Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Standar kompetensi 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Standar kompetensi 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari."— Transcript presentasi:

1 Standar kompetensi 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari dan industri. Kompetensi dasar 3.3 Menjelaskan kesetimbangan dan faktor – faktor yang mempengaruhi pergeseran arah kesetimbangan dengan melakukan percobaan By Far Qim Iya zaaja

2 REAKSI KESETIMBANGAN KIMIA Pertemuan 2 Indikator:
1. Menjelaskan kesetimbangan dinamis. 2. Menjelaskan kesetimbangan homogen dan heterogen. 3. Menjelaskan tetapan kesetimbangan. 4. Meramalkan arah pergeseran kesetimbangan dengan menggunakan azas Le Chatelier 5. Menganalisis pengaruh perubahan suhu, konsentrasi, tekanan, dan volum pada pergeseran kesetimbangan melalui By Far Qim Iya zaaja

3 REAKSI KIMIA REAKSI HABIS  Reaksi satu arah
REAKSI KESETIMBANGAN  Reaksi dua arah By Far Qim Iya zaaja

4 B. Reaksi Kesetimbangan PbSO4(s) + NaI(aq)  PbI2(s) + Na2SO4(aq)
A. Reaksi Habis Fe + 2HCl  FeCl2 + H2(g) Reaksi akan berhenti jika salah satu pereaksi atau kedua pereaksi tersebut habis, maka setelah reaksi berhenti pasti : Jumlah mol FeCl2 + mol H2 > mol Fe + mol HCl karena kemungkinan Fe habis atau HCl yang habis atau Fe dan HCl habis B. Reaksi Kesetimbangan PbSO4(s) + NaI(aq)  PbI2(s) + Na2SO4(aq) endapan putih endapan kuning By Far Qim Iya zaaja

5 K2CrO4 H+ OH- By Far Qim Iya zaaja

6 K2CrO4 H+ OH- By Far Qim Iya zaaja

7 PbSO4(s) + NaI(aq)  PbI2(s) + Na2SO4(aq) endapan putih endapan kuning
Reaksi Kesetimbangan PbSO4(s) + NaI(aq)  PbI2(s) + Na2SO4(aq) endapan putih endapan kuning By Far Qim Iya zaaja

8 PbSO4(s) + NaI(aq)  PbI2(s) + Na2SO4(aq) endapan putih endapan kuning
Reaksi Kesetimbangan PbSO4(s) + NaI(aq)  PbI2(s) + Na2SO4(aq) endapan putih endapan kuning PbI2 (s) + Na2SO4 (aq) kuning Saat setimbang seolah-olah reaksi berhenti dan yang tampak adalah hasil reaksi / zat yang jumlahnya lebih banyak dalam kesetimbangan tersebut. Misal PbI2 yang lebih banyak dibanding PbSO4 maka warna kuning lebih dominan dan sebaliknya jika PbSO4 yang lebih banyak dibanding PbI2 maka warna putih lebih dominan By Far Qim Iya zaaja

9 PbSO4(s) + NaI(aq)  PbI2(s) + Na2SO4(aq) endapan putih endapan kuning
Reaksi Kesetimbangan PbSO4(s) + NaI(aq)  PbI2(s) + Na2SO4(aq) endapan putih endapan kuning PbI2 (s) + Na2SO4 (aq) agak kuning Jika saat setimbang berwarna agak kuning disebabkan Banyaknya PbI2 sama dengan PbSO4 Yang tampak tetap agak kuning karena walaupun secara mikroskopis terjadi reaksi kekanan dan kekiri tetapi laju reaksi kekanan dan kekiri sama besar. By Far Qim Iya zaaja

10 N2O4 N2O4 (g)  2NO2 (g) ∆H = + Tak warna coklat By Far Qim Iya zaaja

11 N2O4 (g)  2NO2 (g) ∆H = + Tak warna coklat Pada suhu 20oC
Tak berwarna Karena gas N2O4 lebih banyak dibanding gas NO2 N2O4 (g) NO2 (g) Pada suhu 50oC Berwarna coklat Karena gas NO2 lebih banyak dibanding gas N2O4 By Far Qim Iya zaaja

12 Jumlah mol FeCl2 + mol H2 > mol Fe + mol HCl
A. Reaksi Habis Fe + 2HCl  FeCl2 + H2(g) Reaksi akan berhenti jika salah satu pereaksi atau kedua pereaksi tersebut habis, maka setelah reaksi berhenti pasti : Jumlah mol FeCl2 + mol H2 > mol Fe + mol HCl B. Reaksi Kesetimbangan 2NO2(g)  N2O4(g) Saat kesetimbangan tercapai maka kemungkinan yang terjadi: Mol NO2 > mol N2O4 warna yang terlihat coklat Mol NO2 = mol N2O4 warna yang terlihat agak coklat Mol NO2 < mol N2O4 warna yang terlihat tak warna By Far Qim Iya zaaja

13 REAKSI KESETIMBANGAN A  B SAAT SETIMBANG KEMUNGKINAN YANG TERJADI:
Warna yang terlihat dari zat A Warna yang terlihat dari campuran zat A dan zat B Warna yang terlihat dari zat B By Far Qim Iya zaaja

14 Kesetimbangan Dinamis : Secara makroskopis reaksi terlihat berhenti.
REAKSI KIMIA REAKSI Irreversible / reaksi habis / Reaksi tidak dapat balik  Reaksi satu arah REAKSI Reversible/ reaksi dapat balik  Reaksi dua arah Kesetimbangan Dinamis : Secara makroskopis reaksi terlihat berhenti. Secara mikroskopis (ukuran molekuler) reaksi tetap berlangsung, artinya tetapterjadi reaksi ke kanan dan ke kiri dengan laju yang sama. By Far Qim Iya zaaja

15 Syarat reaksi mencapai kesetimbangan:
1. Reaksi dua arah (reaksi bolak-balik , jenis reaksi harus reaksi yang reversible) 2. Laju reaksi ke kanan = laju reaksi ke kiri. Keadaan kesetimbangan Kesetimbangan kimia tercapai jika laju reaksi ke kanan = laju reaksi ke kiri Setelah kesetimbangan tercapai reaksi tidak terhenti tetapi terus berlangsung dalam dua arah yang berlawanan dengan kecepatan sama, Jadi merupakan kesetimbangan dinamis. By Far Qim Iya zaaja

16 Secara makroskopis reaksi seolah-olah berhenti.
Reaksi yang dapat berlangsung dalam dua arah disebut reaksi dapat balik (reversible). Apabila dalam suatu reaksi kimia, laju reaksi ke kanan sama dengan laju reaksi ke kiri maka, reaksi dikatakan dalam keadaan setimbang. Dalam reaksi kesetimbangan dinamis (kesetimbangan yang berubah-ubah), secara mikroskopis reaksi tetap berlangsung artinya terjadi reaksi kekanan sekaligus terjadi reaksi kekiri, dengan laju reaksi kekanan = laju kekiri. Secara makroskopis reaksi seolah-olah berhenti. By Far Qim Iya zaaja

17 Kesetimbangan Dinamis Ciri – ciri reaksi kesetimbangan
1. Reaksi reversible (dapat balik) dengan kecepatan yang sama 2. Reaksi terus berlangsung (dinamis) 3. Perubahan yang terjadi secara mikroskopis 4. Walaupun reaksi terus berlangsung, tetapi jumlah zat yang ada tetap (konstan). Pada reaksi: aA + bB  cC + dD Saat setimbang kemungkinan yang dapat terjadi: mol A + mol B > mol C + mol D mol A + mol B = mol C + mol D mol A + mol B < mol C + mol D By Far Qim Iya zaaja

18 2K2CrO4 + H2SO4  K2Cr2O7 + K2SO4 + H2O Kuning jingga
2CrO H+  Cr2O72- + H2O Kuning jingga By Far Qim Iya zaaja

19 Kesetimbangan dalam sistem homogen a.
ADA DUA MACAM SISTEM KESETIMBANGAN, YAITU : 1. Kesetimbangan dalam sistem homogen a. Kesetimbangan dalam sistem gas-gas Contoh: 2SO2(g) + O2(g)     2SO3(g) b. Kesetimbangan dalam sistem larutan-larutan Contoh: NH4OH(aq)    NH4+(aq) + OH- (aq) 2. Kesetimbangan dalam sistem heterogen Kesetimbangan dalam sistem padat gas Contoh: CaCO3(s)      CaO(s) + CO2(g) Kesetimbangan sistem padat larutan Contoh: BaSO4(s)      Ba2+(aq) + SO42- (aq) c. Kesetimbangan dalam sistem larutan padat gas Contoh: Ca(HCO3)2(aq)  «   CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g) By Far Qim Iya zaaja

20 Pergeseran kesetimbangan Asas Le Chatelier :
“Bila pada sistem kesetimbangan diadakan aksi maka sistem akan mengadakan perubahan sedemikian rupa sehingga pengaruh aksi menjadi sekecil-kecilnya”. By Far Qim Iya zaaja

21 Jika ditambah H+ (H2SO4) maka kesetimbangan bergeser ke arah …..
2CrO H+  Cr2O72- + H2O Kuning jingga Jika ditambah H+ (H2SO4) maka kesetimbangan bergeser ke arah ….. Jika ditambah H2O maka kesetimbangan bergesar kearah ….. Jika ditambah NaOH maka kesetimbangan bergeser kearah …. By Far Qim Iya zaaja

22 Jika ditambah H+ (H2SO4) maka kesetimbangan bergeser ke arah …..
2CrO H+  Cr2O72- + H2O Kuning jingga Jika ditambah H+ (H2SO4) maka kesetimbangan bergeser ke arah ….. Aksi : penambahan H+ (ion H+ akan bereaksi dengan CrO42- membentuk Cr2O72-  larutan menjadi semakin jingga) Reaksi yg dilakukan sistem : mengurangi H+ dengan cara reaksi bergeser ke kanan, tujuannya agar H+ berkurang Akibatnya : larutan semakin jingga By Far Qim Iya zaaja

23 Jika ditambah H2O maka kesetimbangan bergeser ke arah …..
2CrO H+  Cr2O72- + H2O Kuning jingga Jika ditambah H2O maka kesetimbangan bergeser ke arah ….. Aksi : penambahan H2O berarti pengenceran / memperkecil konsentrasi CrO42- , H+ dan Cr2O72- Reaksi yg dilakukan sistem : memperbesar konsentrasi konsentrasi CrO42- , H+ dan Cr2O72- Karena ruas kiri yg diperkecil ada 4 ion sedangkan ruas kanan hanya 1 ion (ruas kiri lebih banyak diperkecil) maka reaksi bergeser kekiri Akibatnya : larutan semakin kuning By Far Qim Iya zaaja

24 Jika ditambah NaOH maka kesetimbangan bergeser kearah ….
2CrO H+  Cr2O72- + H2O Kuning jingga Jika ditambah NaOH maka kesetimbangan bergeser kearah …. Aksi : penambahan NaOH (penambahan OH-) Ion OH- akan bereaksi dengan H+ dengan kata lain ion H+ akan berkurang NaOH + H2SO4  Na2SO4 + 2H2O Reaksi yg dilakukan sistem : penambahan H+ dengan cara reaksi bergeser ke kiri dengan tujuan ionH+ bertambah (ruas kiri bertambah atau ruas kanan berkurang) Akibatnya : larutan semakin kuning By Far Qim Iya zaaja

25 N2O4 (g)  2NO2 (g) ∆H = + Tak warna coklat N2O4(g)
By Far Qim Iya zaaja

26 By Far Qim Iya zaaja

27 FeCl3 (aq) + KSCN (aq)  Fe(SCN)Cl2 (aq) + KCl (aq)
Fe SCN-  Fe(SCN)2+ Kuning Merah darah Jika ditambah FeCl3 maka kesetimbangan bergeser ke arah ….. Jika ditambah H2O maka kesetimbangan bergesar kearah ….. Jika ditambah NaOH maka kesetimbangan bergeser kearah …. By Far Qim Iya zaaja

28 By Far Qim Iya zaaja

29 Fe SCN-  Fe(SCN)2+ Kuning Merah darah By Far Qim Iya zaaja

30 By Far Qim Iya zaaja

31 Aksi : penambahan ion Fe3+ reaksi : pengurangan ion Fe3+
cara : reaksi bergeser ke arah kanan akibatnya: ion Fe3+ dan ion SCN- berkurang ion [FeSCn]2+ bertambah pengamatan : warna larutan semakin merah 2. Aksi : penambahan KSCN atau penambahan ion SCN- reaksi : pengurangan ion SCN- pengamatan : warna larutan semakin merah\ KONSEP PERGESERAN ARAH REAKSI REAKSI KE KANAN mengakibatkan konsentrasi zat kiri berKURANG dan konsentrasi zat kanan berTAMBAH REAKSI KE KIRI mengakibatkan konsentrasi zat kiri BERTAMBAH dan konsentrasi zat kanan berKURANG By Far Qim Iya zaaja

32 Ruas kiri : partikel yang diperkecil 2
4. Penambahan air  pengenceran  memperkecil konsentrasi partikel-partikel dalam sistem Fe SCN-  Fe(SCN)2+ Ruas kiri : partikel yang diperkecil 2 (jumlah ion yang diperkecil ada 2) Ruas kanan : partikel yang diperkecil 1 (jumlah ion yang diperkecil ada 1) Aksi : penambahan air / lebih memperkecil konsentrasi ruas kiri atau lebih memperkecil ruas yang jumlah molekulnya lebih banyak Reaksi: memperbesar konsentrasi ruas kiri atau lebih memperbesar konsentrasi ruas yang jumlah koefisiennya lebih banyak. Cara : Reaksi bergeser ke arah kiri atau ke ruas yang jumlah molekulnya lebih banyak. Akibatnya : ion Fe3+ dan ion SCN- bertambah ion Fe(SCN)2+ berkurang Pengamatan : warna larutan menjadi kuning. By Far Qim Iya zaaja

33 Misal : 4 M 6 M 10 M (mengalami perkecilan 1 M) -1 -1 -1
Penambahan air  pengenceran  memperkecil konsentrasi partikel-partikel dalam sistem Fe SCN-  Fe(SCN)2+ Misal : M M M (mengalami perkecilan 1 M) Menjadi M M M Ruas kiri konsentrasi menjadi lebih kecil, sehingga: Aksi : lebih memperkecil konsentrasi ruas kiri Reaksi : memperbesar konsentrasi ruas kiri Dengan cara : kesetimbangan bergeser ke kiri Akibatnya: konsentrasi ruas kiri bertambah konsentrasi ruas kanan berkurang. By Far Qim Iya zaaja

34 ATAU SAAT SETIMBANG TOTAL RUAS KIRI 16 , RUAS KANAN 12
Penambahan air  pengenceran  memperkecil konsentrasi partikel-partikel dalam sistem Fe SCN-  Fe(SCN)2+ Misal : M M M (mengalami perkecilan 1 M) Menjadi M M M Ruas kiri mengalami perkecilan konsentrasi total 2 M, sedangkan ruas kanan hanya 1 M, sehingga: Aksi : lebih memperkecil konsentrasi ruas kiri Reaksi : memperbesar konsentrasi ruas kiri Dengan cara : kesetimbangan bergeser ke kiri Akibatnya: konsentrasi ruas kiri bertambah konsentrasi ruas kanan berkurang. By Far Qim Iya zaaja

35 KONSEP PERGESERAN ARAH REAKSI
REAKSI KE KANAN mengakibatkan konsentrasi zat kiri berKURANG dan konsentrasi zat kanan berTAMBAH REAKSI KE KIRI mengakibatkan konsentrasi zat kiri BERTAMBAH dan konsentrasi zat kanan berKURANG By Far Qim Iya zaaja

36 GELAS 5 : PENAMBAHAN NaOH Fe3+ (aq) + SCN- (aq)  Fe(SCN)2+ (aq)
NaOH  Na+(aq) + OH-(aq) Fe3+ (aq) + OH-(aq)  Fe(OH)3(s) mengendap Berarti ion Fe3+ dalam larutan berkurang karena ion Fe3+ menjadi mengendap. (zat padat yang tidak larut tidak terionisasi atau zat padat tersebut tidak mempengaruhi kesetimbangan) Sedangkan ion SCN- tidak mengalami perubahan. Na+(aq) + SCN-(aq)  NaSCN(aq) Karena NaSCN berupa larutan berarti ion SCN- dalam larutan tidak berubah. Aksi : menambah NaOH berarti mengurangi ion Fe3+ Reaksi : memperbesar ion Fe3+ Cara : reaksi bergeser ke kiri, akibatnya semakin kuning By Far Qim Iya zaaja

37 Reaksi kesetimbangan : N2O4(g)  2 NO2(g) Tak warna coklat
Penambahan volume ruang :  memperkecil konsetrasi gas N2O4 dan NO2 Konsentrasi ruas kiri : 1 molekul (lihat koefisien) Konsnetrasi ruas kanan: 2 molekul (lihat koefisien) Berarti penambahan volume ruang = lebih memperkecil kosentrasi zat di ruas yang memiliki koefisien gas yang lebih banyak. Penambahan volume  reaksi bergeser ke arah jumlah koefisien gas yang lebih banyak. Volume ≈ koefisien Aksi : penambahan volume = lebih memperkecil konsentrasi ruas kanan (koefien gas lebih banyak) Reaksi : memperbesar konsentrasi ruas kanan Cara : reaksi bergeser ke kanan (ke jumlah koefisien gas yang lebih banyak) Akibatnya: N2O4 berkurang NO2 bertambah Pengamatan : warna semakin coklat N2O4 NO2 By Far Qim Iya zaaja

38 By Far Qim Iya zaaja

39 By Far Qim Iya zaaja

40 Faktor-faktor yang mempengaruhi kesetimbangan : Perubahan konsentrasi
Jika konsentrasi zat ditambah maka kesetimbangan akan bergeser ke zat lawan (meninggalkan zat yang ditambah) Jika konsentrasi zat dikurangi maka kesetimbangan bergeser ke zat tersebut (menuju ke zat yang dikurangi) B. Perubahan volume sistem Jika volume ditambah maka kesetimbangan akan bergeser ke jumlah molekul yang besar (jumlah koefisien besar). Jika volume dikurangi maka kesetimbangan akan bergeser ke jumlah molekul yang kecil (jumlah koefisien kecil). By Far Qim Iya zaaja

41 C. Perubahan tekanan untuk gas
Jika tekanan ditambah (volume diperkecil) maka kesetimbangan akan bergeser ke jumlah molekul yang kecil (menuju ke jumlah koefisien kecil) Jika tekanan dikurangi (volume diperbesar) maka kesetimbangan akan bergeser ke jumlah molekul yang besar (menuju ke jumlah koefisien besar) D. Perubahan Suhu Jika suhu dinaikkan maka kesetimbangan akan bergeser kea rah endoterm (∆H = +). Jika suhu diturunkan maka kesetimbangan akan bergeser kearah eksoterm (∆H = - ). Catatan : Jika jumlah koefisien kiri = jumlah koefisien kanan maka perubahan tekanan dan volume tidak mempengaruhi kesetimbangan. Untuk sistem kesetimbangan heterogen yang diperhitungkan hanya fase gas. By Far Qim Iya zaaja

42 Aksi : penambahan volume = memperkecil tekanan
N2O4 (g)  2NO2 (g) Tbw Coklat Aksi : penambahan volume = memperkecil tekanan berarti memperkecil konsentrasi partikel dalam sistem. memperkecil konsentrasi ruas kiri 1 molekul. memperkecil konsentrasi ruas kanan 2 molekul. Berarti aksinya lebih memperkecil konsentrasi ruas kanan atau lebih memperkecil konsentrasi ruas yang koefisien nya lebih banyak. Reaksi : penambahan konsentrasi ruas kanan (ruas yang koefisiennya lebih banyak). Cara : Reaksi bergeser kekanan Akibatnya: N2O4 berkurang NO2 bertambah Pengamatan : warna gas semakin coklat N2O4 NO2 By Far Qim Iya zaaja

43 KONSEP PERGESERAN ARAH REAKSI
REAKSI KE KANAN mengakibatkan konsentrasi zat kiri berKURANG dan konsentrasi zat kanan berTAMBAH REAKSI KE KIRI mengakibatkan konsentrasi zat kiri BERTAMBAH dan konsentrasi zat kanan berKURANG By Far Qim Iya zaaja

44 Aksi : pengurangan volume = memperbesar tekanan
N2O4 (g)  2NO2 (g) Tbw Coklat Aksi : pengurangan volume = memperbesar tekanan berarti memperbesar konsentrasi partikel dalam sistem. memperbesar konsentrasi ruas kiri 1 molekul. memperbesar konsentrasi ruas kanan 2 molekul. Berarti aksinya lebih memperbesar konsentrasi ruas kanan atau lebih memperbesar konsentrasi ruas yang koefisien nya lebih banyak. Reaksi : pengurangan konsentrasi ruas kanan (ruas yang koefisiennya lebih banyak). Cara : Reaksi bergeser kekiri Akibatnya: N2O4 bertambah NO2 berkurang Pengamatan : warna gas pudar By Far Qim Iya zaaja

45 (suhu lingkungan diperbesar) Reaksi : memperkecil suhu lingkungan.
N2O4 (g)  2NO2 (g) ΔH = + a Kj tbw coklat Aksi : suhu dinaikkan (suhu lingkungan diperbesar) Reaksi : memperkecil suhu lingkungan. Cara : sistem menyerap kalor yaitu reaksi bergeser ke arah reaksi endoterm Pengamatan : warna gas semakin coklat Atau Misal suhu sistem dan suhu lingkungan 30oC, kemudian mendapat gangguan yaitu suhu lingkungan dinaikkan menjadi 40oC maka sistem akan menyerap panas tersebut, reaksi kesetimbangan bergeser ke arah reaksi endoterm sehingga suhu sisten dan lingkungan menjadi 35oC. By Far Qim Iya zaaja

46 Penurunan suhu pada kesetimbangan
N2 (g) + 3H2 (g)  2NH3 (g) H= - 92 kj mengakibatkan: a. N2 dan H2 bertambah b. N2 dan H2 tetap c. N2 dan H2 berkurang d. N2 dan H2 dan NH3 bertambah e. N2 dan H2 dan NH3 berkurang By Far Qim Iya zaaja

47 Penurunan suhu pada kesetimbangan
N2 (g) + 3H2 (g)  2NH3 (g) H= - 92 kj mengakibatkan: a. N2 dan H2 bertambah b. N2 dan H2 tetap c. N2 dan H2 berkurang d. N2 dan H2 dan NH3 bertambah e. N2 dan H2 dan NH3 berkurang Aksi : penurunan suhu lingkungan Reaksi : menaikkan suhu lingkungan Dengan cara : sistem melepas kalor ke lingkungan (reaksi eksoterm) atau reaksi bergeser ke arah eksoterm (ke kanan) Akibatnya: ruas kanan bertambah, ruas kiri berkurang By Far Qim Iya zaaja

48 By Far Qim Iya zaaja

49 Kesetimbangan dalam sistem homogen a.
ADA DUA MACAM SISTEM KESETIMBANGAN, YAITU : 1. Kesetimbangan dalam sistem homogen a. Kesetimbangan dalam sistem gas-gas Contoh: 2SO2(g) + O2(g)     2SO3(g) b. Kesetimbangan dalam sistem larutan-larutan Contoh: NH4OH(aq)    NH4+(aq) + OH- (aq) 2. Kesetimbangan dalam sistem heterogen Kesetimbangan dalam sistem padat gas Contoh: CaCO3(s)      CaO(s) + CO2(g) Kesetimbangan sistem padat larutan Contoh: BaSO4(s)      Ba2+(aq) + SO42- (aq) c. Kesetimbangan dalam sistem larutan padat gas Contoh: Ca(HCO3)2(aq)  «   CaCO3(s) + H2O(l) + CO2(g) By Far Qim Iya zaaja

50 Partikel padat dan liquid memiliki konsentrasi yang tetap.
Sehingga tidak mempengaruhi pergeseran kesetimbangan. Kesetimbangan hanya dipengaruhi oleh partikel gas atau larutan saja. Pengaruh perubahan tekanan hanya berlaku pada gas. Pengaruh perubahan volume sistem (ruang/larutan) berlaku pada partikel gas dan larutan. Liquid = cairan murni. Aqueous = larutan  zat terlarut dan zat pelarut bercampur merata. H2O sebagai pelarut  berpengaruh sebagai perubahan volume larutan. By Far Qim Iya zaaja

51 Contoh: C(s) + CO2(g)  2CO(g) Kc = (CO)2 / (CO2)
BEBERAPA HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN - Jika zat-zat terdapat dalam kesetimbangan berbentuk padat dan gas yang dimasukkan dalam, persamaan kesetimbangan hanya zat-zat yang berbentuk gas saja sebab konsentrasi zat padat adalah tetap dan nilainya telah terhitung dalam harga Kc itu. Contoh: C(s) + CO2(g)     2CO(g) Kc = (CO)2 / (CO2) By Far Qim Iya zaaja

52 Contoh: Zn(s) + Cu2+(aq)  Zn2+(aq) + Cu(s) Kc = (Zn2+) / (Cu2+)
Jika kesetimbangan antara zat padat dan larutan yang dimasukkan dalam perhitungan Kc hanya konsentrasi zat-zat yang larut saja. Contoh: Zn(s) + Cu2+(aq)     Zn2+(aq) + Cu(s) Kc = (Zn2+) / (Cu2+) Untuk kesetimbangan antara zat-zat dalam larutan jika pelarutnya tergolong salah satu reaktan atau hasil reaksinya maka konsentrasi dari pelarut itu tidak dimasukkan dalam perhitungan Kc. Contoh: CH3COO-(aq) + H2O(l)     CH3COOH(aq) + OH-(aq) Kc = (CH3COOH) x (OH-) / (CH3COO-) By Far Qim Iya zaaja

53 By Far Qim Iya zaaja


Download ppt "Standar kompetensi 3. Memahami kinetika reaksi, kesetimbangan kimia, dan faktor-faktor yang Mempengaruhinya, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari."

Presentasi serupa


Iklan oleh Google