Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Menuju Gerbang Pernikahan oleh: Febriani Petty K, S.Psi.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Menuju Gerbang Pernikahan oleh: Febriani Petty K, S.Psi."— Transcript presentasi:

1 Menuju Gerbang Pernikahan oleh: Febriani Petty K, S.Psi.
Disampaikan Dalam Seminar Pra Nikah Kamis, 29 Juli 2010 Fakultas MIPA UI

2 Let’s Play First

3 Saatnya Bicara... Apa yang dipikirkan dan dibayangkan
tentang pernikahan ?

4 Kapan Menikah? Rata-rata pada tahap perkembangan dewasa muda (usia tahun) Keadaan fisikberada pada kondisi puncak dan kemudian menurun secara perlahan. Sisi psikososial terjadi proses pemantapan kepribadian dan gaya hidup. Sisi biologis membuat keputusan tentang hubungan yang intim. (Papalia, Olds, & Feldman, 2001; Santrok, 2002, dalam Chairy, 2006).

5 Bekal Pernikahan Pemahaman Komitmen Cinta

6 Bekal Pernikahan-- Pemahaman
Pemahaman diri dan calon pasangan Pemahaman arti pernikahan Pemahaman motivasi pernikahan diri dan pasangan Pemahaman pengetahuan (terutama agama) serba- serbi pernikahan

7 Bekal Pernikahan-Komitmen
Komitmen (keterikatan) Komitmen memungkinkan seseorang berkorban untuk pasangannya (Waite & Gallagher, dalam Chairy, 2006) Komitmen dalam pernikahan juga terwujud dalam keputusan untuk mendidik anak bersama.

8 Bekal Pernikahan--Cinta
Passionate Love : reaksi emosional  gelora & gairah Biasa di masa perkenalan. Companiate Love : kasih sayang  percaya & toleransi Tumbuh dan berkembang sejalan dengan usia pernikahan. Lebih dewasa dan bersifat jangka panjang. (Hatfield, dalam Lubis, 2002, dalam Chairy,2006)

9 Ketrampilan yang diperlukan
KomUnikasi efektif, Problem solving, ekspresi cintA, hubungan Seks.

10 KomUnikasi efektif Gaya komunikasi dipengaruhi oleh cara komunikasi dalam keluarga mereka sendiri, kondisi emosi dan fisik, dan juga pengalaman sebelumnya. Pria cenderung bicara singkat dan padat, bosan mendengarkan cerita yang panjang, dan ingin selalu memberikan solusi. Sedangkan, wanita senang bercerita mendetil, ingin didukung, namun belum tentu membutuhkan solusi.

11 KomUnikasi efektif Pria bicara dengan melibatkan fakta tanpa perasaan, sedangkan wanita, kebalikannya; melibatkan perasaan serta pengalaman subyektif. Umumnya pria memerlukan waktu untuk berpikir sendiri atau menjauh dari pasangannya.

12 Problem solving 2 masalah yang muncul dalam pernikahan, yaitu masalah yang berulang serta masalah yang bisa dipecahkan. Masalah berulang, terkait sifat pasangan  terima apa adanya. Masalah yang bisa dipecahkan dimusyawarahkan.

13 Ekspresi cintA (Gary Chapman, dlm Ginanjar)
words of affirmation (ungkapan afirmasi). Bentuknya antara lain: kata-kata yang membesarkan hati, ungkapan dengan nada suara lembut, permintaan dengan kerendahan hati, atau pujian. quality time (waktu berkualitas). Bentuknya antara lain: memberikan perhatian penuh, kasih sayang dan  menikmati kebersamaan. Menikmati kebersamaan ini bisa berupa komunikasi timbal balik (saling mendengar dan bercerita) dan melakukan kegiatan bersama. receiving gifts (menerima hadiah). Bentuk ungkapan cinta ini adalah yang paling mudah dipelajari. Contohnya adalah memberi hadiah dan kejutan.

14 Ekspresi cintA(Gary Chapman, dlm Ginanjar)
physical touch (sentuhan fisik). Bentuknya antara lain: pijatan, kecupan, menggandeng tangan, mengusap punggung, dll. Ungkapan sentuhan ini sangat efektif dalam mengkomunikasikan cinta. acts of service (pelayanan). Memberikan bantuan pada  pasangan ketika sedang membutuhkan bantuan. Bantuan ini hanya akan memperkuat rasa cinta jika dilakukan dengan senang hati, bukan karena rasa bersalah atau terpaksa.

15 hubungan Seks Ketrampilan hubungan seksual yang dimaksud disini adalah segala kegiatan, mulai dari bersentuhan, hingga bersanggama. Seks adalah sebuah aspek penting dalam pernikahan dan nantinya akan mempengaruhi kepuasan pasangan dalam pernikahan. Seks mempengaruhi kesehatan mental seseorang

16 hubungan Seks Masalah yang sering dijumpai:
frekuensi hubungan seksual tidak sesuai , tidak puas dalam berhubungan seks, namun tidak berani mengutarakannya, kehadiran anak seakan menjadikan hubungan seks menjadi kurang penting, perasaan cinta dan gairah menurun drastis, dan disfungsi seksual.

17 KESIMPULAN Tidak ada pernikahan yang sempurna. Pernikahan adalah proses menuju kesempurnaan dan kematangan dua pribadi. Siap menikah berarti siap PKC.


Download ppt "Menuju Gerbang Pernikahan oleh: Febriani Petty K, S.Psi."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google