Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Sesi 3 Perumusan Masalah.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Sesi 3 Perumusan Masalah."— Transcript presentasi:

1 Sesi 3 Perumusan Masalah

2 PERUMUSAN MASALAH DAN HIPOTESIS

3 PROBLEM PENELITIAN Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi. Stonner (1992 : 257) mengemukakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui bila : Terdapat penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan. Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan dengan kenyataan. Ada pengaduan. Ada kompetisi.

4 RUMUSAN MASALAH YANG BAIK
Fraenkel dan Walten (1992:22) mengemukakan bahwa masalah penelitian yang baik adalah : Masalah harus feasible, dalam arti masalah tersebut harus dapat dicarikan jawabannya melalui sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan dana, tenaga dan waktu. Masalah harus jelas, yaitu semua orang memberikan persepsi yang sama terhadap masalah tersebut. Masalah harus signifikan, dalam arti jawaban atas masalah itu harus memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu pengetahuan dan pemecahan masalah kehidupan manusia. Masalah bersifat etis, yaitu tidak berkenaan dengan hal-hal yang berdifat etika, moral, nilai-nilai keyakinan dan agama.

5 BENTUK RUMUSAN MASALAH
DESKRIPTIF Berapakah rerata risiko dan return pasar saham perusahaan perbankan selama tingkat suku bunga kredit 12% ? 2. KOMPARATIF Apakah terdapat perbedaan kinerja perusahaan go publik LQ 45 sebelum dan setelah restrukturisasi perbankan 1998 dilakukan ? ASOSIATIF Apakah return saham dapat diprediksi dari kinerja perusahaan ? Apakah ada hubungan antara partisipasi penganggaran, struktur dan kultur organisasi, dan gaya penilaian dan tekanan kerja dengan kinerja manajer pada perusahaan industri di BEJ ?

6 KAJIAN TEORI Sumber bacaan yang baik harus memenuhi kriteria yaitu:
Relevansi Berkenaan dengan kecocokan antar variabel yang diteliti dengan teori yang dikemukakan. Kelengkapan Berkenaan dengan banyaknya sumber yang dibaca. Kemuktakhiran (kecuali penelitian Sejarah, karena penelitian ini justru menggunakan sumber-sumber bacaan yang lama).

7 JENIS VARIABEL DEPENDENT INDEPENDENT MODERATOR INTERVENING KONTROL

8 PARADIGMA PENELITIAN Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus menghubungkan jenis dan jumlah rumusan yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan. PARTISIPASI STURKTUR ORGANISASI MOTIVASI KINERJA LOCUS OF CONTROL

9 HIPOTESIS Suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya masih sementara (Soeratno,2000:22). Jawaban sementara terhadap suatu perumusan masalah dalam suatu penelitian (Sugiono,2000:82) Asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal yang dituntut untuk melakukan pengecekkannya. Pernyataan matematis tentang karakteristik populasi yang ditinjau, yang akan diuji atau dipelajari sejauh mana suatu data sampel mendukung kebenaran hipotesis tersebut. “Hyphothesis is an unproved theory proposition, etc, tentatively accepated to explain certain facts or to provide a basis for investigation, arguments” ( Webster’s New World Dictionary, 1977 )

10 JENIS HIPOTESIS Didalam suatu penelitian terdapat beberapa jenis hipotesis menurut Husein Umar (2000, 80), yang sering dipergunakan oleh para peneliti yaitu sebagai berikut: Preliminary hypothesis Merupakan hipotesis pendahuluan (sementara) yang belum atau sedang diuji kebenarannya. Contoh: “ Tingkat kepuasan pelanggan tergantung dari kinerja pelayanan yang diberikan oleh bagian Customer Services bank Mandiri”. Hypothesis Yaitu hipotesis atau preliminary hypothesis yang telah teruji kebenarannya dan telah diterima sebagai hipotesis.

11 Research Hypothesis Yaitu hipotesis penelitian yang berfungsi sebagai penuntun atau pedoman dalam melaksanakan proses suatu penelitian. Assumption Yaitu asumsi yan merupakan suatu’anggapan’ tertentu dan misalnya asumsi, “Sekitar tahun 2010 pulau Jawa akan menjadi pulau yang sangat padat penduduknya”. Null Hyphothesis Yaitu hipotesis nol yang merupakan pernyataan sementara suatu parameter yang akan diuji melalui uji statistik. Artinya, hipotesis nol dan hipotesis ini untuk menuntun penelitian terhadap dua kelompok (variabel), kalau ternyata benar maka hipotesis nol diterima sebagai tesis dan j8ika terbukti hipotesis nol ditolak, maka dirumuskan hipotesis yang baru.

12 BENTUK HIPTESIS Bentuk-bentuk hipotesis penelitian sangat terkait dengan rumusan masalah penelitian. Bila dilihat dari tingkat eksplanasinya, maka bentuk rumusan hipotesis penelitian ada tiga yaitu: Hipotesis deskriptif (variabel mandiri) Hipotesis komparatif (perbandingan) Hipotesis asosiatif (hubungan)

13 HIPOTESIS YANG BAIK Mendukung judul dan tujuan penelitian
Hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empirik Hipotesis harus bersifat spesifik Agar hipotesis bersifat spesifik, konsep-konsep yang digunakan harus jelas dan sedapat mungkin dapat diolah secara spesifik atau dapat digolongkan ke dalam kategori-kategori tertentu. Merupakan dugaan terhadap keadaan variabel mandiri, perbandingan keadaan variabel pada berbagai sampel, dan merupakan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Pada umumnya hipotesis deskriptif tidak dirumuskan. Dinyatakan dalam kalimat yang jelas, sehingga tidak menimbulkan berbagai penafsiran. Dapat diuji dengan data yang dikumpulkan dengan metode-metode ilmiah.

14 A two way table that summarises the relationship between rejecting or accepting H and whether or not H is true is given in table in terms of type I and type II errors.


Download ppt "Sesi 3 Perumusan Masalah."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google