Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

DISKUSI TOPIK 1 MODUL PRAKTIK KLINIK ILMU GERIATRI Dwi Wicaksono

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "DISKUSI TOPIK 1 MODUL PRAKTIK KLINIK ILMU GERIATRI Dwi Wicaksono"— Transcript presentasi:

1 DISKUSI TOPIK 1 MODUL PRAKTIK KLINIK ILMU GERIATRI Dwi Wicaksono
DISKUSI TOPIK 1 MODUL PRAKTIK KLINIK ILMU GERIATRI Dwi Wicaksono Hanifah RN Herliani DPH Jeane Andini Lutfie

2 PROSES MENUA

3 Definisi Menua Suatu proses menghilangnya secara perlahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri atau mengganti diri dan mempertahankan struktur dan fungsi normalnya sehingga tidak bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan memperbaiki kerusakan yang diderita. (Constantinides, 1994) Martono H, Pranarka K. Teori proses menua. Dalam Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2009, hal. 3.

4 Menua tidak sama dengan penyakit. Kerentanan terhadap penyakit
Menua adalah proses penurunan cadangan fungsional dan fungsi secara progresif dan universal yang terjadi pada semua organisme sepanjang waktu. Menua tidak sama dengan penyakit. Kerentanan terhadap penyakit Angka kematian Fungsi fisiologis Kemampuan menjaga homeostasis untuk beradaptasi terhadap stressor Fauci AS et al. Harrison’s internal medicine. USA: Mc.Graw-Hill; 2009 (e-book)

5 Kapan seseorang dikatakan lanjut usia?
Kronologis Perubahan peran sosial Perubahan kemampuan Negara berkembang  lanjut usia jika usia kronologis ≥65 tahun. Menurut WHO, cut-off lanjut usia adalah ≥ 60 tahun. Usia biologis lebih penting dari usia kronologis dalam geriatri (Agate, 1970) World Health Organization. Definition of an older and elderly person. Diunduh dari Diakses pada 17 Desember 2012, pk WIB.

6 Epidemiologi Antara tahun , diperkirakan angka lansia di seluruh dunia meningkat dari 420 menjadi 974 juta. Sekarang 59% lansia tersebar di Afrika, Asia, Amerika Latin, Karibia, dan Oseania. Hanya 13% lansia berusia 80 tahun tinggal di Amerika Serikat, sedangkan lebih dari 40% tinggal di Asia . Fauci AS et al. Harrison’s internal medicine. USA: Mc.Graw-Hill; 2009 (e-book)

7 Mirkin B, Weinberger MB. The Demography of Population Ageing
Mirkin B, Weinberger MB. The Demography of Population Ageing. Diunduh dari Diakses pada 17 Desember 2012, pk WIB.

8 Harapan Hidup Wanita kulit putih > wanita kulit hitam dan pria kulit putih > pria kulit hitam. Pada usia 85 tahun ke atas, ras tidak menentukan harapan hidup. Wanita sentenarian > pria. Keberhasilan pembangunan Usia harapan hidup meningkat Jumlah lansia bertambah Fauci AS et al. Harrison’s internal medicine. USA: Mc.Graw-Hill; 2009 (e-book)

9 Demografi Lansia di Indonesia
Menurut Bureau of The Census USA (1993), kenaikan jumlah lansia di Indonesia sebesar 414% antara tahun Pada tahun 2020, Indonesia ditargetkan menduduki peringkat ke-5 atau 6 sebagai negara dengan populasi lansia terbanyak (WHO, 1989). Martono H, Pranarka K. Teori proses menua. Dalam Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2009, hal.37-8.

10 Transisi Demografi 2020 Dependency Ratio
Struktur masyarakat yang terdiri dari populasi muda (fertilitas tinggi) bergeser menjadi populasi lebih tua (fertilitas dan mortalitas rendah) 2020 Dependency Ratio Perubahan dalam strategi pelayanan kesehatan dengan prioritas penyakit usia dewasa dan lansia. Martono H, Pranarka K. Teori proses menua. Dalam Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2009, hal.37-8.

11 Aspek Genetik Proses Menua
Proses menua dipengaruhi oleh genetik terbukti dengan rentang hidup kembar monozigot lebih sama daripada kembar dizigot. Studi dengan organisme sederhana seperti lalat buah dan nematoda membuktikan mutasi gen mempengaruhi durasi hidup. Saudara kandung dari sentenarian akan cenderung sentenarian. Kirkwood TBL. Genetics of age-dependent human disease. In Hazzard’s Geriatric Medicine and Gerontology. USA: Mc.Graw-Hill Companies; 2009, p

12 Mekanisme Menua Kerusakan oksidatif
Merusak DNA  fungsi gen terganggu. Kerusakan dan perbaikan DNA Pertambahan usia  risiko mutasi somatik ↑  bergantung pada peran enzim poli-ADP ribosa polimerase-1 (PARP-1). Telomer Bertambah pendeknya telomer yang berfungsi melindungi bagian ujung kromosom. Mitokondria Akumulasi delesi dan mutasi titik DNA mitokondria Protein Akumulasi protein yang salah kode  katarak, parkinson, dan penyakit Alzheimer. Kirkwood TBL. Genetics of age-dependent human disease. In Hazzard’s Geriatric Medicine and Gerontology. USA: Mc.Graw-Hill Companies; 2009, p Gambar:

13 Teori Proses Menua Teori “Genetic Clock”
Menua telah terprogram secara genetik untuk spesies-spesies tertentu. Tiap spesies mempunyai jam genetik di dalam nuklei yang telah diputar menurut suatu replikasi tertentu. Mutasi Somatik (Teori Error Catastrophe) Terjadinya mutasi yang progresif pada DNA sel somatik  penurunan kemampuan fungsional sel tersebut. Menua  kesalahan-kesalahan yang beruntun sepanjang kehidupan (dalam proses transkripsi maupun translasi). Martono HH, Pranaka K. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). 4th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2010.

14 Kerusakan Akibat Radikal Bebas
Lanjut usia  makin banyak radikal bebas terbentuk  pengrusakan organel sel  sel mati. Intervensi agar proses menua dapat diperlambat  dengan mencegah meningkatnya radikal bebas. Martono HH, Pranaka K. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). 4th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2010.

15 Rusaknya Sistem Imun Tubuh
Mutasi berulang atau perubahan proses pasca translasi  berkurangnya kemampuan sistem imun mengenali dirinya sendiri. Teori Menua Akibat Metabolisme Dari beberapa penelitian terdapat hubungan antara tingkat metabolisme dengan panjang umur. Martono HH, Pranaka K. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). 4th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2010.

16 Proses menua adalah kombinasi dari:
Proses yang telah ditentukan secara genetik pada setiap spesies. Mutasi somatik yang beruntun secara berantai  katastrop  kesalahan pada proses transkripsi dan translasi. Kerusakan imun tubuh  proses heteroimunitas maupun autoimunitas. Kerusakan sel, jaringan dan organ tubuh akibat radikal bebas yang dapat terbentuk dalam badan sendiri. Peristiwa menua akibat metabolisme badan sendiri  kalori berlebihan atau kurang aktivitas dan sebagainya. Martono HH, Pranaka K. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). 4th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2010.

17 Aspek Fisiologik dan Patologik Akibat Proses Menua
Panca Indra Manifestasi pada morfologi berbagai organ panca indra. Ektropion/ entropion, sindrom Meniere, dll. Gastro-intestinal Perubahan atrofik pada rahang, mukosa, kelenjar dan otot-otot pencernaan. Disfagia, hiatus hernia, ulkus peptikum, pankreatitis, dll. Kardiovaskular Penurunan kekuatan kontraksi, kecepatan kontraksi, dan isi sekuncup. Gejala infark miokard pada usia lanjut. Martono HH, Pranaka K. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). 4th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2010.

18 Urogenital dan Tek. darah
Respirasi Kekakuan dinding dada meningkat, penurunan kekuatan otot dada, gerak silia, refleks batuk dan refleks fisologis lain. PPOK, penyakit infeksi paru akut/kronis, keganasan paru. Persendian Tidak ratanya permukaan sendi, fibrilasi dan pembentukan celah dan lekukan di permukaan tulang rawan. OA, rematoid artritis, gout, dll. Urogenital dan Tek. darah Penebalan kapsula Bouwman dan gangguan permeabilitas terhadap solut yang akan difiltrasi. Gagal ginjal, dll. Martono HH, Pranaka K. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). 4th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2010.

19 SSP dan Otonom Degenerasi pigmen substansia nigra, kekusutan neurofiblier dan pembentukan badan Hirano. Sindroma Parkinson dan dementia tipe Alzheimer. Kulit dan Integumen Atrofi epidermis, kelenjar keringat, folikel rambut, berubahnya pigementasi, berkurangnya lemak subkutan, dll. Kuku menipis, rambut rontok, hipo-/hipertemia, dekubitus. Otot dan Tulang Atrofi otot, pembentukan tulang melambat. Tulang-tulang menjadi lebih berongga, mikroarsitektur berubah  osteoporosis  patah tulang. Martono HH, Pranaka K. Buku Ajar Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). 4th Ed. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;2010.

20 FRAILTY / KERAPUHAN / KERENTAAN

21 Definisi Woodhouse  Seseorang yang lebih dari 65 tahun yang aktivitas sehari-harinya bergantung pada orang lain 1 Suatu Sindrom yang ditandai hilangnya fungsi, kekuatan, cadangan fisiologi, dan meningkatnya kerentanan terhadap penyakit dan kematian 2 Morley  Sindrom fisiologis yang ditandai menurunnya cadangan dan berkurangnya resistensi terhadap stresor, yang disebabkan oleh penurunan kumulatif di berbagai sistem fisiologis, dapat menyebabkan kerentanan dan risiko kematian tinggi. 3 1. Rockwood K, Fox RA, Stolee P, Robertson D, Beattie BL. Frailty in elderly people: an evolving concept. Can Med Assoc. 1994; 150 (4).: 489. 2. Espinoza S, Walston JD. Frailty in older adults: insight and interventions. Cleveland Clinic Journal of Medicine. 2005; 72 (12): 3. Fauci AS, Kasper DL, Longo DL, Braunwald E, Hauser SL, Jameson JL, et al. Harrison’s principles of internal medicine: headache. 18th ed. US: McGraw-Hill; 2012.

22 Epidemiologi 6,9% dari seluruh populasi
Meningkat seiring dengan pertambahan usia Terjadi pada > 40% usia > 80 tahun Wanita > pria Morley JE, Frailty. In: Pathy MS, Sinclair AJ, Morley JE. Principles and Practice of Gertatric Medicine.p

23 Morley J, Haren MT, Rolland Y, Kim MJ. Frailty. Med Clin N Am

24 Indikator Klinis Sedikitnya 3 dari 5 gejala:
Kecepatan berjalan lambat (20% terlambat) Kekuatan genggaman lemah (20% terlemah) Cepat lelah Berat badan turun (≥ 5% dari berat badan tahun sebelumnya) Aktivitas Fisik rendah Fried LP, et al. Frailty in older adults: evidence of fenotype. Journal of Gerontology: Medical Sciences. 2001; 56 (3):

25 Patofisiologi Efek Perubahan Endokrin Efek Inflamasi
Turunnya hormon sex (testosteron dan estrogen) Menurunnya Growth Hormone Dehidro epiandrosteron (DHEA) Rendahnya Insulin like Growth Factor-1 (IGF1) Menurunnya hormon kortisol Efek Inflamasi Meningkatnya Interleukin 6 dan C-reactive protein Espinoza S, Walston JD. Frailty in older adults: insight and interventions. Cleveland Clinic Journal of Medicine. 2005; 72 (12).

26 Patofisiologi Espinoza S, Walston JD. Frailty in older adults: insight and interventions. Cleveland Clinic Journal of Medicine. 2005; 72 (12).

27 Etiologi Morley JE, Frailty. In: Pathy MS, Sinclair AJ, Morley JE. Principles and Practice of Gertatric Medicine.p

28 Frailty akibat Penyakit
Morley JE, Frailty. In: Pathy MS, Sinclair AJ, Morley JE. Principles and Practice of Gertatric Medicine.p

29 Frailty akibat Anemia Morley JE, Frailty. In: Pathy MS, Sinclair AJ, Morley JE. Principles and Practice of Gertatric Medicine.p

30 Terapi Koreksi nutrisi Exercise  balance, endurance, resistance
Meningkatkan mobilitas Meningkatkan performa aktivitas sehari hari Memperbaiki gait Menurunkan risiko jatuh Meningkatkan densitas mineral tulang Memperbaiki kesejahteraan Terapi Hormonal Comprehensive Geriatric Assessment dan tatalaksana penyakit yang mendasari Espinoza S, Walston JD. Frailty in older adults: insight and interventions. Cleveland Clinic Journal of Medicine. 2005; 72 (12).

31 Morley JE, Frailty. In: Pathy MS, Sinclair AJ, Morley JE
Morley JE, Frailty. In: Pathy MS, Sinclair AJ, Morley JE. Principles and Practice of Geriatric Medicine.p. 134.

32 Pencegahan Food intake Resistance exercise Atherosclerosis prevention
Isolation avoidance Limit pain Tai chi / balance exercise Yearly check for testosterone deficiency

33 NUTRISI PADA PASIEN GERIATRI

34 Komposisi Tubuh Dewasa?

35 Komposisi Tubuh Lansia?
↗ lemak tubuh ↘ massa otot

36 Perubahan Fisiologis pada Pencernaan Lansia
↗ ambang terhadap rasa. ↘ produksi saliva. Gangguan mengunyah. ↘ sensitivitas esofagus  peristaltik ↘. ↘ motilitas lambung. Atrofi mukosa, perubahan sel penghasil mukus, otot polos kolon melemah. Martono HH, Pranarka K. Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010;

37 Masalah Gizi pada Lansia
Kehilangan berat badan Obesitas Osteoporosis Anemia gizi

38 Loreck E, Chimakurthi R, Steinle NI
Loreck E, Chimakurthi R, Steinle NI. Nutritional assessment of the geriatric patient: a comprehensive approach toward evaluating and managing nutrition. Clinical Geriatrics. 2012;20(4):20-26.

39 Kehilangan Berat Badan
Wasting Cachexia Sarcopenia Wasting: kehilangan berat badan yang tidak disadari karena asupan tidak adekuat Cachexia: kehilangan massa tubuh bebas lemak, ada underlying illness, proses katabolisme, peningkatan rate metabolik dan pemecahan protein Sarcopenis: tidak ada underlying illness Martono HH, Pranarka K. Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010;

40 Obesitas Martono HH, Pranarka K. Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010;

41 Osteoporosis Martono HH, Pranarka K. Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010;

42 Anemia Gizi Terjadi karena asupan makanan yang menurun atau efek samping obat. Anemia defisiensi besi (mayoritas), anemia perniciosa. (NSAID, penisilin, metildopa, dll). Martono HH, Pranarka K. Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010;

43 Penapis Mini Nutritional Assessment (MNA),
Nutrition Risk Screening (NRS 2002), Malnutrition Universal Screening Tool (MUST), Short Nutritional Assessment Questionnaire (SNAQ), Subjective Global Assessment (SGA).

44 Mini Nutritional Assessment (MNA)

45

46

47

48 Nutrition Risk Screening (NRS 2002)

49 Malnutrition Universal Screening Tool (MUST)

50 Short Nutritional Assessment Questionnaire (SNAQ)

51

52 Subjective Global Assessment (SGA)

53 Pemeriksaan Klinis Pemeriksaan Fisik Antropometri dan Komposisi Tubuh
Pemeriksaan Fungsional Pemeriksaan Laboratorium

54 Pemeriksaan Fisik Kehilangan lemak subkutan Ulkus dekubitus Edema
Penyembuhan luka yang lama Dehidrasi Martono HH, Pranarka K. Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010;

55 Antropometri dan Komposisi Tubuh
Berat badan, BMI Triceps skinfold Mid-upper arm circumference (MUAC) Martono HH, Pranarka K. Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010; Loreck E, Chimakurthi R, Steinle NI. Nutritional assessment of the geriatric patient: a comprehensive approach toward evaluating and managing nutrition. Clinical Geriatrics. 2012;20(4):20-26.

56 Pemeriksaan Fungsional
Fungsi kognitif Psikologis Martono HH, Pranarka K. Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010;

57 Pemeriksaan Laboratorium
Protein  albumin, transferin, TIBC Kolesterol Martono HH, Pranarka K. Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2010;

58 Malnutrisi Ketidakcukupan energi dan/atau protein dalam memenuhi kebutuhan metabolik Faktor yang mempengaruhi Keadaan gigi geligi Gangguan menelan Masalah neuropsikologis Keganasan Dan imobilisasi Malnutrisi kronik: penurunan basal metabolisme untuk melindungi energi dan protein sebagai adaptasi progresif terhadap kurangnya zat gizi dalam waktu panjang

59 Tatalaksana Malnutrisi
Evaluasi umum Evaluasi kebutuhan nutrisi Dukungan nutrisi Oral Enteral Parenteral Fatimah-Muis S, Puruhita N. Gizi pada lansia. Dalam: Buku Ajar Boedhi-Darmojo: Geriatri (Ilmu Kesehatan Usia Lanjut). Ed 4. Martono H, Pranarka H, editor. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; p

60 Kebutuhan nutrisi Halter Jeffrey, Ouslander Joseph, Tinetti Mary et al. Hazzard’s geriatric medicine and gerontology. Sixth edition;McGrawHill Medical 2009, e-book.

61 Halter Jeffrey, Ouslander Joseph, Tinetti Mary et al
Halter Jeffrey, Ouslander Joseph, Tinetti Mary et al. Hazzard’s geriatric medicine and gerontology. Sixth edition;McGrawHill Medical 2009, e-book.

62 Dukungan Nutrisi Oral Enteral Parenteral
Nutritionally dense, well balanced diet Enteral pipa nasogastrik, pipa nasoduodenum, pipa nasoileum, maupun dengan gastrostomi mempertahankan fungsi mencerna, absorbsi, dan barier imunologis saluran cerna Parenteral Karena secara enteral tidak mungkin; keadaan akut; atau keadaan sakit berat

63 Komplikasi nutrisi enteral
Halter Jeffrey, Ouslander Joseph, Tinetti Mary et al. Hazzard’s geriatric medicine and gerontology. Sixth edition;McGrawHill Medical 2009, e-book.

64 Komplikasi nutrisi parenteral
Halter Jeffrey, Ouslander Joseph, Tinetti Mary et al. Hazzard’s geriatric medicine and gerontology. Sixth edition;McGrawHill Medical 2009, e-book.

65 Komplikasi Malnutrisi
Mengganggu imunitas Menghambat penyembuhan Penurunan kualitas hidup Peningkatan biaya penggunaan fasilitas kesehatan Peningkatan mortalitas

66 TERIMA KASIH


Download ppt "DISKUSI TOPIK 1 MODUL PRAKTIK KLINIK ILMU GERIATRI Dwi Wicaksono"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google