Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

KERANGKA TEORI KESELAMATAN KERJA

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "KERANGKA TEORI KESELAMATAN KERJA"— Transcript presentasi:

1 KERANGKA TEORI KESELAMATAN KERJA
Ir. MUH. ARIF LATAR, MSc ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

2 Pengertian KESELAMATAN KERJA adalah suatu ilmu pengetahuan dan penerapan guna mencegah kemungkinan terjadinya    kecelakaan dan penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. . Menurut America Society of safety and Engineering (ASSE) KESELAMATAN KERJA diartikan sebagai bidang kegiatan yang ditujukan untuk mencegah semua jenis kecelakaan yang ada kaitannya dengan lingkungan dan situasi kerja ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

3 2.2. KERANGKA TEORI –K3 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN
Teori kebetulan murni ( pure chance   theory) mengatakan bahwa kecelakaan terjadi atasKehendak Tuhan, secara alami dan kebetulan saja kejadiannya, sehinggatak adapola yang jelas dalam rangkaian peristiwanya. Teori Kecenderungan (Accident Prone Theory), teori ini mengatakan pekerja tertentu lebih sering tertimpa kecelakaan, karena sifat-sifat pribadinya yang memang cenderung untuk mengalami kecelakaan. Teori tiga faktor Utama (There Main Factor Theory), mengatakan bahwa penyeba kecelakaan adalah peralatan, lingkungan kerja, dan pekerja itu sendiri. Teori Dua Factor (Twa Factor Theory), mengatakan bahwa kecelakaan kerja disebabkan oleh kondisi berbahaya (unsafe condition) dan perbuatan berbahaya (unsafe action) Teori Faktor manusia (human fctor theory), menekankan bahwa pd akhirnya semua kecelakaan kerja, langsung dan tdk langsung disebabkan kesalahan manusia. Teori Domino (domino seguence theory). Thompkin (1982) memberikan gambaran di dalam teori domino Henirich, yang intinya adalah ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

4 2.2.1. Teori tiga faktor Utama (There Main Factor Theory),
mengatakan bahwa penyeba kecelakaan adalah peralatan, lingkungan kerja, dan pekerja itu sendiri. LINGKUNGNAN ALAT MANUSIA KECELAKAAN ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

5 kondisi berbahaya (unsafe condition) dan
Teori Dua Factor (Twa Factor Theory), mengatakanbahwa kecelakaan kerja disebabkan oleh ; kondisi berbahaya (unsafe condition) dan perbuatan berbahaya (unsafe action) ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

6 Faktor Personal Yang Kurang Baik (the unsafe personal factor)‏
Physical impairment meliputi ketidak sempurnaan pancaindera terutama yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja (pendengaran, penglihatan, atau anggota tubuh kurang berfungsi dengan baik, misalnya tangan/jari tangan yang cacat atau tidak sempurna, gerakan tangan yang kaku atau tenaga terlalu lemah )‏ Improper attitude, adalah berkenan dengan sifat, sikap atau kebiasan kurang baik, misalnya : ( mudah bingung, gelisah, gugup, bersifat pelupa, mudah terangsang (emosi), phobi (takut pada ketingggian, atau takut berda dalam ruangan tertutup), kurang perhatian, acu tak acuh, kerja sembrono, atau mengabaikan instruksi- instruksi , bersifat anti social seperti suka merusak barang, suka mengganggu atau mengejek orang lain, bersikap senang bermusuhan . Lack of knowledge or skill, yaitu ketidak tahuan tentang metode atau prosedur kerja yang baik dan aman . Hal ini disebabkan antara lain ; penempatan kerja pada tugas kerja (job) yang tidak tepat . ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

7 Kondisi Yang Tidak Aman ( unsafe condition)
bahan bahan yang bersifat korosif Bahan yang mudah terbakar Benda panas Adanya obyek yang bergerak, seperti berputar, naik turun atau mundur maju ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

8 Teori Heinrich’s, H.W. (1931)‏
2.2.3 PENDEKATAN MODEL Teori Heinrich’s, H.W. (1931)‏ Heinrich’s dalam penelitiannya terhadap kecelakaan kerja mengadakan ratio 88 : 10 : 2, 88 persen semua kecelakaan kerja disebabkan oleh tindakan tidak aman, 10 persen oleh kondisi tidak aman, 2 persen oleh kondisi yang dapat dicegah. Dalam tahun 1931 Heinrich’s mengembangkan suatu teori yang disebut “ teori domino “, dimana ia melukiskan sebagai suatu mata rantai dari beberapa kejadian ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

9 Henrich’s Dominos Fault of Person Injury Loss Accident
Unsafe Acts & Conditions Accident Ancestry, Environment ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

10 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

11 Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Teori Gunung Es Manfaat yang terlihat Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Kerusakan bangunan Menghindari/ mencegah kerugian akibat kecelakaan 5 s/d 50 X Kerusakan peralatan Kerusakan Hasil produksi Kegagalan produksi Kehilangan waktu kerja Kehilangan sumberdaya manusia ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

12 Costs of Accident $5 - 50 $1 Injury and Illness Costs (insured)‏
Property Damage and Other Uninsured costs medical compensation costs property damage production stoppages replacement of equipment additional labour cost to replace injured personnel emergency supplies, cleanup costs Investigation costs Legal procedures and costs Penalties, fines, future liabilities and additional conditions Administrative costs Morale and motivation of workers and new hires Loss of reputation, goodwill and business opportunities $5 - 50 $1 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

13 CACAT LUKA KESELAHAAN KECELAKAAN Gbr. . Model sebab cacat luka BAHAYA
Wigglesworth : 1972 Gbr. . Model sebab cacat luka ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

14 III. KECELAKAAN KERJA DAN PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA
ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

15 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

16 Pengertian. EMERGENCY PLANNING
Suatu kondisi yang abnormal dan berbahaya yang membutuhkan penanganan segera untuk mengendalikan, membetulkan dan mengembalikan pada kondisi sebelumnnya atau kondisi yang selamat (CCH Australia, 1997) ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

17 KEADAAN DARURAT (emergency)
Tidak dapat ditangani dengan segera oleh petugas yang ada pada waktu terjadi insiden Menimbulkan ancaman/keresahan yang selanjutnya dimungkinkan dapat mengakibatkan korban jiwa Menimbulkan kerusakan harta benda dan melukai manusia Menimbulkan kerusakan peralatan yang membahayakan (ledakan, kebakaran, dll) Potensi untuk merusak makhluk luar dan lingkungan hidup KATAGORI ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

18 KEADAAN DARURAT (emergency)
Prosedur perencanaan Pengaktifan sistem Prosedur evakuasi Mobilitas sumber- sumber daya Pelaporan Pengamanan Pusat komando pengendalian keadaan Komunikasi masyarakat Sistim komunikasi ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

19 jenis - jenis NATURAL EMERGENCY,adalah keadaan darurat yang disebabkan oleh kondisi alam yang diluar pengendalian manusia (banjir, gempa bumi,badai angin) INDUSTRIAL EMERGENCY, adalah keadaan darurat yang diakibatkan sesuatu yang berhubungan dengan proses industri. PUBLIC EMERGENCY, adalah suatu keadaan yang menimbulkan keresahan, perasaan terancam, atau sangat menggangu ketenagan dalam masyarakat umum ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

20 2.3 BAHAYA KEBAKARAN & PELEDAKAN
ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

21 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

22 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

23 tejadinya kebakaran ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

24 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

25 KEGAGALAN TIDAK TERKENDALI
ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

26 3.3. Terjadinya peledakan Peladakan merupakan lepasan energi secara mendadak, dari tiga macam enegi yaitu, energi : phisikal, kemikal dan nuklir energi phisikal : atara lain disebakan karena adanya, tekan kerja gas atau uap didalam bejana tertutup, tegangan bahan/string material serta terjadinya kenaikan suhu prorses kerja/work proses. enengi kemikal : pada umumnya disebabkan oleh adanya reaksi kimia yang bersifat eksotermis ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

27 BAHAN KIMIA MUDAH MELEDAK , REAKTIF , OKSIDATOR
KRITERIA MUDAH MELEDAK : Bila bereaksi menghasilkan gas dlm jumlah besar Tekanan dan suhu meningkat dg cepat Bejana / wadah akan pecah KRITERIA REAKTIF : Bila terkena air, timbul gas panas mudah terbakar Bila tercampur senyawa asam, timbul gas panas yg mudah terbakar, atau beracun atau korrosif KRITERIA OKSIDATOR : Bila terjadi reaksi kimia atau penguraiannya akan menghasilkan gas O2 ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

28 IV. PRINSIP DASAR PENCEGAHAN
ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

29 Pencegahan Kecelakaan Kerja
Pengamatan resiko bahaya di tempat kerja Basis informasi yang berhubungan dengan banyaknya dan tingkat jenis kecelakaan yang terjadi di tempat kerja. Ada dua tipe data untuk mengamati resiko bahaya di tempat kerja a. Pengukuran tingkat resiko kecelakaan, - Mengkalkulasi frekwensi kecelakaan - Mencatat tingkat jenis kecelakaan, Hal ini Untuk mengetahui hari kerja yang hilang dan kejadian fatal b. Penilaian resiko bahaya, Mengindikasi adanya - Sumber pencemaran, - Factor bahaya - Tingkat kerusakan - Jenis kecelakaan yang terjadi ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

30 Pemasangan peringatan bahaya kecelakaan di tempat kerja
ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

31 PENCEGAHAN KECELAKAAN KERJA
Eliminasi , yaitu perpindahan sumber bahaya Subtitusi, yaitu menganti dengan bahan lain yang kurang berbahaya Isolasi, yaitu proses kerja berbahaya disendirikan Engeneering control/pengemdalian teknis, adalah pengendalian yang sifatnya teknis Pengendalian administrasi PPE/personal protective equipment, yaitu penggunaan alat pelindung diri (masker, kaca mata, pakaian kerja khusus, sepatau, dan lain- lain ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

32 ELIMINASI ATAU SUBSTITUSI a.l. Material
PENGENALAN BAHAYA KUALAITAS BAHAYA/EVALIASI Tkt pemaparan diperkenankan Monitoring Besarnya tkt pemaparan PENGENDALIAN BAHAYA ya ELIMINASI ATAU SUBSTITUSI a.l. Material ya tidak ISOLASI tidak ya PENGENDALIAN TEKNIK e.g. ventilasi sistim tidak ya PENGENDALIAN ADMINISTRASI tidak ya Usaha-usaha pencegahan APD (Alat Pelindung Diri)‏ ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN

33 Terima Kasih ETAPRIMA SAFETY ENGINEERING CONSULTAN


Download ppt "KERANGKA TEORI KESELAMATAN KERJA"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google