Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Perawatan Konservasi Gigi Sulung Bagian I

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Perawatan Konservasi Gigi Sulung Bagian I"— Transcript presentasi:

1 Perawatan Konservasi Gigi Sulung Bagian I
Udijanto Tedjosasongko, drg, PhD, SpKGA Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

2 Buku Acuan Clinical Pedodontics – Sidney B.Finn, 4th Ed, W.B.Saunders Company, 1973 Pediatric Dentistry : Total Patient Care – Stephen H.Y.Wei, Lea & Febiger, 1988 Pediatric Dentistry : Infancy Through Adolescence – J.R.Pinkham, W.B.Saunders Company, 1988 Perawatan Gigi Anak (A Manual of Paedodontics) – R.J.Andlaw & W.P.Rock, 2nd Ed, Widya Medika, 1992 Fundamentals of Pediatric Dentistry – Richard J.Mathewson & Robert E.Primosch, 3rd Ed, Quintessence Publishing Co.Inc, 1995 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

3 Kennedy’s Paediatric Operative Dentistry – M. E. Curzon, J. F
Kennedy’s Paediatric Operative Dentistry – M.E.Curzon, J.F.Roberts, D.B.Kennedy, 4th Ed, Wright, 1996 Paediatric Dentistry – Richard R.Welbury, Oxford University Press, 1997 Buku Ajar Ilmu Konservasi Gigi (Textbook of Operative Dentistry) – Baum, Philips, Lund, 3rd Ed, Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1997 Handbook of Pediatric Dentistry - A.Cameron & R.Widmer, Mosby-Wolfe, 2003 Dentistry for the Child and Adolescent – McDonald, Avery, Dean, 8th Ed, Mosby, 2004 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

4 Mengapa gigi sulung yang karies perlu direstorasi?
Menghilangkan penyakit dan memulihkan kesehatan Memberi anak perawatan yang paling sederhana  karies dini dirawat restorasi minimal, bila dibiarkan perawatan menjadi lebih kompleks dan tidak nyaman (mis, pulpektomi, pencabutan gigi) Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

5 Mencegah rasa sakit  pulpitis, abses dll
Menghindari infeksi yang terjadi setelah terbukanya atap pulpa karena karies Menyediakan ruang yang cukup untuk erupsi gigi permanen nantinya  mencegah tanggal prematur Memelihara mastikasi yang nyaman dan efisien Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

6 Prinsip preparasi kavitas pada gigi sulung
Outline kavitas harus melibatkan lesi karies, pit dan fissur yang mudah terkena karies Tempatkan margin kavitas sedemikian rupa sehingga mudah dibersihkan dengan sikat gigi dan paling sedikit menerima tekanan oklusal Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

7 Bentuk kavitas harus memberikan tahanan yang baik terhadap mastikasi dan retensi yang memadai
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

8 Mengapa restorasi gigi sulung berbeda?
Morfologi anatomi gigi sulung berbeda dengan gigi permanen : 1. Mahkota yang cembung dan servikal jelas Bidang oklusal sempit Servikal ke apeks menonjol Enamel tipis Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

9 Ada gigi permanen yg akan tumbuh Inklinasi prisma enamel berbeda
Tanduk pulpa tinggi Saluran akar kecil Dasar pulpa tipis Ada gigi permanen yg akan tumbuh Inklinasi prisma enamel berbeda Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

10 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

11 Memahami kebutuhan orang tua dan anak
Dokter gigi harus memahami kebutuhan pasien anak dan orang tuanya Mendengar keluhan anak & orang tua dengan baik  hangat & pengertian Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

12 Usia tepat dalam melakukan tindakan restorasi gigi
Anak-anak dapat menjalani pemeriksaan gigi sejak usia 18 bulan, namun umumnya baru usia 2 atau 3 tahun dapat dilakukan restorasi dengan baik Anak-anak yang telah menjalani pemeriksaan gigi sejak usia dini  restorasi dapat dilakukan lebih baik Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

13 Sumber informasi Short questioner diisi orang tua Riwayat medis
Pemeriksaan gigi dgn kaca mulut & explorer Palpasi & perkusi Pemeriksaan jaringan lunak sekitar Kematangan psikologis & kesehatan fisik anak Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

14 Alat bantu diagnosa Foto rontgen yang bagus dan jelas
Penerangan yang cukup Test vitalitas Excavasi  deteksi karies & keterlibatan pulpa Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

15 Diagnosa ditegakkan  dirawat atau dicabut
Manajemen pasien diruang praktek yang tepat dan nyaman  kunci perawatan yang baik Bila diperlukan agar perawatan menjadi lebih nyaman & tidak sakit  anesthesi lokal, mild premedication Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

16 Sebelum injeksi  anesthesi topikal, nitrous oxide  mengurangi rasa sakit  rasa takut berkurang  pasien kooperatif, kualitas perawatan meningkat Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

17 Bius umum  perawatan menyeluruh dalam satu kali kunjungan
Pasien anak handicapped atau anak yang belum siap scr psikis  non kooperatif  moderate atau deep premedication dgn chloralhydrate seconal, nembutal elixir digunakan tunggal/kombinasi dgn transquilizing lain  bius umum Bius umum  perawatan menyeluruh dalam satu kali kunjungan Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

18 Tehnik 4-handed dentistry
Pelaksanaan praktek dengan tehnik 4-handed dentistry  memberi kenyamanan pada pasien dan dokter gigi  meningkatkan kualitas perawatan Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

19 Penggunaan Rubber-dam
Meningkatkan kualitas dan kuantitas pekerjaan dokter gigi  memperjelas lapangan pandang, mengurangi resiko trauma bur pada jaringan lunak, tertelannya alat & bahan asing, mencegah kontaminasi saliva Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

20 Penggunaan cotton rolls
Bila penggunaan rubber-dam tidak memungkinkan maka sebagai penggantinya digunakan cotton rolls Cotton rolls dapat difixasi dengan holder  jangan terlalu menekan & terlalu besar Penggunaan saliva ejector sebaiknya dgn ukuran kecil, non iritasi jaringan lunak rongga mulut  dasar mulut rendah Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

21 Restorasi darurat karies gigi
Pada pasien anak dgn rampant karies  perlu penanganan segera  mencegah sakit atau abses Excavasi karies dalam  sub-base calcium hydroxide  zinc phosphate cement (setetes eugenol dpt ditambahkan pada liquid cement) Orang tua diberitahu bahwa tumpatan tsb masih bersifat sementara Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

22 Pemilihan handpiece High speed Low speed
Kecepatan tinggi + water spray  menghilangkan karies & preparasi kavitas dpt lebih cepat dgn sedikit trauma pada anak-anak Low speed Untuk profilaksis dan polishing Getaran lebih terasa Kadang lebih dapat diterima sebagian kecil pasien anak Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

23 Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan sebelum melakukan restorasi geligi sulung
Usia anak Derajat keparahan karies Kondisi gigi & tulang penyangga dilihat dari foto rontgen Waktu normal gigi tanggal Efek bila gigi tsb dicabut atau dipertahankan bagi kesehatan anak Pertimbangan ruang pada rahang Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

24 Deteksi Karies Kaca mulut & explorer  deteksi lesi karies pada pit, fissur dan servikal Foto rontgen lokal  deteksi lesi karies interproximal Semua lesi karies dapat dideteksi dengan lebih baik bila terlebih dahulu gigi dibersihkan dan dikeringkan Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

25 Preparasi Kavitas Geligi Sulung
Klasifikasi preparasi kavitas pada geligi permanen yang berasal dari teori Black dapat sedikit dimodifikasi dan diaplikasikan pada geligi sulung Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

26

27 Klasifikasi preparasi kavitas geligi sulung
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

28 Kavitas Klas I Pit & fissur permukaan oklusal molar; pit permukaan bukal & lingual semua gigi Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

29 Semua permukaan proximal gigi molar dgn akses dari permukaan oklusal
Kavitas Klas II Semua permukaan proximal gigi molar dgn akses dari permukaan oklusal Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

30 Kavitas Klas III Semua permukaan proximal gigi anterior dgn kemungkinan perluasan ke arah labial atau lingual Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

31 Restorasi proximal gigi anterior yang melibatkan incisal angle
Kavitas Klas IV Restorasi proximal gigi anterior yang melibatkan incisal angle Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

32 Kavitas Klas V Restorasi pada sepertiga servikal semua gigi, termasuk permukaan proximal  marginal ridge tidak termasuk Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

33 Nama-nama bidang/dinding preparasi kavitas
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

34 Nama garis sudut bidang preparasi kavitas
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

35

36 Preparasi Kavitas Klas I
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

37 Pit & fissur permukaan oklusal molar; pit permukaan bukal & lingual semua gigi
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

38 Preparasi Kavitas Klas I
Pembentukan outline  ekstensi pada groove atau fissure Axial wall  paralel dgn as gigi Pulpal wall  flat & smooth Cavosurface angle tidak perlu dibevel  kekuatan tepi amalgam lemah Sub-base calcium hydroxide + base zinc phosphate cement Tumpat amalgam  kavitas harus bersih dan kering, hingga carving amalgam Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

39 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair
Outline Outline mengikuti pola fissure untuk mencegah karies sekunder pada tepi restorasi. Outline yang smooth dan mengikuti alur fissure menurunkan tekanan dan packing amalgam dapat lebih baik.

40

41 Outline kavitas klas I pada molar sulung pertama RB.
Bila perlu melintasi central ridge Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

42 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

43

44 Preparasi Kavitas Klas II
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

45 Semua permukaan proximal gigi molar dgn akses dari permukaan oklusal
Kavitas klas II Semua permukaan proximal gigi molar dgn akses dari permukaan oklusal Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

46 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

47 Diagnosa dini lesi klas II penting karena
Memungkinkan klinisi menyiapkan kavitas dalam besar & pelebaran yg konservatif Kontak proksimal lebar  mudah terjadi penjalaran karies pada gigi sebelahnya Enamel tipis dan tanduk pulpa dekat dentin  lesi karies cepat menjalar ke pulpa Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

48 Tehnik Preparasi Kavitas Klas II
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

49 1. Proksimal Box Anatomi servikal gigi sulung yang menyempit meningkatkan resiko rusaknya gingiva di bagian interproksimal. Juga bila gingival wall terlalu dalam dapat membahayakan pulpa Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

50 2. Gingival wall Lebar gingival wall sekitar 1 mm. Pastikan dinding enamel didukung oleh dentin yang sehat Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

51 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair
Gingival floor Harus terletak tepat dibawah area kontak dengan gigi sebelahnya

52 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

53 3. Axial wall Pada restorasi kecil, axial wall harus flat. Tetapi untuk restorasi yang luas axial wall dibentuk pararel dengan kontur gigi aslinya. Kegagalan preparasi axial wall menyebabkan pulpa terbuka Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

54 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

55 Axial wall Lebar dasar box (a) kurang lebih 1 mm
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair Axial wall Lebar dasar box (a) kurang lebih 1 mm

56 Axial Wall …dan paralel dengan permukaan proximal eksternal…
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair Axial Wall …dan paralel dengan permukaan proximal eksternal…

57 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair
Axial wall .. mencegah terbukanya pulpa akibat trauma selama preparasi…

58 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

59 Resiko terbukanya pulpa meningkat bila gingival wall terlalu dalam

60 4. Konvergen Dinding dan proximal box line angles dibentuk konvergen ke arah oklusal, mengikuti permukaan bukal dan lingual gigi. Sudut cavosurface angle tetap dipertahankan 90° Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

61 Dinding buccal dan lingual
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair Dinding buccal dan lingual (Buccal & lingual walls) Harus mengerucut (converging) supaya kavitasnya retentif. Cavosurface angle harus tegak lurus supaya kekuatannya maksimum pada pertemuan enamel-amalgam

62 Molar pertama sulung rahang bawah. Preparasi kavitas disto-oklusal.
Lingual Buccal A A. Occulsal: conservative isthmus, slightly curved axial wall B |B. Proximal: occusal convergence, bucco-gingival & linguo-gingival line angles proximal box sedikit membulat

63 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair
Cavosurface angle Sudut ini pada bagian bukal dan lingual dari proximal box  90º

64 5. Line angle Bucco-gingival dan linguo-gingival line angle dibuat sedikit membulat Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

65 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair
Internal angles Semua internal angles harus membulat untuk mengurangi tekanan dan supaya amalgam dapat di-pack dengan mudah pada regio ini

66 Bucco-gingival Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

67 6. Cavosurface Bukal dan lingual cavosurface angle jangan terlalu melebar. Preparasi cukup untuk akses hand instrumen, tidak terlalu divergen untuk menghindari daerah yang rapuh Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

68 7. Cervical enamel rod Tidak perlu membentuk bevel pada tiap dinding kavitas untuk menghindari terbentuknya enamel rod yang unsupported. Inklinasi cervical enamel rod sedikit mengarah ke oklusal Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

69 8. Retensi Grove tambahan diletakkan pada bucco-axial dan lingual-axial line angle, tanpa mengurangi enamel wall Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

70 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

71 Molar pertama sulung rahang bawah. Preparasi kavitas mesio-oklusal
A. Occlusal : conservation of tooth structure A B B. Proximal : paralel proximal walls Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

72 A B Molar kedua sulung rahang bawah. Preparasi kavitas mesio-occlusal.
A. Occlusal : conservatism in groove extension B B. Proximal : convergence of the proximal box toward the occlusal Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

73 Buccal dan Lingual walls
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair Buccal dan Lingual walls Harus konvergen, paralel dgn permukaan eksternal, dan membuat cavosurface angle 90°

74 A B Molar pertama sulung rahang atas. Preparasi kavitas disto-oklusal.
Occlusal : slightly curved axial wall Proximal : slightly beveled axiopulpal line angle Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

75 A B C Molar kedua sulung rahang atas
Preparasi kavitas mesio-oklusal & occlusal lingual. Occlusal : distal wall preparasi MO paralel dgn transverse ridge Proximal : conservative isthmus Lingual : lingual step mengikuti anatomi pulpa dan menghindari terbukanya pulpa C Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

76 9. Lebar isthmus Lebar isthmus sekitar sepertiga lebar cusp bukal dan lingual. Fraktur isthmus sering terjadi karena kontak prematur amalgam di daerah marginal ridge dengan gigi antagonis. Cek kontak marginal ridge dengan articulating paper sebelum restorasi untuk menghindari fraktur.

77 Isthmus Isthmus 1/3 dari jarak intercuspal (kurang lebih 1,5 mm)
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair Isthmus Isthmus 1/3 dari jarak intercuspal (kurang lebih 1,5 mm)

78 10. Axio-pulpal line angle
Dibulatkan dengan bur atau ekskavator yang tajam

79 11. Pulpal wall Sebaiknya flat atau sedikit membulat, 0.5mm dibawah dentin. Hindari perluasan berlebihan di daerah mesial

80 Dasar pulpa (Pulpal floor)
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair Dasar pulpa (Pulpal floor) Harus sedikit konkaf (cekung)

81 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

82 Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

83 12. Occlusal wall Preparasi dibuat sedikit konvergen ke arah oklusal
Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

84 13. Dovetail Diperluas hingga daerah yang terkena karies atau fissure yang dalam. Bentuknya membulat, halus dengan retensi yang baik pada oklusal Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair

85 To be continued… Bagian Ilmu Kedokteran Gigi Anak Fakultas Kedokteran Gigi Unair


Download ppt "Perawatan Konservasi Gigi Sulung Bagian I"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google