Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

ESTIMASI BIAYA DAN ANALISIS FINANSIAL

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "ESTIMASI BIAYA DAN ANALISIS FINANSIAL"— Transcript presentasi:

1 ESTIMASI BIAYA DAN ANALISIS FINANSIAL

2 Investasi dan Analisis Finansial
Sebelum mengambil keputusan untuk melakukan investasi, selain melakukan tinjauan dari segi teknis, salah satu syarat terpenting adalah mengkaji aspek finansial dan keekonomian. Sebelum dilakukan investasi, perlu dilakukan estimasi pengeluaran dan penerimaan keuangan selama umur proyek (pabrik) yang merupakan aliran kas keuangan perusahaan (future cash flow). Aliran keuangan tersebut akan dipakai sebagai acuan dalam menilai kelayakan proyek investasi dari aspek keekonomiannya.

3 Prosedur Analisis Keuangan
Hal-hal yang dilakukan dalam analisis keuangan meliputi: Menghitung Biaya Modal Investasi (CAPEX) dan Modal Kerja Menghitung Biaya Operasi (OPEX) Menghitung Proyeksi Pendapatan Membuat Model Aliran Dana (Cash Flow Model) Menentukan Kriteria Keekonomian suatu proyek Nilai Sekarang Bersih (Net Present Value = NPV) Laju Pengembalian Internal (Internal Rate of Return/IRR) Periode Pengembalian (Payback Period) Melakukan Analisis Kepekaan (Sensitivity Analysis)

4 Biaya Investasi dan Modal Kerja
Biaya investasi adalah biaya-biaya untuk investasi peralatan- peralatan utama dan peralatan-peralatan pendukung, biaya investasi untuk kegiatan pengembangan (FS, Basic Design), investasi untuk penggantian (replacement), infrastruktur, utilities dan lain-lain. Biaya Modal Kerja (Working Capital) adalah biaya yang harus disediakan untuk memenuhi kebutuhan biaya produksi sampai dengan suatu waktu dimana perusahaan bisa memperoleh pendapatan dari hasil penjualan produk yang dapat digunakan untuk membiayai produksinya. Sumber dana bisa dari hutang/pinjaman dari bank dan modal sendiri (equitas).

5 Biaya Investasi Secara umum basis untuk mengestimasi capital expenditure (CAPEX) adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk: Pembelian peralatan dan pemasangannya Instrumentasi dan kontrol Perpipaan (piping) Peralatan-peralatan listrik Gedung Fasilitas-fasilitas servis seperti water treatment plant, dst. Peralatan-peralatan yang bergerak (mobile equipments) Infrastruktur seperti fasilitas pelabuhan, bandara, jalan, fasilitas akomodasi.

6 Biaya Investasi Untuk perusahaan tambang yang mempunyai pabrik pengolahan (ekstraksi), komponen CAPEX dapat diklasifikasikan menjadi biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk: Tambang, Ore Beneficiation/Ore Preparation/Ore Dressing Process Plant Pabrik pendukung (supporting plant), seperti acid plant, steam plant, O2 plant, calcination plant, H2S plant Utilitas dan servis: air, minyak, compressed air, uap air Infrastruktur

7 Pressure leach circuit (autoclave and its supporting equipments)
Sebagai contoh, CAPEX untuk process plant HPAL bijih nikel laterit dengan produk antara (intermediate) adalah biaya-biaya untuk pengadaan peralatan-peralatan dan fasilitas sbb: Pressure leach circuit (autoclave and its supporting equipments) Autoclave seal water cooling system Distribution piping Autoclave discharge neutralization CCD circuit CCD overflow and neutralization PLS (Pregnant Leach Solution) storage pond Tailings neutralization Hydroxide/sulfide/carbonate precipitation circuit Tailings pumping Tailing disposal facilities

8 Contoh perincian komponen CAPEX proyek HPAL di Mindoro, Philippina (data tahun 2007):
Area Million USD 2-autoclave HPAL process plant 383 Ancillary process units 206 Water, services and utilities 148 Process plant infrastructure 46 General infrastructure 69 Temporary construction facilities 62 Other project costs 174 Mining, owner costs 30 Total Project Cost, excl contingency 1,118 Contingency (25%) 280 Total Project Cost 1,398  1.4 bn USD Kapasitas produksi: nikel dalam MSP (Mixed Sulphide Precipitate)

9 Contoh perincian CAPEX proses heap leaching nikel laterit (kapasitas t/y Ni dalam MHP), PROYEK NICKELORE‘S Acid Plant A$ 170 m Power Plant A$ 64 m Borefield Development A$ 80 m Heap Leach Pads & Ponds A$ 66 m Processing Plant A$ 255 m EPCM, temp camp & owner costs A$ 86 m Contingencies A$ 144 m Total A$ 865 m

10 Biaya Operasi (OPEX) Biaya Operasi (operating expenditure) adalah besarnya dana yang harus dikeluarkan untuk membiayai semua kegiatan operasi hingga produk siap untuk dijual. Basis untuk menentukan biaya operasi (operating cost) adalah biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk: Bahan habis (consumables seperti reduktor, asam sulfat, limestone, flokulan dan termasuk bahan bakar/fuels) Labour (managers, engineers, operators, administration, services) Maintenance cost Mining cost Product transportation Fixed charges such as taxes, depreciation, insurance Office cost such as communication Sales and marketing expenses Environmental management Community development Research and development

11 Contoh perincian komponen OPEX proyek HPAL nikel laterit di Mindoro, Philippina
Cost elements Million USD per year Mining and transportation 75.3 Processing 78.3 Utilities and infrastructure 23.6 Administration and general 14.4 Total Cost 191.6 USD/lb Ni 2.36

12 Menghitung Proyeksi Pendapatan (Revenue)
Perhitungan proyeksi pendapatan (revenue) adalah perkiraan dana yang masuk atau diterima dari hasil penjualan produk atau pendapatan yang diperoleh dari biaya pengolahan dan pemurnian (treatment cost, refining cost = TCRC) Skema pendapatan Buying scheme: Bahan baku yang diolah dibeli dan pendapatan diperoleh dari penjualan produk. Pembelian bahan baku dikenai pajak pertambahan nilai (PPn) Tolling scheme: Pendapatan diperoleh dari biaya untuk pengolahan dan pemurnian (TCRC) dan pendapatan yang diperoleh dari selisih recoveri yang dapat diperoleh pabrik pengolah dan recoveri yang disepakati (digunakan di pasar)

13 Contoh kasus: Suatu pabrik pengolahan lumpur anoda (dari pabrik electrorefining tembaga) mempunyai data-data sebagai berikut:

14 Dengan mekanisme tolling, pendapatan perusahaan akan berasal dari:
Treatment cost-refining cost (TCRC) Pendapatan dari selisih recoveri teknis pabrik dan recoveri pasar yang disepakati (market recovery) 1. Treatment cost Pendapatan dari Treatment Cost (USD/yr), = Treatment Cost (USD/ton) x Berat Kering Slime (tpy) = 100 USD/ton x 1,800 ton/yr = 180,000 USD/yr

15 2. Refining cost untuk emas, perak, platina, paladium dan selenium
Refining Cost Au (USD/kg) = = USD/kg Pendapatan dari Refining Cost Au (USD /yr) = Refining Cost Au (USD/kg) x Berat Au (tpy) x 1000 x Recovery Market Au = USD/kg x 20.7 tpy x 1000 x 99% = 2,635,459 USD/yr

16 Refining Cost Ag (USD/kg) = = 9.65 USD/kg
Pendapatan dari Refining Cost Ag (USD /yr), = Refining Cost Ag (USD/kg) x Berat Ag (tpy) x 1000 x Recovery Market Ag = 9.65 USD/kg x tpy x 1000 x 99% = 608,241 USD/yr Refining Cost Pt (USD/kg) = = USD/kg Pendapatan dari Refining Cost Pt (USD /yr), = Refining Cost Pt (USD/kg) x Berat Pt (kg/yr) x Recovery Market Pt = USD/kg x kg/yr x 80% = 12,037 USD/yr

17 = 25,278 USD/yr Refining Cost Pd (USD/kg),
Pendapatan dari Refining Cost Pd (USD /yr), = Refining Cost Pd (USD/kg) x Berat Pd (kg/yr) x Recovery Market Pd = USD/kg x kg/yr x 80% = 25,278 USD/yr

18 Refining Cost Se (USD/kg), =
Pendapatan dari Refining Cost Se (USD /yr), = Refining Cost Se (USD/kg) x Berat Se (tpy) x 1000 x Recovery Market = USD/kg x tpy x 1000 x 65% = 1,345,418 USD/yr

19 Hasil perhitungan pendapatan dari TCRC dinyatakan dalam tabel berikut:

20 2. Pendapatan Karena Selisih Recoveri
Pendapatan dari selisih technical recovery dan market recoveryAu, Ag, Pt, Pd dan Se . Pendapatan Pb dan Ag yang masuk ke dalam slag diperkirakan sebesar 90 % untuk Pb dan 81 % Ag setelah dikurangi biaya-biaya pengolahan slag. a. Recovery Au = Berat Au (tpy) x 1000 x (%recoveri teknik Au - %recoveri market Au) = 20.7 tpy x 1000 x ( % %) = kg/yr = = 3, oz/yr Yearly Revenue Au = Recovery Au (oz/yr) x Harga Au (USD/oz), = 3, oz/yr x USD/oz = 2,696,803 USD/yr

21 b. Recovery Ag = Berat Ag (tpy) x 1000 x (%recoveri teknik Ag - %recoveri market Ag)
= ( ) kg/yr = = (-245,610.59) oz/yr Yearly Revenue Ag, = Recovery Ag (oz/yr) x Harga Ag (USD/oz) = (-245,610.59) oz/yr x USD/oz = (-2,863,820) USD/yr

22 Yearly Revenue dari Pt = Recovery Pt (oz/yr) x Harga Pt (USD/oz)
c. Recovery Pt = Berat Pt (kg/yr) x (%recoveri teknik Pt - %recoveri market Pt) = 23.4 kg/yr x (95 % - 80 %) = 3.51 kg/yr = = oz/yr Yearly Revenue dari Pt = Recovery Pt (oz/yr) x Harga Pt (USD/oz) = oz/yr x 900 USD/oz = 101,564 USD/yr

23 = 677.09 oz/yr x 450 USD/oz = 304,692 USD/yr
d. Recovery Pd = Berat Pd (kg/yr) x (%recoveri teknik Pd - %recoveri market Pd) = kg/yr x (95 % - 80 %) = kg/yr = = oz/yr Yearly Revenue dari Pd = Recovery Pd (oz/yr) x Harga Pd (USD/oz) = oz/yr x 450 USD/oz = 304,692 USD/yr

24 Yearly Revenue dari Se = Recovery Se (tpy) x Harga Se (USD/ton)
e. Recovery Se = Berat Se (tpy) x (%recoveri teknik Se - %recoveri market Se) = tpy x 1000 x (90 % - 65 %) = tpy Yearly Revenue dari Se = Recovery Se (tpy) x Harga Se (USD/ton) = tpy x 60,506.4 USD/ton = 1,775,258 USD/yr f. Recovery Pb = Berat Pb (tpy) x 90 % = 990 tpy x 90 % = 891 tpy Yearly Revenue dari Pb = Recovery Pb (tpy) x Harga Pb (USD/ton) = 891 tpy x 1,550 USD/ton = 1,381,050 USD/yr

25 g. Recovery Ag dalam slag = Berat Ag dalam slag (tpy) x 1000 x 81 %
= 8276 tpy x 1000 x 81 % = kg/yr = = 215, oz/yr Catatan: Ag dalam slag direcover kembali Yearly Revenue dari Ag = Recovery Ag (tpy) x Harga Ag (USD/ton) = 215, oz/yr x USD/ton = 2,513,013 USD/yr

26 Total Revenue dari Selisih Recovery
Total Revenue = Total Revenue TCRC + Total Revenue Recovery = USD 4,806,433 + USD 5,908,561 = USD 10,714,994

27 ALIRAN KAS (CASH FLOW) Analisis cash flow merupakan analisis yang berhubungan dengan pendapatan atau keuntungan yang ditimbulkan karena adanya pembelanjaan dan atau investasi. Apabila analisis cash flow memperhitungkan nilai waktu dari uang maka disebut dengan Discounted Cash Flow (DCF). Cash flow biasanya dihitung dengan basis perhitungan tahun dengan tujuan evaluasi, yang ditentukan melalui pengurangan cash outflow dari cash inflow yang dihasilkan dari kegiatan investasi.

28 Menghitung aliran dana (cash flow)
Untuk menghitung aliran dana, diperlukan data-data mengenai: Biaya investasi Biaya operasi Keuntungan bersih (net profit) Depresiasi Biaya revitalisasi

29 Biaya investasi (contoh kasus pabrik pengolah lumpur anoda)
Biaya pembelian tanah = IDR 30,800,000,000 = USD 3,080,000 Biaya bangunan = IDR 35,200,000,000 = USD 3,520,000 Biaya infrastruktur pabrik = IDR 165,000,000,000 = USD 16,500,000 Pembangunan infrastruktur pabrik akan dilakukan pada tahun 2010 dan Sehingga biaya infrastruktur pabrik pada tahun 2010 dan 2011 = 50% x USD 16,500,000 = USD 8,250,000.

30 Biaya revitalisasi (contoh kasus)
Biaya revitalisasi bangunan dan infrastruktur pabrik akan dikeluarkan setelah 10 tahun yaitu pada tahun 2021 sebesar 40% x (biaya bangunan + biaya infrastruktur pabrik) = 40% x (USD 3,520, USD 16,500,000) = USD 8,008,000.

31 Biaya operasional (contoh kasus pabrik pengolah lumpur anoda)

32 DEPRESIASI (DEPRECIATION)
Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya. Depresiasi merupakan biaya non-kas yang berpengaruh terhadap pajak pendapatan. Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan. Properti yang didepresiasi yaitu infrastruktur pabrik, gedung dan tanah. Metoda perhitungan depresiasi adalah linier (diasumsikan bahwa aset terdepresiasi setiap tahunnya selama umur pemanfaatannya).

33 DEPRESIASI (DEPRECIATION)
Depresiasi tahun ke-n Umur manfaat (depreciation life) infrastruktur pabrik, gedung dan tanah yaitu selama 10 tahun dan nilai aset tersebut setelah 10 tahun dianggap tidak mempunyai nilai sisa. Sehingga; Depresiasi infrastruktur pabrik pada tahun 1 (2012) = = USD 1,650,000

34 Depresiasi gedung pada tahun 1 (2012)
= = USD 352,000 Depresiasi tanah pada tahun 1 (2012) = = USD 308,000 Total depresiasi pada tahun 2012, = USD 1,650,000 + USD 352,000 + USD 308,000 = USD 2,310,000

35 Pada tahun ke-10 yaitu tahun 2022 pabrik direvitalisasi sehingga dapat kembali produktif untuk 10 tahun kedepan dan diasumsikan akan berhenti beroperasi pada tahun 2031. Depresiasi biaya revitalisasi pada tahun 2022 = = USD 800,800

36 ALIRAN KAS (CASH FLOW) Cash flow = Net profit + Depresiasi – Biaya Investasi atau Biaya Revitalisasi Net profit = Gross profit – Pajak (Tax) Pajak (Tax) = Tax rate x Gross profit Gross profit = Total Revenue - Operating Cost - Depresiasi Tax Rate yang digunakan misalnya sebesar 25%.

37 Airan kas (Cash flow) Contoh Kasus
a. Tahun 2010 Pabrik baru mulai dibangun sehingga aliran kasnya negatif sebesar biaya investasi yang dikeluarkan yaitu USD –14,850,000. b. Tahun 2011 Pabrik masih dalam tahap pembangunan. Biaya investasi yang dikeluarkan yaitu USD –8,250,000. c. Tahun 2012 – tahun 2020 Pabrik sudah mulai beroperasi dan memperoleh pendapatan dari revenue TCRC dan revenue recovery yaitu sebesar USD 10,714,994. Gross profit = USD 10,714,994 – USD 5,347,326 (biaya operasi) – USD 2,310,000 (depresiasi) = USD 3,057,668

38 Pajak (Tax) = 25% x USD 3,057,668 = USD 764,417
Net profit = USD 3,057,668 - USD 764,417 = USD 2,293,251 Cash flow = USD 2,293,251 + USD 2,310,000 – 0 (biaya revitalisasi) = USD 4,603,251 Biaya investasi hanya dikeluarkan pada saat pabrik belum beroperasi. Setelah pabrik beroperasi komponen biaya investasi berubah menjadi depresiasi seiring dengan berjalannya pabrik. Nilai depresiasi akan mengurangi Gross Profit dan mengurangi besarnya pajak pendapatan (tax) kemudian akan ditambahkan kembali ke dalam Cash flow. Sehingga nilai depresiasi hanya berpengaruh terhadap besarnya pajak pendapatan (tax) tahunan.

39 Jika analisis dilakukan dengan menggunakan nilai tukar dollar yang tetap, aliran kas tidak dieskalasi setiap tahunnya. Artinya aliran kas pada tahun 2012 sampai tahun 2020 mempunyai nilai yang sama sebesar USD 4,603,251 d. Tahun 2021 Pabrik sudah beroperasi selama 10 tahun sehingga dikeluarkan biaya revitalisasi yaitu sebesar USD 8,008,000. Cash flow = USD 2,293,251 + USD 2,310,000 – USD 8,008,000 = USD - 3,404,749

40 e. Tahun 2022 – 2031 Biaya revitalisasi berubah menjadi depresiasi sebesar USD 800,800 per tahun selama 10 tahun. Sehingga aliran kas mejadi; Gross profit = USD 10,714,994 – USD 5,347,326 – USD 800,800 = USD 4,566,868 Pajak (Tax) = 25% x USD 4,566,868 = USD 1,141,717 Net profit = USD 4,566,868 - USD 1,141,717 = USD 3,425,151 Cash flow = USD 3,425,151 + USD 800,800 – 0 = USD 4,225,951

41 MENENTUKAN KRITERIA KELAYAKAN
Indikator utama yang digunakan untuk menentukan kelayakan ekonomi dalam investasi adalah NPV (Net Present Value), IRR dan Pay Back Period. 1. ”Net Present Value” (NPV). Investasi dianggap mempunyai kelayakan bila hasil-hasil evaluasi memberikan NPV yang positif. Present Value (PV) adalah nilai sekarang dari penerimaan (uang) yang akan didapat pada tahun mendatang. Net Present Value (NPV) adalah selisih antara penerimaan dan pengeluaran per tahun.

42 Discount Rate adalah bilangan yang dipergunakan untuk mendiscount penerimaan yang akan didapat pada tahun mendatang menjadi nilai sekarang. t = tahun ke-t Misal interest rate yang digunakan dalam perhitungan ini sebesar 8.79%. PV = cash flow tahun ke – t x discount rate =

43 = USD 12,640,110

44 2. Internal Rate of Return (IRR)
IRR adalah tingkat discount (discount rate / interest rate) pada saat NPV = 0. Suatu investasi dapat diterima apabila IRR lebih besar dari nilai interest rate yang ditentukan. Semakin tinggi nilai IRR maka investasi akan semakin layak (feasible). IRR dihitung dengan rumus; Mencari IRR dapat dilakukan dengan metode numerik hingga didapat NPV = 0.

45 3. Payback Period (PBP) PBP adalah periode waktu yang menunjukkan berapa lama dana yang diinvestasikan akan didapatkan kembali. Semakin pendek PBP maka investasi akan semakin layak. PBP merupakan nilai saat accumulative present value (NPV) menjadi positif. Accumulative present value thn ke t, = (PV thn ke t) + Accumulative PV thn ke (t- 1)

46 Contoh perhitungan Discount rate tahun ke 0 (2010) = 1
PV tahun ke 0 (2010) = cash flow thn ke 0 x discount rate thn ke 0 = USD -14,850,000 Accumulative PV tahun ke 0 (2010) = USD - 14,850,000

47 Discount rate tahun ke 1 (2011) = 0.92
PV tahun ke 1 (2011) = cash flow thn ke 1 x discount rate thn ke 1 = USD -8,250,000 x 0.92 = USD -7,583,418 Accumulative PV tahun ke 1 (2011) = (PV thn ke 1) + Accumulative PV thn ke 0 = USD -7,583, USD -14,850,000 = USD - 22,433,418 Discount rate tahun ke 2 (2012) = 0.84 PV tahun ke 2 (2012) = cash flow thn ke 2 x discount rate thn ke 2 = USD 4,603,252 x 0.84 = USD 3,889,437

48 Accumulative PV tahun ke 2 (2012) = (PV thn ke 2) + Accumulative PV thn ke 1
= USD 3,889,437 + USD -22,433,418 = USD - 18,543,980 NPV = jumlah total PV tahun ke 0 sampai tahun ke 21 = USD 12,640,110 IRR = 15,71% PBP = 8 + = = 8.46 tahun Formula Excell NPV =NPV(interest rate;cash flow thn1 hingga terakhir) + cash flow thn ke 0 Formula Excell IRR =IRR(cash flow thn ke 0 hingga terakhir)

49 Hasil Perhitungan aliran dana

50 Hasil Perhitungan aliran dana

51 ANALISIS SENSITIVITAS (SENSITIVITY ANALYSIS)
Ketidakpastian dari variabel-variabel ekonomi akan mempengaruhi tingkat keakuratan analisis yang akan mengubah kelayakan dari suatu proyek. Kuantifikasi ketidakpastian investasi dapat dilakukan dengan melihat bagaimana tingkat profitabilitas dalam hal ini adalah NPV apabila variabel-variabel dalam perhitungan DCF analisis mengalami perubahan.

52 Parameter-parameter yang menjadi pertimbangan dalam analisis sensitivitas antara lain:
Harga komoditas (product price) Kapasitas produksi (production capacity) Biaya modal (capital expenditure) Biaya operasional (operational expenditure) Nilai tukar dollar (exchange rate) Biaya pengolahan dan pemurnian (treatment & refining cost)

53 Faktor biaya pengolahan dan pemurnian (treatment & refining cost)
Akan berpengaruh terhadap revenue TCRC untuk pengolahan slime, produk-produk Au, Ag, Pt, Pd dan Se. Untuk level sensitivitas 10 %: Refining cost slime = USD USD 100 x 10% = USD 110 Revenue Treatment Cost Slime = 110 USD/ton x 1,800 ton/yr = 198,000 USD/yr

54 Contoh kasus pabrik pengolah lumpur anoda
Harga komoditas (product price) Akan berpengaruh terhadap revenue recovery dari Au, Ag, Pt, Pd,Se dan slag Pb. Product price baru = Product price awal + Product price awal x sensitivitas Product price Misalnya untuk Au dengan sensitivitas product price sebesar 10% dan -10%; Untuk level sensitivitas 10 %: Product price Au = USD/oz USD/oz x 10% = USD/oz Untuk level sensitivitas -10 %: Product price Au = USD/oz USD/oz x 10% = USD/oz

55 Kapasitas produksi (production capacity)
Akan berpengaruh terhadap pendapatan baik TCRC maupun recovery dan terhadap biaya bahan / material habis. Untuk level sensitivitas 10 %: Kapasitas produksi = 2000 tpy tpy x 10% = tpy Berat kering = 2200 tpy x 90% = 1980 tpy Berat Au yg diolah = 1980 tpy x 1.15% = tpy Kebutuhan bahan kimia, bahan bakar dan listrik dihitung untuk kapasitas 2000 tpy sehingga dengan bertambahnya kapasitas pabrik menjadi tpy maka semua komponen bahan habis dikalikan = 1.1

56 Biaya modal (capital expenditure)
Akan berpengaruh terhadap biaya investasi yaitu biaya pembelian tanah, pembangunan infrastruktur pabrik dan bangunan. Perubahan biaya investasi akan mengubah nilai depresiasi per tahun sehingga akan berpengaruh terhadap besarnya pajak pendapatan yang dikeluarkan per tahunnya. Untuk level sensitivitas 10 %: Biaya pembelian tanah = USD 3,080,000 + USD 3,080,000 x 10% = USD 3,388,000 Depresiasi tanah pada tahun 1 (2012) = = USD 338,800

57 Biaya operasional (operational expenditure)
Akan berpengaruh terhadap biaya pegawai (Labor Cost), biaya jasa (Selling Expenses), biaya lain (General and Administration Cost), pajak dan retribusi (Tax and Retribution), biaya pemasaran (Marketing Cost). Untuk level sensitivitas 10 %: Biaya pegawai = USD 922,554 + USD 922,554 x 10% = USD 1,014,809.

58 Nilai tukar dollar (exchange rate)
Perubahan nilai tukar dollar akan berpengaruh terhadap berbagai macam komponen seperti biaya investasi, biaya pegawai, jasa, pajak operasional pemasaran dan lain-lain apabila dilakukan konversi nilai biaya dari rupiah ke USD atau sebaliknya

59 Hasil analisis sensitivitas pada level 10% (Pengaruhnya terhadap NPV, IRR dan PBP)


Download ppt "ESTIMASI BIAYA DAN ANALISIS FINANSIAL"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google