Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

INVENTORY SYSTEM Rosad Ma’ali El Hadi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "INVENTORY SYSTEM Rosad Ma’ali El Hadi"— Transcript presentasi:

1 INVENTORY SYSTEM Rosad Ma’ali El Hadi
While most students recognize inventory as a “stock of material,” the notion of inventory as a “stored capacity” probably merits explicit discussion.

2 INVENTORI Keputusan inventori: Tersebar di seluruh rantai suplai.
Trade-off antara respons dan efisiensi. Jumlah inventori besar respons tinggi; Biaya tinggi. Keputusan inventori: Cycle inventory Banyaknya inventori untuk memenuhi permintaan pada periode di antara pembelian produk. Safety inventory Inventory yang disimpan sebagai buffer terhadap ketidakpastian permintaan. Sesional inventory Inventori yang disimpan sebagai antisipasi terhadap kenaikan permintaan pada waktu tertentu. While most students recognize inventory as a “stock of material,” the notion of inventory as a “stored capacity” probably merits explicit discussion.

3 SISTEM PERSEDIAAN (INVENTORY SYSTEM)
Rosad Ma’ali El Hadi While most students recognize inventory as a “stock of material,” the notion of inventory as a “stored capacity” probably merits explicit discussion.

4 What is Inventory ? Material & barang bernilai yang dimiliki perusahaan untuk : produksi (raw materials, sub-assemblies, work in process; aktivitas pendukung (repair, maintenance, consumables); dijual atau melayani pelanggan (merchandise, finished goods, spare parts). While most students recognize inventory as a “stock of material,” the notion of inventory as a “stored capacity” probably merits explicit discussion.

5 What is Inventory ? Persediaan dapat didefinisikan sebagai material atau barang yang dimiliki (dalam penyimpanan) untuk penggunaan selanjutnya atau untuk dijual. Persediaan dapat berupa material atau bahan baku termasuk komponen/suku cadang yang disimpan untuk diproses lebih lanjut, produk setengah jadi yang sedang dalam proses atau produk jadi yang menunggu proses penjualan. While most students recognize inventory as a “stock of material,” the notion of inventory as a “stored capacity” probably merits explicit discussion.

6 Inventory Flow Transfer Work Orders Receipt Issues Count

7 Inventory Flow Manufacturing (Work-In-Process) Purchase Shipments to
Order Receipt Shipments to Customers Purchase Order Receiving Finished Goods Shipping Inspection Manufacturing (Work-In-Process) Stockroom

8 Types of Inventory Supplies : barang aktivitas organisasi: pensil, kertas, lampu, disket dan facility maintenance/MRO Raw materials : barang yang dibeli dari supplier untuk digunakan sebagai input dalam proses produksi. In-process goods : barang setengah jadi yang masih mengalami proses produksi berikutnya. Finished goods : produk akhir yang siap untuk dijual, didistribusikan atau disimpan. Waste : limbah maupun produk sampingan.

9 The Functions of Inventory
Stok Antisipasi Merespon terhadap fluktuasi supply maupun demand Stok Pengaman (Safety/Buffer Stock) Mengakomodasi ketidakpastian dari supply maupun demand Skala Ekonomis Membantu perusahaan dalam mencapai skala ekonomis Stok Transit (Pipeline Stock) Inventory yang sedang dalam pengiriman

10 The Goal of Inventory Management
Mengurangi investasi inventory Memaksimumkan pelayanan pelanggan Menjamin operasi yang efisien (low cost) Inventory turnover yang tinggi Konsistensi kualitas Hubungan baik dengan suplier

11 Fixed order interval system
Model Sistem Persediaan Sistem interval order tetap (Fixed order interval system) Sistem Persediaan Sistem ukuran order tetap Fixed order interval system Safety Stock Im Ii Inventory (I) t1 t2 t3 Reorder Point While most students recognize inventory as a “stock of material,” the notion of inventory as a “stored capacity” probably merits explicit discussion.

12 Model EOQ (Economic Order Quantity)
Ditinjau dari perkembangannya, maka orang pertama yang memperkenalkan metode ini adalah Wilson yaitu pada tahun 1929 (G.Hadley,T.M Whitin, 1963:3). Disini terdapat dua pertanyaan dasar yang menjadi pokok pembahasan metode Wilson yaitu : 1. Menentukan jumlah barang yang akan dipesan untuk setiap kali pemesan dilakukan. 2. Kapan saat pemesanan dilakukan Untuk menjawab kedua permasalahan di atas, Wilson menentukan beberapa asumsi yang harus dipenuhi, diantaranya : 1. Jumlah permintaan konstan dari waktu ke waktu artinya bahwa permintaan akan barang selama kurun waktu tertentu di ketahui secara pasti dan akan datang secara kontinu sepanjang waktu. 2. Barang datang serentak pada saat pemesanan dilakukan. Artinya jika kita melakukan pemesanan terhadap suatu barang, maka barang yang dipesan datang pada saat pemesanan dengan serentak. 3. Biaya pemesanan konstan. Konstan disini memiliki pengertian biaya bahwa berapapun banyak barang yang dipesan biayanya sama. Metode persediaan yang dikemukakan oleh Wilson ini lebih dikenal dengan metode Economis Order Quantity atau EOQ. Berdasarkan asumsi-asumsi yang diambil, untuk menjawab kedua permasalahan diatas Wilson mengemukakan beberapa rumusan. While most students recognize inventory as a “stock of material,” the notion of inventory as a “stored capacity” probably merits explicit discussion.

13 a. Total Biaya Pembelian
Untuk memberikan solusi pada pertanyaan pertama, maka kuantitas pemesanan ekonomis atau pemesanan yang optimal (EOQ) dapat ditentukan melalui minimasi biaya, hal ini disebabkan performasi sistem persediaan diukur berdasarkan jumlah biaya yang dikeluarkan. Total biaya yang terlibat dalam sistem persediaan per perioda meliputi total biaya pembelian, total biaya penyimpanan dan total biaya pemesanan. a. Total Biaya Pembelian Total biaya pembelian per perioda adalah Harga barang per unit (P) dikalikan dengan banyaknya barang yang diberi (R) Total Biaya Pembelian = PR b. Total Biaya Penyimpanan Dalam model EOQ, biaya penyimpanan merupakan fungsi dari jumlah material yang disimpan, semakin banyak material yang disimpan semakin tinggi biaya penyimpanan yang harus dikeluarkan. Di lain pihak, jumlah material yang disimpan sangat tergantung pada : Jumlah material yang datang ke gudang; Tingkat pengambilan material dari gudang. Sesuai dengan asumsi di atas, dalam model awal ini menganggap bahwa material yang dipesan datang secara serentak pada saat tertentu. Apabila digambarkan posisi persediaan untuk kedatangan barang serentak dapat dilihat pada gambar berikut : While most students recognize inventory as a “stock of material,” the notion of inventory as a “stored capacity” probably merits explicit discussion.

14 Q Q/2 t0 t1 t2 t3 t4 Berdasarkan gambar diatas, persediaan sebesar Q datang pertama kali pada saat to sampai dengan t1, jumlah persediaan tersebut digunakan dan pada saat t1 persediaan tersebut habis. Tepat pada saat t1 persediaan datang lagi sebesar Q, selama t1 sampai dengan t2, demikian seterusnya siklus berjalan selama periode yang direncanakan. Pada setiap siklus Q yang datang pada saat t1-1 pasti habis tepat pada saat ti, jadi jumlah Q yang disimpan selam t1-1 sampai dengan t1 Q pasti habis dan tingkat pengambilan untuk setiap periodenya selalu tetap maka jumlah Q yang disimpan selama periode yang direncanakan yaitu t1-1 sampai dengan t1 dapat ditentukan dengan menghitung rata-rata persediaan selama periode tersebut. While most students recognize inventory as a “stock of material,” the notion of inventory as a “stored capacity” probably merits explicit discussion.

15 Bunga atas investasi dalam persediaan Keausan barang yang disimpan
Apabila biaya penyimpanan per unit per perioda adalah sebesar H, maka biaya penyimpanan dengan total merupakan perkalian antara biaya penyimpanan dengan rata-rata jumlah barang yang disimpan. Biaya penyimpanan umumnya menyangkut beberapa atau seluruh dari hal-hal berikut, Biaya penyimpanan langsung (sewa, pemanas, lampu, perawatan, penanganan, pencatatan, tenaga kerja dll dalam gudang). Laba investasi yang ditangguhkan (barang yang disimpan tidak menghasilkan laba). Bunga atas investasi dalam persediaan Keausan barang yang disimpan Penyusutan, pajak, asuransi While most students recognize inventory as a “stock of material,” the notion of inventory as a “stored capacity” probably merits explicit discussion.

16 Kebutuhan selama periode perencanaan (R)
c. Biaya Pemesanan Barang yang dipesan tentunya tidak datang dengan sendirinya melainkan melalui prosedur pemesanan. Biaya pemesanan adalah semua pengeluaran yang ditimbulkan untuk mendatangkan barang dari luar. Biaya ini meliputi biaya untuk menentukan pemasok (supplier). Biaya ini memeriksa persediaan sebelum melakukan pemesanan dan sebagainya. Biasanya biaya ini diasumsikan tetap setiap kali pemesanan barang dilakukan kembali. Frekuensi pemesanan barang, pada dasarnya hanya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu : Kebutuhan selama periode perencanaan (R) Jumlah unit yang dipesan setiap kail pesanan dibuat (Q) While most students recognize inventory as a “stock of material,” the notion of inventory as a “stored capacity” probably merits explicit discussion. Apabila untuk sekali pesan membutuhkan biaya sebesar C, maka biaya pemesanan untuk periode tersebut merupakan perkalian antara frekuensi pemesanan dan biaya satu kali pesan. Biaya Pemesanan =

17 Berdasarkan persamaan (1), persamaan (3) dan persamaan (4) maka dapat ditentukan total biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan persediaan dalam satu periode tertentu yaitu : Total biaya Persediaan = T. biaya pembelian + T. Biaya penyimpanan + T.biaya pemesanan Untuk memperoleh Q optimal yang meminimumkan biaya dapat diperoleh dengan menurukan persamaan (5) terhadap Q While most students recognize inventory as a “stock of material,” the notion of inventory as a “stored capacity” probably merits explicit discussion.

18 Selanjutnya turunan pertama terhadap Q dari persamaan (5) hasilnya samaka dengan 0. Sehingga diperoleh persamaan untuk menentukan Q optimal melalui model EQQ While most students recognize inventory as a “stock of material,” the notion of inventory as a “stored capacity” probably merits explicit discussion. Dengan : P = Biaya pembelian per unit T = Persentase total biaya penyimpanan per perioda

19 Untuk setiap perioda pasti sehingga yang bersifat variabel adalah perjumlahan dari total biaya pemesanan dan total biaya persediaan. Kedua unsur biayQ*EQQ yang diperoleh merupakan ukuran pemesanan ekonomis yang meminimumkan biaya. Modal inilah yang merupakan model awal dari sistem persediaan yang banyak dikembangkan saat ini. Dalam penerapannya total biaya persediaan dihitung tanpa melibatkan total biaya pembelian, karena total biaya pembelian tidak dapat diminimasi, sifatnya pasti. Jumlah pembelian a tersebut sangat tergantung dari banyaknya barang yang dipesan untuk setiap siklus dan biaya pemesanan untuk sekali pesan. Sedangkan untuk memperoleh persamaan yang akan digunakan menentukan ongkos total optimal, substitusikan persamaan (6) ke dalam persamaan (5) dengan menggantikan Q oleh Q*EQQ, tanpa melibatkan total biaya pembelian. While most students recognize inventory as a “stock of material,” the notion of inventory as a “stored capacity” probably merits explicit discussion.

20 Interval waktu pemesanan :
Persamaan (6) dan persamaan (7) merupakan solusi untuk menjawab dua pernyataan yang ingin dicapai dalam metode Wilson Frekuensi Pemesanan Selama Satu Periode : Interval waktu pemesanan : Pemesanan kembali (reorder point = ROP) ditentukan berdasarkan kebutuhan selama tenggang waktu pemesanan. Jika posisi persediaan cukup untuk memenuhi permintaan selama tenggang waktu pemesanan, maka pemesanan kembali harus dilakukan sebanyak Q* unit. Persamaan berikut dapat digunakan untuk menentukan kapan melakukan pemesanan kembali paabila tenggang waktu pemesanan (lead time) ditentukan dalam bulan maupun minggu. While most students recognize inventory as a “stock of material,” the notion of inventory as a “stored capacity” probably merits explicit discussion.

21 Jika jumlah pemesanan kembali (B) lebih kecil dari jumlah pemesanan (Q
Jika jumlah pemesanan kembali (B) lebih kecil dari jumlah pemesanan (Q*) atau B < Q*, maka tidak akan pernah terjadi kekurangna persediaan. Jika jumlah pemesanan kembali (B) lebih besar dari jumlah pemesanan (Q*) atau B > Q* maka akan terjadi kekurangan persediaan dalam setiap pemesanan. While most students recognize inventory as a “stock of material,” the notion of inventory as a “stored capacity” probably merits explicit discussion. Contoh persoalan : Sebuah perusahaan membeli 8000 unit produk setiap tahun dengan harga Rp per unit. Biaya pemesanan Rp setiap kali pesan, dan biaya simpan Rp per unit per tahun. Berapa EQQ, total biaya, frekuensi pembelian satu tahun dan kapan melakukan pemesanan kembali jika lead time 2 minggu

22 Solusi : R = 8000 unit P = Rp. 10.000 H = Rp. 3000 C = Rp. 30.000
While most students recognize inventory as a “stock of material,” the notion of inventory as a “stored capacity” probably merits explicit discussion.

23 WASSALAM Terima kasih While most students recognize inventory as a “stock of material,” the notion of inventory as a “stored capacity” probably merits explicit discussion.


Download ppt "INVENTORY SYSTEM Rosad Ma’ali El Hadi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google