwa sesungguhnya tidak ada ilah (Yang Hak) melainkan Allah...” (QS Muhammad 19)

5 كُنَّا مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَنَحْنُ فِتْيَانٌ حَزَاوِرَةٌ فَتَعَلَّمْنَا الْإِيمَانَ قَبْلَ أَنْ نَتَعَلَّمَ الْقُرْآنَ ثُمَّ تَعَلَّمْنَا الْقُرْآنَ فَازْدَدْنَا بِهِ إِيمَانًا Dari Jundub bin Abdullah ia berkata; "Ketika kami bersama Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, pada saat itu kami merupakan sosok pemuda-pemuda yang kuat. Kami belajar iman sebelum mempelajari Al Qur`an, kemudian kami mempelajari Al Qur`an, maka dengan begitu bertambahlah keimanan kami." (HR Ibnu Majah – Shahih)

6 Hakekat berpegang teguh dengan agama Islam adalah berpegang teguh dengan iman dan kalimat Tauhid لآإله إلا الله

7 فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى “Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat.” (QS Al-Baqarah 256) NB: Mujahid mengatakan bahwa al-‘urwatil wusqa artinya iman. Menurut As-Saddi artinya agama Islam, sedangkan menurut Sa'id ibnu Jubair dan Ad-Dahhak artinya ialah kalimah لآإله إلا الله

8 Seruan Tauhid merupakan pesan abadi para Nabi dan Rasul sepanjang zaman. Ia merupakan ashlud-dien (intisari/pokok ajaran Islam) yang wajib difahami oleh setiap muslim. Seseorang tidak dikatakan beriman bila ia tidak memahami intisari ajaran Islam

9 Yang disebut dengan berpaling yang merupakan salah satu pembatal keislaman itu adalah berpaling dari mempelajari pokok agama yang dengannya seseorang menjadi muslim, sekalipun ia jahil (tidak tahu) tentang hal-hal yang bersifat rinci, karena hal ini kadang hanya dapat dipenuhi oleh para ulama dan penunntut ilmu agama

10 AQIDAH

11 2- Menjaga al-mahabbah wa al-ukhuwwah fillah (cinta dan persaudaraan karena Allah)

12 أَنَّ رَجُلًا زَارَ أَخًا لَهُ فِي قَرْيَةٍ أُخْرَى فَأَرْصَدَ اللَّهُ لَهُ عَلَى مَدْرَجَتِهِ مَلَكًا فَلَمَّا أَتَى عَلَيْهِ قَالَ أَيْنَ تُرِيدُ قَالَ أُرِيدُ أَخًا لِي فِي هَذِهِ الْقَرْيَةِ قَالَ هَلْ لَكَ عَلَيْهِ مِنْ نِعْمَةٍ تَرُبُّهَا قَالَ لَا غَيْرَ أَنِّي أَحْبَبْتُهُ فِي اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ قَالَ فَإِنِّي رَسُولُ اللَّهِ إِلَيْكَ بِأَنَّ اللَّهَ قَدْ أَحَبَّكَ كَمَا أَحْبَبْتَهُ فِيهِ Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, "Pada suatu ketika ada seorang lelaki yang mengunjungi saudaranya di desa lain. Kemudian Allah mengutus malaikat untuk menemui orang tersebut. Ketika orang itu di tengah perjalanan ke desa yang dituju, maka malaikat tersebut bertanya; 'Hendak pergi ke mana kamu? ' Orang itu menjawab; 'Saya akan menjenguk saudaraku yang berada di desa lain.' Malaikat itu terus bertanya kepadanya; 'Apakah kamu mempunyai satu perkara yang menguntungkan dengannya? ' Laki-laki itu menjawab; 'Tidak, saya hanya mencintainya karena Allah.' Akhirnya malaikat itu berkata; 'Sesungguhnya aku ini adalah malaikat yang diutus untuk memberitahukan kepadamu bahwasanya Allah akan senantiasa mencintaimu sebagaimana kamu mencintai saudaramu karena Allah.' (HR Muslim - Shahih)

13 KEAKRABAN ABADI BERLANDASKAN IMAN DAN TAQWA
الأخِلاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلا الْمُتَّقِينَ “Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS Az-Zukhruf 67)

14 IMAN MENGUMPULKAN KELUARGA DI DUNIA DAN DI AKHIRAT
وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ Dan orang-orang yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan Kami tiada mengurangi sedikit pun dari pahala amal mereka. Tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya.(QS Ath-Thuur 21)

15 3- Mewaspadai berbagai fitnah di sekeliling yang mengancam (terutama terhadap iman-tauhid)

16 ERA BADAI FITNAH MENIMBULKAN ANCAMAN MURTAD TANPA SADAR (MTS)
بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنْ الدُّنْيَا "Segeralah beramal sebelum datangnya fitnah-fitnah seperti malam yang gelap gulita. Di pagi hari seseorang masih dalam keadaan mukmin, lalu menjadi kafir di sore harinya. Di sore hari seseorang masih dalam keadaan mukmin, lalu menjadi kafir di pagi harinya. Dia menjual agamanya demi barang kenikmatan dunia." (HR Muslim – Shahih)

17 4- Memiliki wawasan mengenai ilmu Akhir Zaman

18 صَلَّى بِنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْفَجْرَ وَصَعِدَ الْمِنْبَرَ فَخَطَبَنَا حَتَّى حَضَرَتْ الظُّهْرُ فَنَزَلَ فَصَلَّى ثُمَّ صَعِدَ الْمِنْبَرَ فَخَطَبَنَا حَتَّى حَضَرَتْ الْعَصْرُ ثُمَّ نَزَلَ فَصَلَّى ثُمَّ صَعِدَ الْمِنْبَرَ فَخَطَبَنَا حَتَّى غَرَبَتْ الشَّمْسُ فَأَخْبَرَنَا بِمَا كَانَ وَبِمَا هُوَ كَائِنٌ فَأَعْلَمُنَا أَحْفَظُنَا Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa shalat subuh bersama kami, beliau naik mimbar lalu berkhutbah hingga waktu zhuhur tiba, beliau lantas turun dari mimbar dan melaksanakan sholat zhuhur. Beliau kemudian naik mimbar lalu berkhutbah hingga tiba waktu ashar, beliau lantas turun dari mimbar dan melaksanakan sholat asar. Setelah itu beliau naik mimbar kemudian berkhutbah hingga matahari terbenam. Dalam khutbah tersebut beliau memberitahukan kepada kami peristiwa-peristiwa yang telah terjadi di masa lampau dan apa-apa yang akan terjadi di masa datang. Yang paling tahu diantara kami mengenai peristiwa-peristiwa itu adalah orang yang paling kuat hafalannya di antara kami.” (HR Muslim)

19 FAHAM ROADMAP UMMAT ISLAM
تَكُونُ النُّبُوَّةُ فِيكُمْ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةٌ عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا عَاضًّا فَيَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ يَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ مُلْكًا جَبْرِيَّا فَتَكُونُ مَا شَاءَ اللَّهُ أَنْ تَكُونَ ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ثُمَّ تَكُونُ خِلَافَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ثُمَّ سَكَتَ “Masa (1)kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya, setelah itu datang masa (2)Kekhalifahan mengikuti pola (Manhaj) Kenabian, selama beberapa masa hingga Allah mengangkatnya, kemudian datang masa (3)Raja-raja yang Menggigit selama beberapa masa, selanjutnya datang masa (4)Raja-raja/para penguasa yang Memaksakan kehendak (diktator) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah, setelah itu akan terulang kembali (5)Kekhalifahan mengikuti pola (Manhaj) Kenabian. Kemudian Rasul SAW terdiam.” (HR Ahmad Shahih)

20 1- Sadar sedang hidup di babak keempat dengan segenap cirinya 2-Peduli hadis-hadis Nabi yang memprediksi kondisi akhir zaman 3-Bersiap-siaga menghadapi tanda-tanda penting yang segera hadir 4-Bersabar dan istiqomah mengikuti skenario Allah subhaanahu wa ta’aala

21 5- Menyadari akan hadirnya konflik abadi dan hakiki sepanjang sejarah Bani Adam

22 Betapapun manusia ingin selalu hidup damai penuh harmoni dengan sesama manusia lainnya, namun sesungguhnya Allah menciptakan konflik abadi dan hakiki sepanjang zaman. Dan tidak seorangpun bisa mengelak darinya. Manusia tidak mungkin bersikap netral.

23 قَالَ اهْبِطُوا بَعْضُكُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ Allah berfirman: "Turunlah kamu sekalian, sebahagian kamu menjadi musuh bagi sebahagian yang lain..” (QS Al-A’raaf 24)

24 SIKAP NETRAL MERUPAKAN SIKAP KAUM MUNAFIK
مُذَبْذَبِينَ بَيْنَ ذَلِكَ لا إِلَى هَؤُلاءِ وَلا إِلَى هَؤُلاءِ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَلَنْ تَجِدَ لَهُ سَبِيلا Mereka dalam keadaan ragu-ragu antara yang demikian (iman atau kafir): tidak masuk kepada golongan ini (orang-orang beriman) dan tidak (pula) kepada golongan itu (orang-orang kafir). Barang siapa yang disesatkan Allah, maka kamu sekali-kali tidak akan mendapat jalan (untuk memberi petunjuk) baginya. (QS An-Nisa 143)

25 AKHLAK NABI MULIA TAPI TETAP PUNYA MUSUH
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berakhlak yang agung.” (QS Al-Qalam 4)

26 وَكَذَلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الإنْسِ وَالْجِنِّ “Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu setan-setan (dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin...” (QS Al-An’aam 112)

27 PROSES SELEKSI MUKMIN-MUNAFIK
مَا كَانَ اللَّهُ لِيَذَرَ الْمُؤْمِنِينَ عَلَى مَا أَنْتُمْ عَلَيْهِ حَتَّى يَمِيزَ الْخَبِيثَ مِنَ الطَّيِّبِ Allah sekali-kali tidak akan membiarkan orang-orang yang beriman dalam keadaan kamu sekarang ini, sehingga Allah menyisihkan yang buruk (munafik) dari yang baik (mukmin). (QS Ali Imran 179)

28 ثُمَّ فِتْنَةُ الدُّهَيْمَاءِ لَا تَدَعُ أَحَدًا مِنْ هَذِهِ الْأُمَّةِ إِلَّا لَطَمَتْهُ لَطْمَةً فَإِذَا قِيلَ انْقَطَعَتْ تَمَادَتْ يُصْبِحُ الرَّجُلُ فِيهَا مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا حَتَّى يَصِيرَ النَّاسُ إِلَى فُسْطَاطَيْنِ فُسْطَاطُ إِيمَانٍ لَا نِفَاقَ فِيهِ وَفُسْطَاطُ نِفَاقٍ لَا إِيمَانَ فِيهِ إِذَا كَانَ ذَاكُمْ فَانْتَظِرُوا الدَّجَّالَ مِنْ الْيَوْمِ أَوْ غَدٍ Kemudian fitnah Duhaima` tidak meninggalkan seorang pun dari ummat ini kecuali akan menimpanya. Kalaulah ada berita fitnah itu terhenti, justru kenyataan semakin melebar, yang saat itu seseorang pada pagi harinya dalam keadaan mukmin, kemudian sore harinya dalam keadaan kafir, sehingga manusia berakhir dengan dua golongan. Yaitu golongan iman yang sama sekali tidak menyimpan kemunafikan, dan golongan nifaq yang sama sekali tidak mempunyai keimanan. Jika kondisinya sudah seperti itu maka tungguhlah Dajjal semanjak hari ini atau esok harinya.“(HR Ahmad –Shahih)

29 6- Memastikan kehalalan nafkah. Kenapa penting
6- Memastikan kehalalan nafkah. Kenapa penting? Karena daging yang tumbuh dari makanan haram bakal menjadi umpan neraka

30 يَا كَعْبَ بْنَ عُجْرَةَ إِنَّهُ لَا يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ إِلَّا كَانَتْ النَّارُ أَوْلَى بِهِ Rasulullah shollallahu ‘alahi wa sallam berkata: “Wahai Ka'ab bin 'Ujrah, tidaklah daging manusia tumbuh dari barang yang haram kecuali neraka lebih berhak atasnya.” (HR Tirmidzi – Shahih)

31 7- Selalu taqarrub, bertaubat dan berdoa
7- Selalu taqarrub, bertaubat dan berdoa kepada Allah subhaanahu wa ta’aala

32 عن أبي هريرة قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: يقول الله عز وجل: "أنا عند حسن ظَنِّ عَبْدِي بِي، وَأَنَا مَعَهُ حِينَ يَذْكُرُنِي، فَإِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي، وَإِنْ ذَكَرَنِي فِي مَلإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلإٍ خَيْرٍ مِنْهُمْ، وَإِنْ اقْتَرَبَ إِلَيَّ شِبْرًا اقْتَرَبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا، وَإِنْ اقْتَرَبَ إِلَيَّ ذِرَاعًا اقْتَرَبْتُ إليه بَاعًا، وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ هَرْوَلَةً"3. هَذَا حَدِيثٌ صَحِيحٌ

33 “Aku mengikuti persangkaan baik hambaKu terhadap diriKu
“Aku mengikuti persangkaan baik hambaKu terhadap diriKu. Dan Aku bersamanya ketika dia mengingatKu. Jika dia mengingatKu dalam dirinya, maka Aku mengingatnya dalam diriKu. Dan jika dia mengingatKu dalam suatu kumpulan, maka Aku mengingatnya dalam kumpulan yang lebih baik daripada mereka. Jika dia mendekat kepadaKu satu syibran, maka Aku mendekati dia satu dhiro’an, dan jika dia mendekat kepadaKu satu dhiro’an, maka Aku mendekati dia satu ba’an. Jika dia mendatangiKu berjalan, maka Aku mendatanginya berlari.” (Hadits Shahih)

34 وَمَنْ أَتَى أَبْوَابَ السُّلْطَانِ افْتُتِنَ وَمَا ازْدَادَ عَبْدٌ مِنْ السُّلْطَانِ قُرْبًا إِلَّا ازْدَادَ مِنْ اللَّهِ بُعْدًا Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: “... dan barangsiapa mendatangi pintu penguasa maka ia mendapatkan fitnahnya, dan tidak ada seorang hamba yang semakin dekat dengan penguasa melainkan ia akan semakin jauh dari Allah." (HR Ahmad – Hasan)

35 اللَّهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُو فَلَا تَكِلْنِي إِلَى نَفْسِي طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِي شَأْنِي كُلَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ " Ya Allah , aku mengharap rahmat-Mu, karena itu janganlah Engkau serahkan urusanku kepada diriku sendiri (janganlah Engkau berpaling dariku) barang sekejap mata. Perbaikilah semua urusanku, tidak ada ilah selain Engkau.“ (HR Abu Dawud – Shahih)

36 Renungan Doa Istiftah Sholat Qiyamul-Lail

37 اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

38 Ya Allah bagiMulah segala pujian
Ya Allah bagiMulah segala pujian. Engkaulah Yang Maha Memelihara langit dan bumi serta apa yang ada pada keduanya. Dan bagiMulah segala pujian, milikMu kerajaan langit dan bumi serta apa yang ada pada keduanya. Dan bagiMu segala pujian, Engkau Cahaya langit dan bumi dan apa yang ada pada keduanya. Dan bagiMu segala pujian, Engkaulah Raja di langit dan di bumi serta apa yang ada pada keduanya. Dan bagiMulah segala pujian, Engkaulah Al Haq (Yang Maha Benar), dan janjiMu haq (benar adanya), dan perjumpaan denganMu benar, firmanMu benar, surga benar, neraka benar, para nabiMu benar, Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam benar dan hari kiamat benar. Ya Allah, kepadaMulah aku berserah diri, kepadaMulah aku beriman, kepadaMu lah aku bertawakkal, kepadaMulah aku bertaubat (kembali), karena hujjah -Mu aku memusuhi siapapun yang menentang (syariat-Mu) dan kepadaMu aku berhukum. Ampunilah aku dari dosa yang lalu maupun yang akan datang, yang aku sembunyikan atau yang aku tampakkan. Engkaulah yang Awal dan yang Akhir dan tidak ada ilah yang berhak disembah selain Engkau atau tidak ada ilah selainMu. (HR Bukhari)

39

40

41

42 AQIDAH

43

44

45

46

47

48

49

50

51

52

53

54

55

56

57

58

59

60

61

62

63

64

65

66

67

68

69

70

71

72

73

74

75


Download ppt "MEMELIHARA KELUARGA BERIMAN DI ERA FITNAH AKHIR ZAMAN"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google