Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KHUSNUL KHOTIMAH, 5401401045 PERBEDAAN HASIL PEMBUATAN CELANA PANJANG WANITA YANG MENGGUNAKAN POLA SISTEM SOEKARNO DAN SISTEM PRAKTIS DENGAN UKURAN S,M,L.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KHUSNUL KHOTIMAH, 5401401045 PERBEDAAN HASIL PEMBUATAN CELANA PANJANG WANITA YANG MENGGUNAKAN POLA SISTEM SOEKARNO DAN SISTEM PRAKTIS DENGAN UKURAN S,M,L."— Transcript presentasi:

1 KHUSNUL KHOTIMAH, 5401401045 PERBEDAAN HASIL PEMBUATAN CELANA PANJANG WANITA YANG MENGGUNAKAN POLA SISTEM SOEKARNO DAN SISTEM PRAKTIS DENGAN UKURAN S,M,L

2 Identitas Mahasiswa - NAMA : KHUSNUL KHOTIMAH - NIM : 5401401045 - PRODI : Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (Tata Busana) - JURUSAN : PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA - FAKULTAS : Teknik - EMAIL : nunul_awiq pada domain yahoo.com - PEMBIMBING 1 : Dra. Maonah Rachmadi - PEMBIMBING 2 : Dra. nur - TGL UJIAN : 2007-08-20

3 Judul PERBEDAAN HASIL PEMBUATAN CELANA PANJANG WANITA YANG MENGGUNAKAN POLA SISTEM SOEKARNO DAN SISTEM PRAKTIS DENGAN UKURAN S,M,L

4 Abstrak Pola merupakan salah satu faktor penting dalam pembuatan busana karena dapat berpengaruh terhadap hasil busana, diantaranya dalam pembuatan celana. Pola celana berbeda dengan pola busana yang lain. Pola busana yang lain bagian muka lebih besar dibandingkan dengan pola belakang, tetapi untuk celana pada bagian belakang polanya lebih besar daripada pola bagian muka. Celana dapat dikatakan baik apabila letaknya tepat pada badan dan nyaman ketika dipakai. Pola Soekarno adalah pola yang diciptakan oleh Soekarno sedangkan pola praktis adalah pola yang diciptakan oleh Yogko Soedarmo yaitu pendiri Lembaga Pendidikan Keterampilan (LPK) bidang busana di Bubakan Semarang. Kedua pola sistem tersebut dalam pembuatan pola celana maupun ukuran yang digunakan berbeda sehingga diduga celana yang dihasilkan juga berbeda, untuk itu peneliti mengadakan penelitian tentang ada tidaknya perbedaan hasil pembuatan celana yang menggunakan kedua pola tersebut. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah apakah ada perbedaan hasil pembuatan celana panjang wanita yang menggunakan pola sistem Soekarno dan sistem praktis dengan ukuran S, M, L ? Tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil pembuatan celana panjang wanita yang menggunakan pola sistem Soekarno dan sistem praktis dengan ukuran S, M, L. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan disain eksperimen one shot case study. Populasi dalam penelitian ini adalah sistem pembuatan pola celana panjang wanita, meliputi sistem Soekarno, Porrie Muliawan, M.H. Wancik, Goet Poespo, Djati Pratiwi dan Praktis. Sampel penelitian ini adalah pola sistem Soekarno dan sistem praktis. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sample yaitu sampel yang diambil bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu. Sampel tersebut diterapkan dalam pembuatan celana panjang wanita sebanyak 18 celana, yaitu pola sistem Soekarno dan sistem praktis masing-masing dibuat 9 celana, setiap ukuran S, M, L dibuat 3 buah celana. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode observasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi (pengamatan), berisi tolok ukur atau kriteria penilaian yang disesuaikan dengan aspek-aspek yang akan dinilai. Teknik analisis data menggunakan uji t. Tidak ada perbedaan antara hasil pembuatan celana panjang wanita yang menggunakan pola sistem Soekarno dan sistem praktis dengan ukuran S, M, L dibuktikan dengan t hitung (0,04) < t tabel (2,07). Tidak adanya perbedaan yang nyata pada hasil pembuatan celana panjang wanita yang menggunakan pola sistem Soekarno dan sistem praktis untuk ukuran S, M, L karena kedua pola tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan sistem Soekarno adalah hasil celana apabila dipakai lebih nyaman, sedangkan kelemahannya adalah bagian lingkar pesak belakang terdapat kerutan, letak kupnat belakang kurang tepat dan rumus yang digunakan lebih rumit. Kelebihan sistem praktis adalah lingkar panggul lebih pas, jika dilihat secara sepintas hasil celana lebih bagus dan rumusnya lebih sederhana. Kelemahannya lingkar pesak bagian belakang terlalu panjang. Simpulan dalam penelitian ini adalah tidak ada perbedaan antara hasil pembuatan celana panjang wanita yang menggunakan pola sistem Soekarno dan sistem praktis, celana panjang wanita ukuran S dengan pola sistem Soekarno hasilnya lebih baik daripada yang menggunakan pola sistem praktis, celana panjang wanita ukuran M dengan pola sistem praktis hasilnya lebih baik daripada yang menggunakan pola sistem Soekarno, celana panjang wanita ukuran L dengan pola sistem praktis hasilnya lebih baik daripada yang menggunakan pola sistem Soekarno. Saran yang dapat diajukan berdasarkan hasil penelitian yaitu dalam pembuatan celana panjang wanita dapat menggunakan pola sistem Soekarno maupun sistem praktis karena hasilnya baik, pada pembuatan pola lingkar pesak untuk sistem Soekarno, garis lingkar pesak belakang dimasukkan kedalam agar tidak terdapat lipatan atau kerutan pada bagian pesak belakang, sedangkan untuk pola sistem praktis sebaiknya terdapat ukuran kontrol lingkar pesak agar lingkar pesak lebih tepat dan tidak terlalu panjang.

5 Kata Kunci Celana Panjang Wanita, Pola Sistem Soekarno dan Sistem Praktis, Ukuran S, M, L.

6 Referensi Adi Nurgroho. 1997. Pesona Mode Dunia Penuntun Tampil Prima. Surabaya: INDAH Arifah A. Ariyanto. 2003. Teori Busana. Bandung: Yapemdo Bambang Kartika dkk. 1988. Pedoman Uji Inderawi Bahan Pangan. Yogyakarta: UGM Depdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Djati Pratiwi dkk. 2001. Pola Dasar dan Pecah Pola Busana. Yogyakarta: Kanisius Erna Setyowati. 2004. Konstruksi Pola Busana Wanita. Semarang: UNNES Goet Poespo. 2000. Aneka Celana (Pant). Yogyakarta: Kanisius Goet Poespo. 2000. Teknik Menggambar Mode Busana. Yogyakarta: Kanisius M.H.Wancik. 1999. Bina Busana Pelajaran Menjahit Pakaian Wanita. Jakarta: Gramedia Porrie Mulyawan. 1999. Konstruksi Pola Busana Wanita. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia. Sanny Poespo. 2001. Pola Busana Wanita. Yogyakarta: Kanisius Soekarno. 1991. Pelajaran Menjahit Pakaian Pria Jilid 2. Jakarta: KARYA UTAMA Soekarno. 2002. Buku Penuntun Membuat Pola Busana Tingkat Dasar. Jakarta: Gramedia Soekarno dan Rasmini. 2003. Sistem Tailoring Tingkat Dasar. Jakarta: Grasindo Sudjana. 2002. Metoda Statistik. Bandung: Tarsito Sugiyono. 2005. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Sumadi Suryabrata. 1998. Metodologi Penelitian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada UNNES. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. 2002. Semarang: Unnes Press Wasia Rusbani. 1984. Pengetahuan Busana I. Jakarta: Depdikbud Yogko Soedarmo. 1990. Yogko. Semarang: LPK Yogko

7 Terima Kasih http://unnes.ac.id


Download ppt "KHUSNUL KHOTIMAH, 5401401045 PERBEDAAN HASIL PEMBUATAN CELANA PANJANG WANITA YANG MENGGUNAKAN POLA SISTEM SOEKARNO DAN SISTEM PRAKTIS DENGAN UKURAN S,M,L."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google