Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Direktorat Pengembangan Potensi Daerah

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Direktorat Pengembangan Potensi Daerah"— Transcript presentasi:

1 Direktorat Pengembangan Potensi Daerah
invest in Invest in remarkable indonesia Invest in remarkable indonesia indonesia able indonesia Invest Penyusunan Peluang Investasi Berbasis Pengembangan Potensi Daerah Banda Aceh, 22 Januari 2013 Direktorat Pengembangan Potensi Daerah © 2011 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved

2 Outline 1 2 3 Perkembangan Realisasi Investasi
Arah Pengembangan Investasi dalam RUPM dan MP3EI 3 Penyusunan Peta Potensi dan Peluang Investasi Daerah © 2012 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved

3 Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Triwulan III Tahun 2012
Perkembangan Realisasi Investasi Perkembangan Realisasi Penanaman Modal Triwulan III Tahun 2012 PMDN : penanaman modal dalam negeri PMA : penanaman modal asing *) Renstra BKPM Nilai investasi Triwulan III 2012 merupakan realisasi investasi yang dilakukan selama 3 bulan periode laporan (Juli – September 2012) berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) yang diterima BKPM Di luar investasi Migas, Perbankan, Lembaga Keuangan Non Bank, Asuransi, Sewa Guna Usaha, dan Industri Rumah Tangga Nilai investasi dalam Rp. Triliun dan Kurs US$.1 = Rp.9.000,- Realisasi investasi pada Triwulan III 2012: Rp. 81,8 T, meningkat 6,4% dari triwulan sebelumnya yaitu Triwulan II (Rp. 76,9 T) atau meningkat 25,1% dari Triwulan III 2011 (Rp. 65,4 T) Realisasi investasi pada Januari–September 2012: Rp. 229,9 T, meningkat 27,0% dari Januari–September 2011 (Rp ,0 T)

4 Realisasi Investasi Provinsi Aceh 2009 – Triwulan III 2012
Perkembangan Realisasi Investasi Realisasi Investasi Provinsi Aceh 2009 – Triwulan III 2012 PMA PMDN Trw Trw Dalam US $ Million Dalam Rp Miliar

5 RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL
Arah Pengembangan Investasi dalam RUPM dan MP3EI RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2012 Dokumen perencanaan penanaman modal jangka panjang berlaku sampai dengan tahun 2025 yang menjadi acuan bagi Kementerian/Lembaga Pemerintah Non Kementerian dalam menyusun kebijakan. Pemerintah Provinsi menyusun Rencana Umum Penanaman Modal Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota menyusun Rencana Umum Penanaman Modal Kabupaten/Kota, mengacu pada RUPM dan prioritas pengembangan potensi daerah

6 RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL
Arah Pengembangan Investasi dalam RUPM dan MP3EI RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL 7 Arah Kebijakan Penanaman Modal perbaikan iklim penanaman modal Pola Umum Pemberian Fasilitas, Kemudahan, dan/atau Insentif Penanaman Modal yang Berwawasan Lingkungan (green investment) Pemberdayaan Usaha mikro, kecil, menengah dan koperasi (umkmk) Mendorong Persebaran Penanaman Modal Fokus Pengembangan Pangan, InfrastruktUR, dan Energi Promosi Penanaman Modal

7 RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL
Arah Pengembangan Investasi dalam RUPM dan MP3EI RENCANA UMUM PENANAMAN MODAL Fokus Pengembangan Pangan, InfrastruktUR, dan Energi Didukung oleh sektor manufaktur (melalui backward & forward linkages) ENERGI PANGAN INFRASTRUKTUR Diversifikasi Ekonomi Lebih banyak Nilai Tambah Daya Saing MAIN GOAL Contoh: BIDANG PANGAN Sektor Primer Sektor Sekunder RUPM menetapkan bidang pangan, infrastruktur dan energi sebagai isu strategis yang harus diperhatikan dalam pengembangan kualitas dan kuantitas penanaman modal. Arah kebijakan pada ketiga bidang tersebut harus selaras dengan upaya pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, mandiri, serta mendukung kedaulatan Indonesia, yang harus ditunjang oleh pembangunan sektor primer, sekunder dan tersier Contoh : Pembangunan kluster industri sebagai pendekatan sektor primer, sekunder dan tersier dalam usaha industri turunan kelapa sawit Sasaran : - Diversifikasi Ekonomi - Peningkatan Nilai Tambah - Peningkatan Daya Saing Sektor tersier Pendekatan Kluster Industri Sumber: BKPM, 2011

8 MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA
Arah Pengembangan Investasi dalam RUPM dan MP3EI MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA Dasar mp3ei dalam pengembangan potensi MP3EI mendorong keterlibatan peran dunia usaha sebagai aktor utamanya. Dalam pelaksanaan MP3EI, Pemerintah dan Pemerintah Daerah berfungsi sebagai regulator, fasilitator, dan katalisator. Strategi utama Pengembangan potensi melalui Koridor Ekonomi Memperkuat konektivitas nasional Mempercepat kemampuan SDM dan IPTEK Nasional

9 Strategi : Pengembangan Potensi Daerah Melalui 6 Koridor Ekonomi
Arah Pengembangan Investasi dalam RUPM dan MP3EI MASTERPLAN PERCEPATAN DAN PERLUASAN PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA Strategi : Pengembangan Potensi Daerah Melalui 6 Koridor Ekonomi Koridor Sumatera Koridor Kalimantan Koridor Jawa Koridor Sulawesi Koridor Papua - Maluku “Pendorong Industri dan Jasa Nasional” “Pintu Gerbang Pariwisata dan Pendukung Pangan Nasional” “Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Pertanian, Perkebunan, Perikanan, Migas, dan Pertambangan Nasional'' “Sentra Produksi dan Pengolahan Hasil Bumi dan Lumbung Energi Nasional” “Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang dan Lumbung Energi Nasional” “Pusat Pengembangan Pangan, Perikanan, Energi, dan Pertambangan Nasional” Koridor Bali – Nusa Tenggara Sumber: Kementerian Koordinator Bidang Ekonomi, 2011

10 © 2012 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved

11 Koridor Ekonomi Sumatera
Penyusunan Peta Potensi dan Peluang Investasi Daerah Koridor Ekonomi Sumatera UTAMA Lainnya Kelapa sawit Integrasi perkebunan-penggilingan-penyulingan-industri hilir Karet Integrasi perkebunan-pengolahan-industri hilir Batu bara Memiliki cadangan batubara yang sangat besar Industri Perkapalan Selat Malaka dan Selat Sunda merupakan posisi strategis Besi baja Penambangan bijih besi – peleburan – industri hilir Kawasan Strategis Nasional (KSN) Selat Sunda Infrastruktur penghubung antara Koridor Ekonomi Sumatera dan Jawa, pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) Pertanian Pangan Pariwisata Migas Perkayuan Perikanan © 2012 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved 1111

12 Penyusunan Peta Potensi dan Peluang Investasi Daerah
Latar Belakang Mengingat potensi sumberdaya alam Indonesia sangatlah beraneka ragam dan tersebar maka data dan informasi tentang potensi daerah serta sebarannya dapat menjadi bahan pertimbangan untuk membantu para calon investor sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada sektor tertentu dan di lokasi tertentu Prioritas Potensi dan Peluang Investasi yang dimiliki daerah dalam 6 Koridor Ekonomi yang dicanangkan dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Pada tahun 2009, 2010 dan 2011 telah dilaksanakan penyusunan Peta Potensi Daerah untuk 32 provinsi secara mendalam yang dilakukan secara bertahap

13 Penyusunan Peta Potensi dan Peluang Investasi Daerah
Maksud Menyediakan data dan informasi potensi daerah serta peluang pengembangan investasi dalam bentuk peta yang dilengkapi dengan kajian yang terpadu, lengkap, dan akurat mengenai lokasi, ketersediaan lahan, ketersediaan bahan baku, sarana prasarana, peluang pasar, dan data terkait dengan prioritas sesuai koridor ekonomi di setiap daerahnya Tujuan Memberikan kemudahan dan promosi kepada publik khususnya calon investor dalam menentukan pilihan dari berbagai alternatif peluang investasi yang ada di suatu daerah.

14 Potensi Investasi Peluang Investasi
Penyusunan Peta Potensi dan Peluang Investasi Daerah Potensi Investasi Peluang Investasi Masih belum tergali. Diunggulkan dari segi ketersediaan sumber daya alam, sumber daya manusia, lahan, dan infrastruktur. Contoh: Komoditi Unggulan Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Teh Karet Potensi yang sudah siap ditawarkan. Ada komitmen daerah dalam bentuk kebijakan yang mendukung pengembangan peluang investasi tersebut: peraturan daerah ataupun insentif khusus. Ada studi kelayakan (prefeasibility study) atau profil investasi.

15 Metode Pendekatan Penyusunan Peta Potensi dan Peluang Investasi Daerah
Top-Down Approach Kebijakan Pemerintah Pusat Bottom-Up Approach Aspirasi Daerah Kenyataan di Lapangan © 2012 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved

16 Metode Pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD)
Penyusunan Peta Potensi dan Peluang Investasi Daerah Metode Pelaksanaan Desk-Study Pengumpulan Data Sekunder Kebijakan Pemerintah Survey Pengumpulan Kuesioner Tinjauan Lokasi Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Peta Potensi dan Peluang Investasi Daerah

17 Kabupaten Bener Meriah Peluang Investasi Eneregi Terbarukan
Peluang Investasi Energi Terbarukan Kajian Peta Potensi dan Peluang Investasi di Provinsi Aceh Kabupaten Bener Meriah Peluang Investasi Eneregi Terbarukan Tahapan pengembangan pembangkit listrik tenaga panas bumi menurut Undang-undang No. 27 Tahun 2003 : Survei pendahuluan Eksplorasi Studi kelayakan Eksploitasi Pemanfaatan. Harga jual sebesar 9,70 sen USD/kWh, berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 32 Tahun 2009

18 Kabupaten Bener Meriah
Peluang Investasi Energi Terbarukan Kabupaten Bener Meriah Perkiraan Investasi Kebutuhan listrik untuk Kabupaten Bener Meriah disuplai dari Sistem interkoneksi transmisi 150 kV Sumut-Aceh yang bersumber dari Sumatera Utara. Pasokan listrik hanya mampu melayani 207 desa (89.22 %) dari jumlah total 232 desa. Sebanyak 25 Desa belum terlayani. Besaran Investasi Jika seluruh potensi panas bumi Bur Ni Telong di eksploitasi, maka investasi yang dibutuhkan untuk membangun pembangkit listrik tenaga panas bumi di Bur Ni Telong adalah 2,770 [USD/kW] x 104,000 [kWe] = USD 288,080,000 dengan biaya tambahan untuk operasi dan pemelihaaran sebesar [USD/kWh] x 104,000 [kWe] = USD 2,288 [USD/hour].

19 Kota Dumai Peluang Investasi Hilirisasi Pengolahan Kelapa Sawit
Kajian Peta Potensi dan Peluang Investasi di Provinsi Riau Kota Dumai Peluang Investasi Hilirisasi Pengolahan Kelapa Sawit Ketersediaan Lahan dan Bahan Baku Bahan Baku CPO Kota Dumai sebesar Ton/tahun Potensi Lahan Pengembangan berada di kawasan pengembangan Dumai Baru di Kecamatan Bukit Kapur, dengan ketersedian lahan lebih kurang Ha

20 Kapasitas Pabrik : 100 Ton CPO/hari
Kota Dumai Perkiraan Investasi Besaran investasi dihitung berdasarkan beberapa asumsi sebagai berikut : Luas Lahan Pabrik : 4 – 6 Ha Kapasitas Pabrik : 100 Ton CPO/hari Jam Kerja Pabrik : 20 jam/hari atau Hari dalam setahun. Harga CPO Mentah : $ 806 /Ton Harga RBD Olein : $ 972 /Ton Harga RBD Stearin : $ 941 /Ton 1 Dolar : Rp 9.300

21 Kabupaten Ogan Komering Ulu Peluang Investasi Panas Bumi
Peluang Investasi Energi Terbarukan Kajian Peta Potensi dan Peluang Investasi di Provinsi Sumatera Selatan Kabupaten Ogan Komering Ulu Peluang Investasi Panas Bumi PT. PLN (Persero) pembangkit tenaga listrik: menggunakan energi terbarukan skala kecil dan menengah dengan kapasitas sampai dengan 10 MW. Penetapan harga pembelian listrik oleh PT. PLN adalah sebagai berikut: Rp. 656/kWh x F, jika terinterkoneksi pada Tegangan Menengah; Rp /kWh x F, jika terinterkoneksi pada Tegangan Rendah. Peluang pasar bagi investor adalah 68 MW, dengan rincian sebagai berikut: Peluang pasar di Kabupaten Ogan Komering Ulu: (300 KK KK) x 500 W = W = 0,35 MW Peluang pasar di kabupaten sekitar Kabupaten Ogan Komering Ulu 451 desa x 300 KK x 500 W = = 67,65 MW

22 Kajian Peta Potensi dan Peluang Investasi di Provinsi Sumatera Barat
Forum Investasi Pertanian di Den Haag Kajian Peta Potensi dan Peluang Investasi di Provinsi Sumatera Barat Pengolahan Biji Kakao Luas lahan perkebunan kakao lebih dari ha dengan produksi biji kakao tahun 2012 mencapai ton dan direncanakan akan menambah lagi luas lahan sebesar ha dalam 5 tahun ke depan. Pengolahan Gambir Luas lahan perkebunan gambir sebesar ha dengan total produksi tahunj 2011 mencapai ton. Ekstrak gambir merupakan komoditas yang unik dari Sumatera Barat diolah dari ekstrak daun, getah kering dan batang. Mengandung katekin (7-33%) dan tanin (20-50%). 80% dari gambir dunia dipasok oleh Indonesia, 90% dari Sumatera Barat.

23 Kajian Peta Potensi dan Peluang Investasi di Provinsi Sumatera Barat
Forum Investasi Pertanian di Den Haag Kajian Peta Potensi dan Peluang Investasi di Provinsi Sumatera Barat Pengolahan Minyak Atsiri Luas lahan seluas ha, dengan total produksi di tahun 2012 sebanyak 400 ton. Minyak atsiri adalah komoditas spesifik Sumatera Barat digunakan untuk parfum dan obat-obatan. Pengolahan Minyak Kelapa Sawit Luas perkebunan kelapa sawit lebih dari ha dengan total produksi tahun 2012 mencapai ton. Peluang investasi hilirisasi kelapa sawit di Sumatera Barat adalah industri pengolahan minyak kelapa sawit menjadi margarin, minyak goreng, biofuel dll.

24 Invest in... TERIMA KASIH CONTACT US
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL (BKPM) Jl. Jend. Gatot Subroto No. 44, Jakarta P.O. Box 3186, Indonesia P   : F   : E   Invest in... © 2011 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved


Download ppt "Direktorat Pengembangan Potensi Daerah"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google