Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGANTAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGANTAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT"— Transcript presentasi:

1 PENGANTAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
PERILAKU KESEHATAN PENGANTAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

2 MENU Definisi Ruang Lingkup Proses Perilaku Determinan perilaku
Domain perilaku Model Perubahan Perilaku Pengukuran Perilaku Health Seeking Behaviour Isue terkini

3 MASALAH KESEHATN Penyebab masalah kesehatan (termasuk penyakit):
a. Masalah perilaku pendekatanperilaku b. Masalah non perilaku (host, agent, environment) pendekatan epidemiologi

4 PERILAKU, PENDIDIKAN, DAN KESEHATAN
KETURUNAN PENDIDIKAN PERILAKU KESEHATAN (HEALTH) PEL.KES. LINGKUNGAN

5 PERILAKU (BEHAVIOR) Sinonim perilaku: Batasan perilaku: Tingkah laku
Tindakan Karya Kegiatan atau aktivitas, dsb. Batasan perilaku: Respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus atau rangsangan. Perilaku = stimulus + respons

6 PROSES PERILAKU STIMULUS (DARI LUAR): LINGKUNGAN (FISIK, SOSIAL,
BUDAYA, DSB) . PERILAKU (BEHAVIOR) RESPONS (DARI DALAM): PERSEPSI, MOTI VASI, PERHATIAN, DSB.

7 DETERMINAN PERILAKU PREDISPOSING FACTORS:
pengetahuan, sikap, tradisi,dsb PERILAKU HEALTH ENABLING FACTORS: Sarana dan prasarana REINFORCING FACTORS: Perilaku petugas kesehatan

8 Faktor-faktor pemudah (predisposing):
CONTOH 1: IBU HAMIL MEMERIKSAKAN KEHAMILANNYA (ANC=Ante Natal Care): (Perilaku Positif) Faktor-faktor pemudah (predisposing): Pengetahuan tentang manfaat periksa hamil Keyakinan periksa hamil dapat melahirkan anak yang sehat Periksa hamil dapat memperlancar melahirkan, dsb. Faktor-faktor pemungkin (enabling): Dekat dengan Puskesmas, dokter, bidan Mampu membayar periksa hamil Faktor-faktor penguat (reinforcing): Ibu-ibu tokoh masyarakat memeriksakan kehamilan Adanya anjuran/perintah atau aturan periksa hamil, dsb

9 CONTOH 2: Seorang ibu tidak mau mengimunisasikan anaknya: (Perilaku Negatif)
Faktor-faktor pemudah: Tidak tahu manfaat imunisasi Tidak yakin imunisasi dapat menyehatkan anaknya. Kepercayaan bayi tidak boleh dibawa keluar rumah, dsb. Takut kalau dimunisasi bayi menjadi sakit, dsb. Faktor-faktor pemungkin: Jauh dari tempat untuk imunisasi Tidak punya ongkos untuk imunisasi, dsb Faktor-faktor penguat: Anak-anak tokoh masyarakat setempat tidak pernah diimunisasi Tidak ada keharusan atau aturan mengimunisasikan anak, dsb.

10 DOMAIN PERILAKU Tertutup (Reaksi tertutup): a. Pengetahuan (Knowledge)
b. Sikap (Attitude) PERILAKU TERTUTUP (COVERT BEHAVIOR) STIMULUS  RESPONS Terbuka (Reaksi terbuka): Tindakan (praktek) PERILAKU TERBUKA (OVERT BEHAVIOR)

11 DOMAIN PERILAKU Pengetahuan (Knowledge): Sikap (Attitude):
Apa saja yang diketahui tentang obyek oleh subyek misal: Pengetahuan tentang penyakit, penyebabnya, cara penularannya, cara pencegahannya, dsb. Sikap (Attitude): Pendapat atau sikap subyek terhadap obyek, misal: pendapatnya tentang penderita penyakit HIV/AIDS, harus diisolasi? Praktek (Practice): Apa yang dilakukan oleh subyek terhadap obyek, misal:melakukan 3M untuk mencegah penyakit DBD.

12 PERILAKU KESEHATAN Respons seseorang terhadap stimulus yang mencakup:
Sakit dan penyakit Makanan dan minuman, termasuk rokok Lingkungan Sarana dan prsarana kesehatan Perilaku kesehatan meliputi: Perilaku pencegahan dan peningkatan (Perilaku Sehat=Healthy behavior) Perilaku pengobatan dan pemulihan (Perilaku pencarian penyembuhan =Health Seeking Behavior)

13 PERILAKU SEHAT (HEALTHY BEHAVIOR)
Perilaku seseorang yang berkaitan dengan pencegahan dan peningkatan kesehatan (preventif dan kuratif), sekurang-kurangnya meliputi: Makan dengan menu seimbang Melakukan aktivitas fisik secara teratur Tidak merokok dan minum minuman keras Dapat mengelola stres Cukup waktu untuk istirahat

14 PERILAKU PENCARIAN PENYEMBUHAN (HEALTH SEEKING BEHAVIOR)
Perilaku seseorang yang terkait dengan pencarian penyembuhan dan pemulihan (kuratif dan rehabilitatif) pada waktu sakit atau mengalami masalah kesehatan. Perilaku ini mencakup antara lain: a. Mengobati sendiri . Secara tradisional . Secara modern b. Mencari pertolongan ke pengobat tradisional (dukun) c. Mencari pertolongan ke tenaga kesehatan profesional d. Mencari pengobatan ke fasilitas kesehatan (Puskesmas, Poliklinik, Rumah Sakit, dsb.)

15 PERILAKU PENCARIAN PENYEMBUHAN (HEALTH SEEKING BEHAVIOR)
Model Demografi Model Sosial Psikologis Model Organisasi Model Kepercayaan Kesehatan (Health Belief Model) Model Sistem Kesehatan (Health System Model)

16 HEALTH BELIEF MODEL Variabel: Demografi, Sosial psikologis
Manfaat dikurangi Kerugian (rintangan) Atas tindakan yng. diambil Persepsi mengenai Gejala penyakit Ancaman yng Dirsakan ttng penyakit Tindakan yang diam- Bil (Perilaku) men- Cari pengobatan Pendorong untuk Bertindak (Cues)

17 HEALTH BELIEF MODEL (HBM)
Seseorang akan mencari penyembuhan terhadap penyakitnya berdasarkan pertimbangan: Apakah ia atau anaknya rentan terhadap penyakit itu Apakah penyakit itu merupakan ancaman bagi dirinya atau anaknya Seberapa kuat pengaruh dari sekiatarnya (luar) Pertimbangan untung ruginya terhadap tindakan yang akan diambil

18 HEALTH SYSTEM MODEL HEALTH SERVICE USE PREDISPOSING ENABLING NEED
DEMOGRAFI PERCIEVED FAMILY RESOURCES SOCIAL SRUCTURE EVALUATED COMMUNITY RESOURCES HEALTH BELIEF

19 PERUBAHAN PERILAKU Teori S-O-R: Stimulus-Organisme-Respons
Teori “Dissonance” oleh Leon Festinger Teori fungsi oleh Daniel Katz Teori “Driving forces” oleh Kurt Lewin

20 BENTUK-BENTUK PERUBAHAN PERILAKU
Perubahan alamiah (natural change): Perubahan perilaku karena terjadi perubahan alam (lingkungan) secara alamiah Perubahan terencana (planned change): Perubahan perilaku karena memang direncanakan oleh yang bersangkutan Kesiapan berubah (Readiness to change): Perubahan perilaku karena terjadinya proses internal (readiness) pada diri yang bersangkutan, dimana proses internal ini berbeda pada setiap individu.

21 STRATEGI PERUBAHAN PERILAKU
Inforcement: Perubahan perilaku dilakukan dengan paksaan, dan atau menggunakan peraturan atau perundangan. Menghasilkan perubahan perilaku yang cepat, tetapi untuk sementara (tidak langgeng) Education: Perubahan perilaku dilakukan melalui proses pembelajaran, mulai dari pemberian informasi atau penyuluhan-penyuluhan. Menghasilkan perubahan perilaku yang langgeng, tetapi makan waktu lama.

22 PENDEKATAN PERUBAHAN PERILAKU
Enforcement: Melalui cara paksaan Keuntungan dan kekurangan? Regulation: Melalui peraturan, perundangan, perintah, dsb. Education: Melalui pemberian informasi untuk menimbulkan pemahaman dan kesadaran

23 A. METODA PENGUKURAN PERILAKU TERTUTUP (PENGETAHUAN)
Kuantitatif: Wawancara Angket Kualitatif: Wawancara mendalam Diskusi Kelompok Terfukus (DKT)

24 B. PENGUKURAN SIKAP PROSES RASIONAL
Perhatian  Mengerti Menerima Keyakinan PROSES EMOSIONAL Perhatian Empati  Menerima Minat

25 METODA PENGUKURAN SIKAP
Observasi Verbal Non verbal Wawancara Guided Unguided Self administered (Angket):

26 KRITERIA PENGUKURAN SIKAP
Dirumuskan dalam bentuk pernyataan Pernyataan haruslah sependek mungkin, kurang lebih dua puluh kata Bahasanya sederhana dan jelas. Tiap satu pernyataan hanya memiliki satu pemikiran saja. Tidak menggunakan negatif rangkap

27 PENGUKURAN SIKAP Prinsip:
1. Sikap merupakan tingkatan afeksi yang positif atau negatif yang dihubungkan dengan obyek (Thurstone). 2. Sikap dilihat dari individu yang menghubungkan efek yang positif dengan obyek (individu menyenangi obyek atau negatif atau tidak menyenangi obyek.(Edward) 3. Sikap merupakan penilaian dan atau pendapat individu terhadap obyek: Setuju, tak setuju Baik, tak baik Menerima, tak menerima Senang, tak senang 4. Pendapat atau penilaian dinyatakan dalam bentuk skala Likert: Misal: Sangat setuju sangat tak setuju Baik sekali sangat tidak baik Sangat menerima Sangat menolak Sangat senang x-----x----x-----x x> Sangat tidak senang

28 CONTOH: Pilihlah jawaban anda: 4 bila sangat setuju 3 bila setuju
2 bila tidak setuju 1 bila sangat tidak setuju: Pernyataan: HIV/AIDS adalah suatu penyakit yang sangat berbahaya: 2. Penderita HIV/AIDS tidak perlu dikucilkan: 3. Petugas kesehatan di kamar bedah adalah berisiko tertular HIV/AIDS: Penggunaan kondom adalah salah satu cara untuk menghidari HIV/AIDS

29 C. PENGUKURAN PERILAKU TERBUKA (PRAKTEK/TINDAKAN)
Langsung : Observasi atau mengamati terhadap perilaku sasaran (respoden), dengan menggunkan lembar tilik (check list) Tidak langsung: Metode “recall” atau mengingat kembali terhadap apa yang telah dilakukan responden. Melalui orang ketiga (orang) lain yang “dekat” dengan responden yang diteliti. Melalui “indikator” (hasil perilaku) responden, perilaku personal hygiene diukur dari kebersihan kuku, rambut, kulit, dan sebagainya.

30 PENGUKURAN “BEYOND BEHAVIOR”
Pengukuran variabel-variabel yang terkait dengan perilaku kesehatan yang lain, seperti: Motivasi Kinerja (kemampuan pelaksanaan tugas pelayanan kesehatan Prestasi Kepatuhan, dsb. Dilakukan melalui wawancara dan observasi.

31 Studi Basic Human Services (BHS) di Indonesia Tahun 2006
PERILAKU MERUPAKAN PENYEBAB TERBESAR MASALAH KESEHATAN Studi Basic Human Services (BHS) di Indonesia Tahun 2006 Perilaku masyarakat dalam mencuci tangan : Setelah buang air besar 12 % Setelah membersihkan tinja bayi dan balita 9% Sebelum makan 14% Sebelum memberi makanan bayi 7% Sebelum menyiapkan makanan 6% Sumber : Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat, Depkes RI, 2008

32 PERILAKU HIDUP BERSIH & SEHAT (PHBS)
SEKUMPULAN PERILAKU YANG DIPRAKTEKKAN ATAS DASAR KESADARAN SEBAGAI HASIL PEMBELAJARAN, YANG MENJADIKAN SESEORANG ATAU KELUARGA DAPAT MENOLONG DIRI SENDIRI DI BIDANG KESEHATAN & BERPERAN-AKTIF DLM MEWUJUDKAN KESEHATAN MASYARAKATNYA

33 HAKIKAT PERILAKU PENGETAHUAN SIKAP TINDAKAN TAHU/ TIDAK TAHU MAU/
MAMPU/ TIDAK MAMPU SARANA

34 PHBS PHBS PHBS BIDANG BIDANG GIZI PENYAKIT & FARMASI & KESLING PHBS
MISAL: - MAKAN DG GIZI SEIMBANG MINUM TABLET FE SELAMA HAMIL - MEMBERI BAYI ASI EKSKLUSIF - MENGONSUMSI GARAM BERYODIUM MISAL: CUCI TANGAN PAKAI SABUN MENGHUNI RUMAH SEHAT -PUNYA PERSEDIAAN AIR BERSIH - PUNYA PEMBUANGAN LIMBAH - PUNYA AKSES JAMBAN PHBS PHBS BIDANG KIA & KB PHBS BIDANG PEMEL. KES. MISAL: MEMERIKSAKAN KEHAMILAN PERSALINAN DITOLONG NAKES MENIMBANG BALITA REGULER MENGIMUNISASI LENGKAP BALITA MISAL: - PUNYA JAMINAN PEMELIHARAAN KES - AKTIF MENGURUS UKBM/SBG KADER - MEMANFAATKAN PUSKESMAS/SAR- KES LAIN

35 SETIAP MASALAH KESEHATAN YG DIPECAHKAN, MENGHASILKAN PHBS
GIZI PHBS GIZI PROSES PEMECAHAN MASALAH MASALAH KIA & KB PHBS KIA & KB PHBS PENY & KESLING MASALAH PENY & KESLING MASALAH PEMEL. KES PHBS PEMEL. KES

36 SUMBER Notoatmodjo , Soekidjo Ilmu Perilaku Kesehatan, Rineka Cipta, Jakarta Notoatmodjo , Soekidjo Promosi Kesehatan di berbagai Tatanan. Bahan Kuliah Perilaku Kesehatan FKM UI Glenz, Karen, et.all Health Behaviour and Health Education: Theory, Research and Practice, San Fransisco, Oxford, Jossey-Bass Publisher


Download ppt "PENGANTAR ILMU KESEHATAN MASYARAKAT"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google