Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENYUSUNNAN PERENCANAAN PROGRAM P2M ( Pengalaman & Pelaksanaan )

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENYUSUNNAN PERENCANAAN PROGRAM P2M ( Pengalaman & Pelaksanaan )"— Transcript presentasi:

1 PENYUSUNNAN PERENCANAAN PROGRAM P2M ( Pengalaman & Pelaksanaan )
PENGGUNAAN INFORMASI DALAM PENYUSUNNAN PERENCANAAN PROGRAM P2M ( Pengalaman & Pelaksanaan )

2 LATAR BELAKANG PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI KESEHATAN BESERTA IMPLEMENTASINYA MERUPAKAN SALAH SATU DARI 17 SASARAN NASIONAL YANG HARUS DICAPAI PEMANFAATAN INFORMASI DALAM MENUNJANG PENGAMBILAN KEPUTUSAN MASIH SANGAT MINIM INFORMASI YANG TERSEDIA SERINGKALI KURANG AKURAT ,TIDAK TEPAT WAKTU DAN BELUM DIANALISIS MENJADI BUKTI YANG DAPAT DIPAKAI UNTUK PENGAMBILAN KEPUTUSAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN BERDASARKAN BUKTI ADALAH ANALISIS DARI DATA MENJADI INFORMASI DAN DARI INFORMASI MENJADI BUKTI

3 PENGAMBILAN KEPUTUSAN
DATA INFORMASI ANALISIS INTERPRETASI Alur Dari Data Ke Pengambilan Keputusan

4 DATA JENIS : PRIMER, SEKUNDER, TERSIER
SUMBER : KOMUNITAS, FASILITAS KES, SEKTOR DILUAR KES PENGUMPULAN : RUTIN, KEG KHUSUS, SUPERVISI, AUDIT KINERJA PENGKAJIAN / REVIEW - ALAT PENGUMP : REGISTER, KUESIONER, CHECK LIST, TALLY SHEET

5 PERTIMBANGAN PEMILIHAN DATA
BERORIENTASI PADA TINDAKAN : KEBUTUHAN UTK PENGAMBILAN KEPUTUSAN LAYAK : KEMUNGKINAN PENGUMPULAN DLM KONTEKS LOKAL BERKESINAMBUNGAN : KEGIATAN PENGUMPULAN TANPA BANTUAN DARI LUAR

6 PENGOLAHAN DATA : MANUAL, MESIN NON ELEKTRONONIK, ELEKTRONIK (KOMPUTER)
ALAT EVALUASI : TABEL, GRAFIK, PETA (GIS) DINAS KESEHATAN MELAKUKAN ANALISIS DATA YG DIKUMPULKAN SECARA RUTIN DAN TERUS MENERUS. KEGIATAN SECARA RUTIN DAN TERUS-MENERUS INI DILAKSANAKAN MELALUI KEGIATAN SURVEILANS DAN INFORMASI MANAJEMEN KESEHATAN

7 ANALISIS DATA IND OUT PUT SURVEILANS IND OUT COME BUKTI
ANALISIS DATA IND INPUT SIMK IND PROSES P E SURVEI

8 NILAI-NILAI DALAM MASY
Keterbatasan Bukti Dalam Pengambilan Keputusan BUKTI NILAI-NILAI DALAM MASY SUMBER DAYA

9 Dari Informasi ke Bukti
Sajikan informasi yang berorientasi pelanggan (client oriented information) Yakinkan para pengambil keputusan punya akses ke pengambil keputusan penuhi kebutuhan informasi mereka gunakan metode presentasi yang aktraktif

10 Dasar Untuk Pengambilan Keputusan
BUKTI POLITIK INTUITIF

11 Dari Bukti ke Pengambilan Keputusan
Ukur beban suatu peristiwa kesehatan Pantau kecenderungan, kenali KLB & penanggulangannya Ketahui kelompok resiko tinggi Pandu perencanaan (Health Management Information System) Pandu pemantauan & evaluasi program pemberantasan Prioritasi alokasi sumberdaya kesehatan Sediakan bagi riset epidemiologi untuk akuntabilitas

12 Kegiatan Surveilans AFP di Jatim
Pengumpulan data DEMOGRAFI jml penddk gol umur (<15 th) GEOGRAFI Daerah sulit Daerah kepulauan Kasus AFP: Kasus AFP dilaporkan Non Polio AFP Rate Adekuasi spesimen Ketepatan & kelengkapan laporan Kluster AFP IMUNISASI Desa UCI KLB PENYAKIT (PD3I) Ada tidaknya KLB SARANA/TENAGA : Tenaga terlatih/tidak, Kualitas tenaga Tenaga ahli (RSUD Dr. Soetomo ) LAIN-LAIN Daerah konflik Kumuh, padat, migrasi tinggi 14 % PKM 11 PKM Kepulauan 113 ks ks ks 81,7 % 77,7% 71,3% PKM (48,5%) , RS (19,4%) , Kab/Kot (15,12%) PKM (70.14%), RS (89.98%), Kab/Kota (91.68%) belum ditemukan SPM: 54% ; Campak : 92.1 % KLB PD3I terjadi di semua Kab/Kota 33 % petugas SE ( Kasi/Staf ) belum terlatih/baru Konsultan ahli DSA, DSS dan DSRM Ada daerah tertentu yang rawan konflik (Madura) Hampir setiap PKM punya daerah kumuh, padat, migrasi penduduk

13 Kegiatan Surveilans AFP di Jatim
14 Kab/Kota dengan NPAFP Rate <1 16 Kab/Kota dengan Spes Adekuat < 80% 8 Kab/Kota dengan kelengkapan lap.<90% 7 Kab/Kota dengan kelengkapan lap.RS <90% 25 kab/Kota dengan kelengkapan lap PKM <90% Dipetakan daerah KLB di Jatim periode 5 tahunan Sekitar 50% Desa di Jatim 33% belum terlatih surveilans (staf Surveilans) karena baru. Data hasil Assesment lebih valid Diketahui pada saat assesment & lap. PWS Diskusi Tim dilakukan setiap Jumat 4 x /tahun atau non resmi per telephon Pengolahan data : Kasus AFP minimal ( Non Polio AFP Rate ) % Speseimen adekuat % ketepatan & kelengkapan laporan Identifikasi daerah KLB PD3I Identifikasi desa risti dengan variabel kasus AFP, Cakupan IMM, daerah sulit, Kepulauan, Nakes, daerah konflik, Kumuh, Padat, Migrasi penduduk tinggi Identifikasi kualitas SDM (data assessment) Analisa data laporan & hasil Assesment Cakupan imunisasi (P4) berjalan Pembahasan masalah dilakukan oleh Tim (TEP) Komunikasi intensiv dengan tenaga ahli

14 Kegiatan Surveilans AFP di Jatim
Analisis & interpretasi data : Trends Non Polio AFP rate : cenderung naik ( 2004 – 2005 ) Pemetaan desa risti : Dirinci sesuai dengan faktor risikonya ( faktor risiko diluar cak.IMM jauh lebih dominan ) Pemetaan kinerja Kab/Kota : 23 Kab/kota kinerja sedang- kurang Membuat kesepakatan dgn para tenaga ahli tentang : laporan cepat bila ada kasus di RS tindakan yg akan dilakukan, antisipasi penyebaran KLB dari propinsi lain Pemetaan daerah KLB PD3I : dilakukan setiap Kab/Kota periode 5 tahun Konfirmasi & validasi data laporan : sekitar 40% data laporan & assessment tak sama dan hasil assessment identifikasi daerah yg secepatnya perlu diintervensi : dipetakan sesuai masalah (penyulaman, pelat. petugas, kunjungan supervisi/OTJ tranning, pembagian wilayah binaan, dll)

15 Kegiatan Surveilans AFP di Jatim Pengambilan keputusan
Penanganan khusus untuk daerah dengan tren : supervisi bersama Tim ahli, Tim Pusat, OTJ,dll Non Polio AFP Rate <2 dan cenderung menurun (3-4x/tahun) Desa risti ditangani sesuai dgn permasalahan yg ada : menggunakan tenaga guru untuk IMM (di Madura) Kab/Kota dengan kinerja yang kurang harus : supervisi bersama Tim, termasuk daerah binaan , dilakukan perlakuan khusus dari propinsi pembentukan TEK Adanya rekomendasi dari para ahli agar : Penggunaan Eritromisin etyl suksinat untuk ditindaklanjuti & digunakan sebagai pedoman prophilaksis kontak Diphteri (di Madura & Jatim) Daerah dengan KLB PD3I perlu dibuktikan : dilakukan survei balita sekitar status imunisasinya Data assesment menjadi pedoman yg valid setelah : Assesment akan terus dilakukan setiap tahun dikonfirmasi dgn data laporan rutin Kab/Kota Dalam rangka kegiatan intervensi selalu : dilakukan sesuai permasalahan melibatkan lintas program terkait

16 Kegiatan Surveilans AFP di Jatim
Tindak Lanjut Penyulaman pada daerah non UCI : diutamakan wil Madura Intensifikasi di daerah tapal kuda : Sosialisasi kepada Kadinkes, Kasubdin kemungkinan penyebaran polio Asistensi & fasilitasi, Bimtek bersama : Sekaligus pembinaan RS (DSA,DSS,DSRM) Tim ahli dari RSUD Dr. Soetomo Dilakukan pelatihan fisiotherapis thd bidan, kader : Khusus wilayah Maduran Penyiapan sarana obat,pd daerah KLB PD3I : dianggarkan pembelian ADS, Eritromisin, dll Dilakukan survei sekitar rumah kasus untuk : dilakukan pada kasus PD3I usia <5 th dg IMM- mengetahui status imunisasi balita Penyelidikan KLB melibatkan lintas : melibatkan imm (KLB PD3I), Farmakmin (KLB Keracunan) program terkait ( TGC)

17 Kasus Virus Polio di Madura
Bangkalan 20 Sampang 10 Pamekasan 17 Sumenep 6 WHO 14 Februari 2006

18 Distribusi AFP Di Kabupaten Sumenep, 2005-2006
DLM PROSES VAKSIN NEGATIV VPL VDPV 23 Jul 17 Mei 27 Jul 26 Jul . Jan ‘06 9 DES .Jan ‘06 15 DES 16 Mei 30 Mar 8 Apr 27 Ags 6 Mei 24 DES 5 NOP

19 DISTRIBUSI KASUS AFP MENURUT TGL SAKIT DI KAB. PAMEKASAN 10 Jul 25 Okt
26 Jan 1 Ags 10 Jul 25 Okt DISTRIBUSI KASUS AFP MENURUT TGL SAKIT DI KAB. PAMEKASAN 18Sep 9 Okt 17Sep 8 Jul 17 Jul 18 Jul 20 Jul 5 Jul 25 Ags 26 Sep 26 Jun 28 Agsl 21 Jul 14 Jul 22 Juli 29 Ags 21 Peb 4 Sep 28 Jul 28 Ags 16 Jul 19 Jul 13 Ags 18 Jul 2 Ags 13 Jun 14 Jan DLM PROSES VDPVl MATI PENDING ITD NEGATIV VAKSIN TAK ADA SPESIMEN

20 DISTRIBUSI KASUS AFP DI KAB. BANGKALAN 2005
VDPV VPL 26 Ags 28 Jul 20 Ags DLM PROSES VAKSIN 13 Jul 13 Des 17 Ags 14 Jun NEGATIV No Spes Sep 1 Jul 2 Jun 28 Jun 27 Ags 30 Ags 28 Jul 6 Ags 8 Ags 13 Jul 4 Ags 22 Jul 7 Ags 2 Ags 25 Ags 7 Ags 10 Jun 3 Jul 8 Ags

21 AFP Di Kab Sampang 2005 MATI VPL VAKSIN VAKSIN TAK ADA SPES. VPDV
23 Jul 6 Mei 5 Sep 28 Jul 2 Ags Ketapang 3 Jul 12 Ags 8 Jul Banyuates Sukobanah 11 Jun 23 Jul 25 Jul 27 Jul 8 Ags 12 Ags 14 Ags 12 Ags 14 apr 27 Jul Robatal Kedundung 30 Jul Tambelangan 7 Ags 24 Sep 15 Ags 22 Jul 17 Ags MATI Omben 12 Ags VPL VAKSIN Jrengek 20 Ags Sampang VAKSIN 10 Sep TAK ADA SPES. Camplong Torjun Sreseh VPDV 9 Sep NEGATIV

22 PPERSENTASE DESA UCI DI PROPINSI JAWA TIMUR (SPM)
TAHUN 2004 S/D 2006

23 PERSENTASE DESA UCI DI PROPINSI JAWA TIMUR (SPM) TAHUN 2004 S/D 2006

24 PERSENTASE DESA UCI DI PROPINSI JAWA TIMUR (SPM)
TAHUN 2004 S/D 2006

25 PERSENTASE DESA UCI DI PROPINSI JAWA TIMUR (SPM)
TAHUN 2004 S/D 2006

26 ADANYA TEP, TEK DAN TEPUS (BBRP PUSK)
FAKTOR PENDUKUNG ADANYA TEP, TEK DAN TEPUS (BBRP PUSK) MERUPAKAN PROGRAM KOMITMEN GLOBAL DUKUNGAN DANA DARI BLN SARANA PENGOLAHAN DATA (KOMPUTER) FAKTOR PENGHAMBAT KETEPATAN LAPORAN RUTIN RENDAH DATA SERINGKALI KURANG AKURAT DATA DIANGGAP SBG KELENGKAPAN SPJ TDK ADA SANGSI BAGI PENGIRIM DATA YG TDK BENAR DAN TDK TEPAT WKT FAKTOR

27 REKOMENDASI : MENGKAJI ULANG DATA APAKAH DATA YANG HRS DILAPORKAN SECARA RUTIN MMG BENAR-2 DATA YG DIBUTUHKAN UTK PENGAMBIL KEP. PENYEDIA / PENGIRIM DATA HARUS MENDAPAT INFORMASI TTG MANFAAT DATA YG DIKIRIM, TERUTAMA MANFAT BAGI PEMBERI INFORMASI

28 MATUR NUWUN


Download ppt "PENYUSUNNAN PERENCANAAN PROGRAM P2M ( Pengalaman & Pelaksanaan )"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google