Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

PRODUKTIVITAS EKOSISTEM MATERI & NON-MATERIAL Regina R.B, Ieke, W.A., dan Soemarno – Des 2012.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "PRODUKTIVITAS EKOSISTEM MATERI & NON-MATERIAL Regina R.B, Ieke, W.A., dan Soemarno – Des 2012."— Transcript presentasi:

1 PRODUKTIVITAS EKOSISTEM MATERI & NON-MATERIAL Regina R.B, Ieke, W.A., dan Soemarno – Des 2012

2 JASA REKREASIONAL AMENITAS KENYAMANAN

3 JASA REKREASIONAL Hector Ceballos-Lascurain (1987) : "Nature or ecotourism can be defined as tourism that consist in travelling to relatively undisturbed or uncontaminated natural areas with the specific objectives of studying, admiring, and enjoying the scenery and its wild plantas and animals, as well as any existing cultural manifestations (both past and present) found in the areas." "Wisata alam atau pariwisata ekologis adalah perjalanan ketempat-tempat alami yang relatif masih belum terganggu atau terkontaminasi (tercemari) dengan tujuan untuk mempelajari, mengagumi dan menikmati pemandangan, tumbuh-tumbuhan dan satwa liar, serta bentuk-bentuk manifestasi budaya masyarakat yang ada, baik dari masa lampau maupun masa kini.“ Definisi ini disempurnakan oleh The International Ecotourism Society (TIES) pada awal tahun 1990 yaitu sebagai berikut: "Ecotourism is responsible travel to natural areas which conserved the environment and improves the welfare of local people." "Ekowisata adalah perjalanan yang bertanggung jawab ketempat-tempat yang alami dengan menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan kesejahtraan penduduk setempat”. Diunduh dari: http://www.ekowisata.info/definisi_ekowisata.html ………….. 22/12/2012

4 JASA REKREASIONAL Ekowisata merupakan upaya untuk memaksimalkan dan sekaligus melestarikan pontensi sumber-sumber alam dan budaya untuk dijadikan sebagai sumber pendapatan yang berkesinambungan. Dengan kata lain ekowisata adalah kegiatan wisata alam plus plus. Definisi di atas telah telah diterima luas oleh para pelaku ekowisata. Adanya unsur plus plus di atas yaitu kepudulian, tanggung jawab dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan dan peningkatan kesejahtraan masyarakat setempat ditimbulkan oleh: 1.Kekuatiran akan makin rusaknya lingkungan oleh pembangunan yang bersifat eksploatatif terhadap sumber daya alam. 2.Asumsi bahwa pariwisata membutuhkan lingkungan yang baik dan sehat. 3.Kelestarian lingkungan tidak mungkin dijaga tanpa partisipasi aktif masyarakat setempat. 4.Partisipasi masyarakat lokal akan timbul jika mereka dapat memperoleh manfaat ekonomi ('economical benefit') dari lingkungan yang lestari. 5.Kehadiran wisatawan (khususnya ekowisatawan) ke tempat- tempat yang masih alami itu memberikan peluas bagi penduduk setempat untuk mendapatkan penghasilan alternatif dengan menjadi pemandu wisata, porter, membuka homestay, pondok ekowisata (ecolodge), warung dan usaha-usaha lain yang berkaitan dengan ekowisata, sehingga dapat meningkatkan kesejahtraan mereka atau meningkatkan kualitas hidpu penduduk lokal, baik secara materiil, spirituil, kulturil maupun intelektual. Diunduh dari: http://www.ekowisata.info/definisi_ekowisata.html ………….. 22/12/2012

5 JASA REKREASIONAL EKOWISATA BERBASIS KOMUNITAS (community-based ecotourism) merupakan usaha ekowisata yang dimiliki, dikelola dan diawasi oleh masyarakat setempat. Masyarakat berperan aktif dalam kegiatan pengembangan ekowisata dari mulai perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi. Hasil kegiatan ekowisata sebanyak mungkin dinikmati oleh masyarakat setempat. Jadi dalam hal ini masyarakat memiliki wewenang yang memadai untuk mengendalikan kegiatan ekowisata. Diunduh dari: http://www.ekowisata.info/definisi_ekowisata.html ………….. 22/12/2012

6 JASA REKREASIONAL CAPOLAGA ADVENTURE CAMP Merupakan salah satu obyek ekowisata yang ada di kabupaten Subang, terletak di desa Cicadas Panaruban, kecamatan Sagalaherang.Waktu tempuh dari Subang menuju obyek wisata ini yaitu sekitar 45 menit, dari Bandung 1,5 jam. Capolaga Adventure Camp mempunyai keindahan ekosistem sungai Cimuja yang unik berupa air terjun Cimuja, air terjun Karembong dan air terjun Sawer yang dikelola secara kaidah alam. Selain air terjun, di obyek wisata inipun dapat ditemui gua-gua, salah satunya adalah Gua Badak. Dengan didukung oleh fasilitas wisata serta area yang luas membuat kegiatan out bound sangat mengasikan. Di tambah lagi dengan sejuknya udara di daerah ini. oleh karena itu obyek yang ada tempat ini sangat cocok bagi para wisatawan yang mempunyai jiwa petualang. adapun yang bisa kalian lakukan disini seperti outbound, outing,opspek,company gathering,adventure sport, trekking,bird watching, tea walk, perkemahan, photography,agrowisata, dll. Diunduh dari: https://riezergo.wordpress.com/2011/12/13/capolaga-adventure- camp/………….. 22/12/2012

7 JASA REKREASIONAL Teluk Kiluan, Kawasan Penuh Pesona di Barat Lampung Sebuah tempat yang terpencil tetapi penuh pesona, bukan halangan untuk wisatawan berkunjung ke sana. Begitu halnya yang terjadi di Teluk Kiluan, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung. Walaupun berjarak 67 km dari Kota Bandar Lampung melewati jalan berliku dan di beberapa titik tidak mulus, namun bukan menjadi halangan untuk beberapa kalangan wisatawan berkunjung ke sana. Kiluan terkenal dengan destinasi wisata bahari dan akan dikembangkan menjadi desa wisata. Obyek unggulan yang masuk dalam wilayah Pekon Kiluan Negeri (Desa Kiluan Negeri), Kecamatan Lulumbayan, Kabupaten Tanggamus ini sangat banyak. Mulai dari Pantai Teluk Kiluan, Pulau Kiluan dengan pantai pasir putihnya, kegiatan snorkeling, melihat kawanan Lumba-Lumba berenang, memancing, dan masih banyak lagi. Diunduh dari: http://tourismnews.co.id/category/destinations/teluk-kiluan-kawasan-penuh- pesona-di-barat-lampung ………….. 22/12/2012

8 JASA REKREASIONAL OBYEK WISATA PUNCAK: Ekowisata Bodogol dengan Beragam Spesies Hewan dan Tumbuhan Obyek wisata Bodogol ini merupakan sebuah cagar alam yang diresmikan pada tanggal 12 Desember 1998. Oleh karena itu, di obyek wisata yang satu ini anda bisa berharap untuk menemukan berbagai macam hewan dan tumbuhan yang berada di kawasan hutan ini. Selain itu, di obyek wisata yang satu ini juga terdapat sebuah area perkemahan yang berjarak sekitar 300 meter dari pintu masuk obyek wisata Bodogol. Semua ini membuat obyek wisata Bodogol menjadi sebuah obyek wisata yang sangat cocok bagi mereka yang senang dengan petualangan alam. Jadi, jika anda memang datang ke kawasan wisata Puncak untuk menikmati alamnya yang sejuk dan menyegarkan, maka ekowisata Bodogol ini bisa menjadi salah satu pilihan anda. Diunduh dari: http://infowisataku.maskoch.com/place/obyek-wisata-puncak-ekowisata- bodogol-dengan-beragam-spesies-hewan-dan-tumbuhan-di-dalamnya………….. 22/12/2012 1 / 3 ► ◄

9 JASA REKREASIONAL Keindahan Penuh Pesona Kawasan Ekowisata Petungkriyono Petungkriyono merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pekalongan. Berlokasi di lereng Gunung Ragajambangan pada ketinggian 900-1600 meterdari permukaan laut (mdpl), daerah Petungkriyono merupakan suatu kawasan pegunungan yang sejuk dengan keragaman kemolekan dan keindahan alamsangat mempesona yang cocok untuk tempat wisata. Petungkriyono, menyajikan pemandangan perbukitan dengan hamparanhutan alam yang menghijau lebat. Di beberapa lokasi seperti di Desa Sokokembang dan CurugMuncar tampak pula aliran- aliran sungai jernih menyusuri lembah serta air terjun yang mencurah dari tebing-tebing perbukitan menambah kemolekan alam kawasan ini. Ada tujuh air terjun di Petungkriyono yang sering dikunjungi wisatawan yakni Curung Muncar, Curug Banteng, Curung Lawe, Curug Kedunglumbu dan Curug Sibedug. Diunduh dari: http://himpalaunas.com/artikel/destinasi/2012/03/01/keindahan-penuh- pesona-kawasan-ekowisata-petungkriyono ………….. 22/12/2012

10 JASA REKREASIONAL Ini Dia 5 Tips Ekowisata di Hutan Ekowisata ke hutan akan menambah pengetahuan Anda tentang pentingnya keberadaan hutan dan betapa indahnya tempat tersebut. Namun ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan saat berwisata ke paru-paru bumi. 1.Ikuti jalur yang sudah ada 2.Jangan gampang mematahkan dahan atau memotong badan pohon 3.Sediakan kantong sampah 4.Jangan menimbulkan suara gaduh 5.Hindari bersentuhan dengan hewan. Diunduh dari: http://www.storyunic.com/2012/04/ini-dia-5-tips-ekowisata-di- hutan.html………….. 22/12/2012

11 JASA REKREASIONAL Ekowisata Subak untuk Pariwisata Berkelanjutan Pengembangan ekowisata dalam kawasan subak di Bali akan mampu mewujudkan tiga sasaran sekaligus menyangkut kesejahteraan, ekonomi, dan ekosistem dalam waktu yang bersamaan. Mekanisme kelembagaan subak, yang telah diakui sebagai warisan dunia oleh UNESCO harus ditetapkan yang mampu mengarah untuk mengembangkan rasa kepentingan bersama sekaligus mengamankan legitimasi dan mekanisme. Peran serta dan dukungan kelompok lokal, menurut dia, sangat diharapkan untuk mampu mengurangi dampak negatif berupa kerusakan dan pencemaran lingkungan ataupun budaya lokal akibat kegiatan wisata tersebut. Diunduh dari: http://travel.kompas.com/read/2012/10/31/10260451/Ekowisata.Subak.untuk.Pariwisata.Berkelanjutan ?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=Wisata%20Mangrove ………….. 22/12/2012 KOMPAS/AGUS SUSANTO

12 JASA REKREASIONAL Ekowisata Mangrove Wonorejo Dijadikan Percontohan Ekowisata Mangrove Kelurahan Wonorejo Surabaya, Jawa Timurmenjadi satu dari dua kawasan mangrove di Indonesia, sebagai percontohan dalam proyek Mangrove Ecosystem Conservation and Sustainable Use (MECS). Proyek tersebut kerjasama antara Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dengan Japan International Cooperation Agency (JICA). Kerjasama MECS ditandatangani Maret 2011 dan berlangsung hingga Juni 2014. MECSbertujuanmembentuk mekanisme pembelajaran mengenai konservasi mangrove dan pemanfaatan yang berkelanjutan di negara-negara ASEAN. Diunduh dari: http://regional.kompas.com/read/2012/02/26/19203212/Ekowisata.Mangrove.Wonorejo.Dijadikan.Perc ontohan?utm_source=WP&utm_medium=Ktpidx&utm_campaign=Wisata%20Mangrove………….. 22/12/2012

13 JASA REKREASIONAL What is an amenity value? The portion of value that results from satisfaction (or benefits) enjoyed by the user of an asset. Concept of Amenity Amenity is defined by the Shorter Oxford English Dictionary as “the quality of being pleasant or agreeable.” The protection and enhancement of amenity, particularly residential amenity, is a core objective of planning. The Development Act 1993 (S 4(1)) defines amenity: “’amenity’ of a locality or building means any quality, condition or factor that makes, or contributes to making, the locality or building harmonious, pleasant or enjoyable.” Although the Native Vegetation Act 1991 does not define amenity, the NVC’s Information Sheet No 3 describes it in the following terms: “Amenity value means how highly the trees are regarded by the community as part of the local landscape. This can be difficult to judge, but if a tree is large or otherwise distinctive and is at a location readily Diunduh dari: http://www.scenicsolutions.com.au/Attached%20PDFs/Tree%20Amenity%20Report2%20- %20Amenity%20value%20of%20trees.pdf………….. 22/12/2012

14 JASA AMENITAS Progressive rehabilitation 1.Progressive rehabilitation refers to the rehabilitation of worked out, or surplus areas while extractive operations continue. 2.Rehabilitation works may be considerably more efficient if carried out while the necessary machinery is onsite and operating, rather than having machinery transported back to a site. 3.Progressive rehabilitation can reduce the total liability of rehabilitation and should be conducted while there is a steady cash flow from a quarry. 4.Progressive rehabilitation helps to minimise the visual impact of a quarry and control dust, erosion, and the invasion of weeds. It also assists in fostering good community relations. Diunduh dari: http://www.dpi.vic.gov.au/earth-resources/about-earth- resources/legislation-and-regulation/codes-of-practice/code-practice-small- quarries………….. 22/12/2012 Progressive Rehabilitation to Maximise Visual Amenity

15 JASA AMENITAS Trees in urban environments have been proven to: 1.provide high quality visual amenity, including colour and texture 2.provide summer shade for pedestrians, residents 3.provide habitat for birds and wildlife 4.filter air pollutants and provide higher levels of oxygen, also reducing dust and heat 5.provide a landscape form in an environment where artificial landscape will not survive due to reductions in water supply and climate change 6.provide seasonal change in the visual landscape through leaf, flower, colour and texture 7.reduce unwanted views 8.address and complement traffic safety. Diunduh dari: http://www.salisbury.sa.gov.au/Our_City/Environment/Trees ………….. 22/12/2012.

16 JASA KENYAMANAN The Six Basic Factors – Thermal Comfort The most commonly used indicator of thermal comfort is air temperature – it is easy to use and most people can relate to it. But although it is an important indicator to take into account, air temperature alone is neither a valid nor an accurate indicator of thermal comfort or thermal stress. Air temperature should always be considered in relation to other environmental and personal factors. Environmental factors: 1.Air temperature 2.Radiant temperature 3.Air velocity 4.Humidity Personal factors: 1.Clothing Insulation 2.Metabolic heat Diunduh dari: http://www.hse.gov.uk/temperature/thermal/factors.htm………….. 22/12/2012

17 JASA KENYAMANAN Thermal Comfort - Sensation Scale Diunduh dari: http://www.thermoanalytics.com/image/human-simulation- thermal-comfort-sensation-scale………….. 22/12/2012

18 18 References Vitousek, P.M., J. Lubchenco, H.A. Mooney, J. Melillo. 1997. Human domination of Earth’s ecosystems. Science 277: 494-499. Daily, G.C. 1997. Nature’s Services: Societal Dependence on Natural Ecosystems. Island Press, Washington. 392pp. Marsh, G.P. 1864 (1965). Man and Nature. Charles Scribner, New York. 472pp. Osborn, F. 1948. Our Plundered Planet. Little, Brown and Company: Boston. 217pp. Vogt, W. 1948. Road to Survival. William Sloan: New York. 335pp. Leopold, A. 1949. A Sand County Almanac and Sketches from Here and There. Oxford University Press, New York. 226pp. Sears, P.B. 1956. “The processes of environmental change by man.” In: W.L. Thomas, editor. Man’s Role in Changing the Face of the Earth (Volume 2). University of Chicago Press, Chicago. 1193pp. Ehrlich, P.R. and A. Ehrlich. 1970. Population, Resources, Environment: Issues in Human Ecology. W.H. Freeman, San Francisco. 383pp. - see p.157 Ehrlich, P.R. and A. Ehrlich. 1981. Extinction: The Causes and Consequences of the Disappearance of Species. Random House, New York. 305pp. Daily, G.C. 2000. Management objectives for the protection of ecosystem services. Environmental Science & Policy 3: 333-339. Chichilnisky, G. and G. Heal. 1998. Economic returns from the biosphere. Nature 391: 629-630. Kremen, C. 2005. Managing ecosystem services: what do we need to know about their ecology? Ecology Letters 8: 468-479. Guo, Z.W., X.M. Xio and D.M. Li. 2000. An assessment of ecosystem services: water flow regulation and hydroelectric power production. Ecological Applications 10: 925-936.


Download ppt "PRODUKTIVITAS EKOSISTEM MATERI & NON-MATERIAL Regina R.B, Ieke, W.A., dan Soemarno – Des 2012."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google