Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PELATIHAN PETUGAS KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PELATIHAN PETUGAS KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF"— Transcript presentasi:

1 PELATIHAN PETUGAS KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
SISTEM PROTEKSI FISIK DAN PERALATANNYA PELATIHAN PETUGAS KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF BATAM, MARET 2014

2 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
Selain untuk tujuan damai, zat radioaktif dapat digunakan untuk pembuatan dirty bomb Perlu tindakan pengamanan (deterence, detection, delay, response) untuk mencegah pencurian/ pemindahan tak sah dan sabotase terhadap sumber. Code of Conduct on the Safety and Security of Radioactive Source mengharuskan negara mengambil langkah-langkah untuk menjamin : Sumber radiasi dan ZRA dikelola secara selamat dan dilindungi secara aman. Penerapan promosi budaya keselamatan dan budaya keamanan PP No. 7 tahun 2007 tentang Keamanan Sumber Radioaktif. PP No. 33 tahun 2007 tentang Kes. Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif.

3 I.2. Tujuan Instruksional Umum
Setelah mempelajari materi, peserta diharapkan mampu untuk memahami tentang sistem proteksi fisik & peralatannya sehingga dapat mengaplikasikannya di lapangan saat menjalankan tugas I.3. Tujuan Instruksional Khusus Setelah mempelajari materi ini peserta diharapkan mampu : Menjelaskan tujuan dan fungsi Sistem Proteksi Fisik (SPF) Menguraikan unsur-unsur dari SPF yang efektif Menjelaskan karakteristik dasar suatu SPF yang efektif Menjelaskan peralatan dalam penerapan proteksi fisik Mengevaluasi efektivitas suatu SPF saat ini berdasarkan petunjuk BAPETEN.

4 SISTEM PROTEKSI FISIK orang
Sistem proteksi fisik adalah integrasi dari : orang peralatan prosedur Tujuan Umum untuk melindungi aset atau fasilitas dari pencuri, sabotase, atau orang mau berbuat jahat. 4

5 II.2. Tujuan Sistem Proteksi Fisik
Tujuan utama : mencegah pencurian dan sabotase oleh orang/kelompok orang yang tidak bertanggung jawab (insider/outsider). Pencurian dapat dicegah dengan : Menghalangi lawan : dengan menerapkan sebuah SPF yang dilihat oleh calon lawan sebagai sesuatu yang sangat sulit untuk dikalahkan. Mengalahkan lawan : tindakan proteksi yang dilakukan oleh perespon untuk menghalangi lawan mencapai tujuannya sejak lawan memulai tindakannya terhadap fasilitas. Tujuan SPF dapat dicapai dengan menggunakan penghalang atau kombinasi fungsi-fungsi SPF

6 Contoh pencegahan Kehadiran polisi bersenjata atau penjaga keamanan Kunci Identitas lencana Pagar atau penghambat lainnya Tanda-tanda peringatan yang dipasang Pencahayaan pada malam hari atau di daerah yang gelap

7 II.3. Fungsi SPF Sistem Proteksi Fisik Pendeteksian Penundaan Respon c
Interupsi Komunikasi Penyebaran posisi Netralisasi Mendeteksi Gangguan Komunikasi Alarm Evaluasi/ Pemeriksaan Alarm Penghalang fisik Penjagaan

8 II.3.1. Pendeteksian dan assesment
Sensor Diaktifkan sinyal Alarm Muncul dilaporkan diterima Another Nuisance? Ukuran efektivitas fungsi Pendeteksian: Probabilitas dari mendeteksi aksi lawan (PS) Waktu untuk melaporkan dan memeriksa alarm (TC) Frekuensi gangguan alarm (NAR) Probabilitas pemeriksaan yang akurat (PA) PD = F (PS, TC, NAR, PA) Deteksi-ditemukannya suatu intrusi percobaan atau aktual Tiada deteksi tanpa penilaian

9 * Probabilitas sensor mengeluarkan alarm
Hubungan probabilitas pendeteksian terhadap waktu antara mendeteksi dan assesment * T0 T1 T2 T3 1 Ps Waktu penilaian * Probabilitas sensor mengeluarkan alarm PD

10 Sistem Alarm untuk Pendeteksian
pemantau BMS Pembaca kartu Detektor asap

11 II.3.2. Penundaan Penundaan Dengan menghambat lawan
Sehingga waktu tugas lawan bertambah Physical Barriers penghalang kunci Penundaan teraktivasi Kekuatan proteksi/pelindung Ukuran efektivitas penundaan : waktu yang diperlukan oleh lawan (setelah pendeteksian) untuk melewati setiap elemen penunda Walaupun lawan dapat diperlambat sebelum pendeteksian, hal ini tidak bernilai terhadap efektifitas SPF

12 Penundaan – Peralatan Dasar
Training Course for Radioactive Source Security Inspectors Physical Protection Equipment Penundaan – Peralatan Dasar Pengikatan pada Panel Akses Pemuatan Sumber Iradiator Peralatan Dasar Pengungkungan, pengikatan Kekuatan pintu, jendela,dinding dan pagar Gembok dan Kontrol Akses Key Messages: These are examples of structural barriers found in facilities containing radioactive sources. Teralis pengaman dari logam di jendela Pintu Bunker dari Baja Inspections Student Guide

13 II.3.3. Respon Interupsi : kekuatan respon yang tiba di lokasi yang tepat untuk menghentikan progres lawan Penyebaran : aksi-aksi kekuatan proteksi/pelindung dimulai dari waktu diterimanya komunikasi sampai kekuatan tersebut berada pada posisi untuk menetralisasi lawan Netralisasi : aksi menghentikan lawan sebelum tujuannya dicapai Ukuran Efektivitas respon : waktu antara penerimaan komunikasi dari aksi lawan dan netralisasi aksi lawan Penerimaan komunikasi aksi lawan Penyebaran Aksi lawan Netralisasi Serangan Lawan

14 Komunikasi – Peralatan Dasar
Training Course for Radioactive Source Security Inspectors Physical Protection Equipment Komunikasi – Peralatan Dasar Radio Peranti Telekomunikasi Pager Key Messages: The most common form of communication include radios, telephones, and wireless devices such as pagers and cell phones. As technology advances, these communication devices will become more sophisticated and add additional capability to the overall PPS. Use of this new technology must be addressed in policies and procedures. Inspections Student Guide

15 Variasi probabilitas komunikasi yang valid terhadap waktu
1 Waktu Pemberitahuan pertama untuk merespon Pemberitahuan kedua klarifikasi Probabilitas komunikasi yang valid meningkat terhadap pengiriman informasi Probabilitas Komunikasi

16 Adversary and PPS Timelines
Begin Action Task Complete Time sensors Adversary Task Time Adversary Task Time remaining after First Alarm PPS Response Time First Alarm Time Remaining After Interruption Detection Time Response Force Time Adversary Interrupted Alarm Assessed T A T T I C T Time before First Alarm is not Delay Allan Murray lecture, 29 August 2005 16

17 II.3.4. Waktu Tugas Lawan deteksi Respon Penundaan Waktu
memulai tindakan Tugas selesai Waktu Waktu penyelesaian tugas lawan Alarm pertama deteksi Memeriksa alarm Respon interupsi Waktu yang diperlukan oleh SPF Penundaan Mengalahkan lawan T0 TA TI TC

18 Threat Characteristics
External or Internal Intention Theft Sabotage Capabilities Group Size Weapons Explosives Tools Transportation Skills Funding Collusion w/ Insider Support Structure

19 Identify Categories of Threats
Outsider or External Threat Insider or Internal Threat Terrorists, Criminals Protestors An Insider: anyone with authorized, unescorted access who could: Act alone or in collusion with external threat May be passive or active May be violent or nonviolent Allan Murray lecture, 29 August 2005 19 19

20 Insider threats can be passive or active.
Passive: Provide information about facility to outsiders, they take no physical role in theft or sabotage. Active: Participate actively in a security breach attempt (eg. Turn off alarm -> participating in an attack)

21 Insider Threat (cont) Insider threats are very difficult to protect against because they are authorized to be there. They reduce your ability to detect and delay attacks. Some measures to protect against insider threats include: Background check Key control Log books Double lock

22 Contoh Fasilitas Rumah Sakit

23 III. KARAKTERISTIK PROTEKSI FISIK
Karakteristik SPF yang baik : Proteksi berlapis Konsekuensi minimum dari kegagalan komponen Proteksi yang seimbang

24 III.1. Proteksi Berlapis Menggunakan sejumlah urutan alat pelindung dan serangkaian alat deteksi Efek yang dirasakan lawan : Untuk meningkatkan ketidakpastian tentang sistem Untuk membutuhkan persiapan yang lebih matang sebelum menyerang sistem Untuk menciptakan langkah-langkah tambahan dimana lawan mungkin gagal atau membatalkan misinya

25 III.2. Konsekuensi Minimum dari Kegagalan Komponen
Sistem yang sifatnya kompleks mungkin mengalami kegagalan oleh karena itu penting untuk : mengetahui penyebab kegagalan komponen Menyediakan rencana-rencana darurat agar sistem dapat terus beroperasi Redundansi peralatan yang secara otomatis dapat mengambil alih fungsi peralatan yang rusak

26 III.3. Proteksi yang Seimbang
Sistem proteksi yang seimbang adalah bagaimanapun caranya lawan mencoba untuk mencapai tujuannya, ia akan menemui elemen-elemen efektif dari SPF Tidak membuat jalan yang mudah bagi musuh Deteksi berfungsi dengan baik tanpa ada keterlambatan

27 Contoh Fasilitas Radioterapi
Sebuah sistem seimbang secara keseluruhan, Waktu minimum untuk menembus setiap penghalang akan sama besarnya Probabilitas minimum untuk mendeteksi penembusan dari setiap penghalang harus sama besarnya Tidak ada keuntungan dalam desain yang berlebih Hal-hal yang didesain sebagai pelindung dari sebuah bentuk ancaman tidak boleh dihilangkan

28 Contoh cara masuk ruang penyimpanan sumber radioaktif
Perkiraan Waktu Tugas Waktu yang diperlukan (menit) Uraian Rata-rata Kumulatif T1 0,1 Memanjat pagar T2 0,3 0,4 Berlari 76 m T3 0,8 1,2 Mendorong pintu T4 1,6 Berjalan 45 m T5 0,2 1,8 Membuka kunci T6 1,9 Berjalan menuju kontainer T7 2,1 Membuka kontainer dan mengambil ZRA T8 0,9 3,0 Keluar Total waktu : 3,0 menit

29 PERALATAN KEAMANAN

30 KELOMPOK KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
Radiografi gamma Brakiterapi LD tinggi/sedang Gauging terpasang tetap aktivitas tinggi : Gauging untuk ketinggian Gauging untuk konveyer Gauging untuk pipa Gauging untuk well loging C A Fasilitas pengolahan limbah Generator termoelektrik radioisotop Iradiator Teleterapi Teleterpi gamma knife Brakiterapi LD rendah Gauging ketebalan/ketinggian isi Gauging portabel Densitometer tulang Eliminator statik

31 PERALATAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF
KELOMPOK KEAMANAN SUMBER PENGGUNAAN & PENYIMPANAN PENGGUNAAN PENGANGKUTAN A B C A, B & C - Detektor Gerak v - - Sensor Inframerah - Handy Talky - Telepon terpasangTetap/Seluler V (hanya telp.seluler) - Alarm dengan Sirene - Balanced Magnetic Switch - Kunci Elektronic - 2 Kotak Kunci - 2 Kunci - Senter Besar - CCTV Khusus fas. pengelolaan limbah BATAN - Gembok V + rantai - Balok untuk Fiksasi

32 HANDY TALKY (HT) -Alat kominikasi menggunakan gelombang radio dengan frekuensi tertentu VHF ( MHz) atau HF (3-30 MHz). - hanya dapat berkominikasi dengan saluran frekuensi yg sama. - komunikasi pengirim dan penerima dilakukan secara bergantian dengan menekan tombol. - VHF gel. radio dipancarkan horisontal akan terhambat bila ada penghalang seperti banguna, pohon, tinggi, atau pegunungan. - VHF untuk menjangkau jauh perlu dipasang repeater. - HF gel. Radio mempunyai kemapuan memantul di lapisan udara ionosphere sehingga dapat menjangkau jauh. - Digunakan untuk komunikasi antar petugas keamaman atau antara petugas keamanan dengan polisi, bila ada penyusup atau orang yang mencurigakan mau memcuri sumber radioaktif.

33 TELEPON TERP. TETAP/SELULER
Telepon terpasang tetap menggunakan jaringan kabel, sedang telepon seluler menggunakan jaringan tampa kabel. - komunikasi pengirim dan penerima dilakukan 2 arah dimana pembicaraan pengirim dan penerima dapat dilakukan sekaligus. - sinyal dari ponsel dikirimkan ke base transmission station (BTS) kemudian pusat telekomunikasi. Dari pusat telekomuniasi dikikirimkan ke BTS terdekat penerima, kemudian direuskan ke ponsel penerima. - diigunakan untuk komunikasi antar petugas keamaman atau antara petugas keamanan dengan polisi, bila ada penyusup atau orang yang mencurigakan mau memcuri sumber radioaktif.

34 ALARM DILENGKAPI SIRENE
Peralatan dipasang di luar atau di dalam gedung atau fasilitas. - Biasanya dilengkapi batere atau adaptor cadangan, jika kabel dipotong atau listrik mati, sirene tetap berbunyi. - Dengan adanya bunyi sirene meraung-raung, pencuri akan lari atau pencuri dapat ditangkap. - Alarm yang dilengkapi tombol peng-aktif, jika ada ancaman langsung, petugas dapat menekan tombol. - Tombol “fixed duress button” biasanya dipasang pada dinding, sedang tombol “wireless duress button” mudah dibawa petugas karena tanpakabel. fixed duress button wireless duress button

35 -Saat ini telah dikembangkan alarm dihubungkan dengan telepon - dapat menelpon otomatis disaat pencuri masuk, pintu dibuka, mendeteksi adanya gerakan, alarm akan menelpon sendiri ke 6 nomor yang bisa diprogram sendiri seperti : No Telp Pribadi/ HP, No Telp Satpam, No Telp Pos Keamanan, No Telp Pos Kepolisian, dll. alarm yang dilengkapi sirene dan lampu alarm yang dilengkapi dengan sensor gerak dan panas tubuh. - jika ada pencuri yang membuka pintu dan melewati alarm, maka suara sirene alarm akan meraung-raung tidak bisa dihentikan kecuali dimatikan atau baterai nya habis

36 . GEMBOK Pada saat tidak digunakan, sumber radioaktif beserta kamera radiografi disimpan di dalam bunker. - tempat penyimpanan yang bagian atasnya terdapat tutup yang terbuat dari logam. - Tutup bunker harus dilengkapi dengan kunci gembok. - Gembok untuk mempersulit dan menunda pencuri mengambil sumber radioaktif. - Waktu kerja pencuri lebih lama dibanding dengan bunker tanpa gembok - petugas keamanan mempunyai waktu yang cukup datang ke lokasi menggagalkan pencurian dan menangkap pencuri.

37 . SENTER BESAR digunakan pada saat malam hari atau penerangan kurang cukup senter harus kuat terhadap benturan, karena dapat berfungsi sebagai senjata untuk menangkap pencuri atau mencari sumber radioaktif yang hilang.

38 Sensor Gerakan Pasif atau Aktif
Training Course for Radioactive Source Security Inspectors Physical Protection Equipment Sensor Gerakan Pasif atau Aktif Pasif Aktif Getaran Panas Suara Sensor Sensor Hanya Penerima Key Messages: Sensors can be categorized as passive or active. Passive sensors do not emit signals or energy, but sense energy emitted in their proximity. Passive sensors can sense vibration, heat, sound, and electrical capacitance. Active sensors have transmitters and receivers. The sensors emit energy within a specific area and then sense changes in the reflected signal based on any movement by an object in the target area. Pemancar dan Penerima Karakteristik Tidak menghasilan sinyal Mengindera energi dari sumber lain Karakteristik Memancarkan energi Mencari gangguan Inspections Student Guide

39 Kontrol akses – Prinsip Dasar
Training Course for Radioactive Source Security Inspectors Physical Protection Equipment Kontrol akses – Prinsip Dasar Sesuatu yang Anda ketahui Nomor Identifikasi Pribadi (PIN) Kata sandi Sesuatu yang Anda miliki Kunci Kartu Sesuatu yang Anda Fitur Biometrik (yaitu sidik jari) Sapuan lencana dan PIN Key Messages: The overall concept of access control is based on the principle of verification of an authorized person entering a controlled area. This verification is based on the concepts of something you know, something your have, and something you are. Combinations of these characteristics can be used together effectively to protect access to a facility. While this verification process determines what you know; what you have; and what your are, it contributes to the overall difficulty an adversary faces when trying to access the facility. Pembaca geometri tangan Menggabungkan faktor-faktor ini meningkat keamanan Inspections Student Guide

40 KEAMANAN PENGANGKUTAN SUMBER RADIOAKTIF
Satellite Tracking System RADOME mounted on a transport vehicle Double Door Hasp (across both doors) High Security Shielded Padlock STOP box in Sprinter Van STOP Box

41 Example of a Cargo Truck with Enhanced and Additional Security Features
Example of some of the upgrades that my program has provided, I will get into the technical specifications of these as we get deeper into discussions of this week.

42 IV. PENUTUP Pendeteksian, penundaan, dan respon merupakan fungsi-fungsi yang diperlukan pada SPF yang efektif Untuk mengalahkan musuh, respon harus tiba sebelum tugas musuh terselesaikan, kekuatan respon harus memadai/cukup Peralatan keamanan harus dapat berfungsi Ukuran kemampuan kerja dari fungsi-fungsi tersebut : Respon Probabilitas komunikasi yang akurat kepada kekuatan respon Waktu untuk berkomunikasi Probabilitas penyebaran kekuatan ke lokasi lawan Waktu untuk penyebaran Efektifitas dari kekuatan respon Pendeteksian Probabilitas deteksi Waktu untuk komunikasi frekuensi dari alarm yang dinyatakan sebagai alarm palsu Penundaan Waktu yang diperlukan untuk mengalahkan hambatan

43 LAMPIRAN CONTOH LATIHAN HIPOTESA FASILITAS SISTEM PROTEKSI FISIK
Latihan 1 : Pencegahan Sistem proteksi fisik dapat mencegah lawan dalam melaksanakan misinya dengan dua cara yaitu : dengan mencegah tindakan lawan untuk menyerang fasilitas atau dengan menggagalkan usaha lawan yang melakukan penyerangan. Pada latihan ini difokuskan pada pencegahan. Pencegahan akan menyurutkan lawan menyerang jika lawan tahu bahwa usaha tersebut sulit berhasil atau tidak mungkin. Dengan menggunakan hipotesa fasilitas sebagai contoh, brainstorming dan daftar berbagai elemen pencegahan yang tepat untuk fasilitas. Kita dapat menggunakan berbagai fitur yang ada yang dipercaya sebagai elemen pencegahan dan kita dapat membuat elemen pencegahan yang baru yang realistis untuk diinstal pada fasilitas. Elemen pencegahan 1. 2. 3. 4. 5. 6.

44 SPF waktu yang diperlukan
Latihan 2 : Perbandingan Waktu Di bawah ini ada sebuah diagram yang menunjukkan Waktu lawan untuk menyelesaikan tugas vs Waktu SPF yang diperlukan dengan periode waktu melalui penghalang dari setiap tindakan berikut : Pendeteksian : waktu yang diperlukan oleh petugas pengamanan untuk mendeteksi alarm dan menilai alarm sebagai tanda adanya penyerangan yang valid Respon : Waktu yang diperlukan oleh petugas pengamanan untuk mengkomunikasikan, menyiapkan, dan secara strategis menempatkan posisinya untuk menetralisir keadaan. Penundaan : waktu yang digunakan untuk pendeteksian terhadap tindakan lawan dalam menyelesaikan aksinya. waktu deteksi Memulai tindakan Tugas selesai Waktu penyelesai tugas musuh Alarm pertama respon SPF waktu yang diperlukan tunda

45 Diskusikan dengan teman anda bagaimana diagram akan berubah berdasarkan kondisi yang diberikan dalam skenario yang berbeda pada halaman berikut. Menggunakan diagram di atas sebagai dasar atau starting poin, gambarlah ulang diagram baru untuk waktu SPF yang diperlukan pada diagram yang disediakan, berdasarkan kondisi dalam masing-masing skenario.

46 SPF waktu yang diperlukan
Skenario 2.1: Kekuatan Respon tidak bisa merespon dalam waktu (rata-rata) normal (sebagai contoh mereka tidak merespon terhadap prioritas yang lebih tinggi di tempat lain di rumah sakit). Yaitu bila memerlukan kemampuan respon dua kali lebih lama dari waktu normal. waktu deteksi Memulai tindakan Tugas selesai Waktu penyelesai tugas musuh Alarm pertama respon SPF waktu yang diperlukan tunda

47 SPF waktu yang diperlukan
Skenario 2.2 : Suatu alarm menunjukkan pintu masuk untuk mencapai bagian samping ruang penelitian terbuka, tetapi tidak dapat dikonfirmasi untuk waktu yang cukup lama ( misal, kamera yang mengarah ke pintu masuk di luar fokus, sehingga stasiun monitoring alarm memberitahukan petugas keamanan untuk menginspeksi lokasi dan memeriksa keadaan). Hal ini memerlukan waktu dua kali lebih lama untuk memeriksa alarm. waktu deteksi Memulai tindakan Tugas selesai Waktu penyelesai tugas musuh Alarm pertama respon SPF waktu yang diperlukan tunda

48 Skenario 2.3 Posisi sensor pada pintu kelur darurat exterior gagal melakukan aktivasi ketika gangguan terjadi (sebagai contoh sensor tidak bekerja). Ketika sensor kedua ( sensor yang ada pada posisi pintu interior ) diaktifkan pada titik pada diagram yaitu pada 2/3 pada jalan ke pendeteksian pertama sensor pertama sedang bekerja. Waktu pendeteksian untuk alarm kedua adalah sama dengan alarm pertama. waktu deteksi Memulai tindakan Tugas selesai Waktu penyelesai tugas musuh Tempat dimana alarm pertama seharusnya terjadi respon SPF waktu yang diperlukan tunda

49

50 terima kasih atas perhatiannya wassalamu'alaikum wr.wb.


Download ppt "PELATIHAN PETUGAS KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google