Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PAHAM ISLAM DALAM MUHAMMADIYAH By: Ahmad Sujino

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PAHAM ISLAM DALAM MUHAMMADIYAH By: Ahmad Sujino"— Transcript presentasi:

1 PAHAM ISLAM DALAM MUHAMMADIYAH By: Ahmad Sujino
ِانَّ مِنْ أَفْضَلَ النِّعَامِ بَعْدَ الْاءِيْمَانِ وَالْاءِسْلاَمِ صِدْقُ النِّيَّة ِ وَصِحَّةُ التَّصَوُّرِ PAHAM ISLAM DALAM MUHAMMADIYAH By: Ahmad Sujino

2 IDENTITAS MUH. Gerakan Islam :al-Qur’an dan al- Sunnah al-Maqbullah
Gerakan Dakwah :DIAMNM Gerakan Tajdid :Pemurnian dan Pembaharuan Sasaran :Masyarakat Luas (Dakwah dan Ijabah)

3 PAHAM ISLAM DALAM MUH. Niat yang lurus dan Pemahaman yang benar terhadap ajaran Islam sangat penting sebagai landasan amal dan gerakan dalam Muhammadiyah Jangan sampai warga, apalagi karyawan, guru, pimpinan amal usaha dan pimpinan Muhammadiyah tidak faham, setengah faham, atau tidak mau faham tentang ajaran Islam yang difahami Muhammadiyah.

4 SUMBER AJARAN ISLAM اتبعوا ما أنزل اليكم من ربكم (ألأعرف:3)
KeIslaman seseorang dinyatakan benar, manakala sumbernya benar. Sumber kebenaran dalam Islam hanya ada pada al-Qur’an dan al-Sunnah Al-Maqbullah اتبعوا ما أنزل اليكم من ربكم (ألأعرف:3) تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ اِنْ تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا لَنْ تَضِلُّ أَبَداً كِتاَبَ اللهِ وَسُنَّةَ رَسُوْلِهِ (مالك) أَمَّا بَعْدُ فَإِنَّ خَيْرَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ وَخَيْرُ الْهُدَى هُدَى مُحَمَّدٍ صَلَّى الله ُعَلَيْهِ وَسَلَّمَ ﴿ مسلم :867﴾ فَإِنَّهُ مَنْ يَعِشْ مِنْكُمْ بَعْدِي فَسَيَرَى اخْتِلَافًا كَثِيرًا فَعَلَيْكُمْ بِسُنَّتِي وَسُنَّةِ الْخُلَفَاءِ الْمَهْدِيِّينَ الرَّاشِدِينَ تَمَسَّكُوا بِهَا وَعَضُّوا عَلَيْهَا بِالنَّوَاجِذِ ﴿ أبو داود:4607, ترميذى:2676,ابن ماجة:44﴾ Melalui dua sumber kebenaran, Islam adalah din yang telah sempurna dan lengkap, yang tidak memerlukan sedikitpun tambahan dan pengurangan. ِِAjarannya mencakup semua aspek kehidupan, yaitu: aspek Aqidah, Ibadah, dan muamalah اليومَ اكملْتُ لكم دينَكم واتممْتُ عليكم نعمتي ورضيْتُ لكم الاءسلامَ ديناً ﴿ المائدة:3 ﴾ من ابْتدعَ فى اللاءسلامِ بدعةً يراها حسنةً فقد زعمَ أن محمداً صلى الله عليه وسلم خانَ الرسالةَ, لأنَّ اللهَ يقول: ( اليوم اكملت لكم دينكم ) فما لم يكنْ يومئذٍ ديناً فلا يكونُ اليومَ ديناً﴿ الاعتصام1:39﴾ مابقي شيئٌ يُقَرِّب من الجنَّةِ ويُبَاعِدُ من النَّار الّا وقد بُيِّنَ لكم ﴿ الطبرانى 2:166,رسالة البدعة :10 ﴾ عن سلمان قال: قال لنا المشركون: قد علَّمَكم نبيُّكم كلَّ شيئٍ حتىّ الخِرَاءَةِ ﴿مسلم 1:104(

5 Lanjutan: Muhammadiyah dalam berpegang teguh terhadap al-Qur’an dan al-Sunnah al-maqbullah tidak terikat dengan aliran teologis dan mazdhab fiqh manapun, tetapi pendapat madzhab dapat menjadi bahan pertimbangan dalam menetapkan hukum sepanjang sesuai dengan jiwa al-Qur’an dan al-Sunnah. Sebagaimana pernyataan imam mujtahid أبوحنيفة: اذا قلت قولا يخالف كتاب الله وخبر الرسول الله سلعم فاتركوا قولي مالك: انما أنا بشر أخطئ وأصيب فانظروا في رأيي فكل ماوافق الكتاب والسنة فخذوه وكل مالم يوافق الكتاب والسنة فاتركوه الشافعي: اذا وجدتم في كتابي خلاف سنة رسول الله صلعم فقولو ا بسنة سنة رسول الله صلعم ودعوا ما قلت

6 POSISI AKAL DALAM MUHAMMADIYAH
Ajaran Islam menempatkan akal manusia pada tempat yang sebaik-baiknya secara porposional, tidak mendewakan dan tidak merendahkannya atau dengan kata lain akal sebagai alat untuk mengungkap dan mengetahui kebenaran yang terkandung dalam sumber kebenaran, dan untuk mengetahui maqoshid yang tercakup dalam sumber kebenaran (Qs.7:179 dan 31:20) Dengan akal, manusia mampu membedakan ajaran Islam yang bersifat Tsawabit dan Ta’abbudi dengan, Mutaghoyyirot, dan Ijtihadi. Dalam wilayah Tsawabit dan Ta’abudi, Islam memerintahkan akal untuk tunduk dan mencari hikmah dibalik teks sebuah ajaran, sedangkan wilayah Mutaghoyyirot atau Ijtihadi akal dituntut untut mencari kemaslahatan dalam rangka untuk dinamisasi ajaran

7 Lanjutan: Ekspresi pengamalan dan pengalaman agama dalam wilayahTsawabit dan TA’abudi islam telah mempolakan secara ketat, karena sumber kebenaran telah menjelaskan norma-normanya secara terang dan terperinci (Exs: aqidah dan ibadah mahdlah) Bila terjadi penyimpangan dalam asfek Aqidah dan Ibadah Mahdlah, maka pelakunya dapat terjerumus dalam jurang kemungkaran yang paling munkar yaitu: syirik dan ibadah yang menyesatkan. Sebaliknya manifestasi penglaman agama dalam Mutaghoyyirot, dan Ijtihadi Islam tidak mempolakan secara ketat, maka terbuka ruang tajdid dan ijtihad yang luas memberikan kerangka yang jelas,tegas dan terang, yaitu: selama tidak mendatangkan Mudlorot (dloror), tidak merusak (Ifsad), tidak menjauhkan diri dari Allah (ba’idun Minalloh) dan tidak melanggar aturan-aturan Alloh (‘Isyan). (Exs: muamalah duniawiyah), Dan bila terjadi penyimpangan dalam asfek ini pelakunya hanya terjerumus kedalam kemaksiatan. Dengan demikian Muhammadiyah berpendirian bahwa pintu Ijtihad senantiasa terbuka.

8 KEBERAGAMAN PEMAHAMAN DAN PELAKSANAAN BERAGAMA DALAM MUHAMMADIYAH
Akar Masalah: Faktor ahlak, seperti: Su udzan, ambisi terhadap kepemimpinan, Ashobiyah, ‘Ujub, Egoisme. dll Faktor Pemikiran, seperti: Latar belakang pendidikan dan lingkungan, perbedaan manhaj, Sikap eklusif dan inklusif, perbedaan jumlah sumber bacaan.dll Faktor kepentingan, seperti; kepentingan ekonomi, politik, dakwah, kelompok. dll

9 IKHTITAM Agar dalam mengaplikasikan ajaran agama tetap dinyatakan benar, maka warga, terlebih pimpinan dalam semaua tingkatan harus memahami dahulu metode ijtihad dan pokok-pokok manhaj Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah (ada 16 Point). Kemudian diikuti dengan memahami prodak majlis Tarjih, berupa kitab himpunan Putusan tarjih (HPT) dari tahun , Tanya Jawab Agama (jilid I-V), dan Jurnal Tarjih Hendaknya senantiasa berinteraksi dengan berbagai media persyarikatan, seperti: Suara Muhamadiyah, Suara ‘Aisyiyah dan majalah tabligh Karena amal usaha sebagai sarana dakwah muhammadiyah, maka guru, karyawan, dan pimpinan amal usaha adalah dai dan daiyah Muhammadiyah

10

11 REVITALISASI IDEOLOGI MUH Mengapa Perlu ?
Minimnya warga Muhammadiyah dalam berinteraksi dengan al-Qur’an dan memakmurkan masjid Minimnya perhatian dalam mencetak Kader Umat Reaktif dalam menanggapi gerakan lain, tetapi kurang responsif terhadap kebutuhan Kader Pimpinan Muhammadiyahd diseluruh lini persyarikatan kurang dapat menjadi uswah bagi AMM Mudah tertarik pada faham gerakan lain tanpa memahami Muhammadiyah secara lebih mendalam Melemah spirit, militansi, karakter dan visi gerakan

12 Lanjutan: Berkembangnya konflik dikalangan Muhammadiyah, akibat terjadinya perbenturan kepentingan, baik yang bersifat idiologis, politis maupun ekonomis. Lemah dalam ikatan atau solidaritas kolektif (seperti: Ukhwah dan Silaturrahmi) Adanya kecendrungan dualisme kepentingan dalam amal usaha Muhammadiyah, yaitu kepentingan ekonomi dan politik Sebagian anggota mensakralkan hasil pemikiran Muhammadiyah dan sebagian yang lain tidak faham sama sekali Gejala menurunnya ketaatan dan komitmen pada misi, pemikiran, kebijakan dan kepentingan Muhammadiyah Menjadikan Amal usaha sebagai media mencari kebutuhan hidup bukan sebagia media dakwah amar ma’ruf nahi mungkar

13

14

15

16

17

18

19

20


Download ppt "PAHAM ISLAM DALAM MUHAMMADIYAH By: Ahmad Sujino"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google