Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PENGOLAHAN PAKAN.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PENGOLAHAN PAKAN."— Transcript presentasi:

1 PENGOLAHAN PAKAN

2 PENGOLAHAN PAKAN Mengapa diberikan pakan olahan : Peningkatkan produksi dan reproduksi ternak Memenuhi kebutuhan gizi untuk pertumbuhan dan perkembangan ternak Menyesuaikan dengan formulasi dan bentuk pakan buatan yang merupakan modifikasi pakan alami Lebih ekonomis

3 KEUNGGULAN DAN KEKURANGAN PELLET
Beberapa keunggulan yaitu : dapat mengurangi jumlah pakan yang terbuang mudah dikonsumsi zat nutrisi pakan yang terkandung dapat merata, tidak memberi kesempatan kepada hewan untuk memilih –milih bahan pakan mudah dikemas serta mudah dalam transportasi dan memperpanjang lama penyimpanan. Kekurangan yaitu sedikit menurunkan daya cerna, tetapi hal ini bisa ditanggulangi misalnya dengan menambahkan enzim percernaan pada bahan pellet tersebut

4 P E L L E T

5 BAHAN YANG DIPAKAI Bahan yang dipakai dalam pembuatan pellet : Yang Utama : bahan pokok dan perekat. Tambahan : korrigen rasa/ korrigen bau (atraktan). Bahan pokok adalah campuran beberapa bahan baku pakan yang dibutuhkan untuk pembuatan ransum dan menduduki persentase paling besar.

6 Bahan perekat bisa berasal dari salah satu bahan pokok yang bila dipanaskan akan besifat seperti lem, misalnya tepung gaplek, empok, ketela rambat dsb. Tetes (molasses) juga bisa dipakai sebagai perekat disamping sebagai korrogen rasa. Bhn Perekat yg tdk asal bhn pokok (Bentonet), pemakaiannya pada pellet sebesar 1 – 5 %. Korregen rasa dan bau terutama diberikan pada pellet ransum tikus dan ikan. Bahan yang mempunyai rasa manis atau gurih dengan bau yang merangsang selera makan. Contoh bahan ini adalah tetes, tepung udang, tepung kepiting, tepung cumi-cumi. Khusus Monosodium Glutamat (MSG) pemakaiannya kurang lebih sebesar 0.05%.

7 Tahapan Cara Pembentukan Pakan Buatan bentuk pellet:
    MEMBENTUK PELLET Tahapan Cara Pembentukan Pakan Buatan bentuk pellet: 1. Penggilingan 2. Pengayakan 3. Penimbangan 1. Penggilingan Setelah bahan yang diperlukan sesuai dengan formulasi yang dikehendaki, mula-mula bahan tersebut digiling sehingga ukurannya menjadi lebih kecil. Dapat digunakan beberapa alat yang sederhana sampai yang modern disesuaikandengan bahan yang tersedia dan jumlah produksi yang dicapai. Misalnya gilingan kopi, mesin penepung dsb.

8 2. Pengayakan Setelah digiling bahan tersebut diayak untuk mendapatkan ukuran partikel yang sesuai dengan kebutuhan (tingkat perkembangan dan daya cerna) dan untuk mendapatkan hasil campuran yang homogen dalam formulasi pakan buatan. Bahan pengayak bisa dari nilon, kawat kasa dengan berbagai ukuran mata ayakan.

9   3. Penimbangan Setelah bahan diayak, kemudian bahan ditimbang dengan teliti sesuai dengan formulasi yang telah ditentukan. Untuk bahan yang diperlukan dalam jumlah besar (jagung, bekatul, tepung ikan, bungkil kedele) dapat menggunakan timbangan besar. Sedang untuk bahan yang diperlukan dalam jumlah kecil (vitamin, mineral) hendaknya menggunakan timbangan yang mempunyai ketelitian lebih tinggi.

10 . CARA MENCAMPUR PAKAN Mencampur pakan dalam jumlah sedikit bisa dilakukan diatas bak plastik, jangan diletakkan di atas lantai. Pengadukan sebaiknya dilakukan dengan sekop kecil.entong kayu. Hal yang perlu diperhatikan dalam mencampur bahan pakan adalah : 1. Usahakan bahan baku butiran ditumpuk selapis demi selapis, baru bahan baku tepung ditumpuk di atasnya 2. Jika menambahkan minyak nabati atau hewani, sebaiknya disemprotkan atau dipercik percikkan agar merata. Sedangkan penambahan molasses (tetes) bisa dicampur dengan sedikit air, kemudian dipercikkan.

11 3. Pengadukan pertama dilakukan sebagian demi sebagian sampai teraduk keseluruhannya., terakhir dilakukan secara acak 4. Jika salah satu bahan pakan jumlahnya sangat sedikit misalnya enzim atau antibiotika, ambil sedikit bahan baku lainnya kemudian dicampur. Jika campuran ini merata ambil bahan baku lagi dalam jumlah agak besar dan campurkan hingga merata. Jika selesai baru dicampurkan ke seluruh bahan pakan

12 Pellet

13 Crumble

14 Mash

15 UMB dan UMMB

16 UREA MOLASSES BLOCK (UMB) DAN UREA MINERAL MOLASSES BLOCK (UMMB)
FUNGSI: 1. Feed supplement/substitusi 2. Menyediakan extra energi & Nitogen  meningkatkan sintesis protein mikroba 3. Meningkatkan kecernaan/ meningkatkan degradasi bahan berserat aktivitas mikroba rumen mningkat 4. Menstabilkan pH rumen 5. Menurunkan konsumsi pakan basal  meningkatkan PBB Menurunkan konversi pakan  peningkatan deposisi protein yang berhubungan dengan peningkatan retensi Nitrogen

17 PerbedaanUMB ,UMMB &MINERAL BLOK
Keterangan UMMB UMB MINERAL BLOK Konsistensi Aplikasi Pembuatan Komposisi Agak keras Dijilat/Digigit Pemberian 1 -2 X/ hari Dingin/Panas Mineral > Konsentrat < Agak lunak Dapat digigit 1- 2x/hari Mineral - /< Konsentrat >> Keras Dijilat Pemberian disediakan Dingin Mineral >> Konsentrat -

18 Bahan yang Digunakan Urea Molasses Mineral Perekat: bentonit/semen
Bahan konsentrat: sumber karbohidrat: dedak, bekatul, jagung, empok dll sumber protein: bungkil kelapa, bungkil biji kapuk dll

19 UREA Sumber NPN :N= 45% (PK: 281%) (mikroba)
Penggunaan urea untuk ruminansia Urea enz. Urease NH3+CO2 (mikroba rumen) Karbohidrat enzim VFA + As α-keto NH3+As α-keto enzim Asam amino (mikroba) Asam Amino enzim Protein mikroba Protein mikroba enzim Asam amino bebas induk semang (abomasum+intestine) Asam Amino bebas Diabsorpsi dalam intestine oleh ternak

20 MOLASSES Sumber karbohidrat terlarut (RAC): 48-68%
Mengandung mineral mikro: Cobalt, Iodium, Mangan, Tembaga, Zinc Kandungan Kalium tinggi  sifat laksatif  feses lembek Mengandung vitamin B kompleks: Biotin, Riboflavin, As.Pantothenat, Niacin Meningkatkan aroma dan palatabilitas

21 KONSENTRAT Bahan pakan yang mengandung banyak nutrien mudah tercerna, seperti protein & energi, tetapi kandungan serat kasarnya rendah (± < 18%) Fungsi utama: memenuhi kebutuhan protein, karbohidrat, lemak & mineral yang tidak tercukupi dari hijauan Dapat berupa cereal & by product hasil penggilingan

22 TEKNIK PEMBUATAN I. UMMB Formula Bahan: Mineral 20% Garam 5%
Molasses % Urea % Bentonit/semen putih % Dedak/Jagung(sumber energi lain) %

23 Peralatan: timbangan,ember,alat
pengaduk,cetakan Prosedur Pembuatan UMMB/teknik Dingin Menimbang semua bahan Tetes & urea dimasukkan wadah, diaduk ± 5-10 menit sampai urea larut Memasukkan garam & mineral + air sedikit, diaduk ± 3 menit Memasukkan semen, bentonit, diaduk sampai rata Pencetakan Diangin-anginkan

24 II. UMB/Dodol Urea Formula Bahan: Molasses 40% Urea % Bekatul 25% Tepung Jagung 25% Bentonit/semen putih 5% Peralatan: Kompor, wajan, pengaduk

25 Prosedur Pembuatan UMB/Dodol Urea
Tetes dipanaskan dengan api kecil sampai mendidih Masukkan urea, aduk sampai larut Matikan api, masukkan semen putih+air, jagungaduk sampai rata, masukkan bekatul sedikit demi sedikit campur sampai rata. Pencetakan, diangin-anginkan, kemudian dioven 60°C

26 MINERAL BLOK Mineral 80 % Tetes 10% Bentonit 5% Semen putih 5%
Cara Pembuatan 1. Timbang bahan yang dipakai 2. Campurkan bahan mulai dari yang sedikit hingga homogen 3. Cetak sesuai selera

27 UMB

28 UMB

29 UMB

30


Download ppt "PENGOLAHAN PAKAN."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google