Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Pendekatan/Perspektif dalam Sosiologi

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Pendekatan/Perspektif dalam Sosiologi"— Transcript presentasi:

1 Pendekatan/Perspektif dalam Sosiologi
Perspektif Evolusionis Perspektif Interaksionis Perspektif Fungsionalis Perspektif Konflik

2 Perspektif Evolusionis
Sebagai perspektif paling awal dalam sosiologi August Comte dan Herbert Spencer  perspektif ini menjelaskan bagaimana masyarakat berkembang dan tumbuh Para Sosiologi pengikut perspektif ini  mencari pola perubahan dan perkembangan yang terjadi dalam masyarakat yang berbeda, apakah ada urutan umum yang ditemukan Misal: Apakah pengaruh industrialisasi terhadap keluarga di negara maju sama dengan di negara sedang berkembang.

3 Perspektif Interaksionis
Perspektif ini tidak menyarankan teori-teori besar tentang masyarakat, karena istilah “masyarakat”, “negara”, dan “lembaga masyarakat” adalah konsep abstrak  sementara yang dikaji adalah orang-orang dan interaksinya Para ahli teori ini (GH. Mead,CH Cooley) memusatkan perhatiannya pada interaksi antara individu dan kelompok, menggunakan simbol. Manusia tidak bereaksi terhadap dunia secara langsung, tetapi bereaksi terhadap makna yang dihubungkan dengan benda atau kejadian di sekitarnya.

4 PENDEKATAN INTERAKSI SIMBOLIK
Menekankan pentingnya ‘makna sosial’ (social meanings) dari perilaku manusia yang melekat pada dunia sekitarnya. Tiga premis (Blumer): Manusia bertindak terhadap sesuatu/orang berdasarkan bagaimana mereka memberi makna terhadap sesuatu/ orang tersebut. ‘Makna’ merupakan produk social yang muncul dari interaksi

5 LANJUTAN Social Actor (pelaku social) memberikan makna melalui proses interpretasi Penafsiran merupakan sesuatu yang esensial yang mempengaruhi ‘definisi sosial’ ‘Konsep diri’ merupakan definisi yang diciptakan melalui interaksi dengan orang lain  Untuk mempelajari tingkah laku manusia perlu memahami system makna yang diacu oleh manusia yang dipelajari.  Para Ahli: G.H. Mead, Herbert Blumer

6 Prinsip-Prinsip interaksionisme simbolik
Manusia, tidak seperti hewan rendah lainnya, diberkahi dengan kapasitas berakal Kapasitas untuk berpikir itu terbentuk karena interaksi sosial Di dalam interaksi sosial manusia mempelajari arti dan simbol-simbol yang membuatnya dapat melakukan kapasitas berpikir sebagai manusia Arti dan simbol membuat manusia melakukan tindakan dan interaksi manusia secara berbeda Manusia mampu memperbarui atau mengubah arti dan simbol yang mereka gunakan dalam tindakan dan berinteraksi atas dasar interpretasi mereka terhadap keadaan Manusia dapat membuat modifikasi dan perubahan tersebut karena kemampuannya berinteraksi dengan dirinya sendiri, yang membuatnya dapat meneliti kemungkinan serangkaian tindakan, menilai keuntungan dan kerugian relatif mereka, dan kemudian memilih salah satunya

7 Pendekatan fungsional (Talcott Parsons)
Garis besar pendekatan ini adalah Masyarakat itu dapat dianalogikan sebagai organ tubuh manusia, yang terdiri dari bagian/komponen/ subsistem yang saling berhubungan dan saling bergantung untuk mewujudkan keseimbangan. Rusak atau terganggunya satu bagian akan mengganggu bagian yang lain atau bahkan keseluruhan bagian.

8 Dalam perspektif Fungsional 
Masyarakat dilihat sebagai suatu jaringan kelompok yang bekerjasama secara teorganisir dan bekerja secara teratur menurut seperangkat aturan dan nilai yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Masyarakat dipandang sebagai suatu sistem yang stabil dengan kecenderungan ke arah keseimbangan  untuk mempertahankan sistem kerja yang selaras dan seimbang

9 Tokoh terkemuka perspektif fungsional a.l
Talcott Parsons, Kingsley Davis Robert Merton Setiap kelompok atau lembaga melaksanakan tugas tertentu dan terus menerus karena hal itu fungsional Sekolah mendidik anak, mempersiapkan para pegawai, mengambil alih tanggung jawab orang tua dalam sebagian waktu dsb/

10 Apa persyaratannya?  Agar masing masing komponen itu fungsional, diperlukan : Sosialisasi dan kontrol sosial A.G. I. L. Adaptation Goal attainment Integration Latent Pattent Maintenance

11 A.G. I. L Adaptation  menunjuk pada kemampuan sistem menjamin apa yang dibutuhkannya dari lingkungan serta mendistribusikan sumber-sumber tersebut ke dalam seluruh sistem Goal attainment  pencapaian tujuan sistem dan penetapan prioritas tujuan Integration  koordinasi dan kesesuaian bagian-bagian sistem sehingga seluruhnya fungsional Latent Pattent Maintenance  menunjuk pada bagaimana menjamin kesinambungan tindakan dalam sistem sesuai dengan aturan atau norma-norma yang berlaku.

12 Pendekatan Konflik (Karl Marx)
Melihat masyarakat berada dalam konflik yang terus menerus antara kelompok dan kelas. Marx memusatkan perhatian pada pertentangan antar kelas untuk pemilikan kekayaan produktif Perjuangan meraih kekuasaan dan penghasilan sebagai suatu proses yang berkesinambungan. Para teoretisi  masyarakat terikat bersama karena kekuatan kelas atau kelompok yang dominan.

13 Lanjutan Secara garis besar dalam masyarakat selalu ada sekelompok orang yang menguasai alat produksi yang jumlahnya sangat sedikit ( disebut klas bourjuis) dan ada sekelompok orang yang tidak menguasai alat produksi yang jumlahnya sangat banyak ( sering disebut sebagai klas proletar) Hubungan kedua kelas itu selalu terjadi perbedaan kepentingan. Klas atas menginginkan status quo, sedang klas bawah, menginginkan hilangnya klas

14 Mengapa kita perlu hidup
bermasyarakat  Hidup bermasyarakat sebagai modus Survival  Karena itu tiga (3) kebutuhan manusia harus terpenuhi yaitu : 1. Kebutuhan Nutrisi 2. Kebutuhan Proteksi 3. Kebutuhan Reproduksi

15 1. Masyarakat Tipe Bio Sosial 2. Masyarakat Tipe Sosiokultural
Tipe Masyarakat : 1. Masyarakat Tipe Bio Sosial 2. Masyarakat Tipe Sosiokultural Masyarakat Tipe Bio Sosial : Yaitu masyarakat yang dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi, proteksi dan reproduksi bergerak secara refleks biologis. Dimana segala bakat dan kemampuan individu diperoleh lewat proses heriditas/ pewarisan bakat biologis

16 hal ini nampak pada masyarakat serangga (semut, lebah dll).
Pluralisme fungsi individu pada masyarakat bio sosial seiring dengan polymorphisme phisik, misalnya : Fungsi pengaman, tubuhnya kekar Fungsi petelor, tubuhnya tambun Fungsi pekerja, tubuhnya ramping hal ini nampak pada masyarakat serangga (semut, lebah dll).

17 Masyarakat Tipe Sosiokultural
 Dalam masyarakat ini segala kemampuan untuk memenuhi hajat hidup didasarkan proses pengalaman pengajaran. Kemudian masa kanak2nya panjang dan pluralisme fungsi tidak seiring dengan polymophisme phisik, di antaranya pada masyarakat manusia.

18 Metodologi dalam Sosiologi, a.l :
1. Metode Kuantitatif Artinya sosiologi menggunakan data/informasi berupa angka-angka, sehingga gejala yang diteliti dapat diukur dgn menggunakan skala, indeks, tabel-tabel dan formula formula yang menggunakan ilmu pasti atau matematika. BAHASA HIPOTESIS, VARIABEL DAN PENGUKURAN.

19 2. Metode Kualitatif Mengutamakan data/informasi yang sulit dapat diukur dengan angka angka atau ukuran yang bersifat eksak. Misalnya data yang berkenaan dengan wacana , makna dan konstruksi sosial yang perlu pemahaman (verstehen)  BAHASA KASUS DAN KONTEKS

20 PERHATIKAN PERBEDAAN METODOLOGI KUANTITATIF DAN KUALITATIF ADA DI FILE “WORD”


Download ppt "Pendekatan/Perspektif dalam Sosiologi"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google