Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Presentasi sedang didownload. Silahkan tunggu

Persepsi Siswa dan Mahasiswa Jepang terhadap Islam dan Muslim

Presentasi serupa


Presentasi berjudul: "Persepsi Siswa dan Mahasiswa Jepang terhadap Islam dan Muslim"— Transcript presentasi:

1 Persepsi Siswa dan Mahasiswa Jepang terhadap Islam dan Muslim
Presented by : Retno Widyastuti Graduate Student of Japanese Area Studies University of Indonesia

2 * Pendahuluan (1) * Isu Islam dan Muslim di Jepang merupakan sesuatu hal yang jauh dari pemikiran orang Jepang. Kajian dan informasi mengenai Timur Tengah di Jepang meningkat secara substansi setelah adanya Krisis Minyak 1973, Revolusi Iran 1979, dan serangan 9/11 (Matsumoto Taka’aki). Terutama sejak 11 September 2001 dan rangkaian “perang melawan teror” ke Irak dan Afganistan, masyarakat Jepang mulai menoleh pada isu Timur Tengah dan Islam (Miura, 2006). Namun, walaupun secara kualitas dan kuantitas informasi ini berkembang, citra Islam di Jepang tampaknya tidak banyak berubah.

3 * Pendahuluan (2) * Imej yang buruk tentang isu Islam cenderung lebih besar dibandingkan dengan usaha untuk mencapai mutual understanding. Untuk sampai pada kesimpulan tersebut, Prof. Miura Toru dari Ochanomizu Josei University, melakukan penelitian persepsi tentang Islam dan Muslim. Penelitian kuantitatif tersebut merupakan hasil dari 115 kuesioner para mahasiswi di Universitas Ochanomizu (tahun 2005). Penelitian ini bersifat suplementer dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Matsumoto Taka’aki (Guru SMA), yang membagikan kuesioner kepada 1670 siswa di 23 SMA di daerah Tokyo dan Kanagawa pada tahun 2003.

4 * Signifikansi * Mendeskripsikan persepsi siswa dan mahasiswa Jepang terhadap Islam dan Muslim. Menganalisa latar belakang pembentukan siswa dan mahasiswa Jepang terhadap Islam dan Muslim. Memberikan informasi mengenai persepsi masyarakat Jepang terhadap Islam dan Muslim kepada dunia Islam dan Negara mayoritas Muslim (termasuk Indonesia)

5 * Islam di Jepang (1) * Kontak pertama antara Muslim di Jepang :
Pelaut Melayu yang ikut dalam kapal dagang Belanda di Yokohama (awal Restorasi Meiji tahun ) Masuknya pemikiran agama Islam yang bersamaan dengan hadirnya pemikiran barat ke Jepang (1877) Kapal Etugrul milik Ottoman Turki dalam rangka hubungan diplomatik (1890) Studi dan penelitian mengenai dunia Islam di Jepang : Islamic Boom I : Era Perang Dunia II ( ) Islamic Boom II : Krisis Minyak (Arab Shock) tahun 1973 Revolusi Iran tahun 1979 Peristiwa 11 September 2001

6 * Islam di Jepang (2)* Institusi Islam “resmi” pertama di Jepang:
Mesjid Kobe (1935) Mesjid Tokyo (1938) Sakurai Keiko (2003) memprediksikan jumlah Muslim di Jepang hanya berkisar antara – orang (termasuk Muslim asli Jepang dan muslim imigran). Imigran yang beragama Islam diasumsikan berasal dari negara-negara Islam atau mayoritas Muslim. Jumlah imigran Muslim tertinggi di Jepang berasal dari Indonesia (2008).

7

8

9

10 Miura, Toru (2006 ; p. 182)

11 Persepsi Siswa dan Mahasiswa Jepang terhadap Islam
Kecenderungan siswa dan mahasiswa mengenai Islam lebih terlihat saat dilakukan perbandingan persepsi antara citra Islam, Kristen dan Budha. Dari variabel-variabel pertanyaan yang diberikan, khususnya untuk Islam, mendapatkan persentase yang paling besar dalam hal ; backward (53%), doktrin yang ketat dan rigid (54%), intoleran (59%), kebiasaan yang aneh (72%%), tidak bebas (70%), agresif (75%), dan misterius (69%).

12 Untuk Kristen dan Budha, para siswa beranggapan bahwa agama-agama ini bersifat progresif, bebas, damai, dan dermawan. Citra Kristen yang progresif dan bebas mungkin dikaitkan dengan kemajuan peradaban Barat, dan juga kegiatan sosial yang banyak dilakukan oleh misionaris Kristen di Jepang. Citra Budha yang toleran dan damai mungkin terkait dengan kegiatan sosial-budaya pada zaman Edo dan Meiji. Citra seperti ini tampaknya sedikit melupakan peristiwa politik dan militer yang terjadi di abad pertengahan Jepang. Para siswa dan mahasiswa banyak yang tidak tahu bahwa Islam sendiri berarti ‘damai’ dan kedermawanan merupakan salah satu dari lima pilar Islam (zakat).

13 Cara Pandang Orang Jepang terhadap Agama
Konsep keagamaan di Jepang berbeda dengan konsep keagamaan dari agama-agama besar dan agama monotheis dunia, seperti Kristen, Islam, Yahudi maupun Budha. Menurut Prof. Ama, nilai-nilai folklore dan budaya tradisional terintegrasi kuat dalam pemikiran keagamaan orang Jepang. Perbedaan konsep tersebut bisa dilihat dari pengorganisasian agama, doktrin, dan kitab suci. Prof. Ama menjelaskan bahwa kondisi mayoritas orang Jepang adalah mushuukyou. Apabila orang Jepang menyebut dirinya tidak beragama, hal ini merujuk pada kepercayaan mereka terhadap nenek moyang, yang tidak memiliki doktrin-doktrin tertentu.

14 Cara Pandang Orang Jepang terhadap Agama
Adanya berbagai skandal dan insiden terkait organisasi keagamaan yang turut mengakibatkan ketidakpopuleran agama di Jepang. Contoh: skandal pemerasan, cuci otak, aktivitas supranatural, tragedi gas sarin (Aum Shinrikyo). Secara perspektif Negara, Jepang merupakan Negara sekuler yang memisahkan segala bentuk keagamaan dengan urusan pemerintah. Pasca PD II, agama terbagi menjadi dua lingkungan yaitu lingkungan kepercayaan pribadi dan lingkungan praktik sosial. Kepercayaan pribadi dijamin kebebasannya oleh Negara melalui konstitusi Kekaisaran Jepang. Sedangkan sikap sosial atau ekspresi dari kepercayaan pribadi diatur secara ketat bahkan dilarang karena dapat menjadi ancaman bagi nasionalisme.

15 Dikutip dari Miura, Toru (2006; p. 175)
~ Media Massa ~ Dikutip dari Miura, Toru (2006; p. 175)

16 Tema berita dalam surat kabar arus utama Jepang (the Yomiuri Shimbun, Asahi Shimbun, Mainichi Shimbun, dan Nihon Keizai Shimbun) tentang Dunia Islam per Agustus 2002 (Allan, Alice : 2006)

17 Data statistik dan analisa tabel disebutkan bahwa baik siswa SMA dan mahasiswi yang disurvey, setengahnya memiliki ketertarikan yang cukup tinggi pada isu 11 September. Sebagai sumber informasi utamanya, 92% siswa SMA mendapat dari televisi, sedangkan mahasiswa hanya 78%. Untuk surat kabar, siswa SMA hanya 4% dan mahasiswa 16%. Kategori berita yang didapatkan siswa dan mahasiswa dari media massa (televisi) tentang Islam dan Muslim sebagian besar merupakan tentang perang dan serangan bom bunuh diri (siswa SMA 38%, mahasiswa 41%). Hal ini menunjukkan bahwa informasi yang diberikan oleh media massa lebih berfokus pada hal-hal terkait kekerasan dan permasalahan politik.

18 * Faktor-faktor lain * Masih terbatasnya informasi mengenai dunia Islam dan Muslim, terutama dari dalam buku teks pelajaran sejarah dan geografi dunia di sekolah tingkat menengah. Masih terbatasnya kesempatan dan interaksi secara langsung antara siswa dan mahasiswa Jepang dengan dunia Islam dan Muslim (sedikitnya jumlah muslim di Jepang)

19 * Penutup * Diperlukan adanya keseimbangan informasi dalam media massa dan materi pendidikan siswa/mahasiswa di sekolah/universitas mengenai multikuluralisme budaya (termasuk Islam dan Muslim). Diperlukan adanya kesempatan yang lebih luas dan interaksi yang lebih terbuka bagi masyarakat Jepang dan Muslim (baik di negara Jepang maupun negara-negara Islam/mayoritas muslim). Usaha untuk “memahami” tidak hanya dilakukan oleh pihak Jepang saja, tetapi juga oleh pihak dunia Islam agar benar-benar tercipta “mutual understanding”.

20 * References * Allan, Alice. Representing Islam; September 11 and the Japanese Mainstream Press. Southeast Review of Asian Studies; January 1, 2006. Ama, Toshimaro. (2005). Why are the Japanese non-Religious? Japanese Spirituality: Being non-Religious in a Religious Culture. USA; University Press of America Kojima, Hiroshi. (2008). The Foreign Muslim Population in Japan. Research-Review Newsletter No July 16, Kojima, Hiroshi. (2008). Variations in Demographic Characteristics of the Foreign ‘Muslim’ Population in Japan: A Preliminary Estimation. The Japanese Journal of Population, Vol. 4, No. 1, March Matsumoto, Taka’aki. (2006). Images of Islam among High School Students in Japan and Proposals for Correction of Student Misperceptions; From a Questionnaire Survey in Tokyo and Kanagawa Prefectures. AJAMES no Japan Association for Middle East Studies. NII-Electronic Library Service. Miura, Toru. (2006). Perceptions of Islam and Muslims in Japanese Schools: Questionnaire Survey and Textbooks. AJAMES no Japan Association for Middle East Studies. NII-Electronic Library Service. Penn, Michael, Sakurai Keiko & Emile Nahkleh. (2008). Islam in Japan: A Cause for Concern?. Asia Policy Journal, number 5 (January 2008). Sakurai, Keiko. (2003). 日本のムスリム社会 (Nihon no Musurimu Shakai). Japan ; Chikuma Shinsho.


Download ppt "Persepsi Siswa dan Mahasiswa Jepang terhadap Islam dan Muslim"

Presentasi serupa


Iklan oleh Google