Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Industri dan Perdagangan Karet

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Industri dan Perdagangan Karet"— Transcript presentasi:

1 Industri dan Perdagangan Karet
aaa Industri dan Perdagangan Karet

2 I. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN
Areal karet Indonesia paling luas di dunia (3,3 juta ha), diikuti oleh Thailand (2,1 juta ha), Malaysia (1,3 juta ha), namun produksi Indonesia (2,6 juta ton), Thailand (2,9 juta ton), Malaysia (1,1 juta ton) Produktivitas masih rendah dibandingkan Malaysia dan Thailand yang mencapai diatas 1 ton/ha. Indonesia berpeluang untuk menjadi produsen utama di dunia karena didukung oleh besarnya potensi lahan dan produktivitas masih bisa ditingkatkan. Berbagai produk bernilai tinggi dapat dihasilkan seperti ban, sarung tangan, komponen otomotif, komponen elektronika maupun untuk keperluan rumah tangga. Pasokan karet alam dapat memenuhi kebutuhan bahan baku barang-barang karet untuk jangka panjang.

3 I. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN …(Lanjutan)
6. Permasalahan di bidang Karet Alam (On Farm) Masih rendahnya produktivitas tanaman, dan baru sekitar 40% yang menggunakan klon unggul. Belum terpenuhinya persediaan bibit unggul. Masih rendahnya kualitas bokar yang menyebabkan rendahnya kualitas crumb rubber Besarnya kapasitas terpasang pabrik crumb rubber jauh melebihi ketersediaan bahan olah karet ( ton > kemampuan produksi bokar) Masih rendahnya kualitas SDM petani dalam budi daya, panen, pasca panen dan pengolahan primer. Masih lemahnya kelembagaan petani dan kemitraan usaha serta akses permodalan Rendahnya posisi tawar petani dalam perolehan harga (sekitar 60% FOB). Masih lemahnya dukungan prasarana dan sarana (akses ke kebun dan pelabuhan).

4 I. LATAR BELAKANG DAN PERMASALAHAN …(Lanjutan)
7. Permasalahan di bidang Produk Karet (Off Farm) Kurangnya informasi distribusi dan kebutuhan karet alam sebagai bahan baku industri produk karet. Masih adanya diskriminasi pembebasan PPN 10% (hanya untuk lateks dan tidak bagi produk primer karet alam lainnya). Masih kurangnya dukungan R & D yang difokuskan pada pengembangan produk karet Sulitnya pasokan gas untuk industri sarung tangan yang menyebabkan utilisasi kapasitas industri sarung tangan hanya mencapai 40%. Masih dikenakannya BMAD Carbon Black sebesar 10-17% (SK Menkeu No. 397/KMK.01/2004). Ketatnya persaingan di dalam negeri (dengan produk impor) dan di negara tujuan ekspor Masih tingginya impor sebagian barang-barang karet yang merupakan peluang pengembangan.

5 II. KONDISI SAAT INI 2.1. Luas Areal dan Produksi Indonesia (2000 – 2006) JENIS PENGUSA- HAAN 2002 2003 2004 2005 2006 Luas Areal (ribu ha) Prod. (ribu ton) Luas Areal (ribu ha) PR 2.826 1.223 2.773 1.365 2.748 1.656 2.767 1.839 2.796 2.186 PBN 221 189 242 195 239 238 210 219 PBS 272 218 276 232 275 222 Jumlah 3.319 1.630 3.291 1.792 3.262 2.066 3.280 2.271 3.309 2.637 Produk- tivitas (kg/ha/th) 696 765 839 862 979

6 Konvensional (RSS, Crepe)
2.2. Rincian Penggunaan Karet Alam Posisi tahun 2006 Ekspor Dalam Negeri Impor ton ton ton Ekspor Sarung Tangan Dot Benang Kondom 90% Lateks Pekat ton Produksi ton Ekspor 30% ton Ekspor 40% ton Produksi (2006) ton Ekspor 60% ton Ekspor Ban Roda 4 Ekspor 70% Crumb Rubber ton Kebun Karet Alam ton Ekspor Ban Roda 2 10% SIR 3 CV SIR 10 SIR 20 Dalam Negeri ton ton Ban Sepeda Ekspor 50% ton Ekspor ton Konvensional (RSS, Crepe) ton Vulkanisir Ekspor 0% Dalam Negeri ton Barang Teknik Ekspor 50% ton ton Rumah Tangga & Olahraga Ekspor 20% Ekspor ton Konsumsi DN ton Produksi ton ton Ekspor Alas Kaki Ekspor 60% Kayu Karet ton Dalam Negeri

7 2.3. Realisasi dan Proyeksi Produksi Karet Alam Dunia (Ribu Ton)
Negara 2000 2005 2010 2015 2020 Thailand 2.346 2.937 3.001 3.413 3.286 Indonesia 1.501 2.271 3.072 3.656 4.428 Malaysia 928 1.126 888 770 714 India 629 771 818 789 803 China 445 428 479 486 492 Vietnam 293 469 599 713 835 Lain-lain 594 811 923 784 1.321 Dunia 6.730 8.813 9.424 10.067 10.999 Sumber : IRSG (2006)

8 2.4. Kinerja Barang-Barang Karet Potensial
No. HS Uraian Barang 2004 (juta US$) 2005 (juta US$) 2006 (juta US$) Ekspor Impor Neraca 1. Barang dari karet untuk industri : Benang karet Tabung, pipa, selang 15.5 12.4 1.0 46.9 14.5 (34.5) 19.7 22.4 0.5 63.4 19.2 (41.0) 50.2 18.7 (27.8) 2. 4010 Belt conveyor 4.9 16.2 (11.3) 1.3 (18.4) 3.0 22.7 (19.7) 3. Belt trasmission 32.3 12.5 19.8 38.7 13.8 24.9 44.8 13.3 31.5 4. Ban (Roda 4, Roda 2, Sepeda) 519.0 37.4 481.6 621.7 38.1 583.6 766.4 74.8 691.6 5. 4015 Sarung tangan 95.7 1.7 94.0 138.1 3.7 134.4 154.2 3.6 148.5 6. Lain-lain 95.1 123.3 (28.2) 109.2 271.1 (161.9) 297.6 222.1 75.5 TOTAL 774.9 239.0 535.9 951.2 410.3 540.9 387.7 757.2

9 2.5. Perkembangan Ekspor Barang-barang Karet

10 2.6. Impor Barang-Barang Karet Potensial
No. HS Uraian Barang 2004 (juta US$) 2005 (juta US$) 2006 (juta US$) Pertumbuhan (%) 1. Barang dari karet untuk industri : Benang karet Tabung, pipa, selang 1.0 46.9 0.5 63.4 50.2 - 7,2 2. 4010 Belt conveyor 16.2 19.7 22.7 18,4 3. Belt trasmission 12.5 13.8 13.3 4. Ban (Roda 4, Roda 2, Sepeda) 37.4 38.1 74.8 49,0 5. 4015 Sarung tangan 1.7 3.7 3.6 13,4 6. Lain-lain 123.3 271.1 222.1 12,4 TOTAL 239.0 410.3 387.7 16,7

11 2.7. Konsumsi Pengguna Karet Alam
Satuan Tahun 2006 U r a i a n Volume Produksi Barang-Barang Karet Volume Penggunaan Karet Alam (Ribu Ton) Produksi Karet Alam 2.637 Ekspor Karet Alam 2.287 Pemenuhan Kebutuhan Domestik 355 Bersumber lateks pekat Sarung tangan Benang, dot, kasur busa, kondom Milyar Pcs Ribu Ton 4,8 11 61 49 12 Bersumber karet padat Ban - Roda 4 - Roda 2 - Sepeda Vulkanisir Barang karet keperluan teknik & rumah tangga Tabung, pipa, selang, belt conveyor, belt transmision, packing, ring, dock vender dan karet keperluan rumah tangga Juta Unit 41,3 22,6 32 6 110 247 50 30 33 - Alas Kaki Juta Pasang 820 41 *) Khusus sarung tangan, apabila pasokan gas tersedia

12 Industri Pengguna Karet Alam
Alas kaki 11% Barang- barang Karet 9% Vulkanisir 8% Sarung Tangan, Benang, Kondom 17% Ban 55% Produksi : 2,63 Juta Ton Ekspor : 2,28 Juta Ton DN : 0,36 Juta Ton

13 III. STRATEGI DAN SASARAN PENGEMBANGAN
3.1. Prinsip Dasar Peningkatan nilai tambah, perolehan devisa, investasi dan penyerapan tenaga kerja Optimalisasi dan peningkatan kapasitas produksi yang ada (eksisting) Pengembangan industri barang-barang karet (diversifikasi produk) dengan memanfaatkan potensi karet alam Pengembangan faktor pendukung berupa bahan baku, energi dan prasarana 3.2. Strategi Pengembangan Peningkatan produktivitas dan kualitas karet alam untuk menunjang pasokan bahan baku industri. Pengembangan industri barang-barang karet potensial meliputi industri ban kendaraan R-4 (radial dan sesuai permintaan negara tujuan ekspor), ban R-2 yang impornya cukup tinggi, sarung tangan (ekspor 90%). Promosi investasi industri barang-barang karet komponen otomotif yang mempunyai nilai tambah tinggi.

14 3.3. Sasaran Pengembangan Barang-barang Karet
Uraian 2006 2010 Kebutuhan Karet Alam (ribu ton) Produksi Ban Roda 4 (juta unit) Roda 2 (juta unit) Sepeda (juta unit) Sarung Tangan (milyar pcs) Benang, dot, kondom (ribu ton) Barang karet keperluan teknik & RT (ribu ton) Alas Kaki (juta pasang) 41,3 22,6 32,0 4,8 11,0 110,0 820,0 55,8 30,7 38,0 7,3 17,0 160,0 880,0 150 68 36 73 19 48 44 Total Ekspor Barang Karet (US$ Juta) 1,144 2,018 Tenaga Kerja (Orang) 62.954 68.143 *) Khusus sarung tangan, apabila pasokan gas tersedia

15 IV. SKENARIO PENGEMBANGAN
Skenario I : Natural Growth Produksi karet alam adalah: Ton (2006) dan Ton (2010) Laju pertumbuhan produksi karet alam adalah 3,3%/tahun. Laju pertumbuhan industri barang-barang karet sekitar 8,2% (Ban 8,0%, Sarung Tangan 10,7%, Komponen Otomotif 10,0%, Lain-lain 2,0%) Pemanfaatan karet alam untuk industri barang-barang karet meliputi: Lateks Pekat : sarung tangan, dot, benang, kondom Karet Padat : ban roda 4, ban roda 2, ban sepeda, selang, belt conveyor, alas kaki, dan komponen otomotif

16 Konvensional (RSS, Crepe)
SKENARIO I (NATURAL GROWTH) 2010 Ekspor Dalam Negeri Impor ton ton ton Ekspor 90% Sarung Tangan Dot Benang Kondom Lateks Pekat ton Produksi ton Ekspor 30% 1.000 ton Ekspor 40% ton Produksi (2010) ton Ekspor 60% 1.476 ton ton Ekspor Ban Roda 4 Ekspor 70% Kebun Crumb Rubber Karet Alam ton ton Ban Roda 2 Ekspor 10% SIR 3 CV SIR 10 SIR 20 Dalam Negeri ton ton Ban Sepeda Ekspor 50% ton Ekspor ton Konvensional (RSS, Crepe) Vulkanisir Ekspor 0% ton ton Dalam Negeri Barang Teknik Ekspor 50% ton ton Target s/d Rumah Tangga & Olahraga Ekspor 20% Perluasan ha Peremajaan ha Produksi (2010) ton Ekspor (2010) ton ton Alas Kaki Ekspor 60% Ekspor Kayu Karet ton Dalam Negeri

17 1. Konsumsi Pengguna Karet Alam (Skenario 1)
Satuan Tahun 2006 Tahun 2010 (Skenario 1) U r a i a n Volume Produksi Barang-Barang Karet Volume Penggunaan Karet Alam (Ribu Ton) Produksi Karet Alam 2.637 3.072 Ekspor Karet Alam 2.287 2.612 Pemenuhan Kebutuhan Domestik 355 465 Bersumber lateks pekat Sarung tangan Benang, dot, kasur busa, kondom Milyar Pcs Ribu Ton 4,8 11 61 49 12 7,3 17 92 73 19 Bersumber karet padat Ban - Roda 4 - Roda 2 - Sepeda Vulkanisir Barang karet keperluan teknik & rumah tangga - Tabung, pipa, selang, belt conveyor, belt transmision, packing, ring, dock vender dan karet keperluan rumah tangga Juta Unit 41,3 22,6 32 6 110 247 50 30 33 55,8 30,7 6,6 160 373 150 68 48 - Alas kaki Juta Pasang 820 41 880 44 *) Khusus sarung tangan, apabila pasokan gas tersedia

18 Skenario II : Extra Effort
IV. SKENARIO PENGEMBANGAN (lanjutan) Skenario II : Extra Effort Produksi karet alam tahun didasarkan pada upaya maksimal (extra effort) Produksi tahun 2010 diperkirakan Ton Pertumbuhan Barang-Barang Karet meningkat sebesar rata-rata 11,35% per tahun (ban 11,0%, sarung tangan 12,0%, produk karet 20,0%, lain-lain 2,0%) Produksi karet alam diutamakan untuk memenuhi kebutuhan industri barang-barang karet di dalam negeri Promosi investasi produk ban, sarung tangan dan barang karet otomotif

19 Konvensional (RSS, Crepe)
SKENARIO II (EXTRA EFFORT) 2010 Ekspor Dalam Negeri Impor ton 8.883 ton 5.079 ton Sarung Tangan Dot Benang Kondom Ekspor 90% Lateks Pekat ton Produksi ton Ekspor ton 30% Ekspor 40% ton Ekspor 60% Produksi (2010) ton ton ton Ekspor Ban Roda 4 Ekspor 70% Kebun Crumb Rubber ton Karet Alam ton Ban Roda 2 Ekspor 10% SIR 3 CV SIR 10 SIR 20 Dalam Negeri ton ton Ban Sepeda Ekspor 50% ton Ekspor ton Konvensional (RSS, Crepe) ton Vulkanisir Ekspor 0% ton Dalam Negeri Barang Teknik Ekspor ton 50% ton Target s/d 2010 Rumah Tangga & Olahraga Ekspor 20% Perluasan ha Peremajaan ha Produksi (2010) ton Ekspor (2010) ton ton Alas Kaki Ekspor 60% Ekspor Kayu Karet ton Dalam Negeri

20 2. Konsumsi Pengguna Karet Alam (Skenario 2)
Satuan Tahun 2006 Tahun 2010 (Skenario 2) U r a i a n Volume Produksi Barang-Barang Karet Volume Penggunaan Karet Alam (Ribu Ton) Produksi Karet Alam 2.637 3.166 Ekspor Karet Alam 2.287 2.647 Pemenuhan Kebutuhan Domestik 355 524 Bersumber lateks pekat Sarung tangan Benang, dot, kasur busa, kondom Milyar Pcs Ribu Ton 4,8 11 61 49 12 7,6 17 96 77 19 Bersumber karet padat Ban - Roda 4 - Roda 2 - Sepeda Vulkanisir Barang karet keperluan teknik & rumah tangga - Tabung, pipa, selang, belt conveyor, belt transmision, packing, ring, dock vender dan karet keperluan rumah tangga Juta Unit 41,3 22,6 32 6 110 247 50 30 33 60 35 38 7,4 230 428 161 79 36 37 69 - Alas kaki Juta Pasang 820 41 920 46 *) Khusus sarung tangan, apabila pasokan gas tersedia

21 3. Hasil Simulasi Skenario
NO URAIAN 2006 (Existing) Skenario I (2010) Skenario II 1 PRODUKSI KARET ALAM (ton) 2 EKSPOR KARET ALAM (ton) NILAI (Ribu US$) 4,360,388 4,980,404 5,047,346 3 KONSUMSI KARET ALAM DN (ton) NILAI (Ribu US$) 678,149 887,168 999,568 4 NILAI EKSPOR BARANG KARET (Ribu US$) 1,144,000 2,018,000 2,320,000 5 NILAI IMPOR KARET ALAM DAN BARANG KARET (Ribu US$) 400,399 446,100 6 PEROLEHAN DEVISA (2+4-5) 5,103,989 6,552,304 6,921,246

22 Analisis Hasil Simulasi
Pada Skenario II penggunaan karet alam diutamakan sebagai bahan baku industri dengan tidak mengganggu pasar ekspor karet alam. Pengembangan industri barang-barang karet diproyeksikan dapat mengurangi volume impor untuk memenuhi kebutuhan domestik. Parameter yang digunakan adalah laju pertumbuhan produksi industri barang karet dan peningkatan perolehan devisa dari kenaikan volume ekspor. Penerapan Skenario II akan menghasilkan laju pertumbuhan industri barang karet sekitar 11,35% dan perolehan devisa sebesar US$ 6.92 milyar, dibandingkan pada Skenario I yang akan menghasilkan laju pertumbuhan industri barang karet sekitar 5,70% dengan perolehan devisa sekitar US$ Milyar. Berdasarkan perhitungan di atas, penerapan skenario II akan menghasilkan dampak langsung berupa economic benefit sekitar US$ 368 Juta, setara dengan Rp. 3,38 Trilyun, serta multiplier effect peningkatan pendapatan pajak, penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi khususnya di daerah produsen karet alam/barang karet. Perlu dukungan penciptaan iklim usaha yang kondusif untuk mendukung upaya peningkatan daya saing dan promosi investasi

23 V. REKOMENDASI Program K e b i j a k a n Keluaran Penanggung Jawab
Target Waktu Peningkatan Produktivitas Percepatan penyediaan bibit unggul penghasil lateks dan kayu, potensi produksi > 1 ton/ha/th dan kayu >100 m3/ha/siklus. Revitalisasi perkebunan seluas 250 ribu hektar peremajaan dan 50 ribu hektar perluasan. Pemanfaatan kembali kebun karet terlantar di 16 propinsi di Sumatera, Kalimantan, Jabar & Banten Tersedianya sarana produksi lainnya (pupuk, pestisida dan peralatan) dalam jumlah cukup dengan tingkat mutu dan harga bersaing. Penerapan Good Agricultural Practices (perbaikan teknik sadap, dll), GHP, GMP Tersedianya 60 juta bibit klon baru (generasi ke 4). Mulai berproduksi sekitar tahun 2013. Tersedianya revitalisasi 300 ribu hektar Dimanfaatkannya 400 ribu hektar kebun terlantar, tahap pertama baru bisa ditanami seluas 300 ribu hektar Tersedianya pupuk 400 kg/ha/thn Diterapkannya aturan budidaya sesuai anjuran Deptan Peningkatan Mutu Peraturan Menperind No. 19/M-IND/PER/5/ 2006 tentang Standardisasi, Pembinaan dan Pengawasan Standar Nasional Indonesia Bidang Industri, tanggal 1 Mei 2006 Penerapan UU No 18/2004, SNI Bokar No dan Penerbitan Permen Pertanian tentang mutu bokar sesuai SNI dan UU No. 18/2004 Penerapan SK Menperindag 616/MPP/Kep/X/99 dengan mendorong pedagang pengumpul memiliki SIUP Pemberdayaan kelembagaan antara petani dan pedagang pengumpul Penyusunan dan penerbitan SNI barang-barang karet (selang radiator, selang kompor gas, sarung tangan) Pemberlakuan SNI wajib bagi ban vulkanisir Partisipasi peningkatan kerjasama bidang standar di tingkat ASEAN dan internasional Diterapkannya Peraturan Menperind No. 19/M-IND/PER/5/2006 Terbitnya Surat Edaran pengawasan mutu komoditi bokar Terbitnya Surat Edaran penertiban pedagang memiliki SIUP Adanya upaya penguatan kelembagaan petani dan pengguna karet alam Terbitnya SNI dan Permen Perind tetang pemberlakuan SNI wajib produk barang-barang karet Terbitnya SNI wajib bagi ban vulkanisir Berpartisipasinya Indonesia dalam harmonisasi standar internasional ACCSQ (ASEAN), UN-ECE (Europe) Depperind Deptan, Depperind Depdag 2008

24 V. REKOMENDASI (lanjutan)
Program K e b i j a k a n Keluaran Penanggung Jawab Target Waktu Peningkatan Daya Saing Penghapusan PPN untuk semua jenis karet sebagai bahan baku (PP No. 7 tahun 2007 hanya diberlakukan untuk lateks) Pemenuhan pasokan gas untuk industri sarung tangan Penghapusan BMAD Carbon Black yang sudah diberlakukan 3 tahun Penyusunan dan penerapan standar kompetensi Perbaikan infrastruktur akses ke kebun dan pelabuhan Penghapusan Perda-perda yang tidak kondusif Terbitnya peraturan penghapusan PPN untuk semua jenis karet alam Adanya jaminan pasokan gas yang selama ini dipasok PT. PGN Dihapuskannya BMAD Carbon Black sesuai Keputusan Menkeu No. 397/KMK.01/2004 Tersusunnya standar kompetensi SDM Terbangunnya jalan produksi, saluran irigasi Berkurangnya peraturan yang tidak mendukung iklim usaha Depkeu Dep. ESDM Depkeu, KADI Deptan, Asosiasi Dep. PU Depdagri 2007 Penguatan Struktur Industri Pengembangan Industri barang-barang karet keperluan industri (diversifikasi) untuk produk bernilai tambah tinggi (komponen otomotif, teknik dan elektronika) Promosi investasi dan fasilitas untuk Penanaman modal di bidang usaha tertentu dan atau daerah tertentu (PP No. 1 Tahun 2007) Industrialisasi pedesaan melalui pembangunan Unit Pengolahan Hasil (UPH) Teralokasinya dana untuk diversifikasi pengembangan barang-barang karet Tersosialisasinya peraturan (termasuk insentif) untuk promosi investasi Terbentuknya Unit-unit Pengolahan Hasil (UPH) di tiap sentra Depperind BKPM Deptan 2008 Permodalan Bantuan sertifikasi lahan untuk mendapatkan kredit bank Penyediaan Kredit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dalam pengembangan usaha bersama (pengolahan dan pemasaran). Kemudahan untuk mendapatkan fasilitas kredit bank Tersalurkannya kredit bank kepada petani karet BPN, Depkeu, BI Meneg UKM, Depkeu, BI

25 Peta Lokasi Industri Ban
Lampiran 1 Peta Lokasi Industri Ban Bekasi/Cikampek PT.Bridgestone R4 = rb, PT.Sumi Rubber R4 = rb, R2 = rb PT.Hung A R2 = rb Sumut PT. Industri Karet Deli R4 = rb, R2 = rb Bogor PT.Goodyear R4 = rb, PT.Elang Perdana R4 = rb, PT.Suryaraya Rubb IndR2 = rb, PT. Banteng Pratama R2 = 500 rb Tangerang PT.GT R4 = rb R2 = rb, 2. PT.United Kingland R2 : 270 rb

26 Kinerja Industri Sarung Tangan
Lampiran 2 Kinerja Industri Sarung Tangan Dprin

27 Industri Sarung Tangan
Lampiran 3 Peta Lokasi Industri Sarung Tangan Sumut PT.Latexindo Tobaperkasa, PT.WRP Buana Multicorporation, PT.Gotong Royong Jaya, PT.Medisafe Technologies, PT.Shamrock Manufacturing Co, PT.Intan Hevea Industry, PT.Indo Rubber Industry, PT.Healthcare Glovindo Banten PT.Saptindo Surgica Jabar PT. Arista Latindo Jatim PT.Abergumi Medical, PT.Deltawaru Rubber Industry

28 Industri Belt Conveyor & Belt Transmission
Lampiran 4 Industri Belt Conveyor & Belt Transmission

29 Peta Lokasi Industri Barang Karet Lainnya
Lampiran 5 Peta Lokasi Industri Barang Karet Lainnya Sumatera Utara PT. P III (benang karet) PT. Indo Yakin Maju Batam PT. Polymertech Rubberindo Tanamas PT. James Produkct Company Banten -PT.Pluto Tech PT. Mitsubishi Belting Indonesia Supreme Belting Perkasa Jawa Barat -PT. Mirea Indonesia -CV. Kalibaru -PT. Aresda -PT. Bando Indonesia -PT. Marga Jaya Jawa Timur -PD. Karet Ngagel PT. Indotama Mega Indah Rubber PT. Surya Perkasa Permai


Download ppt "Industri dan Perdagangan Karet"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google