Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

AKSI PUASA PEMBANGUNAN (APP) 2012 DIPERSATUKAN DALAM EKARISTI, DIUTUS UNTUK BERBAGI KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "AKSI PUASA PEMBANGUNAN (APP) 2012 DIPERSATUKAN DALAM EKARISTI, DIUTUS UNTUK BERBAGI KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA."— Transcript presentasi:

1 AKSI PUASA PEMBANGUNAN (APP) DIPERSATUKAN DALAM EKARISTI, DIUTUS UNTUK BERBAGI KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA

2 Dipersatukan Dalam Ekaristi Diutus Untuk Berbagi
Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2012 menjadi kesempatan seluruh umat Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) untuk melanjutkan dan lebih mendalami tema APP 2011 (Mari Berbagi) dalam konteks tahun 2012 sebagai Tahun Ekaristi dan menjadi sebagai sarana untuk semakin mewujudkan Arah Dasar Pastoral KAJ tahun Untuk memperdalam tema diatas, perjalanan permenungan kita menggunakan pola MERENUNGKAN dan GERAKAN AKSI NYATA

3 Dipersatukan Dalam Ekaristi Diutus Untuk Berbagi
Perjalanan pertemuan 1-5: Pertama: Zakheus menemukan Tuhan Sang Gembala Baik yang hadir (Luk. 19: 1-10). Tuhan yang mau menyapa dengan KASIH. Kedua: Yesus hadir dengan penuh kasih dan teladan bagi para murid (Yoh. 13: 1-7) Iman perlu diwujudkan dalam tindakan konkret yaitu dengan menjadi gembala baik yang melayani dengan penuh kasih, ketulusan dan kerendahan hati. Disitu nampak Yesus sebagai gembala memberi teladan pengosongan diri sehabis-habisnya untuk melayani manusia.

4 Dipersatukan Dalam Ekaristi Diutus Untuk Berbagi
Ketiga: setelah kita melihat kehadiran Yesus dan teladanNya dalam pertemuan pertama dan kedua, kini Yesus menantang dan mengundang kita untuk membuat langkah iman yang sulit. Kadang-kadang langkah iman yang sulit itu mengguncangkan kita karena Yesus membawa kita pada semangat yang berbeda dengan apa yang kita pikirkan. “...kamu yang harus memberi mereka makan..(Matius 14: ). Pada pertemuan ini kita kembali diundang oleh Tuhan untuk siap berkorban dan melayani sesama

5 Dipersatukan Dalam Ekaristi Diutus Untuk Berbagi
Keempat, kita semakin ditantang oleh Yesus bahwa ketika kita mau menjalankan pelayanan kita meskipun banyak tantangan, tidak dihargai bahkan ditolak, maka kita tetap mengikuti Yesus dengan terus melayani. Ajakan Yesus menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Dia (Mrk. 8:31-38), adalah cara bagaimana kita tetap bertahan dalam pelayanan meskipun tidak dihargai. Kelima: Jika kita sungguh-sungguh menjalankan semangat yang coba dibangun dalam pertemuan pertama sampai keempat, kita menjadi ROTI HIDUP (Yoh. 6: 48-58). Itulah ciri hidup yang ekaristis. Maka ekaristi sebagai suatu perayaan liturgial menjadi sebuah perayaan kehidupan dalam semangat berbagi.

6 TEMUKAN TUHAN YANG HADIR
Kita diajak untuk melihat kemurahan hati Yesus Sang Gembala Baik yang mau menyapa Zakheus dan bagaimana Zakheus menemukan Allah. Pertemuan Zakheus dengan Yesus itu menimbulkan keajaiban yang besar dalam hidup Zakheus. Yesus sebagai gembala baik mau menyapa dan Zakheus menemukan Tuhan yang Hadir. Sehingga menghasilkan buah yang terbesar bagi Zakheus yaitu pertobatan untuk berbagi. Inilah perjumpaan iman yang menghasilkan buah kebaikan.

7 TEMUKAN TUHAN YANG HADIR
Kisah Zakheus adalah bagaimana orang berusaha menemukan Tuhan. Yesus Sang gembala baik tidak pernah melihat kesalahan yang pernah dibuat sebagai harga mati bagi seseorang. Selama orang mau mengakui bahkan memperbaiki (bertobat) kesalahan, kebaikan akan datang juga kepadanya. Bertobat inilah ajakan dalam masa prapaskah ini Membangun Niat: Bagaimana saya merasakan bahwa Tuhan yang hadir dan menyapa dalam diri dan hidup saya setiap saat? Bagaimana saya sebagai murid Tuhan menemukan Tuhan yang hadir dalam pribadi orang-orang di sekitar saya, terutama mereka yang berbeda, yang saya anggap berdosa atau orang-orang yang bersalah kepada kita?

8 TUHAN MELAYANI DENGAN KASIH
Pada bagian kedua ini, kita akan merenungkan lebih dalam KASIH YESUS dalam Injil Yohanes. Yohanes tidak menceritakan Yesus mengadakan perjamuan (ekaristi) dalam Injilnya. Ia menceritakan pembasuhan kaki yang terjadi pada peristiwa yang sama. Yesus hadir dengan penuh kasih dan teladan bagi para murid. Iman perlu diwujudkan dalam tindakan konkret yaitu dengan menjadi gembala baik yang melayani dengan penuh kasih, ketulusan dan kerendahan hati. Disitu nampak Yesus sebagai gembala memberi teladan pengosongan diri sehabis-habisnya untuk melayani manusia.

9 TUHAN MELAYANI DENGAN KASIH
Orang-orang yang menjalankan tugas :orang tua, guru, imam atau peran lainnya seperti pengurus lingkungan, dewan paroki, pengurus komunitas/kategorial bisa jatuh pada semangat kekuasaan, kewenangan, dan “kemuliaan”. Padahal Yesus ingin memberi teladan untuk tetap menjadi pemimpin yang melayani dengan kasih, ketulusan dan kerendahan hati Membangun Niat: Apakah pelayanan saya selama ini sudah dilakukan dengan kerendahan hati dan tanpa pamrih, ataukah ada motivasi-motivasi lain yang tidak sesuai dengan Tuhan yang kita teladani? Tindakan konkret apa yang kita lakukan baik secara pribadi ataupun dalam lingkungan atau komunitas sebagai wujud nyata pelayanan yang tulus dan dengan semangat kerendahan hati?

10 BERKORBAN DAN BERBAGI Membangun sebuah semangat pelayanan mudah dilakukan tetapi membangun semangat pelayanan yang murah hati itulah yang harus diperjuangkan. Pelayanan yang murah hati adalah sebuah pelayanan yang dilandasi dengan semangat mau rela berkorban dan berbagi kepada siapa saja dan tidak lagi hanya memikirkan dirinya sendiri namun berani untuk “kehilangan”. Pelayanan yang murah hati harus berani berkorban. Bukan hitungan untung-rugi. Kisah ini bukanlah sekedar mukjizat pergandaan makanan, tetapi juga mukjizat pembentukan dan pengembangan komunitas yang peduli, dimana orang peduli satu sama lain. Mau peduli dengan sesama dan alam sekitar. Mau Peduli dan berbela rasa, menjadi keutamaan yang ditemukan dalam kisah ini.

11 BERKORBAN DAN BERBAGI Membangun Niat :
Pada waktu yang bersamaan, beranikah kita mengorbankan kepentingan pribadi atau keluarga atau komunitas demi orang yang membutuhkan bantuan? Adakah keberanian dalam diriku untuk membagikan apa yang ada pada diriku, walaupun yang aku miliki hanya sedikit bahkan harus “kehilangan”?

12 SYARAT MENGIKUTI YESUS
Ajakan Yesus menyangkal diri, memikul salib dan mengikuti Dia, adalah cara bagaimana kita tetap bertahan dalam pelayanan meskipun tidak dihargai. Dengan demikian, kita tetap mengorbankan seluruh diri kita yaitu waktu, tenaga, pikiran, hati dan bahkan nyawa kita sendiri. Kehendak Allah tidak lain adalah terus bertekun di dalam pelayanan, di dalam sesulit apapun tantangan itu. Menemukan kedamaian dalam situasi itu sehingga kita tetap bertahan dalam pelayanan. Sehingga kita berani untuk kehilangan nyawa sekalipun untuk pelayanan itu.

13 SYARAT MENGIKUTI YESUS
Membangun Niat : Apa bentuk penyangkalan diri kita di dalam pelayanan mengikuti Yesus? Apa bentuk memanggul salib dalam pelayanan mengikuti Yesus?

14 EKARISTI : PERAYAAN KEHIDUPAN
Pertemuan yang ke-5 ini merupakan rangkuman perjalanan pendalaman iman kita. Merangkum dari semuanya, kita telah berbicara tentang menemukan Allah dalam hidup (pertemuan 1), mengalami Allah sebagai gembala baik yang melayani dengan kasih dan kemurahan hati (pertemuan 2), meneladaniNya untuk berani berkorban dan berbagi (pertemuan 3) serta mengikuti Dia (pertemuan 4). Itulah ciri hidup yang ekaristis. Ada 3 hal daya ekaristi atau Roti yang menghidupkan dalam keseharian kita yaitu berkaitan dengan iman, persaudaraan dan pelayanan kasih.

15 EKARISTI : PERAYAAN KEHIDUPAN
Pertama, dengan selalu mengikuti Ekaristi setiap hari/minggu, kita mengalami Allah yang hadir. Dengan Ekaristi, kita semakin bertumbuh dalam iman akan Yesus Kristus sebagai Gembala Baik. Sang Gembala yang memberi teladan kepada kita untuk melayani dengan kasih, murah hati dan berani mengorbankan diri. Kedua, melalui ekaristi, kita bisa memiliki daya persaudaraan sejati. Berkat Roti Hidup yang kita rayakan, maka semua orang ditarik menuju kepada keselamatan yang ditawarkan Allah. Semua orang bersama-sama merayakan perayaan keselamatan di dalam ekaristi. Di hadapan Allah semua satu dan sama. Allah melalui perayaan ekaristi menyatukan semua orang dan memberinya rahmat dan berkat melalui Roti Hidup ini yang sama, tidak ada perbedaan.

16 EKARISTI : PERAYAAN KEHIDUPAN
Ketiga, bahwa melalui perayaan ekaristi kita sebagai umat beriman yang sudah menerima Roti Hidup kemudian diutus untuk melakukan karya pelayanan dan tugas kita sehari-hari di dunia dalam bidang kehidupan kita masing- masing. Maka unsur pelayanan kasih dalam kehidupan ini menjadi sebuah unsur perutusan yang diberikan oleh Gereja setiap kali kita selesai merayakan ekaristi. Membangun Niat : Silakan rumuskan apakah hidup yang ekaristis itu? Sudahkah kita mencerminkan hidup yang ekaristis seperti yang kita rumuskan itu? Apa tindakan konkret kita sebagai pribadi atau kelompok untuk menjadi “Roti Hidup” bagi sesama dan lingkungan hidup kita?

17 TERIMA KASIH TUHAN MEMBERKATI


Download ppt "AKSI PUASA PEMBANGUNAN (APP) 2012 DIPERSATUKAN DALAM EKARISTI, DIUTUS UNTUK BERBAGI KEUSKUPAN AGUNG JAKARTA."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google